Vous êtes sur la page 1sur 17

By : Ns. ULFA HASANAH, S.

Kep

Atelektasis suatu kondisi dimana paruparu tidak dapat mengembang secara sempurna
Atelektasis dibagi menjadi dua jenis :
a. Atelektasis bawaan ( neonatorum ) terjadi sejak lahir dimana paru-paru tidak dapat berkembang sempurna. Terjadi pada bayi ( aterm/prematur ) yang dilahirkan dalam kondisi telah meninggal atau lahir dalam keadaan buruk

b. Atelektasis didapat dibagi menjadi :


1) Atelektasis obstruksi terjadi akibat adanya obstruksi total pada jalan nafas mulai dari laring sampai bronkhiolus juga karena melemahnya gerakan nafas Bisa terjadi pada pasien : a. Asma bronchial b. Bronchitis kronis c. Bronchiektasis d. Aspirasi benda asing e. Pasca bedah f. Aspirasi darah beku g. Neoplasma bronkhus

Kondisi lain yang bisa menimbulkan atelektasis obstruksi : Usia, kondisi tubuh dengan kesadaran menurun ( pengaruh anastesi ) yang mengakibatkan kelemahan otot-otot nafas sehingga tidak dapat mengeluarkan sumbatan pada jalan nafas Gejala yang muncul : Dipsnea sianosis dan kolaps bagian dada yang atelektasis tidak bergerak pernafasan terdorong kearah yang sakit Hasil rontgen menunjukkan bayangan padat serta diafragma menonjol keatas

2) Atelektasis kompresi Terjadi akibat adanya tekanan dari luar, tekanannya dapat bersifat : a. menyeluruh
o Terjadi bila tekanan besar dan merata o Terjadi pada : hidrotoraks, hemotoraks, empiema dan pneumothoraks o Terjadi terutama pada bagian basal

b. Sebagian ( partial )
o Terjadi bila tekanan hanya terlokalisasi o Terjadi pada : tumor,kardiomegali

Tujuan memperbaiki ventilasi dan membuang sekresi Pengobatan didasarkan pada etiologinya
Jika obstruksi bronkhial penyebabnya obstruksi harus dihilangkan untuk memungkinkan udara memasuki bagian paru tersebut kembali Jika atelektasis terjadi akibat efusi pleura, pneumothoraks tekanan cairan atau udara dibuang dengan aspirasi jarum Obstruksi tidak berhasil dihilangkan bronchoscopy Intubasi endotrakheal dan ventilasi mekanik

Berikan dorongan untuk nafas dalam dan batuk yang tepat untuk mencegah penumpukan sekresi dan untuk mengeluarkan eksudat Posisi pasien harus sering diubah untuk meningkatkan ventilasi dan mencegah penumpukan sekret Tingkatkan ekspansi dada yang sesuai selama pernafasan untuk memenuhi paru dengan udara secara keseluruhan

Pemberian opiod dan sedatif diberikan secara tepat untuk menghindari depresi pernafasan Lakukan suction untuk membuang sekresi trakheabronkhial Lakukan drainase postural dan perkusi dada Berikan dorongan ambulasi dini Ajarkan tekhnik yang sesuai untuk melakukan spirometri

1. PENGKAJIAN a. Keluhan Utama Keluhan utama pada atelektasis keluhan utama yang dirasakan adalah - Sesak nafas - Nyeri dada b. Riwayat penyakit sekarang Pasien merasakan sesak nafas, setelah beraktivitas dan merasakan nyeri dada pada bagian yang terkena atelektasis

c. Riwayat penyakit dahulu Pada saat lahir pasien pernah mengalami kelainan yaitu setelah lahir belum sempat terjadi tangisan yang pertama. d. Riwayat psiko social - Pasien merasakan cemas karena mengalami nyeri - Pasien jarang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar e. Pola aktivitas sehari-hari - Mobilisasi berkurang karena pasien sesak nafas jika pasien banyak melakukan aktivitas - Pola istirahat, tidur pasien menjadi berkurang atau tidak teratur - Pemasukan nutrisi dan cairan berkurang

