Vous êtes sur la page 1sur 11

A.

PENGKAJIAN

a.Pengumpulan Data 1.Identitas klien Nama Umur Agama Jenis kelamin Pendidikan Pekerjaan Suku/Bangsa Status perkawinan Tgl. Masuk RS Tgl. Pengkajian No.RM Diagnosa Alamat 2. Identitas Penanggung jawab Nama Umur Jenis kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan

Hub. Dengan Klien Alamat 3. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama. Pada umumnya pasien hepatitis mempunyai keluhan malas makan, sesak nafas, minum 1-2 gls/hari, perut mual muntah, kembung dan sebah dan klien mengeluh kaki lemas tidak bisa berjalan nyeri saat dibuat jalan dan perut membesar. b. Riwayat Kesehatan Sekarang Keadaan yang menyebabkan klien MRS biasanya ditandai dengan fatique (lemah) malaise, perut membesar kembuang mual, muntah nafsu makan menurun konstipasi diare / BB menurun. Biasanya ada perubahan pada air seni. c. Riwayat Kesehatan Dahulu. Adanya faktor keturunan pernah atau tidak sakit hepatitis, sakit jantung, minum alkohol, dll d. Riwayat Kesehatan Keluarga Adanya faktor keturunan / riwayat keturunan dan salah satu anggota keluarganya yang terkena hepatitis. 4. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum Penampilan Umum : Sesak nafas, panas, perut membesar, lemah dan pucat. Berat Badan Tinggi Badan b. Tanda-tanda Vital Tekanan Darah Nadi Respirasi Rate : Meningkat : Takikardi : Cepat dan dangkal ::-

Suhu Kesadaran (GCS)

: Meningkat : Compos mentis

c. Pemeriksaan Kepala dan Leher Pada umumnya pada klien hepatitis adalah pada rambut mengalami kerontokan kepala tidak dapat benjolan dan mata terdapat ikterus serta konnjungtivanemis, sklera ikterus, konjungtiva anemis. d. Sistem Respirasi Anatomi dada / thorak biasanya pada klien hepatitis terdapat spindernerviretruris otot, pernafasan + gerakan dada dan perut tidak seirama sesak nafas, pernafasan dangkal, pernafasan cuping hidung. e. Sistem Cardiovakuler Pada klien hepatitis biasanya ditemukan peningkatan nadi dan tensi darah meningkat. f. Sistem Gastro Internal Pada umumnya klien hepatitis di temukan adanya autes, hati bisa mengecil atau membesar dan kaput mendora, nyeri tekan perut atas kanan, muntah berwarna hitam diare kecoklatan sampai hitam, acites, bisisng usus menurun. g. Sistem Gastro Urinaria Pada klien hepatitis biasanya di temukan etropi testis penurunan lobido 9x haid pada wanita, warna urin lebih kuning tua / kecoklatan. h. Sistem Muskulas Adanya edema pada tuingkai, kelemahan gerak. i. Sistem Endokrin Pada klien hepatitis tidak ada pembesaran kelenjar thiroid. j. Pola Aktivitas Sehari-hari Pola nutrisi dan metabolik. Pada hepatitis mengeluh nafsu makan menurun, mual, muntah. Pola eliminasi.

Eleminasi alvi : sukar BAB, diare. Eleminasi urine : warna urine lebih kuning teh kecoklatan seperti teh (gelap). Pola istirahat tidur. Pola istirahat periode akut dengan keadaan lemah, bangun tidur kepala sering pusing tidur nyenyak karena merasa mual, dan muntah. Pola aktivitas dan latihan. Badan terasa lemah, letih, dan kemampuan kerja menurun, hal ini disebabkan karena kurang tersedianya tenaga atau kalori dalamtubuh sebagai akibat adanya gangguan metabolisme. k. Data Psikologis 1. Konsep Diri - Gambaran Diri : Merupakn bagian tubuh mana yang klien suka dan ketika sehat, begitupun saat klien sakit. - Identitas Diri - Peran Diri - Ideal Diri - Harga Diri : Tentang apakah kilen perempuan atau laki-laki : Merupakan peran saat klien berada di rumah : Merupakan Harapan klien saat sakit : Merupakan penghargaan seseorang yang di berikan pada klien saat klien sakit 2. Aspek Sosial Kemampuan klien dalam berinteraksi dengan orang lain saat klien sakit 3. Data Spiritual Ketaatan klien terhadap sang pencipta ketika klien sakit l. Data penunjang Pemeriksaan diagnostik a. Tes fungsi hati: Abnormal ( 4-10 kali dari abnormal ).

