Vous êtes sur la page 1sur 43

Sejarah teori ekonomi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam
paragraf atau wikifisasi artikel. Setelah dirapikan, tolong
hapus pesan ini.
Sejarah Perkembangan Teori Ekonomi adalah suatu pemikiran
kapitalisme yang terlebih dahulu yang harus dilacak melalui sejarah
perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani kuno sampai era
sekarang. Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang
transaksi ekonomi dan membedakan diantaranya antara yang
bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural terkait dengan
pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi
jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural
bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak
terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan un-natural tak berbatas
karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai
sarana menuju akhir yang lain yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh
dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail
yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral.
Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis
Kristen di Abad Pertengahan.

Aristotle juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan


dapat memberi peluang seseorang untuk melakukan kebajikan dan
memberikan derma dan cinta sesama yang merupakan bagian dari
“jalan emas” dan “kehidupan yang baik ala Aristotle.

Chanakya (c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering


mendapat julukan sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor
ilmu politik pada Takshashila University dari India kuno dan
kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang
dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya yang
berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat
dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli's The Prince. Banyak
masalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai
sekarang, termasuk diskusi tentang bagaiamana konsep manajemen
yang efisien dan solid, dan juga masalah etika di bidang ekonomi.
Chanakya juga berfokus pada isu kesejahteraan seperti redistribusi
kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapat mengikat
kebersamaan masyarakat.

Tokoh pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada


pemahaman di bidang ekonomi. ibn Khaldun dari Tunis (1332–1406)
menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanya
Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah
terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu
pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada
penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga
memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer
Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak
dalam kurva berbentuk huruf U).

Perintis pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat


scholastic theological selama Middle Ages. Masalah yang penting
adalah tentang penentuan harga barang. Penganut Katolik dan
Protestan terlibat dalam perdebatan tentang apa itu yang disebut
“harga yang adil” di dalam ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol
1
di abad 16 mengatakan bahwa harga yang adil tak lain adalah
harga pasar umum dan mereka umumnya mendukung filsafat
laissez faire.

Selanjutnya pada era Reformation pada 16th century, ide tentang


perdagangan bebas muncul yang kemudian diadopsi secara hukum
oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakan ekonomi di Europe
selama akhir Middle Ages dan awal Renaissance adalah
memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang ditarik pajak
untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur
dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan
begitu juga pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan
religious dalam masalah penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu
didesain untuk mendorong perdagangan pada wilayah tertentu.
Karena pentingnya kedudukan sosial, aturan-aturan terkait
kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian dan perumahan meliputi
gaya yang diperbolehkan, material yang digunakan dan frekuensi
pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda.

Niccolò Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis


pertama yang menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk
nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakan bahwa para
bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan
mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum
kebanyakan. Dengan cara itu maka negara akan dilihat sebagai
“murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya.
Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapat
merumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin
dari munculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang
menekankan pada balance of payments.

Tahap ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari


perkembangan modern capitalism yang berlangsung pada periode
antara abad 16th dan 18th, kerap disebut sebagai merchant
capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkait dengan geographic
discoveries oleh merchant overseas traders, terutama dari England
dan Low Countries; European colonization of the Americas; dan
pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini
memunculkan kelas bourgeoisie dan menenggelamkan feudal
system yang sebelumnya.

Mercantilism adalah sebuah sistem perdagangan untuk profit,


meskipun produksi masih dikerjakan dengan non-capitalist
production methods. Karl Polanyi berpendapat bahwa capitalism
belum muncul sampai berdirinya free trade di Britain pada 1830s.

Di bawah mercantilism, European merchants, diperkuat oleh sistem


kontrol dari negara, subsidies, and monopolies, menghasilkan
kebanyakan profits dari jual-beli bermacam barang. Dibawah
mercantilism, guilds adalah pengatur utama dari ekonomi. Dalam
kalimat Francis Bacon, tujuan dari mercantilism adalah :

"the opening and well-balancing of trade; the cherishing of


manufacturers; the banishing of idleness; the repressing of waste
and excess by sumptuary laws; the improvement and husbanding of
the soil; the regulation of prices…"

Diantara berbagai mercantilist theory salah satunya adalah


bullionism, doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi
2
precious metals. Mercantilists berpendapat bahwa negara
seharusnya mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah
yang diimport sehingga luar negeri akan membayar selisihnya
dalam bentuk precious metals. Mercantilists juga berpendapat
bahwa bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam
negeri maka harus diimport, dan mempromosikan subsidi, seperti
penjaminan monopoli protective tariffs, untuk meningkatkan
produksi dalam negeri dari manufactured goods.

Para perintis mercantilism menekankan pentingnya kekuatan negara


dan penaklukan luar negeri sebagai kebijakan utama dari economic
policy. Jika sebuah negara tidak mempunyai supply dari bahan
mentahnnya maka mereka harus mendapatkan koloni darimana
mereka dapat mengambil bahan mentah yang dibutuhkan. Koloni
berperan bukan hanya sebagai penyedia bahan mentah tapi juga
sebagai pasar bagi barang jadi. Agar tidak terjadi suatu kompetisi
maka koloni harus dicegah untuk melaksanakan produksi dan
berdagang dengan pihak asing lainnya.

Selama the Enlightenment, physiocrats Perancis adalah yang


pertama kali memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu tokoh
yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang
terkenal, tableau economique, oleh kawan-kawannya dianggap
sebagai salah satu temuan ekonomi terbesar setelah tulisan dan
uang. Diagram zig-zag ini dipuji sebagai rintisan awal bagi
pengembangan banyak tabel dalam ekonomi modern, ekonometrik,
multiplier Keynes, analisis input-output, diagram aliran sirkular dan
model keseimbangan umum Walras.

Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot,
dan Etienne Bonnot de Condillac. Richard Cantillon (1680-1734) oleh
beberapa sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi
yang sebenarnya. Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini
General (1755, terbit setelah dia wafat) menekankan pada
mekanisme otomatis dalam pasar yakni penawaran dan permintaan,
peran vital dari kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “pra-
Austrian” yang canggih yakni tentang bagaimana inflasi bukan
hanya menaikkan harga tetapi juga mengubah pola pengeluaran.

Jaques Turgot (1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah


menjadi menteri keuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan
membubarkan serikat kerja (guild), menghapus semua larangan
perdagangan gandum dan mempertahankan anggaran berimbang.
Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya dipecat pada
1776. Karyanya Reflection on the Formation and Distribution of
Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang
perekonomian. Sebagai seorang physiocrats, Turgot membela
pertanian sebagai sektor paling produktif dalam ekonomi. Karyanya
yang terang ini memberikan pemahaman yang baik tentang
preferensi waktu, kapital dan suku bunga, dan peran enterpreneur-
kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.

