Vous êtes sur la page 1sur 15

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208

Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

WORKSHOP
Refreshing Aspek Statistik dalam Metode Penelitian
Disampaikan dalam Lokakarya Peningkatan Kualitas Pembimbing Skripsi dalam Biostatistik Fakultas Kedokteran Unsyiah Darussalam Banda Aceh 18 April 2013

M. Sopiyudin Dahlan, dr., M.Epid

Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 081314128462
M Sopiyudin Dahlan.

Page 1

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Tentang Pembicara

Muhamad Sopiyudin Dahlan (Yudin), lahir di Garut tanggal 31 Januari 1976. Pembicara menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Ciarog (19821988) dan Sekolah Menengah Pertama Kersamanah Garut (1988-1991). Pendidikan menengah atas diperoleh di Sekolah Menengah Atas Negeri Tiga Bandung (19911994). Kemudian Pembicara melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1994-2000), dan Magister Epidemiologi Klinik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (2004-2007). Setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran (tahun 2000), suami dari Widianingsih ini bekerja sebagai staf pengajar di Bagian Biologi Kedokteran di almamaternya (2001-2003). Sejak tahun 2003 sampai sekarang pembicara menjabat sebagai senior consultant sekaligus direktur dari PstatConsulting: your partner in medical and health research, suatu lembaga yang bergerak di bidang penelitian kedokteran dan kesehatan. Pada tahun 2011, PstatConsulting berganti nama menjadi Epidemiologi Indonesia. Selain itu, pembicara juga pernah bekerja sebagai clinical research manager untuk Family Health International (2006- 2008). Ayah dari Siti Ayudia dan Aisah Lubna ini telah memberikan pelatihan di berbagai institusi antara lain Beberapa inhouse training antara lain pelatihan bagi dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Riau Pekanbaru, Dosen FK Universitas Sriwijaya, Dosen FK Unila Bandar Lampung, Staf Rumah Sakit Sulianti Saroso, Staf Divisi Infeksi Tropis RSCM, PPDS Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), PPDS Neurologi FKUI-RSCM, PPDS Psikiatri FKUI-RSCM, Dosen FK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Dosen Fakultas Keperawatan UI, Dosen Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Universitas Padjajaran-Rumah Sakit Hasan Sadikin (FK Unpad RSHS), saresehan guru besar FK Unpad-RSHS, Dosen FK Universitas Islam Indonesia, Dosen FK Universitas Muhammadiyah Malang, Dosen dan Peserta Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Penyakit Dalam FK Brawijaya Malang, Staf GAKI-Litbang Depkes, Persatuan Ahli Uroginekologi Indonesia, Dosen Stikes Rumas Sakit Jakarta, Dosen Stikes Luwuk Sulawesi Tengah, Dosen Stikes Pekan Baru Riau, Mahasiswa

M Sopiyudin Dahlan.

Page 2

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Atmajaya, Lembaga Pengkajian dan Penelitian Badan Eksekutif Mahasiswa FKUI, Mahasiswa FK-UIN, Mahasiswa FK Unila, dan lain-lain. Saat ini pembicara sedang menyelesaikan pembuatan seri evidence based medicine. Daftar buku yang telah terbit selengkapnya adalah sebagai berikut. 1. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Edisi 5 Cetakan 2, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, 2012 (dengan CD Interaktif). 2. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3 Cetakan 2, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, 2012 (dengan CD Interaktif). 3. Menyusun Proposal Penelitian dalam Bidang Kedokteran dan Kesehatan: Metode IKVE 1741,Edisi 2 Cetakan 2, Penerbit Sagung Seto, Jakarta, 2012. 4. Analisis Survival: Dasar-dasar Teoritis dan Aplikasi Program Stata, Penerbit Sagung Seto, Jakarta, 2009 (dengan CD Interaktif). 5. Penelitian Diagnostik: Teori dan Praktik dengan SPSS dan Stata, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, 2010 (dengan CD Interaktif). 6. Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis. Penerbit Salemba Medika, Jakarta, 2010 (dengan CD Interaktif). 7. Mendiagnosis dan Menata Laksana 13 Penyakit Statistik: Disertai Aplikasi Stata, Penerbit Sagung Seto, Jakarta, 2010 (dengan CD Interaktif). 8. Penelitian Prognostik dan Sistem Skoring: Disertai Praktik dengan Program SPSS dan Stata. Penerbit Alqa-Print, Jakarta, 2010 (dengan CD Interaktif). 9. Analisis Multivariat Regresi Logistik: Disertai Praktik dengan Program SPSS dan Stata. Epidemiologi Indonesia, Jakarta, 2012. 10. Analisis Multivariat Regresi Linier: Disertai Praktik dengan Program SPSS.. Epidemiologi Indonesia, Jakarta, 2012. 11. Analisis Survival: Dasar-dasar Teoritis dan Aplikasi Program SPSS.