b. AST (SGOT)/ALT(SGPT): Awalnya meningkat.dapat meningkat 1-2 minggu Sebelum ikteri kemudian tampak menurun. c. Darah lengkap: SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati) atau mengakibatkan perdarahan. d. Leukoppenia: Trombositpenia mungkin ada (splenomegali). e. Diferensial darah lengkap: Leukositosit,monositosis,limfosit atifikal,dan sel plasma. f. Alkali fosfatase: Agak meningkat (kecuali ada kolestatis berat). g. Feses: warna tanah liat,streatore (penurunan fungsi hati). h. Albumin serum: menurun. i. Gula darah: Hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fungsi hati) j. Anti-HAVIgM: positif pada tipe A. k. HbsAG: Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A). l. Masa protombin: mungkin memanjang (difungsi hati). m. Bilirubin serum: diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml,prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler). n. Tes ekskresi BSP: Kadar darah meningkat. o. Biopsi hati: menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis. p. Sakan hati: Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim. q. Urinalisa: Peninggian kadar bilirubin;protein/hematuria dapat terjadi. Therapy 1. Bedrest terutama pada fase akut 2. Diet disesuaikan dgn keadaan pasien 3. Terapi obat, disesuaikan dgn jenis hepatitisnya (Sylvia A. price corraine M. Wilson : 1995:444)

B. Analisa Data

No 1.

Data DS: -klien mengeluh nyeri bila di tekan bagian kuadran kanan atas abdomen -klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk

Penyebab Infasi virus Hepar Hati mengadakan perlawanan

Masalah Gangguan rasa nyaman nyeri

DO: klien meringis bila di tekan bagian kuadran kanan atas abdomen. -ada pembesaran pada kuadran kanan atas -skala nyeri 3 TTV: T= P= R= S=

Hipertopi Pembuluh darah dan saraf-saraf tertekan Suplai oksigen menurun Metabolisme anaerob Pengeluaran asam laktat Nyeri

2. DS: -klien mengeluh kurang nafsu makan -terasa mual bila makan DO: -klien menghabiskan porsi makan

Fungsi hepar terganggu Fungsi metabolic -karbohidrat -protein -lemak

Nutrisi kurang dari kebutuhan

terganggu Gangguan system pencernan (mual, lemah/lesu) 3 DS: klien mengeluh lemas tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Fungsi untuk merubah glukosa dan monosakarida terganggu Karbohidrat DO:klien terlihat lemas -klien terlihat dibantu oleh keluarga dalam melakukan aktivitas Energi kelemahan Intoleran aktivitas

C. Diagnosa Keperawatan 1. 2. 3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan hepatomegali Nutrisi kurang dari kebetuhan, berhubungan dengan mual Intoleran aktivitas berhubungan dengan penurunan energi

D. INTERVENSI

No 1

Tgl/ja m

Dx Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Hipertropi hepar(Hepatomegali) di tandai dengan : DS: - klien mengeluh nyeri bila ditekan

Tujuan Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,rasa nyeri teratasi dgn kriteria:

intervensi 1. Observasi TTV stiap 6jam

Rasional 1. untuk mengetahui keadaan umum pasien 2. untuk mengtahui keadaan nyeri

2. Kaji sifat dan skala

pada bagian kuadran kanan atas -klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk DO: klien meringis bila di tekan bagian kuadran atas abdomen. -ada pembesaran pada kuadran kanan atas abdomen. -skala nyeri 3