Etienne Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela


Turgot di saat-saat sulit tahun 1775 ketika dia menghadapi
kerusuhan pangan saat menjabat sebagai menteri keuangan.
Codillac juga merupakan seorang pendukung perdagangan bebas.
Karyanya Commerce and Government (terbit sebulan sebelum The
Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi yang sangat
maju. Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif,
3
perdagangan sebagai representasi nilai yang tak seimbang dimana
kedua belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui
bahwa harga ditentukan oelh nilai guna, bukan nilai kerja.

Tokoh lainnya, Anders Chydenius (1729–1803) menulis buku The


National Gain pada 1765 yang menerangkan ide tentang
kemerdekaan dalam perdagangan dan industri dan menyelidiki
hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar
liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal yang
sama namun lebih komprehensif dalamThe Wealth of Nations.
Menurut Chydenius, democracy, kesetaraan dan penghormatan pada
hak asasi manusia adalah jalan satu-satunya untuk kemajuan dan
kebahagiaan bagi seluruh anggota masyarakat.

Mercantilism mulai menurun di Great Britain pada pertengahan 18th,


ketika sekelompok economic theorists, dipimpin oleh Adam Smith,
menantang dasar-dasar mercantilist doctrines yang berkeyakinan
bahwa jumlah keseluruhan dari kekayaan dunia ini adalah tetap
sehingga suatu negara hanya dapat meningkatkan kekayaannya
dari pengeluaran negara lainnya. Meskipun begitu, di negara-negara
yang baru berkembang seperti Prussia dan Russia, dengan
pertumbuhan manufacturing yang masih baru, mercantilism masih
berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain sudah
beralih ke paham yang lebih baru.

Pemikiran ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari


terbitnya Adam Smith's The Wealth of Nations, pada 1776, walaupun
pemikir lainnya yang lebih dulu juga memberikan kontribusi yang
tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smith adalah kompetisi
antara berbagai penyedia barang dan pembeli akan menghasilkan
kemungkinan terbaik dalam distribusi barang dan jasa karena hal
itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan
peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai lebih
dengan tenaga kerja yang tetap. Smith's thesis berkeyakinan bahwa
sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan
menjalankan aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-
sendiri tanpa harus mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang
biasa disebut sebagai "invisible hand" dan masih menjadi pusat
gagasan dari ekonomi pasar dan capitalism itu sendiri.

Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics


dengan kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo. John
Stuart Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada
"wealth" yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya
dengan nilai tukar obyek atau yang sekarang disebut dengan price.

Pertengahan abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial


capitalism, memberi kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas
di bawah fase perdagangan dan investasi pada mesin-mesin
produksi. Industrial capitalism, yang dicatat oleh Marx mulai dari
pertigaan akhir abad 18th, menandai perkembangan dari the factory
system of manufacturing, dengan ciri utama complex division of
labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya memantapkan
dominasi global dari capitalist mode of production.

Hasil dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana


industrialist menggantikan posisi penting dari merchant dalam
capitalist system dan mengakibatkan penurunan traditional
4
handicraft skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selam
masa ini, capitalism menandai perubahan hubungan antara British
landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cash
crops untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feudal
manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan commercial
agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of
agriculture.

Peningakatan industrial capitalism juga terkait dengan penurunan


mercantilism. Pertengahan hingga akhir abad sembilan belas Britain
dianggap sebagai contoh klasik dari laissez-faire capitalism.
Laissez-faire mendapatkan momentum oleh mercantilism di Britain
pada 1840s dengan persetujuan Corn Laws dan Navigation Acts.
Sejalan dengan ajaran classical political economists, dipimpin oleh
Adam Smith dan David Ricardo, Britain memunculkan liberalism,
mendorong kompetisi dan perkembangan market economy.

Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran


pemikiran meliputi distribusi sosial dari sumber daya, mencakup
karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism,
dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang
diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk menghasilkan Das
Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik
ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist
berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan
oleh classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian
dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa
capitalism adalah berlandaskan pada exploitation kelas pekerja:
pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah dari nilai
pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist
dalam bentuk profit.

Pada akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar
berada di tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai "finance
capitalism," dicirikan dengan subordination proses produksi ke
dalam accumulation of money profits dalam financial system.
Penampakan utama capitalism pada masa ini mencakup
establishment of huge industrial cartels atau monopolies;
kepemilikan dan management dari industry oleh financiers berpisah
dari production process; dan pertumbuhan dari complex system
banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital
melalui kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar
dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh financial
speculators. Akhir abad 19th juga muncul "marginal revolution" yang
meningkatkan dasar pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep
seperti marginalism dan opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger
menyebarkan gagasan tentang kerangka kerja ekonomi sebagai
opportunity cost dari keputusan yang dibuat pada margins of
economic activity.

Akhir 19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era
"monopoly capitalism," ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire
phase of capitalism menjadi the concentration of capital hingga
mencapai large monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks
and financiers, dan dicirikan oleh pertumbuhan corporations dan
pembagian labor terpisah dari shareholders, owners, dan managers.

5
Perkembangan selanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat statistical,
dan studi tentang econometrics menjadi penting. Statistik
memperlakukan price, unemployment, money supply dan variabel
lainnya serta perbandingan antar variabel-variabel ini, menjadi
sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi bahan diskusi utama
dalam lapangan ekonomi. Pada quarter terakhir abad 19th,
kemunculan dari large industrial trusts mendorong legislation di U.S.
untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa ini. Secara
berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan
yang lebih besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation
of industrial standards untuk key industries of special public
concern. Pada akhir abad 19th, economic depressions dan boom and
bust business cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan. Long
Depression dari 1870s dan 1880s dan Great Depression dari 1930s
berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, dan
menghasilkan pembahasan tentang prospek jangka panjang
capitalism. Selama masa 1930s, Marxist commentators seringkali
meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan capitalism,
dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari
akibat dari global depression.

Macroeconomics mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John


Maynard Keynes pada 1920s, dan menjadi kesepakatan bersama
pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama John Hicks. Mereka
mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi Great
Depression. Keynes adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya
keberadaaan central banking dan campur tangan pemerintah dalam
hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory of Employment,
Interest and Money" menyampaikan kritik terhadap ekonomi klasik
dan juga mengusulkan metode untuk management of aggregate
demand. Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara
memainkan peranan yang penting pada capitalistic system di
hampir sebagian besar kawasan dunia. Pada 1929, sebagai contoh,
total pengeluaran U.S. government (federal, state, and local)
berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka
berjumlah mencapai sepertiga. Peningkatan yang sama tampak
pada industrialized capitalist economies, sepreti France misalnya,
telah mencapai ratios of government expenditures dari GNP yang
lebih tinggi dibandingkan United States. Sistem economies ini
seringkali disebut dengan "mixed economies."

