Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Mampu menjelaskan Administrasi Puskesmas dalam rangka Penanggulangan Masalah Kesehatan / Kedokteran
1. 2. 3. 4.
A. Gde Muninjaya, Manajemen Kesehatan, 2004 Trihono, ARRIMES Manajemen Puskesmas, 2005 Depkes RI, Pedoman Kerja Puskesmas jilid I IV Depkes RI, Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, 2006 5. Depkes RI, Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas, 2006 6. Depkes RI, Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas, 2006 7. Djoko Wijono, Manajemen Puskesmas Kebijakan dan Strategi, 2008
M. KETENAGAAN PUSKESMAS PP No. 32, 1996 Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Jenis Tenaga Kesehatan: 1. Tenaga medis : dokter dan dokter gigi 2. Tenaga keperawatan : perawat dan bidan 3. Tenaga kefarmasian : apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker 4. Tenaga kesehatan masyarakat : epidemiolog, penyuluh kes., administrator kes., sanitarian 5. Tenaga gizi : nutrisionis dan dietsien 6. Tenaga keterapian fisik : fisioterapis, okupasiterapis dan terapis wicara 7. Tenaga keteknisan medis : radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi eletromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis
7
Perhitungan
Dasar Perhitungan : a. Sarana / Wadah Organisasi (minimal) b. Jumlah penduduk c. Lokasi / Geografi d. Indicators of Staffing Need / ISN (maksimal)
Jenis Tenaga
Sarana / Wadah Organisasi PKM Perawatan > 30 TT = 3 < 30 TT = 2 PKM non Perawatan = 2
Jumlah penduduk
Lokasi / Geografi
DOKTER
ISN
DOKTER GIGI
60.000 = 1
ISN
PERAWAT
30.000 = 1
ISN
Langkah
No
Output Puskesmas
Jumlah Staf
Dayaguna Staf/hari
16
6,2
21
5,2 8,0
30
5,5 7,7
40
5,8 8,3
>40
6,6
11
M. OBAT DI PUSKESMAS Perencanaan kebutuhan obat Pengadaan obat Penyimpanan obat Distribusi obat Penilaian (Evaluasi) manajemen obat PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT DI PUSKESMAS : Perencanaan obat dg anggaran APBN / ABD Puskesmas mengajukan usl kebutuhan obat ke Dinkes Kab/Kota dengan pertimbangan sbb : 1. Obat yg sering digunakan 2. Status epidemiologi penyakit (10 penyakit terbanyak) 3. Obat penting jarang dipakai (Serum Anti Bisa Ular) 4. Obat yg sering diperlukan saat bencana alam 5. Obat Esensial 6. Obat berkualitas namun terjangkau (Obat Generik)
12
PKM Bisa mengadakan obat sendiri bila CITO UU dan PP terkait dg Pengadaan obat
a. b. c. d. UU no. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU no.5 tahun 1997 tentang Psikotropika Permenkes No. 782/Menkes/Per/VII/1996 tentang Obat Keras Tertentu
Obat dikelompokkan sebagai berikut : OBAT BEBAS OBAT BEBAS TERBATAS (Daftar P) OBAT KERAS (Daftar G) OBAT Gol. Narkotika (Obat Bius = Daftar O) OBAT Gol. Psikotropika
13
a. b. c. d. e.
OBAT BEBAS: Obat bebas ialah obat yang dapat diperoleh secara bebas tanpa resep dokter dan dapat dibeli di apotek, toko obat atau toko biasa
OBAT BEBAS TERBATAS (Daftar P) Obat bebas terbatas dapat diperoleh/dibeli tanpa resep dokter di apotek dan toko obat terdaftar.