Epidemiologi Indonesia, Jakarta, 2012. 12. Pengantar Meta-Analisis: Disertai Praktik dengan Program Excel. Epidemiologi Indonesia, Jakarta, 2012.

www.bukusopiyudin.weebly.com

M Sopiyudin Dahlan.

Page 3

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Formulir Pemesanan Buku Karangan dr Sopiyudin

Nama Nomor HP Email Alamat pengiriman

: ____________________________________________ : ____________________________________________ : ____________________________________________ : ____________________________________________

Harga Buku Seri EBM bagi Peserta Pelatihan Berat (gram) Harga/eksemplar Harga setelah Sebelum diskon Diskon diskon Buku seri 1 95.000 10% 85.500 362 Buku seri 2 90.000 10% 81.000 305 Buku seri 3 90.000 10% 81.000 306 Buku seri 4 80.000 10% 72.000 202 Buku seri 5 65.000 10% 58.500 230 Buku seri 6 55.000 10% 49.500 226 Buku seri 7 136.000 10% 122.400 422 Buku seri 8 110.000 15% 93.500 300 Buku seri 9 100.000 15% 85.000 260 Buku seri 10 95.000 15% 80.750 250 Buku seri 11 80.000 15% 68.000 190 Buku seri 12 110.000 15% 93.500 290 Harga belum termasuk ongkos kirim. Pengiriman menggunakan TIKI reguler (27.000/kg). Buku yang dipesan: Buku Buku seri 1 Buku seri 2 Buku seri 3 Buku seri 4 Buku seri 5 Buku seri 6 Jumlah Buku Buku seri 7 Buku seri 8 Buku seri 9 Buku seri 10 Buku seri 11 Buku seri 12 Jumlah

Pemesanan dapat juga melalui: www.bukusopiyudin.weebly.com

M Sopiyudin Dahlan.

Page 4

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Tentang Pelatihan
1. Pelatihan ini bersifat refreshing, dalam arti mengulang kembali pengetahuan yang pernah diperoleh sebelumnya, baik saat di bangku pendidikan maupun saat melakukan penelitian atau membimbing penelitian. 2. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode diskusi. 3. Materi yang didiskusikan adalah materi-materi pilihan yang essensial dan diharapkan bermanfaat saat membimbing mahasiswa dalam melakukan penelitian. 4. Sebagian besar materi pelatihan diambil dari buku EBM seri 1 Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan serta seri 3 Menyusun Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan: Metode IKVE 1741, edisi 3, Sagung Seto, 2012. 5. Metode yang digunakan adalah Diskusi Kelompok.

M Sopiyudin Dahlan.

Page 5

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Modul 1 Selama membimbing mahasiswa, barangkali terdapat beberapa masalah terkait metode penelitian, khususnya statistik yang sering dihadapi. Tuliskanlah berbagai masalah tersebut pada tabel di bawah ini. Setelah diisi, mohon tabel ini dikumpulkan kepada pembicara.

-----------------------------------------------------------------------------------No. Masalah

M Sopiyudin Dahlan.

Page 6

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Modul 2 Diagnosis Multi Aksial dan Konsekuensinya pada Analisis

Mengapa Diagnosis?
Diagnosis Masalah Statistik sama pentingnya dengan Diagnosis Penyakit Pasien. Bila benar mendiagnosis penyakit pasien, benar dalam melakukan manajemen pasien (pengobatan, pendidikan, evaluasi). Bila benar mendiagnosis masalah statistik, benar dalam melakukan manajemen statistik (analisis).

Diagnosis Multi-aksial*
Aksis 1:
Aksis klinis

Aksis 2:
Aksis deksriptif

Aksis 3:
Aksis analitik bivariat korelatif

Aksis 4:
Aksis analitik bivariat komparatif Akisis 5: Aksis multivariat
*Dalam workshop ini, diskusi dibatasi pada aksis 2, 3, dan 4

M Sopiyudin Dahlan.