Selama periode postwar boom, penampakan yang luasa dari new


analytical tools dalam social sciences dikembangkan untuk
menjelaskan social dan economic trends dari masa ini, mencakup
konsep post-industrial society dan welfare statism. Phase dari
capitalism sejak awal masa postwar hingga 1970s memiliki sesuatu
yang kerap disebut sebagai “state capitalism”, terutama oleh
Marxian thinkers.

Banyak economists menggunakan kombinasi dari Neoclassical


microeconomics dan Keynesian macroeconomics. Kombinasi ini, yang
sering disebut sebagai Neoclassical synthesis, dominan pada
pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah World War II
hingga akhir 1970s. pemikiran neoclassical mendapat bantahan dari
monetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan awal 1950s oleh Milton
Friedman yang dikaitkan dengan University of Chicago dan juga
supply-side economics.

6
Pada akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang
semula berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku
ekonomi yang tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi
seperti biological science, lebih menyerupai norma evolutionary
dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman akan risk
menjadi signifikan dipandang sebagai variasi price over time yang
ternyata lebih penting dibanding actual price. Hal ini berlaku pada
financial economics dimana risk-return tradeoffs menjadi keputusan
penting yang harus dibuat.

Masa postwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan adanya
economic crises experienced mengikuti 1973 oil crisis. “stagflation”
dari 1970s mendorong banyak economic commentators politicians
untuk memunculkan neoliberal policy diilhami oleh laissez-faire
capitalism dan classical liberalism dari abad 19th, terutama dalam
pengaruh Friedrich Hayek dan Milton Friedman. Terutama,
monetarism, sebuah theoretical alternative dari Keynesianism yang
lebih compatible dengan laissez-faire, mendapat dukungan yang
meningkat increasing dalam capitalist world, terutama dibawah
kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. dan Margaret Thatcher di UK
pada 1980s.

Area perkembangan yang paling pesat kemudian adalah studi


tentang informasi dan keputusan. Contoh pemikiran ini seperti yang
dikemukakan oleh Joseph Stiglitz. Masalah-masalah
ketidakseimbangan informasi dan kejahatan moral dibahas disini
seperti karena mempengaruhi modern economic dan menghasilkan
dilema-dilema seperti executive stock options, insurance markets,
dan Third-World debt relief.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Praklasik, Klasik, Sosialis


dan Neoklasik

Ditulis pada Februari 4, 2008 oleh Pakde sofa

Sejarah Pemikiran Ekonomi Praklasik, Klasik, Sosialis dan Neoklasik

Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Perintis Sosialis


1. Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan
terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum,
etika atau aturan-aturan moral. Misalnya dalam kitab
Hammurabi dari Babilonia tahun 1700 sM, masyarakat Yunani
telah menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk tentang
cara-cara berekonomi.
2. Plato hidup pada abad keempat sebelum Masehi
mencerminkan pola pikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang
rendah terhadap para pekerja kasar dan mereka yang
mengejar kekayaan. Plato menyadari bahwa produksi
merupakan basis suatu negara dan penganekaragaman
(diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan
keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi
sendiri berbagai kebutuhannya. Inilah awal dasar pemikiran
Prinsip Spesialisasi kemudian dikembangkan oleh Adam Smith.
3. Aristoteles merupakan tokoh pemikir ulung yang sangat tajam,
dan menjadi dasar analisis ilmuwan modern sebab analisisnya
berpangkal dari data. Konsep pemikiran ekonominya
didasarkan pada konsep pengelolaan rumah tangga yang baik,
melalui tukar-menukar. Aristoteleslah yang membedakan dua
7
macam nilai barang, yaitu nilai guna dan nilai tukar. Ia
menolak kehadiran uang dan pinjam-meminjam uang dengan
bunga, uang hanya sebagai alat tukar-menukar saja, jika
menumpuk kekayaan dengan jalan minta/mengambil riba,
maka uang menjadi mandul atau tidak produktif.
4. Xenophon seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates
yang mengarang buku Oikonomikus (pengelolaan rumah
tangga). Inti pemikiran Xenophon adalah pertanian dipandang
sebagai dasar kesejahteraan ekonomi, pelayaran dan
perniagaan yang dianjurkan untuk dikembangkan oleh negara,
modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian
kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi
milik bersama.
5. THOMAS AQUINAS (1225-1274) seorang filosof dan tokoh
pemikir ekonomi pada abad pertengahan, mengemukakan
tentang konsep keadilan yang dibagi dua menjadi keadilan
distributife dan keadilan konvensasi, dengan menegakkan
hukum Tuhan maka dalam jual-beli harus dilakukan dengan
harga yang adil (just-price) sedang bunga uang adalah riba.
Tetapi masalah riba, upah yang adil dan harga yang layak ini
merupakan masalah yang terus-menerus diperdebatkan dalam
ilmu ekonomi.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Merkantilis

1. Merkantilis merupakan model kebijakan ekonomi dengan


campur tangan pemerintah yang dominan, proteksionisme
serta politik kolonial, ditujukan dengan neraca perdagangan
luar negeri yang menguntungkan .
2. Pemikiran-pemikiran ekonomi lahir pada kaum merkantilis
disebabkan adanya pembagian kerja yang timbul di dalam
masyarakat, pembagian kerja secara teknis dan pembagian
kerja teritorial, yang selanjutnya akan mendorong
perdagangan internasional.
3. Pemikiran ekonomi kaum merkantilis merupakan suatu
kebijakan yang sangat melindungi industri, dalam negeri,
tetapi menganjurkan persaingan, sementara itu terjadi
pembatasan-pembatasan yang terkontrol dalam kegiatan
perdagangan luar negeri, kebijakan kependudukan yang
mendorong keluarga dengan banyak anak, kegiatan industri di
dalam negeri dengan tingkat upah yang rendah. Proteksi
industri yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan
tingkat upah yang rendah mendorong ekspor.
4. Teori kuantitas uang didasarkan pada jumlah uang yang
beredar mempengaruhi tingkat bunga dan tingkat harga
barang. Ke luar masuknya logam-logam mulia mempengaruhi
tingkat harga di dalam negeri serta jumlah uang yang
beredar, dan kecepatan uang beredar.
5. Kebijakan ekonomi lebih bersifat makro, hal ini berhubungan
dengan tujuan proteksi industri di dalam negeri, dan menjaga
rencana perdagangan yang menguntungkan, hal ini dilakukan
dalam usaha meningkatkan peranannya dalam perdagangan
internasional dan perluasan-perluasan kolonialisme.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Pisiokrat

