Vous êtes sur la page 1sur 3

PORTOFOLIO

Kasus-1 Topik: Luka Bakar 45% grade II Tanggal (Kasus) : 11 Juni 2012 Presenter : dr. Jeffry Winarto Tanggal Presentasi : 25 Juni 2012 Pendamping : dr. Chairuddin Syafii Tempat Presentasi : Ruang Pertemuan RSUD Sultan Sulaiman Serdang Bedagai Objektif Presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Wanita, 35 tahun, Luka bakar 45% grade II Tujuan : Tatalaksana kegawatdaruratan luka bakar, Pencegahan kemungkinan komplikasi luka bakar, Tatalaksana lanjutan luka bakar. Bahan Bahasan : Tinjauan Riset Kasus Audit Pustaka Cara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi Pos Email Data Pasien : Nama : Ny. SH Umur : 35 tahun No. Reg : 023523 Pekerjaan : pedagang bensin eceran Alamat : T. Mengkudu Agama : Islam Bangsa : Indonesia Nama RS: RSUD Sultan Sulaiman Telp : Terdaftar sejak : Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis / Gambaran Klinis: Luka bakar 45% grade II, Keadaan Umum Sakit sedang. 2. Riwayat Pengobatan : Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama. 3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Riwayat kencing manis, darah tinggi, dan asma disangkal. 4. Riwayat Keluarga : Riwayat keluarga kencing manis, darah tinggi, dan asma disangkal. 5. Riwayat Pekerjaan : Pedagang bensin eceran.

Daftar Pustaka: a. Bedah Minor Edisi 2 oleh dr. Sumiardi Karakata, tahun 1996 b. Schwartz Principle of Surgery edisi 8 oleh F. Charles Brunicardi Hasil Pembelajaran 1. Diagnosis luka bakar berdasarkan derajat serta berat-ringannya 2. Patogenesis dan prognosis luka bakar 3. Penatalaksanaan kegawatdaruratan dan lanjutan pasien luka bakar 4. Pencegahan syok, dehidrasi, infeksi, kontraktur, serta komplikasi lainnya 5. Pemberian cairan pada luka bakar

1. Subjektif : Pasien datang dengan keluhan luka bakar yang dialami sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit. Luka bakar terjadi pada saat pasien sedang memasak dengan kayu bakar, dan api menjalar karena uap bensin. Saat itu pasien sedang membelakangi kompor dan saat api mulai menyambar, pasien berusaha keluar rumah sambil berlari. Terkurung dalam ruangan (-), menghirup asap (-), dahak bercampur arang (-), sesak nafas (-), terbentur kepala (-), pingsan (-), pusing (-), mual (-), muntah (-). 2. Objektif : Luka bakar dijumpai di hampir seluruh tubuh bagian belakang yaitu : kedua lengan belakang, punggung, bokong, kedua paha belakang, dan betis. Berdasarkan perhitungan dengan rule of nine maka luas permukaan luka bakar adalah 45%. Dengan rincian : - Lengan belakang kiri (4,5%) - Lengan belakang kanan (4,5%) - Punggung (9%) - Bokong (9%) - Paha belakang & betis kiri (9%) - Paha belakang & betis kanan(9%) Tampak Bula pada lengan kiri dan pasien mengeluh nyeri. Pemeriksaan Laboratorium : Hb/Leukosit : 11,6 / 26.400 3. Assessment : Dari anamnese yang telah dilakukan, luka bakar disebabkan oleh karena api. Berdasarkan gejala klinis, pasien mengalami luka bakar grade II yaitu adanya bula dan keluhan nyeri. Karena tidak dijumpai tanda-tanda trauma inhalasi, maka pada fase akut dilakukan resusitasi cairan untuk menghindari syok. Formula resusitasi cairan yang digunakan adalah rumus Baxter yaitu: = 4cc x BB kg x % luka bakar = 4cc x 50kg x 45% = 9000 cc (RL hangat) Jadi resusitasi cairan pada 8 jam pertama adalah 4500cc. Dan resusitasi cairan pada 16 jam berikutnya adalah 4500cc. Kemudian dilakukan pemasangan kateter untuk memantau cairan. Pada saat yang bersamaan diberikan injeksi analgetik, antibiotik, H2-antagonis, dan ATS Untuk Fase Subakut, dilakukan pencucian luka dengan menggunakan larutan NaCl 0,9%, pengolesan luka dengan salep Burnazin dan penutupan luka dengan verban steril. Untuk Fase lanjut dilakukan pemantauan rawat jalan. Masalah yang sering muncul adalah parut yang hipertrofik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas, dan kontraktur.

4. Plan : Diagnosis : Luka bakar 45% grade II Pengobatan : -Primary survery yang dilanjutkan dengan secondary survery. -Terapi cairan RL hangat 8 jam I : 187 gtt/i 16 jam II : 93 gtt/i -Pemasangan kateter urine Direncanakan Pemeriksaan penunjang lain seperti albumin serum dan fungsi ginjal. Pendidikan keluarga : 1. Tetap tenang dan tidak panik. 2. Menjelaskan mengenai pemasangan selang kencing dan infus pada penderita. 3. Menjelaskan mengenai penyakit pasien dan rencana tatalakasana selanjutnya untuk dirujuk ke bagian bedah. Konsultasi : Setelah penanganan awal di IGD, maka pasien dikonsulkan kepada bagian bedah untuk tindakan selanjutnya. Kegiatan Periode Hasil yang diharapkan Ganti verban Ganti verban dilakukan Menghindari infeksi setiap hari Pemeriksaan albumin serum Dilakukan 2 hari sekali Albumin serum dalam batas normal Nasihat Setiap kali kunjungan Menjaga hygiene

Vous aimerez peut-être aussi