-klien merasa sdkit nyaman -skala nyeri berkurang menjadi 2

nyeri

yg di rasakan 3. teknik relaksasi dgn nafas dalam dapat mengurang relaksasi nyeri

3. Latih klien melakukan teknik Relaksasi dgn nafas dalam

4. mengurangi tegangan otot,mngurangi 4. atur posisi kbutuhan klien metabolic dan senyaman melindungi mungkin dan hati. prtahankan tirah baring ktika pasien mengalami Gangguan 5. Dengan rasa nyaman mengalihkan pda perhatian klien abdomen. tidak berfokus pada nyeri 5. alihkan perhatian 6. mengurangi klien intabilitas terhadap traktur nyeri dgn gastrointestital ngobrol, dan nyeri serta baca Koran gangguan rasa 6. kolaborasi nyaman pada abdomen dgn dokter utk pemberian analgetik

dx 2

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.d mual ditandai dgn : Ds: Klien mengeluh kurang nafsu makan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi terpenuhi dgn kriteria: -klien tdk mengeluh mual

1. kaji setatus nutrisi klien

1. untuk mengetahui keadaan klien 2. untuk memantau berat badan 3. untk mengetahui banyak

2. timbang berat badan tiap hari 3. awasi pemasukan

Do: -klien menghabiskan porsi makan

-nafsu makan meningkat -klien menghabiskan 1 porsi makanan

jumlah kalori

sedikitnya makanan yamg masuk 4. untuk menghindari mual dan refluk lambung

4. berikan makanan sedikit dalam frekuensi sering 5. berikan keperawatan mulut sebelum makan

5. menghilangkan rasa tak enak, dan dapat meningkatkan nafsu makan 6. menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan

6. anjurkan makan pada posisi duduk tegak

7. berikan pemasukan yg mengandung kalori tinggi dan karbohidrat 8. kolaborasi dengan ahli diet dalam memenuhi kebutuhan pasien

7. untuk mmenuhi kebutuhan tubuh

8. berguna membuat program diet untuk memenuhi kebutuhan klien

9. kolaborasi dengan doktek dalam pemberian

9. mengurangi mual dan memenuhi kebutuhan serta membantu dalam proses

vitamin anti ametik 3 Intoleransi aktifitas b.d penurunan energi ditandai dengan: ds : klien mengeluh lemas, tidak bisa melakukan akivitas seperti biasa do:- klien terlihat lemas -klien terlihat di bantu keluarga dalam melakukan aktivitas Setelah di lakukan tindakan selama 3x24 jam,aktifitas terpenuhi dengan kriteria:-klien bisa melakukan aktifitas walaupun ada pengawasan dari keluarga dan perawat 1. kaji aktifitas klien

pemyembuhan 1. Mengetahui kebutuhan aktififitas klien 2. untuk pemenuhan aktifitas klien

3. meningkatkan 2. bantu istirahat dan aktifitas ketenangan klien untuk menyediakan energi dan melancarkan peredaran 3. tingkatkan darah. tirah baring/dudu 4. menghindari k resiko kerusakan jaringan 5. tirah baring lama akan menurunkan kemampuan

4. ubah posisi klien tiap 2jam sekali

5. berikan latihan tentang gerak sendi pasip

Implementasi Pada tahap ini untuk melaksanakan interverensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi atau pelaksanaan perncanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap interverensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan. Pada pelaksanaan keperawatan diprioritaskan pada upaya untuk mempertahankan jalan napas, mempermudah pertukaran gas, meningkatkan masukan nutrisi, mencegah komplikasi, memperlambat memperburuknya kondisi, memberikan informasi tentang proses penyakit. Evaluasi Pada tahap akhir proses keperawatan adalah mengevaluasi respon pasien terhadap perawatan yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil yang diiharapkan telah dicapai. Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan continue, karena setiap tindakan keperawatan, respon pasien dicatat dan dievaluasi dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan kemudian berdasarkan respon pasien, revisi, interverensi keperawatan atau hasil pasien yang mungkin diperlukan. Pada tahap evaluasi mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan

Vous aimerez peut-être aussi