1. Mazhab Pisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran


ekonomi Merkantilis, tokoh pemikir yang paling terkenal pada

8
mazhab ini adalah Francois Quesnay. Sumbangan pemikiran
yang terbesar dalam perkembangan ilmu ekonomi adalah
hukum-hukum alamiah, dan menjelaskan arus lingkaran
ekonomi.
2. Inti pemikiran utama dalam mazhab Pisiokrat adalah
dituangkan dalam tabel ekonomi yang terdiri dari classe
productive dari kaum petani, classe des froprietaires dari
kaum pemilik tanah, classe sterile atau classe stipendile yang
meliputi kaum pedagang dan industriawan dan classe
passieve adalah kaum pekerja.
3. Pemikiran ekonomi kaum Pisiokrat yang menonjol dalam
perkembangan ilmu ekonomi selain lingkaran arus ekonomi
dalam tabel ekonomi yaitu tentang teori nilai dan harga yang
terbagi menjadi tiga yaitu harga dasar barang-barang, harga
penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen. Teori
uang yang dikemukakannya adalah sebagai tabir uang (money
is veil) dan perlunya pengenaan pajak untuk kepentingan
ekonomi.
4. Sumbangan pemikiran ahli Pisiokrat lain yaitu Jaques Turgot
mempunyai dua sumbangan utama terhadap pemikiran
ekonomi yakni teori uang sebagai tabir, dan teori fruktifikasi.
Teori uang sebagai tabir yang mempersulit pengamatan
fenomena ekonomi. Namun demikian pemikiran ini merupakan
gagasan ke arah menemukan dasar satuan perhitungan yang
ia, tetapi dikemukakan atas transaksi barter dengan nilai alat
tukar dapat berubah-ubah karena jumlahnya.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik

1. Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat, prinsipil tidak


berbeda dengan filsafat mazhab pisiokrat, kaum klasik
mendasarkan diri pada tindakan-tindakan rasional, dan
bertolak dari suatu metode alamiah. Kaum klasik juga
memandang ilmu ekonomi dalam arti luas, dengan perkataan
lain secara normatif.
2. Politik ekonomi kaum klasik merupakan politik ekonomi laissez
faire. Politik ini menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh mazhab klasik, dan dengan keseimbangan
yang bersifat otomatis, di mana masyarakat senantiasa secara
otomatis akan mencapai keseimbangan pada tingkat full
employment.
3. Asas pengaturan kehidupam perekonomian didasarkan pada
mekanisme pasar. Teori harga merupakan bagian sentral dari
mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi dan
pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan
dengan melalui mekanisme permintaan dan penawaran itu
akan menuju kepada suatu keseimbangan (equilibrium). Jadi
dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik
perseorangan, inisiatif dan perusahaan orang-perorangan.
4. Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi kemerdekaan
alamiah, pemikiran pesimistik dan individu serta negara.
Landasan kepentingan pribadi dan kemerdekaan alamiah,
mengritik pemikiran ekonomi sebelumnya, dan kebebasan
individulah yang menjadi inti pengembangan kekayaan
bangsa, dengan demikian politik ekonomi klasik pada prinsip
laissez faire.

Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik Adam Smith (1723-1790)

9
1. Adam Smith adalah seorang pemikir besar dan ilmuwan
kelahiran Kirkaldy Skotlandia tahun 1723, guru besar dalam
ilmu falsafah di Universitas Edinburgh, perhatiannya bidang
logika dan etika, yang kemudian semakin diarahkan kepada
masalah-masalah ekonomi. Ia sering bertukar pikiran dengan
Quesnay dan Turgot dan Voltaire.
2. Adam Smith adalah pakar utama dan pelopor dalam mazhab
Klasik. Karya besar yang disebut di atas lazim dianggap
sebagai buku standar yang pertama di bidang pemikiran
ekonomi gagasannya adalah sistem ekonomi yang
mengoperasionalkan dasar-dasar ekonomi persaingan bebas
yang diatur oleh invisible hand, pemerintah bertugas
melindungi rakyat, menegakkan keadilan dan menyiapkan
sarana dan prasarana kelembagaan umum.
3. Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya
produksi, walaupun semula menggunakan teori nilai tenaga
kerja. Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Ongkos
produksi menentukan harga relatif barang, sehingga tercipta
dua macam harga, yakni harga alamiah dan harga pasar
dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai
harga alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep
paradoks tentang nilai.
4. Sumber kekayaan bangsa adalah lahan, tenaga kerja,
keterampilan dan modal. Dengan demikian, timbul persoalan
pembagian pendapatan yakni upah untuk pekerja, laba bagi
pemilik modal dan sewa untuk tuan tanah. Tingkat sewa
tanah akan meningkat, sedangkan tingkat upah menurun,
dengan asumsi berlaku dana upah, dan lahan lama-kelamaan
menjadi kurang subur, sedangkan persaingan tingkat laba
menurun yang akhirnya mencapai kegiatan ekonomi yang
stationer. Smith berpendapat bahwa pembagian kerja sangat
berguna dalam usaha meningkatkan produktivitas. Pembagian
kerja akan mengembangkan spesialisasi. Pertambahan
penduduk berarti meningkatkan tenaga kerja, dalam hal ini
meningkatkan permintaan dan perluasan pasar.

Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik: J.B. Say, Malthus dan David Ricardo

1. Jean Batiste Say adalah seorang pakar ekonomi kelahiran


Perancis yang berasal dari keluarga saudagar dan menjadi
pendukung pemikiran Adam Smith. Say memperbaiki sistem
Adam Smith dengan cara yang lebih sistematis serta logis.
Karya Say yaitu theorie des debouchees (teori tentang pasar
dan pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s Law)
yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan
menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam
perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi “produksi
berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu
juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin
terjadi menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya
sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas
(pengangguran friksi).
2. Thomas Robert Malthus dilahirkan tahun 1766 di Inggris,
sepuluh tahun sebelum Adam Smith menerbitkan The Wealth
of Nations dan meninggal tahun 1834. Malthus adalah seorang
ilmuwan di bidang teologi yang kemudian memusatkan
perhatiannya kepada masalah-masalah ekonomi dalam
perkembangan masyarakat. Malthus adalah alumnus dari
University of Cambridge, Inggris, tempat ia menyelesaikan
10
pelajaran dalam ilmu matematika dan ilmu sejarah klasik.
Malthus diangkat menjadi Profesor of History and Political
Economy di East India College. Bagian yang paling penting
dalam pola dasar pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya
ialah menyangkut teori tentang sewa tanah dan teori tentang
penduduk dengan bukunya yang berjudul An Essay on the
Principle of Population. Teori Malthus pada dasarnya sederhana
saja. Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk
bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan
makanan bertambah secara deret hitung.
3. Ricardo adalah seorang Pemikir yang paling menonjol di
antara segenap pakar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal
karena kecermatan berpikir, metode pendekatannya hampir
seluruhnya deduktif. David Ricardo telah mengembangkan
pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan
juga lebih sistematis. Dan pendekatannya teoretis deduktif,
pemikirannya didasarkan atas hipotesis yang dijadikan
kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan
menurut pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh
Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu:
teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil
dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori
sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan
harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang
akumulasi dan perkembangan ekonomi.