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Rontgen dada Menunjukan adanya daerah bebas udara di paru-paru b. CT scan Menentukan penyebab terjadinya penyumbatan c. GDA Untuk menunjukan derajat hipoksemia dan keadekuatan ventilasi alveolar

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1.Gangguan pertukaran gas b.d : - perubahan membran alveolar kapiler (efek inflamasi) - gangguan kapasitas pembawa oksigen 2.Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Peningkatan produksi sputum

Intervensi: MANDIRI kaji frekuensi kedalaman pernafasan . R/untuk mengevaluasi derajat distres pernafasan pernafasan atau proses penyakit . tinggikan kepala tempat tidur bantu pasien memilih posisi yang mudah untuk bernafas.dorong pasien untuk penafasan dalam atau nafas bibir. R/pengiriman oksigen dapat di perbaiki dengan posisi duduk tinggi dan latihan nafas untuk menurunkan kolaps jalan nafas. Auskultasi bunyi nafas,cacat area penurunan aliran udara /bunyi tambahan ,(ronki,mengi,redup). R/bunyi nafas mungkin redup karena penurunan aliran udara,adanya mengi mengindikasikan spasme bronkus.

Auskultasi bunyi nafas,cacat area penurunan aliran udara /bunyi tambahan ,(ronki,mengi,redup). R/bunyi nafas mungkin redup karena penurunan aliran udara,adanya mengi mengindikasikan spasme bronkus. Palpasi fremitus (getaran vibrasi pada saat palpasi) R/penurunan getaran fibrasi diduga ada pengumpulan cairan. Evaluasi tingkat toleransi aktivitas. R/selama distres pernafasan berat/akut ,pasien secara total tidak mampu melakukan aktivitas sehari hari Awasi tanda tanda vital dan irama jantung. R/takikardia dan perubahan tekanan darah yang dapat menunjukan adanya hipoksemia sistemik pada fungsi jantung.

KOLABORASI Awasi /gambaran seri GDA dan nadi R/PaCO2 biasanya meningkat (bronchitis,emfisema)dan PaCO2 secara umum menurun ,sehingga terjadi hipoksia . Berika oksigen tambahan sesuai degan indikasi hasil GDA dan toleransi pasien. R/memperbaiki atau mencegah memburuknya hipoksia Bantu intubasi ,berikan /pertahankan ventilasi mekanik R/terjadinya kegagalan nafas yang akan datang memerlukan upaya penyelamatan hidup.

DX : 2 Intervensi MANDIRI auskultasi bunyi nafas.catat adanya bunyi nafas ,misal: mengi ,ronki. R/beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obtruksi jalan nafas dan terdapat nafas adventisius. kaji frekwensi kedalaman pernafasan dan gerakan dada R/pernafasan dangkal dan gerakan dada tidak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada/cairan paru. berikan cairan sedikitnya 2500 ml/hari ,kecuali kontra indikasi,tawarkan air hangat. R/cairan (khususnya air hangat)memobilisasi observasi warna kulit,membran mukosa,dan kuku R/sianosis kuku menunjukan adanya vasokontruksi,sianosis membram mukosa dan kulit sekitar mulut menunjukan hipoksemia sistemik

KOLABORASI Berikan obat sesuai indikasi bronkodilator,mis :egonis :epinefrin (adrenalin,vaponefrin) Xantin ,mis:aminofilin ,oxtrifilin. R/merilekskan otot halus dan menurunkan kongesti lokal berikan humidikasi tambahan,mis:nebulizer ultranik,humidifier aerosol ruangan R/kelembaban menurunkan kekentalan sekret dan mempermudah pengeluaran secret. berikan pengobatan pernafasan ,mis ;fisioterapi dada R/drainase postural dan perkusi bagian penting untuk mengencerkan secret.dan memperbaiki ventilasi pada segmen

Vous aimerez peut-être aussi