Page 7

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Deskriptif
Prevalensi/Insidensi
1 Jumlah (n) dan persentase (%), Interval Kepercayaan (IK)

Kategorik
Sensitivitas (IK) Spesifisitas (IK) Nilai duga positif (IK) Nilai duga negatif (IK) Rasio kemungkinan positif (IK) Rasio kemungkinan negatif (IK) AUC (IK)

Deskriptif

Diagnostik (sensitifitas, spesivisitas)

Numerik

Reara (x) simpang baku (sb) Median (minimum-maksimum)

Rate

Insiden rate, IK

Catatan: semua diagram telah disederhanakan untuk keperluan mahasiswa jenjang S1 dan S2.

Bivariat Korelatif
Numerik-Numerik Pearson Spearman Spearman

Numerik- Ordinal

Numerik-Nominal Korelatif Ordinal-Ordinal Ordinal-Nominal Nominal-Nominal

Eta

Spearman Eta Koefisien kontingensi

M Sopiyudin Dahlan.

Page 8

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Bivariat Komparatif
Tidak berpasangan Kategorik Berpasangan 2 kelompok Tidak berpasangan >2 Kelompok Numerik 2 kelompok Berpasangan >2 kelompok 6 5 4 2 1

Chi square/trend+OR, PR, RR Fisher/Yates/Kolmogorov-Smirnov Penyederhanaan sel McNemar/Cochran/marginal homogeneity/Friedman T test tidak berpasangan MannWhitney

Komparatif

One way anova + posthoc Kruskal-Wallis + posthoc T test berpasangan Wilcoxon Repeated anova + posthoc Friedman + posthoc Analisis survival: KM, HR, Cox regression Kappa

Rate Kategorik Kesesuaian Numerik

7 8

Bland-Altman

Catatan: semua diagram telah disederhanakan untuk keperluan mahasiswa jenjang S1 dan S2.

M Sopiyudin Dahlan.

Page 9

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Modul 3: Diagnosis Deskriptif Dan Konsekuensinya terhadap Analisis

1. Buatlah sepuluh contoh variabel untuk masing-masing skala pengukuran berikut: numerik, kategorik, rate.

Numerik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Kategorik

Rate

2. Mengapa sensitivitas dan spesifisitas merupakan variabel kategorik?

M Sopiyudin Dahlan.

Page 10

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Modul 4: Diagnosis Bivariat Korelatif vs Komparatif A. Metode untuk mencari association ada dua, yaitu correlation dan comparation. Dalam Bahasa Indonesia, ada berbagai terminologi yang sering kita gunakan untuk menunjukkan analitik. Tentukanlah apakah terminologi tersebut padanan dalam Bahasa Inggris adalah comparation atau correlation. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pernyataan Hubungan Pengaruh Korelasi Perbandingan Perbedaan Peranan Risiko Asosiasi Correlation Comparation

B. Jawablah apakah pernyataan di bawah ini benar atau salah No. Pernyataan Benar / salah 1. 2. 3. 4. Metode untuk mencari association ada dua, yaitu correlation dan comparation. Correlation adalah metode mencari hubungan antar variabel dengan keluaran koefisien korelasi. Comparation adalah metode mencari hubungan antar variabel dengan keluaran perbandingan dan selisih. Correlation digunakan dalam mencari hubungan antar variabel numerik dengan numerik, numerik dengan kategorik, dan kategorik dengan kategorik. Comparation digunakan dalam mencari hubungan antar variabel numerik dengan kategorik dan kategorik dengan kategorik. Hubungan antar variabel numerik dengan kategorik dapat menggunakan correlation maupun comparation. Hubungan antar variabel kategorik dengan kategorik dapat menggunakan correlation maupun comparation.

5. 6. 7.

8. Bila korelasi dan komparasi sama-sama bisa dilakukan, lalu metode yang mana yang kita gunakan? a. Kedua-duanya digunakan b. Pilih korelasi c. Pilih komparasi

M Sopiyudin Dahlan.

Page 11

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Modul 5

Kasus: 1. Seorang peneliti mau membandingkan hasil pemeriksaan rapid test diagnosis malaria alat A dengan alat B. Hasil penelitian disajikan sebagai berikut.

Hasil pemeriksaan Positif Hasil A Hasil B Total 5 5 10 Negatif 5 5 10 #Uji Chi-square Apa kesimpulan dari hasil penelitian tersebut? Total 10 10 20

Nilai p

1,000

2. Seorang peneliti mau membandingkan hasil pemeriksaan konsentrasi parasit antara laboran A dengan laboran B. Hasil peneltian disajikan sebagai berikut.