PEMIKIRAN EKONOMI MAZHAB SOSIALIS

Sejarah Pemikiran Mazhab Sosialis dan Kritik terhadap Pemikiran


Ekonomi Klasik

1. Kritik yang dikemukakan oleh mazhab sosialis berhubungan


dengan doktrin laissez faire dengan pengendalian tangan tak
kentara (invisible hand) dan intervensi pemerintah. Pemikiran
yang dibahas adalah tentang teori nilai, pembagian kerja, teori
kependudukan, dan the law of deminishing return, dan
kritiknya karena asumsi bahwa negaralah yang berhak untuk
mengatur kekayaan bangsa.
2. Para pengritik mazhab klasik terutama dari Lauderdale,
Sismonde, Carey, List dan Bastiat. Lauderdale mengajukan
kritik bahwa nilai barang ditentukan oleh kelangkaan dan
permintaan, sedangkan Muller dan List melihat bahwa nilai
barang ditentukan juga tidak hanya oleh modal fisik, tetapi
juga oleh modal spiritual dan modal mental. Demikian juga
Carey melihat tentang teori nilai dari segi teori biaya
reproduksi, sedangkan Bastiat bahwa faktor-faktor yang
menentukan nilai barang adalah besarnya tenaga kerja yang
dikorbankan pada pembuatan barang, menurut beliau hal-hal
yang menjadi karunia alam tidak mempunyai nilai, kecuali
telah diolah manusia.
3. Sismonde mengajukan keberatan terhadap teori kependudukan
Malthus, dan tidak mungkin dapat dikendalikan dengan cara-
cara yang dikemukakan Malthus, sebab sangat tergantung
pada kemauan manusia dan kesempatan kerja, dan kawin
yang selalu dikaitkan dengan kemampuan ekonomi. Mesin
mempunyai fungsi untuk menggantikan tenaga kerja manusia,
aspek mesin tidak selalu mempunyai keuntungan dalam
meningkatkan kekayaan bangsa. Carey berpendapat
pertambahan modal lebih cepat dari pertambahan penduduk.
11
4. Sismonde berpendapat bahwa pembagian kerja skala produksi
menjadi semakin besar dan tidak dapat dikendalikan sehingga
terjadi kelebihan produksi. Muller berpendapat bahwa
pembagian kerja telah membawa pekerjaan ke dalam
perbudakan dan tenaga kerja menjadi mesin. Pemikiran List
bukan pembagian kerja yang paling penting tetapi mengetahui
dan menggunakan kekuatan-kekuatan produktif dalam usaha
meningkatkan kekayaan bangsa.
5. Pemikiran John Stuart Mill banyak dipengaruhi oleh Jeremy
Bentam yang beraliran falsafah utilitarian, bebannya sangat
berat dalam mempelajari falsafah, politik dan ilmu sosial, yang
menjadikan mental breakdown. Kritik terhadap ekonomi klasik
terutama pada Smith, Malthus dan Ricardo, dipelajari oleh Mill.
Sementara itu pemikiran ekonomi sosialis mulai berkembang,
dasar sistem ekonomi klasik adalah laissez faire, hipotesis
kependudukan Malthus, hukum lahan yang semakin berkurang,
teori dana upah mendapat tantangan. Dalam era inilah
pemikiran Mill dituangkan dalam bukunya yang berjudul
Principle of Political Economy, dengan pemikiran yang
eklektiknya.
6. Sumbangan yang paling besar Mill adalah metode ilmu
ekonomi yang bersifat deduktif dan bersama dengan metode
induktif. Karena hipotesisnya belum didukung dengan data
empirik, di samping itu pembahasannya tentang teori nilai
tidak melihat dari biaya produksi, tetapi telah menggunakan
sisi permintaan melalui teori elastisitas. Mill menjelaskan
bahwa hukum yang mengatur produksi lain dengan hukum
distribusi pendapatan, juga memperkenalkan human capital
investment yaitu keterampilan, kerajinan dan moral tenaga
kerja dalam meningkatkan produktivitas.

Ekonomi Mazhab Sosialis Utopis

1. Dari pandangan pemikiran yang revolusioner Karl Marx dan


Enggel pemikiran ini biasa disebut kaum sosialis ilmiah dan
ada yang tetap mempertahankan dengan cara-cara yang
bersifat ideal dan terlepas dari kekuasaan politik disebut
sosialis utopis dengan dipelopori oleh Thomas More, Francis
Bacon, Thomas Campanella, Oliver Cromwell, Gerard
Winstanley, James Harrington..
2. Perkataan Utopis berasal dari judul buku Thomas More dalam
tahun 1516 Tentang Keadaan Negara yang Sempurna dan
Pulau Baru yang Utopis. Francis Bacon dalam bukunya Nova
Atlantis (1623), dan Thomas Campanella (1623) dalam bukunya
Negara Matahari (Civitas Solis).
3. Saint Simon (1760-1825), dari Perancis bukunya The New
Christianity dan Charles Fourier (1772-1837) bercita-cita
menciptakan tata dunia baru yang lebih baik bukan dengan
kotbah tetapi dengan model percontohan. Louis Blanc
mengusahakan agar didirikan ateliers sociesux yakni pabrik-
pabrik yang dihimpun negara. Pierre Joseph Proudhom (1809-
1865 ) Beliau yakin akan asas persamaan dan lama sekali
tidak setuju dengan hak milik pribadi terhadap perusahaan.