P1 : Awas ! Obat keras ! Baca aturan pakainya P2 : Awas ! Obat keras ! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan P3 : Awas ! Obat keras! Hanya untuk bagian luar badan P4 : Awas ! Obat keras! Hanya untuk dibakar P5 : Awas ! Obat keras ! Tidak boleh ditelan P6 : Awas ! Obat keras ! Obat wasir, tidak ditelan
14
OBAT KERAS (Daftar G) Ketentuan mengenai Obat Daftar G : 1. Obat Daftar G harus diperdapat dengan resep dokter 2. Semua obat sediaan/obat paten yang mengandung bahan obat tergolong Daftar G 3. Semua obat baru yang belum dikenal dimasukkan dalam daftar G, kecuali oleh Depkes telah dapat izin tertulis dg diberi no registrasi
Obat yang termasuk dalam daftar G : 1. Semua obat suntik, kecuali yang termasuk dlm gol Narkotika / Psikotropika 2. Semua antibiotika 3. Semua preparat Sulfa (kecualai Sulfaguanidin dlm jumlah tertentu) 4. Semua preparat hormon 5. Papaverine, Narcotine/Noscapine, Narceine serta garam-garamnya
15
Obat yang termasuk dalam daftar G : 6. Belladona & preparat Atropine 7. Adrenalin dan garam-garamnya 8. Digitalis serta glikosida-glikosidanya 9. Semua preparat pyrazolone, seperti Pyramidon, Phenylbutazone 10. Antihistamine (dg beberapa pengecualian yg termasuk daftar P) 11. Anestesi lokal seperti Novocain/Procaine, Lidocaine 12. Nitroglycerine dan preparat nitrat dan nitrit 13. Secale cortuni serta preparat-preparat 14. Zat-zat radioaktif 15. Hydantoin serta derivat-derivat 16. Semua obat baru, kecuali bila oleh Depkes dinyatakan tidak berbahaya 17. Dan lain-lain
16
OBAT GOLONGAN NARKOTIKA (Daftar O) Obat Narkotika dibagi menjadi 3 golongan : 1. Narkotika gol. I : hanya digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, tidak dalam terapi 2. Narkotika gol. II : Dapat digunakan untuk terapi, tapi berpotensi tinggi ketergantungan 3. Narkotika gol.III : Banyak digunakan dalam terapi, tapi berpotensi ringan ketergantungan (Codein)
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA Obat Psikotropikadibagi menjadi 3 golongan : 1. Psikotropika gol. I : hanya digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, tidak dalam terapi 2. Psikotropika gol. II : Dapat digunakan untuk terapi, tapi berpotensi tinggi ketergantungan 3. Psikotropika gol.III : Banyak digunakan dalam terapi, tapi berpotensi ringan ketergantungan (Diazepam)
17
PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS : Bahan obat mempunyai karakter masing-masing fisik dan kimia, hal yang perlu diperhatikan : 1. Suhu penyimpanan 2. Ventilasi 3. Pencahayaan cukup, tidak terkena cahaya matahari langsung 4. Kelembabab udara ruang penyimpanan obat, kalau perlu AC 5. Kebersihan gedung obat : harus bebas dari serangga, tikus dan binatang lainnya 6. Mudah dicari atau dijangkau, ditaruh lemari / rak, jangan ditumpuk 7. Obat-obat tertentu yg termasuk golongan narkotika, harus ditaruh dalam kotak khusus, terkunci, dlm lemari yg terkunci pula 8. Penyimpanan berdasarkan metode first in first out (FIFO)
18
DISTRIBUSI OBAT DI PUSKESMAS : Mulai dari penerimaan sampai dengan penyaluran obat di puskesmas, hal yang perlu diperhatikan : 1. Penerimaan obat dari Gudang Farmasi Dinkes dan ditributor lain 2. Tempat penyimpanan obat Puskesmas, terpisah dengan ruang penerimaan obat pasien 3. Administrasi pergudangan (penyimpanan) obat tersendiri 4. Tenaga farmasi pergudangan obat, terpisah dari tenaga farmasi di bagian penerimaan resep pasien