Uji korelasi hasil pemeriksaan observer 1dengan observer 2 (r=1,00 dengan p<0,005). Apa kesimpulan dari hasil penelitian tersebut? 1.

M Sopiyudin Dahlan.

Page 12

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Modul 6

Terdapat sepuluh orang pasien malaria yang terdiri dari lima subjek mendapat obat A dan lima mendapat obat B. Peneliti melakukan observasi selama tiga hari dan memperoleh hasil sebagai berikut. Kelompok A. Pasien pertama, demam hilang pada hari 1. Pasien kedua, demam hilang pada hari 1. Pasien ketiga, demam hilang pada hari 1. Pasien keempat, demam hilang pada hari 2. Pasien kelima, demam tidak hilang sampai hari ke-3. Kelompok stadium lanjut. Pasien pertama, demam hilang pada hari 2. Pasien kedua, demam hilang pada hari 2. Pasien ketiga, demam hilang pada hari 3. Pasien keempat, demam hilang pada hari 3. Pasien kelima, demam tidak hilang sampai hari ke-3.

Jawablah beberapa pertanyaan berikut: 1) Berapa proporsi keberhasilan pada kelompok A? 2) Berapa proporsi keberhasilan pada kelompok B? 3) Bagaimanakah perbandingan proporsi keberhasilan antara kelompok A dan B? 4) Berdasarkan proporsi, manakah yang lebih baik antara A dan B? 5) Berdasarkan klinis, manakah yang lebih baik antara A dan B?

M Sopiyudin Dahlan.

Page 13

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Modul 7 Berpasangan dan Tidak Berpasangan Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah No. 1. Data Pada setiap subjek kita mengukur kadar kolesterol dan kadar gula darah. Kadar kolesterol dan kadar gula darah adalah data berpasangan. 2. Kadar gula darah pasien diabetes mellitus dinilai sebelum terapi dan sesudah terapi. Data sebelum dan sesudah pelatihan adalah data berpasangan. 3. Pasien diabetes mellitus terbagi menjadi dua kelompok, yaitu yang menggunakan obat A dan obat B. Gula durah pada masing-masing kelompok diukur sebelum dan sesudah pengobatan. Data kadar gula darah adalah data berpasangan. 4. Suatu uji klinis dilakukan pada pasien insomnia. Pada periode pertama, 20 subjek menggunakan obat A sementara 20 subjek menggunakan obat B. Pada periode kedua, 20 subjek yang pada periode pertama menggunakan obat A berpindah menggunakan obat B. Demikian juga sebaliknya. Sebelum dan sesudah pengobatan, peneliti menilai skor insomnia. Data skor insomnia adalah data berpasangan. 5. Seorang peneliti ingin mengetahui perbandingan kadar IgE antara jaringan dermatitis dengan non dermatitis. Jaringan dermatitis diambil dari kulit yang mengalami dermatitis sementara non dermatitis diambil dari kulit normal pada subjek yang sama. kadar IgE merupakan data berpasangan. jawab

Kesimpulan: 1. Apakah definisi data berpasangan? 2. Pada kondisi apa kita memperoleh data berpasangan?

M Sopiyudin Dahlan.

Page 14

4/16/2013

PT Epidemiologi Indonesia (Pstat Consulting) Your partner in medical and Health Research Wisma Bakti Mulia Suite 208 Jl. Kramat Raya no 160 Jakarta Pusat pstat.consulting@gmail.com; epidemiologi.indonesia@gmail.com 0818938120; 081314128462

Modul 8 Jumlah Kelompok

1. Mengapa pada komparatif numerik tidak berpasangan lebih dari dua kelompok tidak menggunakan uji t tidak berpasangan? 2. Kita sering kali menggunakan batas kemaknaan sebesar 5%. Artinya, kemungkinan untuk memperoleh hasil pengujian semuanya tidak bermakna adalah 95%, sementara kemungkinan untuk memperoleh paling tidak satu hasil bermakna adalah 5%. Berdasarkan informasi tersebut, tentukanlah: 1) Probabilitas untuk memperoleh semua hasil pengujian bermakna. 2) Probabilitas untuk memperoleh paling tidak satu hasil pengujian bermakna. Jumlah pengujian 1 Probabilitas semua hasil pengujian tidak bermakna 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 2 Probabilitas paling tidak satu hasil pengujian bermakna

M Sopiyudin Dahlan.

Page 15

4/16/2013

Vous aimerez peut-être aussi