Ekonomi Mazhab Sosialis Ilmiah

1. Karl Marx dilahirkan di Treves Jerman dan seorang keturunan


Yahudi. Ia seorang ilmuwan dan pemikir besar bidang filosof

12
serta Pemimpin Sosialisme Modern. Ia belajar di Universitas
Bonn kemudian di Universitas Berlin di Jerman dan
memperoleh sarjana bidang Filsafat. Dalam masa studinya ia
banyak dipengaruhi oleh Friedrich Hegel seorang Filosof Besar
Jerman bidang falsafah murni.
2. Friedrich Engels, berasal dari kalangan usahawan besar di
Jerman, keluarganya memiliki sejumlah perusahaan industri
tekstil di Jerman maupun di Inggris. Sejak usia muda Engels
menaruh minat terhadap ilmu falsafah dan ilmu pengetahuan
masyarakat. Nalurinya tergugah oleh apa yang diamatinya dan
disaksikannya sendiri mengenai kehidupan masyarakat dalam
lingkungan kawasan industri di Jerman dan di Inggris. Engels
bertemu dengan Marx tahun 1840 di Paris, sewaktu Marx hidup
dalam pembuangan.
3. Teori tentang perkembangan ekonomi menurut Marx
sebenarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian, pertama
pemikirannya tentang proses akumulasi dan konsentrasi,
kedua teori tentang proses kesengsaraan/pemiskinan yang
meluas (die verelendung atau increasing misery), ketiga teori
tentang tingkat laba yang cenderung menurun.
4. Menurut teori konsentrasi perusahaan-perusahaan makin lama
makin besar, sedangkan jumlahnya makin sedikit. Perusahaan-
perusahaan besar bersaing dengan perusahan kecil maka
perusahaan kecil akan kalah dalam persaingan dan kemudian
perusahaan kecil lenyap. Timbullah perusahaan-perusahaan
raksasa. Para pengusaha kecil dan golongan menengah
menjadi orang miskin.
5. Sedangkan teori akumulasi menyatakan bahwa para
pengusaha raksasa semakin lama semakin kaya dan
menumpuk kekayaan yang terkonsentrasi pada beberapa
orang, dan para pengusaha kecil akhirnya jatuh miskin dan
pengusaha kecil yang berdiri sendiri menjadi proletariat.
Sejauhmana proses akumulasi yang dimaksud di atas bisa
berjalan tergantung dari a) tingkat nilai surplus, b) tingkat
produktivitas tenaga kerja, dan c) perimbangan bagian nilai
surplus untuk konsumsi terhadap bagian yang disalurkan
sebagai tambahan modal.

PEMIKIRAN EKONOMI NEOKLASIK

Perintis Analisis Marjinal

1. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang


ekonomi baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori
nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya
produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal
utility). Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru
dalam teori ekonomi.
2. Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah
memberikan sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang
kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II. Hukum
Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang yang
dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan
Hukum Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan
pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang
diperlukannya. Selain Gossen, Jevons dan Menger juga
mengembangkan teori nilai dari kepuasan marjinal. Jevons
berpendapat bahwa perilaku individulah yang berperan dalam
menentukan nilai barang. Dan perbedaan preferences yang
13
menimbulkan perbedaan harga. Sedangkan Menger
menjelaskan teori nilai dari orde berbagai jenis barang,
menurut dia nilai suatu barang ditentukan oleh tingkat
kepuasan terendah yang dapat dipenuhinya. Dengan teori
orde barang ini maka tercakup sekaligus teori distribusi.
3. Pemikiran yang sangat mengagumkan yang disusun oleh
Walras tentang teori keseimbangan umum melalui empat
sistem persamaan yang serempak. Dalam sistem itu terjadi
keterkaitan antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori
produksi, konsumsi dan distribusi. Asumsi yang digunakan
Walras adalah persaingan sempurna, jumlah modal, tenaga
kerja, dan lahan terbatas, sedangkan teknologi produksi dan
selera konsumen tetap. Jika terjadi perubahan pada salah satu
asumsi ini maka terjadi perubahan yang berkaitan dengan
seluruh aktivitas ekonomi

Teori Produktivitas Marjinal

1. Dasar pemikiran mazhab neoklasik pada generasi kedua lebih


akurasi dan tajam karena bila dibandingkan dengan pemikiran
ekonomi pada kelompok generasi pertama neoklasik. Hal ini
dapat terjadi karena pemikiran generasi kedua menjabarkan
lebih lanjut perilaku variabel-variabel ekonomi yang sudah
dibahas sebelumnya. Lingkupan telah berkembang dari
produksi, konsumsi, dan distribusi yang lebih umum beralih
pada penjelasan yang lebih tajam.
2. Pertentangan pemikiran antara para ahli neoklasik seperti J.B.
Clark dapat menjadi sumber inspirasi dari perkembangan ilmu
ekonomi dalam menjelaskan teori distribusi fungsional,
ditafsirkan oleh J.B Clark mempunyai nilai etik, yang secara
langsung membantah teori eksploitasi. Dengan teori
produktivitas marjinal upah tenaga kerja, laba serta lahan dan
bunga ditetapkan dengan objektif dan adil. Tetapi masalahnya,
apakah setiap pekerja mendapat upah sama dengan PPMt
nya?
3. Penggunaan pendekatan matematis dalam analisis ekonomi
terutama dalam fungsi produksi semakin teknis, dan dengan
penggunaan asumsi-asumsi yang dialaminya juga bertambah
seperti dalam kondisi skala tetap, meningkat atau menurun.
Hal ini dikaitkan pula dengan bentuk kurva ongkos rata-rata,
oleh Wicksell. Hal ini merupakan sumbangan besar dalam
pembahasan ongkos perusahaan dan industri. Pada saat kurva
ongkos rata-rata menurun, sebenarnya pada fungsi produksi
terjadi proses increasing returns, dan pada saat kurva ongkos
naik, pada kurva produksi terjadi keadaan decreasing returns.
Selanjutnya, pada saat ongkos rata-rata sampai pada titik
minimum, pada fungsi produksi berlaku asumsi constant return
to scale.
4. Pemikiran lain yang menjadi sumber kontroversi seperti
pandangan Bohm Bawerk telah menimbulkan kontroversi pula
tentang hubungan antara modal dan bunga. Kontroversi ini
pun timbul dari pandangan J.B. Clark. Clark mempunyai
pendapat bahwa barang-barang sekarang mempunyai nilai
lebih tinggi daripada masa depan, karena itu timbullah bunga.
Tetapi, bunga juga dipengaruhi oleh produktivitas melalui
keunggulan teknik. Bohm Bawerk memberikan adanya
premium atau agio, karena kebutuhan sekarang lebih tinggi
daripada masa datang. Tetapi, Fisher melihat dari arus
pendapatan masa depan perlu dinilai sekarang, yang
14
dipengaruhi oleh kekuatan subjektif dan objektif. Fisher
menjelaskan pula terjadinya bunga melalui permintaan dan
penawaran terhadap tabungan dan investasi. Fisher memberi
sumbangan pula pada tingkat bunga. Tingkat bunga
merupakan marginal rate of return over cost.

