Vous êtes sur la page 1sur 2

Abstract Data penderita Tifus scrub pada anak tidak biasa ditemukan di Sri Lanka dan Negara lain.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tampilan klinis pasien yang menderita tifus yang datang ke Rumah Sakit pusat di Sri Lanka. Sempel darah pasien diperiksa untuk melihat antibody yang menyerang rickettsioses. Dua puluh pasien telah positif terkena tifus dan dua puluh empat orang ada kemungkinan terkena tifus. Tampilan klinisnya akan dibahas pada penelitian ini. Introduction Tifus scrub adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh Orientia tsutsugamushi (sebelumnya Rickettsia). Satu juta kasus terjadi setiap tahun dan sebanyak satu miliar orang yang hidup di daerah endemis mungkin telah terinfeksi pada beberapa kali. Orientia tsutsugamushi adalah suatu bakteri gram obligat intraseluler negatif yang tinggal di tungau trombiculid (Spesies: Leptotrombidium) yang merupakan vektor utama. Tungau dimakan tikus yang bertindak sebagai reservoir untuk agen ini. Orientia tsutsugamushi ditularkan ke manusia terutama melalui gigitan chigger infektif, yaitu tahap dimana tungau menjadi larva. Proliferasi bakteri membentuk lesi kulit karakteristik yang dikenal sebagai sebuah eschar. Setelah masa inkubasi 6-21 hari, gejala yang ditimbulkan antara lain adalah demam tinggi (40) oC disertai menggigil, sakit kepala, ruam kulit, lymphadenopathy, batuk, myalgia, dan anoreksia. Telah dilaporkan bahwa komplikasi yang ditimbulkan seperti meningitis dan pneumonitis. Meskipun survei serologis menunjukkan bahwa sebanyak seperempat dari kasus tifus mungkin terjadi pada anak-anak, tetapi laporan tifus scrub anak dalam literatur medis sangat sedikit. Beberapa wabah infeksi rickettsial telah dilaporkan dari Sri Lanka akhir-akhir ini. Di negara miskin, jenis yang paling sering dilaporkan adalah tifus scrub. Sebuah studi pada pasien dewasa di Provinsi Pusat menunjukkan adanya berbagai jenis infeksi rickettsial termasuk Orientia tsutsugamushi, rickettsial typhi, dan spesies spotted fever. Studi lain yang dilakukan pada anak-anak di Provinsi Pusat mengidentifikasi spotted fever grup rickettsiosis menjadi agen umum dan tidak dilaporkan seorang anak dengan tifus scrub

Tes Weil-Felix, yang umum digunakan di Sri Lanka, tidak spesifik dan tidak berguna dalam membuat diagnosis tifus scrub. Indirect Fluorescent Antibody Assay (IFA), yang merupakan metode yang lebih akurat untuk mendiagnosis infeksi rickettsial tapi hanya tersedia di beberapa pusat di Sri Lanka. Oleh karena itu, pengobatan didasarkan terutama pada diagnosis klinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tampilan klinis pasien yang menderita tifus scrub yang datang ke Rumah Sakit pusat di Sri Lanka.

Vous aimerez peut-être aussi