Vous êtes sur la page 1sur 18

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Saat ini, persoalan dalam sistem transportasi sudah terbilang kompleks. Tingginya tingkat pergerakan manusia dan barang sudah sudah tidak lagi hanya menyangkut persoalan supply dan demand, tapi sudah masuk pada ranah politik, tata ruang, aspek sosial, teknologi dan sistem informasi serta aspek lingkungan. Sementara itu, isu-isu yang berkembang pada konteks regional, nasional maupun global adalah dikembangkannya sistem transportasi massal, konversi bahan bakar fosil ke gas dan intelegensia transport management. Adapun beberapa isu nasional yang yang mengemuka di bidang transportasi adalah: 1. Transportasi multi moda diperlukan untuk mengarah ke efisiensi pergerakan. 2. Buruknya transportasi perkotaan menyebabkan kota-kota di Indonesia tidak efisien, tingkat kemacetan yanbg relatif tinggai, polusi udara yang relatif tingi serta menurunnya daya saing sehingga tidak mampu mendorong investasidan pertumbuhan. 3. Angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi menyebabkan tingkat kepercayaanmasyarakat dan dunia usaha rendah dan menyebabkan rendahnya produktivitas nasional

Dinas Perhubungan merupakan Dinas Daerah yang menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perhubungan. Sedangkan Kepemimpinan secara hakiki telah berkembang sejak manusia dilahirkan ke muka bumi, setiap orang mempunyai referensi yang sangat kaya mengenai arti, maksud, mulai dari hal yang konkret rasional sampai kepada abstrak irasional. Untuk membatasi pengertian dan arah konseptual, maka berikut ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan berdasarkan teori yang berkembang. . B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut bagaimana tugas pokok dan fungsi dari Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis.

C. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Konstitusi dan Kelembagaan Negara dan berujuan untuk memberikan gambaran yang lebih luas tentang tugas pokok dan fungsi dari Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan secara hakiki telah berkembang sejak manusia dilahirkan ke muka bumi, setiap orang mempunyai referensi yang sangat kaya mengenai arti, maksud, mulai dari hal yang konkret rasional sampai kepada abstrak irasional. Untuk membatasi pengertian dan arah konseptual, maka dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan berdasarkan teori yang berkembang. Makna kata kepemimpinan erat kaitannya dengan makna kata memimpin. Kata memimpin mengandung makna yaitu kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu organisasi sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tremo (dalam Herabudin, 2010:187) mengemukakan bahwa,

Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang lain untuk secara sukarela mau berjuang, mencapai tujuan-tujuan kelompok. Sementara itu Pamudji (dalam Herabudin, 2010:188) mendefinisikan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan dan mengarahkan orang-orang pada tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin. Artinya, pada tahapan tertentu, kepemimpinan dapat dijadikan sebagai salah satu sarana dalam menggerakkan dan sebagai salah satu fungsi dari manajemen. Sementara itu, Nawawi (1987:81) mendefinisikan Kepemimpinan sebagai

kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi, dan mempengaruhi orangorang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan. Kepemimpinan merupakan salah satu bagian dari manajemen (Nasution, 2005:200). Lebih lanjut, Siagian (2002:62), mengemukakan bahwa Kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja, baik pada tingkat individual, pada tingkat kelompok, dan pada tingkat organisasi. Kepemimpinan secara hakiki telah berkembang sejak manusia dilahirkan ke muka bumi, setiap orang mempunyai referensi yang sangat kaya mengenai arti, maksud, mulai dari hal yang konkret rasional sampai kepada abstrak irasional. Untuk membatasi pengertian dan arah konseptual, maka berikut ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan berdasarkan teori yang berkembang. Para ahli mendefinisikan kepemimpinan sesuai dengan ciri-ciri, perilaku, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan peran, dan tempatnya pada suatu posisi administratif, serta persepsi oleh orang lain mengenai keabsahan dari pengaruh. Sebagai gambaran dapat dikemukakan beberapa definisi sebagai landasan konseptual, berikut ini: 1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu. Serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik,1961).

2. Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi (stogdill,1974). 3. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahanpengarahan rutin organisasi (Katz & Khan,1978). 4. Kepemimpinan adalah semua cara yang disitu seseorang mempunyai pengaruh (Richard N.Osborn,1980) 5. Kepemimpinan sebagai proses, seperangkat aktivitas yang memudahkan kelompok mencapai tujuan (Theodore Herbbert, 1981) 6. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan (Rauch & Behling,1984). 7. Kepemimpinan adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif terhadap orde sosial, dan yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya (Hosking,1988). 8. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. (Jacob & Jacques,1990). 9. Suatu usaha menggunakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi individu dalam mencapai tujuan (Gibson.,Ivancevic., Donnelly 1997)

Beberapa definisi yang diuraikan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah proses sosial, dalam hal ini pengaruh disengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam suatu kelompok atau organisasi. Efektivitas dari seorang pemimpin dalam kaitannya dengan

konsekuensi dari tindakannya bagi para pengikut dan para stakeholder organisasi lainnya dapat diukur berdasarkan indikator tertentu. Seperti hasil (outcome) kebijakannya, kinerja, pertumbuhan organisasi, kesiapan

menghadapi tantangan, atau krisis, kepuasan pengikut, komitmen pengikut terhadap sasaran, kesejahteraan psikologis dan pengembangan anggota.