19
PENGENDALIAN DAN PENILAIAN MANAJEMEN OBAT DI PUSKESMAS : 1. Penyusunan persediaan kebutuhan obat 2. Analisis ABC dan VEN 3. Pengadaan/permintaan dan pendistribusian yg efektif dan efisien 4. Pencatatan dan pelaporan ANALISIS ABC atau ANALISIS PARETO
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. OBAT A B C D E F ,dll Jumlah 15 40 10 70 25 20 180 4 2 5 1 3 6 No . 1. 2. 3. 4. 5. 6. OBAT Jum (%) lah D B E A C F 70 40 25 15 10 20 180 39 22 14 8 6 11 100
20
% kum 39 61 75 83 89 100
180 160
100%
61%
61%
70
39%
22% 70 40 14% 8% 25 6% 15 10 20 11%
39%
Prosentase kumulatif
75%
21
PIE
POAC
P1-P2-P3
ARRIF A
ARRIME A R R
ARRIMES A R R
P1
R R
O I A M E C P3 F E E S
22
P2
(P1) : Microplanning , POA (Plan Of Action), PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas) (P2) : Lokakarya Mini Puskesmas, Kepemimpinan, Motivasi kerja, Koordinasi (P3) : Supervisi, Rapat-rapat rutin, SP2TP Quality Assurance (QA), Pengawasan Wilayah Setempat (PWS), Stratifikasi Puskesmas / Penilaian Kinerja Puskesmas
23
PERENCANAAN PUSKESMAS LANGKAH-LANGKAH : 1. Identifikasi masalah 2. Prioritas masalah kesehatan 3. Pemecahan masalah kesehatan 4. Penyusunan rencana
a. b. c. d. e. f. g. Perumusan tujuan Perumusan langkah-langkah Perumusan kegiatan Perumusan sumberdaya dan alokasi Penentuan waktu (Gantt Chart) Rencana P2 Rencana P3
24
Pengumpulan Data
Pengambilan Keputusan
Alternative Solutions
Solution terpilih Penetapan Tujuan Penulisan Proposal
FORMAT PERENCANAAN PUSKESMAS 1. Microplanning : Rencana 5 tahunan puskesmas dg rincian tahapan tiap tahunnya 2. Plan Of Action : Rencana kerja 1 tahunan untuk seluruh UPK (Upaya Pokok Kesehatan). Format POA seragam 3. Perencanaan Tahunan Puskesmas : a. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) : diajukan ke DKK b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) : telah disetujui dan ada alokasi dana dari DKK c. Bisa berbeda antar Puskesmas (otonomi daerah)
26
PROGRAM : Upaya perbaikan gizi KEGIATAN : Pendataan balita gizi buruk dan intervensi TUJUAN : Mengetahui , memantau dan intervensi balita gizi buruk SASARAN : Seluruh balita gizi buruk TARGET : Semua temuan WAKTU : Sepanjang tahun PJ : Gizi LOKASI : Poli gizi dan posyandu ANGGARAN : APBD INDIKATOR KEBERHASILAN : 1) Case finding 2) persentase intervensi 3) kenaikan BB
29
PROGRAM : Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit KEGIATAN : Sosialisasi pentingnya imunisasi TUJUAN : Meningkatkan peran serta tokoh masyarakat dlm imunisasi SASARAN : Tokoh masyarakat TARGET : 20 orang WAKTU : Juni 2010 PJ : Imunisasi LOKASI : Aula PKM ANGGARAN : APBD INDIKATOR KEBERHASILAN : 1) Kedatangan, 2) peran serta LS, 3) naiknya imuns. Polio4 dan campak
30
LOKAKARYA MINI PUSKESMAS TUJUAN : Meningkatkan fungsi puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan kegiatan Puskesmas, bekerja sama dalam Tim dan membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral TAHAPAN : a. Penggalangan / Peningkatan Kerjasama Tim b. Lokakarya Bulanan Puskesmas c. Penggalangan/Peningkatan Kerjasama Lintas sektoral d. Lokakarya Tribulanan Lintas Sektor
31
32
Dinamika Kelompok Pengemban gan Program kesehatan (KIA, KB, Gizi, Imunisasi, ISPA/Diare) Pengenalan Program baru Penerapan konsep baru Penyusuna n POA
- Inventarisasi
kegiatan PSM Inventarisasi kegiatan pelayanan Analisis beban kerja tiap petugas Pembagian tugas baru Pembagian tanggung jawab daerah binaan Perumusan Rencana kerja baru