Pemikiran Marshall sebagai Bapak Ekonomi Neoklasik

1. Sumbangan yang paling terkenal dari pemikiran Marshall


dalam teori nilai merupakan sitetis antara pemikiran pemula
dari marjinalis dan pemikiran Klasik. Menurutnya, bekerjanya
kedua kekuatan, yakni permintaan dan penawaran, ibarat
bekerjanya dua mata gunting. Dengan demikian, analisis
ongkos produksi merupakan pendukung sisi penawaran dan
teori kepuasan marjinal sebagai inti pembahasan permintaan.
Untuk memudahkan pembahasan keseimbangan parsial, maka
digunakannya asumsi ceteris paribus, sedangkan untuk
memperhitungkan unsur waktu ke dalam analisisnya, maka
pasar diklasifikasikan ke dalam jangka sangat pendek, jangka
pendek, dan jangka panjang. Dalam membahas kepuasan
marjinal terselip asumsi lain, yakni kepuasan marjinal uang
yang tetap.
2. Pemikiran Alfred Marshall mahir dalam menggunakan
peralatan matematika ke dalam analisis ekonomi. Dia
memahami, bahwa untuk memudahkan pembaca, maka
catatan-catatan matematikanya diletakkan pada bagian
catatan kaki dan pada lampiran bukunya. Pembahasannya
tentang kepuasan marjinal telah mulai sebelum 1870, sebelum
buku Jevons terbit, tetapi karena orangnya sangat teliti dan
modes, dia tidak mau cepat-cepat menerbitkan bukunya.
3. Dalam pembahasan sisi permintaan, Marshall telah
menghitung koefisien barang yang diminta akibat terjadinya
perubahan harga secara relatif. Nilai koefisien ini dapat sama
dengan satu, lebih besar dan lebih kecil dari satu. Tetapi, ada
dua masalah yang belum mendapat penyelesaian dalam hal
sisi permintaan, yakni aspek barang-barang pengganti dan
efek pendapatan. Robert Giffen telah dapat membantu
penyelesaian kaitan konsumsi dan pendapatan dengan
permintaannya terhadap barang-barang, sehingga ditemukan
Giffen Paradox. Peranan substitusi kemudian diselesaikan oleh
Slurtky.
4. Marshall menemukan surplus konsumen. Pengertian ini
dikaitkan pula dengan welfare economics. Bahwa konsumen
keseluruhan mengeluarkan uang belanja lebih kecil daripada
kemampuannya membeli. Jika itu terjadi maka terjadi surplus
konsumen. Selama pajak yang dikenakan pada konsumen lebih
kecil daripada surplusnya itu, maka kesejahteraannya tidak
menurun. Tetapi, pajak juga dapat digunakan untuk subsidi,
terutama bagi industri-industri yang struktur ongkosnya telah
meningkat. Marshall menjelaskan pula mengapa kurva ongkos
total rata-rata menurun dan meningkat. Hal ini berkaitan
dengan faktor internal dan eksternal perusahaan atau industri.
5. Mekanisme permintaan dan penawaran dapat mendatangkan
ketidakstabilan, karena setiap usaha yang dilakukan untuk
kembali ke posisi seimbang ternyata membuat tingkat harga
dan jumlah barang menjauhi titik keseimbangan. Keadaan
tidak stabil itu terjadi jika kurva penawaran berjalan dari kiri-
atas ke kanan-bawah. Jika variabel kuantitas independen,

15
terjadi kestabilan, tetapi jika berubah harga menjadi
independen, maka keadaan menjadi tidak stabil.

Mazhab Institusionalisme

1. Inti pemikiran Veblen dapat dinyatakan dalam beberapa


kenyataan ekonomi yang terlihat dalam perilaku individu dan
masyarakat tidak hanya disebabkan oleh motivasi ekonomi
tetapi juga karena motivasi lain (seperti motivasi sosial dan
kejiwaan), maka Veblen tidak puas terhadap gambaran teoretis
tentang perilaku individu dan masyarakat dalam pemikiran
ekonomi ortodoks. Dengan demikian, ilmu ekonomi menurut
Veblen jauh lebih luas daripada yang ditemukan dalam
pandangan ahli-ahli ekonomi ortodoks.
2. Revolusi perkembangan pemikiran yang dikemukakan Veblen
yaitu dengan memperluas lingkup pengkajian ilmu ekonomi,
membawa akibat perluasan dan perubahan dalam metodologi,
andaian-andaian, dan perilaku variabel-variabel ekonomi.
Veblen melihat pengkajian ilmu ekonomi dari berbagai aspek
ilmu sosial sehingga diperlukan interdisiplin. Oleh karena itu
pula Veblen mendapat tuduhan bukan sebagai seorang
pemikir ekonomi, tetapi sebagai seorang sociologist.
3. Pandangan pemikiran Veblen yang utama bahwa teori-teori
ekonomi ortodoks, seperti teori konsumsi, perilaku bisnis,
andaian-andaian laba maksimal, persaingan sempurna
ditolaknya. Persaingan sempurna hampir tidak terjadi, yang
banyak terjadi adalah monopoli, bukan persaingan harga,
tetapi harga ditetapkan lebih tinggi. Konflik-konflik yang
terjadi bukan lagi antara tenaga kerja dan pemilik modal,
tetapi antara bisnismen dengan para teknisi. Karena dunia
bisnis telah dikuasai oleh mesin, maka peranan teknisilah
yang menentukan proses produksi.
4. Selanjutnya pandangan Veblen pada tahap awal sukar
dipahami oleh ahli-ahli ekonomi, karena dia menggunakan
istilah-istilah yang datang dari disiplin lain. Namun demikian,
pandangan-pandangannya telah mendorong berkembangnya
aliran ekonomi kelembagaan Amerika Serikat. Murid-muridnya
melanjutkan dan melakukan pengembangan terhadap
pemikiran- pemikirannya.

Tindakan Kolektif dan Surplus yang tidak Produktif

1. Mitchell seorang ilmuwan sejati yang tidak terpengaruh oleh


pemikiran lain ia mempunyai pandangan sendiri. Oleh karena
itu tidak semua pandangan Veblen disetujuinya, bahkan di
samping pemikiran ekonomi ortodoks, pandangan Veblen
mendapat kritik. Mitchell berkeberatan terhadap asumsi-
asumsi, logika yang abstrak ekonomi ortodoks, karena itu dia
tidak pernah menggunakannya sebagai teori dalam penelitian.
Dia lebih menekankan penelitian empirik dan menjelaskan
data dengan deskriptif. Pendekatan sejarah, dengan
mempelajari sebab-sebab yang menjadi kumulatif secara
evolusioner digunakannya dalam analisis siklus bisnis.
Fluktuasi kegiatan ekonomi dapat diamati dari keputusan-
keputusan pengusaha, reaksi-reaksi pengusaha terhadap
perubahan laba. Siklus-bisnis terdiri beberapa tahap, yakni
resesi, depresi, pemulihan dan masa-masa makmur (boom).