Ukuran yang biasa digunakan mengenai efektivitas pimpinan adalah sejauh mana unit organisasi melaksanakan tugasnya dan mencapai tujuan. Beberapa hal, ukuran objektif tentang kinerja atau pencapaian tujuan sudah diformalisasikan, seperti keuntungan, margin keuntungan, peningkatan layanan, pangsa pasar, pembiayaan proses, sedangkan penilaian subjektif mengenai efektivitas diperoleh dari atasan si pemimpin, rekan sejawat atau dari bawahannya. Seorang pemimpin mempunyai efek langsung dan tidak langsung terhadap lingkungan organisasi. Efek tersebut, sangat tergantung pada konsistensi. Jika mereka tidak konsisten, maka hasilnya sangat berbeda dengan hasil yang ditunda. Misalnya kepuasan yang dilayani menjadi puas dalam waktu relatif singkat setelah dilakukan eleminasi layanan yang kurang bermanfaat, seperti melalui pelatihan singkat terhadap staf.

B. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 220 Ciamis Telp. (0265) 773000. Visi Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis adalah "TERWUJUDNYA SISTEM

PERHUBUNGAN YANG EFISIEN, BERKUALITAS DAN PROFESIONAL TAHUN 2014". Sedangkan misinya adalah: 1. Tertib, teratur dan lancarnya lalu lintas dan angkutan. 2. Meningkatkan keselamatan dan pelayanan lalu lintas dan angkutan. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur perhubungan. 4. Meningkatkan sistem jaringan transportasi, komunikasi dan informatika.

C. Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis 1. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang pekerjaan umum 2. Fungsi : a. Merumuskan kebinamargaan; b. Pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pekerjaan umum kebinamargaan yang meliputi perencanaan, pengendalian operasional, pemeliharaan dan logistik; c. Melaksanakan pelayanan teknis administratif meliputi administrasi umum dan keuangan serta kepegawaian dinas. 3. Tujuan : a. Meningkatkan kemampuan jaringan jalan dalam melayani kemudahan pergerakan orang dan barang dengan berbagai beban standar yang telah ditentukan; b. Menghilangkan bottleneck akibat penyempitan geometrik pada jembatan dan menyesuaikan kelas jembatan sesuai fungsi dan peranan jalan; c. Mengurangi hambatan pergerakan orang dan barang akibat kerusakan jalan yang disebabkan oleh tidak berfungsinya saluran samping; d. Menyusun data base inventaris/ aset kebinamargaan yang informatif dan berdaya-guna; kebijakan teknis bidang pekerjaan umum

e. Pemanfaatan teknologi terapan bagi perencanaan dan pelaksanaan konstruksi. 4. Sasaran : a. Mengurangi waktu tempuh perjalanan yang diakibatkan kerusakan perkerasan jalan dan meningkatkan tingkat pelayanan jalan bagi pengguna jalan; b. Mengurangi waktu tempuh perjalanan yang diakibatkan penyempitan geometrik jembatan; c. Mengurangi waktu tempuh perjalanan yang diakibatkan genangan air; d. Meningkatkan efisiensi kerja dinas berkaitan dengan kemudahan dan ketersediaan data base; e. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dinas dengan penerapan teknologi.

D. Struktur Organisasi Wilayah Kecamatan 1. Kepala Dinas; Tugas pokok dan fungsi a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan, memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan

kegiatan tugas pokok Dinas serta mengkoordinasikan dan membina UPTD b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi: 1) penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan

koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis transportasi darat,

tranportasi laut dan ASDP, transportasi udara, sistem operasional transportasi; 2) penyelenggaraan fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugastugas perhubungan; 3) penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi Dinas; 4) penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD c. Rincian Tugas Kepala Dinas 1) menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas; 2) menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Dinas sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Daerah; 3) menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana

pembangunan perhubungan di Daerah; 4) menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan kesekretariatan, transportasi darat, tranportasi laut dan ASDP, transportasi udara dan sistem operasional transportasi; 5) menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan

rekomendasi kepada Gubernur mengenai perhubungan sebagai bahan penetapan kebijakan umum Pemerintah Daerah; 6) menyelenggarakan penetapan bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, dan LPPD Dinas;

7) menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Dinas; 8) menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; 9) menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, transportasi darat, tranportasi laut dan ASDP, transportasi udara dan bina sistem operasional transportasi; 10) menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka pelayanan umum perhubungan; 11) menyelenggarakan koordinasi dan membina UPTD; 12) menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten/Kota; 13) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; 14) menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya 2. Sekretariat, tugas pokok dan fungsi: a. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi:

10

1) Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Dinas; 2) Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program Sekretariat; 3) Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum c. Rincian Tugas Sekretariat 1) Menyelenggarakan pengkajian serta koordinasi perencanaan, program Dinas; 2) Menyelenggarakan Sekretariat; 3) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan; 4) Menyelenggarakan pengkajian pendapatan dan belanja; 5) Menyelenggarakan pengkajian administrasi pendapatan belanja; 6) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian; 7) Menyelenggarakan ketatalaksanaan; 8) Menyelenggarakan perlengkapan; 9) Menyelenggarakan perumusan dan penetapan bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, dan LPPD Dinas; 10) Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pengelolaan urusan rumah tangga dan penatausahaan, kelembagaan dan pengkajian perencanaan dan program

pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;

11

11) Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan; 12) Menyelenggarakan pembinaan jabatan fungsional; 13) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; 14) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; 15) Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya d. Sekretariat, membawahkan: 1) Subag Perencanaan dan Program 2) Subag Keuangan 3) Subag Kepegawaian dan Umum 3. Bidang Transportasi Darat; tugas pokok dan fungsi: a. Bidang Transportasi Darat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi transportasi darat b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Transportasi Darat mempunyai fungsi: 1) penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis transportasi darat; 2) penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi transportasi darat; 3) penyelenggaraan fasilitasi transportasi darat c. Rincian Tugas Bidang Transportasi Darat 1) menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Transportasi Darat; 2) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi angkutan darat;

12

3) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi rekayasa dan keselamatan; 4) menyelenggarakan fasilitasi transportasi darat; 5) menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggara-an transportasi darat; 6) menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan transportasi darat; 7) menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kabupaten/Kota; 8) menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Transportasi Darat; 9) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; 10) menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya d. Bidang Transportasi Darat, membawahkan: 1) Seksi Jaringan Simpul Pelayanan Angkutan 2) Angkutan Darat 3) Seksi Rekayasa dan Keselamatan 4. Bidang Bina Sistem Operasional Transportasi; tugas pokok dan fungsi: a. Bidang Bina Sistem Operasional Transportasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi sistem operasional transportasi

13

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina Sistem Operasional Transportasi mempunyai fungsi: 1) penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis sistem operasional transportasi; 2) penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi sistem operasional transportasi; 3) penyelenggaraan fasilitasi sistem operasional transportasi c. Rincian Tugas Bidang Bina Sistem Operasional Transportasi: 1) menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Bina Sistem Operasional Transportasi; 2) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penataan sistem transportasi; 3) menyelenggarakan operasional; 4) menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi teknis sarana dan keselamatan transportasi; 5) menyelenggarakanfasilitasi sistem operasional transportasi; 6) menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan sistem operasional transportasi; 7) menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; pengkajian bahan fasilitasi pengendalian

14

8) menyelenggarakan

koordinasi

dengan

Badan

Koordinasi

Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kabupaten/Kota; 9) menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Bina Sistem Operasional Transportasi; 10) menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; 11) menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya d. Bidang Bina Sistem Operasional Transportasi, membawahkan: 1) Seksi Penataan Sistem Transportasi; 2) Seksi Pengendalian Operasional Transportasi; 3) Seksi Teknis Sarana dan Keselamatan Transportasi

15

BAB III PENUTUP

Kepemimpinan

adalah

kemampuan

untuk

menggerakkan

dan

mengarahkan orang-orang pada tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin. Artinya, pada tahapan tertentu, kepemimpinan dapat dijadikan sebagai salah satu sarana dalam menggerakkan dan sebagai salah satu fungsi dari manajemen. Tugas pokok Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang pekerjaan umum. Sedangkan fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis adalah: merumuskan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum kebinamargaan; pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pekerjaan umum kebinamargaan yang meliputi perencanaan, pengendalian operasional, pemeliharaan dan logistik; melaksanakan pelayanan teknis administratif meliputi administrasi umum dan keuangan serta kepegawaian dinas.

16

DAFTAR PUSTAKA

Siagian, Sondang P. 2002. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara. http://www.dishub.jabarprov.go.id http://profilsubcms.blogspot.com/2012/07/mengenal-jauh-dinasperhubungan.html http://www.wikipedia.com

17

MAKALAH BIROKRASI KEPEMIMPINAN PADA INSTITUSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN CIAMIS

TUGAS Mata Kuliah Konstitusi dan Kelembagaan Negara

Oleh: AANG KALWAN 82341213018

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS 2013


18

Vous aimerez peut-être aussi