- Rencana
33
Dinamika KelompokProgramprogram Lintas sektoral Pengemba gan program kesehatan Pengenala n program baru Pengenala n konsep baru
- Inventarisasi
- Kesepakatan
peran bantu masingmasing sektor - Analisis masalah peran bantu masingmasing sektor - Pembagian tugas masingmasing
tertulis dalam bentuk rencana kerjaama pengembanga n peran serta masy (PSM)
34
Konsep Proyandu
- tujuan : menurunkan CBR, IMR, MMR - sasaran sama (ibu dan anak) - program yang diintegrasikan : - KIA - KB - UPGK - imunisasi - penanggulangan diare
35
36
37
Cakupan KIA
< 50%
Cakupan KB
Cakupan Imunisasi Rerata D/S Program Tambahan Cakupan Dana Sehat
< 50%
< 50% < 50% < 50%
< 50%
< 50% < 50% < 50%
>50%
> 50% > 50% + < 50%
> 50%
> 50% > 50% + > 50%
38
6 4 6 7 8
12 X 12 X 11 X 11 X 12 X
+ -
60%
IV I II III III
+ +
40% 45%
39
5)
(SP2TP) QUALITY ASSURANCE (QA) / GUGUS MUTU TERKENDALI (GMT) PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT (PWS) STRATIFIKASI PUSKESMAS PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (P2KPus)
40
1. PENCATATAN KEGIATAN PUSKESMAS a) Dalam Gedung Puskesmas ( Kartu Tanpa Pengenal Keluarga, Kartu Status Perorangan, Buku Register) b) Luar Gedung Puskesmas (Buku Register) c) Keluarga dg resiko tertentu (Family Folder) TB paru, Kusta, ibu hamil resiko tinggi, Neonatus resiko tinggi (BBLR), Bumil Kurang Gizi, Balita Kurang Gizi, Penderita Jiwa Diagnosis kesehatan Keluarga
2. PELAPORAN PUSKESMAS a. BULANAN : LB1 : data kesakitan LB2 : Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat LB3 : data Gizi, KIA, Imunisasi dan P2M LB4 : data kegiatan Puskesmas b. TAHUNAN : LT1 : data dasar Puskesmas LT2 : data kepegawaian Puskesmas LT3 : data peralatan Puskesmas
QA / GMT = QUALITY ASSURANCE / GUGUS MUTU TERKENDALI TUJUAN : Untuk monitoring dan evaluasi mutu pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas , dapat dilakukan terhadap INPUT, PROSES, dan OUTCOME dari pelayanan kesehatan tersebut INPUT : Sumber daya terdiri dari Tenaga, Fasilitas, Dana operasional, Standart Operasional pelayanan kesehatan PROSES : Urutan pelaksanaan kegiatan pelayanan sesuai dengan SOP (Standart Operasional Prosedur) OUTCOME :
OUTPUT : Cakupan penduduk sasaran (indikator kuantitas bukan kualitas), sbg indikator tambahan TARGET QA : Tingkat Kepuasan Pemakai Jasa / Pasien (Client Satisfaction)
SOP : Standart Operasional Prosedur SPM : Standart Pelayanan Minimal DOKUMENTASI
Jumlah bayi yg telah dapat Polio-4 Polio-4 = --------------------------------------------------- X 100% Jumlah bayi yg menjadi sasaran
Target DPT-1 = 90 % Target Pencapaian DPT-1 sd bulan Juni = 45% Target Polio-4 = 80% Targer pencapaian Polio-4 sd bulan Juni = 40%
TABEL HASIL CAKUPAN IMUNISASI DPT-1 dan Polio-4 serta Angka DO sd Juni
DESA
A B C D E
Sasaran
283 301 285 248 284
DPT-1
135 160 144 138 101
Cakupa n
48% 53% 51% 56% 36%
Polio-4
131 150 110 123 93
Cakupa n
46% 50% 39% 50% 33%
DO
3% 6% 24% 11% 8%
F
G H
PKM
193
191 201 1986
99
107 106 990
51%
56% 53% 50%
94
101 78 876
49%
53% 39% 44%
5%
6% 26% 12%
DESA % Kumulat if
D 56
G 56
C 51
F 51
A 48
E 36
PKM 50
53 53
% Bulan ini
% Bulan lalu TREND
7
9
8
9
10 10
12 7
9
8
11
6
8
5
5
8
9
8
90
80 70 60 50 40 30 20 10 Des a Cak. Tren D 56
G 56
B 53
H 53
C 51
F 51
A 48
E 36
PKM 50
