Vous êtes sur la page 1sur 4

GANGGUAN ORIENTASI REALITA Ketidakmampuan klien menilai dan merespon realitas, tidak dapat membedakan rangsang internal dan

eksternal, lamunan dan kenyataan. Klien tidak dapat memberi respon secara akurat sehingga berperilaku sukar dimengerti bahkan menakutkan. PENYEBAB : Gangguan Fungsi Otak Fungsi kognitif/proses fakir dan persepsi Kemampuan menilai / menilik terganggu Fungsi emosi, motorik, social Kemampuan berespon terganggu : nonverbal (ekspresi muka, gerakan tubuh), verbal (penampilan hubungan social). Respon neurobiologik maladaptif : Gangguan Orientasi Realita ditemukan pada klien skizofrenia dan psikotik lain. Gangguan Primer Skizofrenia (menurut Blueler) adalah 4 a + 2 a : Gangguan Asosiasi Gangguan Afek Atensi (perhatian) Aktifitas Ambivalen Austitik Halusinasi Waham Gangguan daya ingat

Ditambag Gangguan Sekunder :

PENGKAJIAN A. Alasan Masuk Rumah Sakit / Dirawat Keluarga tidak mampu merawat, terganggu karena perilaku klien, gangguan yang sering menjadi alasan keluarga adalah : 1. Halusinasi 2. Waham 3. Isolasi Sosial 4. Perilaku Kekerasan 5. Kerusakan Komunikasi

B. Faktor Presipitasi Pemicu / gangguan yang terjadi. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : Sumber Hal Waktu Contoh : Hubungan yang bermusuhan Tekanan Isolasi Pengangguran disertai perasaan tidak berguna, putus asa, tidak berdaya : Biologi, psikologi, sosial budaya : Original diri klien/lingkungan eksternal : Jumlah stimulus yang dialami

C. Faktor Predis Posisi 1. Biologi Gangguan hambatan perkembangan otak : khususnya korteks : frontal, temporal dan limbik. Tumbang : pada pranatal, perinatal, neonatus dan kanak-kanak Genetik/herediter : Kembar 1 telur lebih berisiko dari pada 1 telur Pola asuh ibu/ayah/pengasuh/lingkungan : penolakan, kekerasan, sikap dingin tidak sensitif, cemas, over protektif/terlalu melindungi, kekosongan emosi. Komunikasi double bind Koping terhadap stress tidak konstruktif/adaptif Gangguan identitas Ketidakmampuan mendapatkan cinta Kemiskinan Konflik/ketidakharmonisan sosial budaya (penerangan, kerusuhan, kerawanan). Hidup terisolasi Stress yang menumpuk Tinggal di Ibu Kota

2. Psikologi

3. Sosial Budaya

D. Sumber Koping 1. Klien Kemampuan / kekuatan yang masih dimiliki klien 2. Sumber Daya / Dukungan Sosial Pengetahuan keluarga Finansial keluarga

Waktu dan tenaga yang tersedia Kemampuan keluarga merawat klien

Respon Koping (Rentang Koping) Masukan Infromasi Sensoris Internal : - Biokimia - Emosi Sensoris Eksternal - Penglihatan - Pendengaran - Perabaan - Pengecapan - Penghidu Proses di Otak 1. Perhatian pada informasi yang masuk 2. Daya ingat 3. Pembelajaran 4. Diskriminasi informasi 5. Interpretasi 6. Pengorganisasian Respon Perilaku Proses kognitif Persepsi Respon emosi Gerak motorik Respon sosial

Rentang Respon Neurobrologik : n Respon adaptif

ab n

m
Respon maladaptif

- Pikiran logis - Persepsi akurat - Emosi konsisten dengan pengalaman - Perilaku cocok - Hubungan sosial harmonis Gangguan yang sering ditemukan 1. Penampilan Diri

Kadang-kadang proses fikir terganggu. Ilusi Emosi berlebihan/kekur angan. Perilaku tidak biasa Menarik diri

Gangguan proses fikir / waham Halusinasi Kesukaran proses emosi. Perilaku tidak terorganisir Isolasi sosial

Tidak rapi, tidak serasi/cocok, berubah dari biasa 2. Pembicaraan Tidak Terorganisir Kehilangan hubungan, tidak logis berbelit-belit 3. Aktivitas Motorik Naik/turun, impulsif, kataton, parkinson, tiks, dll.

4. Alam Perasaan Suasana emosi memanjang, misal : sedih, dan putus asa disertai perilaku apatis. 5. Afek (perilaku yang mengekspresikan perasaan emosi tertentu) Mal adaptif : tumpul, datar, tidak sesuai, ambivalen 6. Interaksi Selama Wawancara Bermusuhan, mudah tersinggung, curiga, tidak kooperatif : kontak mata tidak ada, cenderung meninggalkan perawatan, tampak cakap-cakap atau komat-kamit, tertawa sendiri yang tidak terkait dengan pembicaraan. PSP : Halusinasi. 7. Proses Fikir Informasi proses tidak baik yaitu gangguan proses komunikasi : inkoheren, tidak berhubungan, berbelit, tidak logis. 8. Tingkat Kesadaran Kesadaran terhadap realitas : orientasi waktu, tempat, orang. 9. Daya Ingat Mudah lupa, tidak mampu menjalankan kesepakatan, tidak mudah tertarik, berulang kali menanyakan waktu, permisi untuk sesuatu hal, informasi perawatan sederhana mudah diingat. 10. Tingkat Konsentrasi / Perhatian Penurunan kemampuan mengobservasi, konsentrasi terhadap realitas eksternal/sukar berkonsentrasi, perhatian mudah beralih. 11. Penilaian/Titik Diri Tidak mampu menilai/mengevaluasi diri sendiri, lingkungan, stimulus, tidak dapat mengambil keputusan. 12. Persepsi Kemampuan mengidentifikasi dan menginterpretasi stimulus sesuai dengan infromasi yang diterima melalui panca indera. 13. Gangguan Isi Fikir Waham

Vous aimerez peut-être aussi