upaya melakukan penilaian hasil kerja yang dilaksanakan Puskesmas selama satu tahun Oleh Dinas Kesehatan Tujuan Umum Kabupaten / Kota: tercapainya kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal untuk menunjang pencapaian tujuan pembangunan kesehatan tingkat kabupaten / kota Tujuan Khusus : 1. mendapat gambaran hasil cakupan dan mutu kegiatan selama satu tahun 2. mengetahui perangkat kinerja Puskesmas selama satu tahun 3. memperoleh bahan penyusunan rencana kegiatan tahun yang akan datang
VARIABEL YANG DINILAI : PROGRAM INOVATIF 1. Upaya Kesehatan anak usia sekolah dan remaja 2. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut 3. P2M 4. Upaya Perbaikan Gizi 5. Upaya Penyehatan Lingkungan 6. Upaya Pelayanan Rawat Inap 7. Laboratorium 8. Upaya Kesehatan Usia lanjut 9. Upaya Kesehatan Olah raga 10. Pemberdayaan Masy dlm kemandirian hidup sehat 11. Pemeriksaan Penunjang 12. Upaya Kesehatan Kerja 13. Upaya Kesehatan Jiwa 14. Upaya Kesehatan Indera 15. Upaya Kesehatan Matra (Haji dan transmigran) 16. Upaya Peningkatan Mutu pelayanan Kesehatan
53
PROGRAM INOVATIF 1. Upaya Kesehatan anak usia sekolah dan remaja 2. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut 3. P2M 4. Upaya Perbaikan Gizi 5. Upaya Penyehatan Lingkungan 6. Upaya Pelayanan Rawat Inap 7. Laboratorium 8. Upaya Kesehatan Usia lanjut 9. Upaya Kesehatan Olah raga 10. Pemberdayaan Masy dlm kemandirian hidup sehat 11. Pemeriksaan Penunjang 12. Upaya Kesehatan Kerja 13. Upaya Kesehatan Jiwa 14. Upaya Kesehatan Indera 15. Upaya Kesehatan Matra (Haji dan transmigran) 16. Upaya Peningkatan Mutu pelayanan Kesehatan SUB TOTAL K.In
SASARAN
VARIABEL SASAR AN JUML AH DKK %
TARGET
PUSKESMAS % JML
REALISASI PUSKESMAS
JUML AH %
BO BOT
NILAI
BUMIL BUMIL
655 655
100 89
100 89
655 583
339 221
51,76 37,91
40 100
391,62
SASARAN VARIABEL
TARGET
BO BOT
NILAI
Satuan
JUML AH
DKK
%
PUSKESMAS
%
JUML AH
a. Menyusun RUK sesuai standar * Membentuk tim penyusun Lintas program dipimpin kepala Pusk * Orientasi proses penyusunan, Dst PENCAPAIAN MANAJEMEN OPERASIONAL (H) PROPORSI MANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA MANAJEMEN OPERASIONAL = H/1000 x proporsi program
7 ada ada
100
100
100
250
250
kegiatan
1000
SASARAN VARIABEL
TARGET
BO BOT
NILAI
Satuan
JUML AH
DKK
%
PUSKESMAS
%
JUML AH
PROGRAM PENGEMBANGAN / INOVATIF UPAYA KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA 2. Frekuensi Pembinaan Kesehatan di Sekolah a. Di SD / MI 4 kali / tahun b. Di SLTP / MTs 4 kali / tahun c. Di SMU / MA 4 kali / tahun Dst PENCAPAIAN MANAJEMEN OPERASIONAL (H) PROPORSI MANAJEMEN OPERASIONAL KINERJA MANAJEMEN OPERASIONAL = H/1000 x proporsi program Kali Kali Kali
4
4 4
50
50 50
50
50 50
2
2 2
4
4 4
200
200 200
50
75 75 1000
50
75 75 699,02
150
104,85
58
PROGRAM INOVATIF 1. Upaya Kesehatan anak usia sekolah dan remaja 2. Upaya Kesehatan Gigi dan mulut 3. P2M 4. Upaya Perbaikan Gizi 5. Upaya Penyehatan Lingkungan 6. Upaya Pelayanan Rawat Inap 7. Laboratorium 8. Upaya Kesehatan Usia lanjut 9. Upaya Kesehatan Olah raga 10. Pemberdayaan Masy dlm kemandirian hidup sehat 11. Pemeriksaan Penunjang 12. Upaya Kesehatan Kerja 13. Upaya Kesehatan Jiwa 14. Upaya Kesehatan Indera 15. Upaya Kesehatan Matra (Haji dan transmigran) 16. Upaya Peningkatan Mutu pelayanan Kesehatan SUB TOTAL K.In
: 104,85 : 154,42 : 90,00 : 42,50 : 75,00 : 64,50 : 29,10 : 50,00 : 50,00 : 43,75 : 12,50 : 38,33 : 33,33 : 30,48 : 35,00 : 316,72 : 1.170,48
PWS
P2KaPus
DALAM WILAYAH
+
-
+ -
62