16
2. John R. Commons seorang pelopor ajaran ekonomi
kelembagaan di Universitas Wisconsin. Commons mencoba
untuk melakukan perubahan sosial, penyempurnaan struktur
dan fungsi pendidikan di kampusnya, dan banyak memberikan
sumbangan dalam ekonomi perburuhan. Pandangannya
terhadap ekonomi ortodoks adalah penolakannya pada
lingkungan ekonomi yang sempit, statik, dan mencoba
memasukkan segi-segi kejiwaan, sejarah, hukum, sosial dan
politik dalam pembahasannya. Teori harga dalam ekonomi
ortodoks hanya berlaku dalam kondisi-kondisi khusus. Dalam
pasar ekonomi ortodoks terjadi pertukaran, tetapi bukan
hubungan pertukaran. Dia membagi tiga macam transaksi
dalam pasar, yakni transaksi pengalihan hak milik kekayaan,
transaksi kepemimpinan, dan transaksi distribusi. Dalam
transaksi tersebut, melibatkan aspek-aspek kebiasaan, adat,
hukum dan kejiwaan.
3. Pandangan pemikiran J.A. Hobson tentang kritiknya terhadap
ekonomi ortodok, yaitu ada tiga kelemahan teori ekonomi
ortodoks yang ditemukannya, yakni tidak dapat menyelesaikan
masalah full employment yang dijanjikan teori ekonomi
ortodoks, distribusi pendapatan yang senjang, dan pasar
bukanlah ukuran terbaik untuk menentukan ongkos sosial.
Adanya ekonomi normatif dan positif tidak disetujuinya, oleh
karena keduanya mengandung unsur etika, hipotesis tentang
timbulnya imperialisme, karena terjadi under consumption dan
over saving di dalam negeri, maka diperlukan penanaman
modal ke daerah-daerah baru. Pengeluaran pemerintah dan
pajak dapat mendorong ekonomi ke arah full employment,
dan meningkatkan pendapatan pekerja dan peningkatan
produktivitas. Pembayaran terhadap faktor-faktor produksi
dapat ditentukan atas kebutuhan cukup untuk meningkatkan
produktivitas dan dengan memberikan kelebihan yang tidak
produktif. Dengan semakin meratanya pembagian pendapatan
akan mendorong peningkatan produktivitas, meningkatnya
konsumsi, dan akan terhindarlah ekonomi dari resesi.

Inovasi, Drama Asia dan Kapitalisme Amerika

1. Pemikiran yang paling menonjol dari Schumpeter tentang


pembahasan ekonomi jangka panjang terlihat dalam
analisisnya baik mengenai terjadinya inovasi komoditi baru,
maupun dalam menjelaskan terjadinya siklus-bisnis.
Keseimbangan ekonomi yang statik dan stasioner itu
mengalami gangguan dengan adanya inovasi, namun
gangguan itu berusaha mencari keseimbangan baru. Inovasi
akan terhenti kalau kapten industri (wiraswasta) telah terlihat
dengan persoalan-persoalan rutin. Walaupun Schumpeter
menggunakan andaian-andaian ekonomi ortodoks, tetapi dia
memasukkan aspek dinamik dengan mengkaji terjadinya
fluktuasi bisnis, di mana terjadi resesi, depresi, recovery, dan
boom. Invensi dan inovasi merupakan kreativitas yang bersifat
destruktif. Penemuan hari ini dapat dihancurkan oleh
penemuan esok, tetapi ekonomi tetap tumbuh.
2. Pemikiran Gunnar Myrdal seorang ekonomi Swedia yang
terbesar dewasa ini tertarik dengan pengkajian sosiologi. Dia
mempelajari sebab-sebab terjadinya kemiskinan di negeri-
negeri maju dan yang sedang berkembang. Dalam mengatasi
persoalan-persoalan itu tidak dapat hanya dengan teori-teori
ekonomi ortodoks, oleh karena teori itu terlalu sempit.
17
Perencanaan ekonomi di negeri-negeri yang sedang
berkembang akan mengarahkan pembangunan yang jelas, dan
perencanaan itu meliputi segala aspek, yakni ekonomi,
pendidikan, kesehatan, kependudukan, dan semua sektor. Alat
analisisnya seperti yang dilakukan oleh Mitchell, yakni sebab-
musabab yang bersifat kumulatif. Jadi, kekuatan-kekuatan
politik, ekonomi, sosial dan kejiwaan dapat berhimpun menjadi
sebab kejadian yang merugikan atau yang menguntungkan
pembangunan.
3. John Keyneth Galbraith menjelaskan perkembangan ekonomi
kapitalis di AS, yang tidak sesuai dengan ramalan-ramalan
yang bersifat manipulatif dari teori ekonomi ortodoks.
Andaian-andaian ekonomi ortodoks menurut Galbraith
ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya. Tidak ada lagi
persaingan sempurna, pasar telah dikuasai oleh perusahaan-
perusahaan besar. Perusahaan ini menentukan selera
konsumen. Kekuasaan konsumen telah tidak berarti sehingga
timbul dependent-effect pemilik modal telah terpisah dengan
para manajer yang profesional, dan para manajer ini telah
menjadi technostructure masyarakat. Konsumsi masyarakat
telah menjadi tinggi, tetapi sebaliknya terjadi pencemaran
lingkungan, dan kualitas barang-barang swasta tidak dapat
diimbangi oleh barang-barang dan jasa publik. Kekuatan-
kekuatan perusahaan besar dikontrol oleh kekuatan
pengimbang seperti kekuatan buruh, pemerintah, dan
lembaga-lembaga konsumen. Namun demikian, untuk
menjamin kelanjutan kekuasaan perusahaan- perusahaan ini,
mereka meminta pemerintah untuk menstabilkannya.

Sumber Buku Sejarah Teori-teori Ekonomi Karya Disman

DIarsipkan di bawah: Fak. Ekonomi

Perkembangan Pemikiran Ekonomi dan Kontroversi


Ditulis pada Februari 4, 2008 oleh Pakde sofa

Perkembangan Pemikiran Ekonomi dan Kontroversi

1. Perhatian terhadap ekonomi sudah ada sejak beribu-ribu


tahun yang lalu, tetapi kelahiran ekonomi sebagai ilmu sejak
terbitnya buku Adam Smith tahun 1776 yang berjudul An
Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth on Nations.
Yang kemudian Adam Smith dinobatkan menjadi Bapak Ilmu
Ekonomi.
2. Struktur ilmu ekonomi adalah sehimpunan dari
pengorganisasian konsep dan generalisasi, serta metode
keilmuan yang khusus menguji teori-teori pada setiap disiplin
ilmu yang bersangkutan. Penguasaan terhadap struktur ilmu
akan mempermudah bagi kita untuk memanfaatkannya dalam
rangka pemecahan masalah yang kita hadapi.
3. Pengertian teori ekonomi adalah abstraksi dari kenyataan
ekonomi yang berupa konsep-konsep tentang variabel,
andaian, perilaku dan prediksi variabel dengan metodologi
yang jelas. Uraian teori dilakukan dengan sistematik yang
konsisten.

18
4. Teori ekonomi berkembang terus karena masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi manusia mengalami perubahan. Dalam
usaha untuk menyelesaikan masalah tersebut lahirlah
pemikiran-pemikiran yang diakui sebagai teori. Teori ini
merupakan jawaban teoretik terhadap masalah tadi.
5. Ilmu ekonomi positif lebih menitikberatkan pada mencari
alasan untuk menjelaskan, mencari hubungan sebab akibat,
serta berdasarkan hubungan sebab akibat tersebut
mengemukakan apa adanya. Sedangkan ilmu ekonomi
normatif adalah ilmu ekonomi itu dikembangkan berdasarkan
kepentingan-kepentingan tertentu dengan membahas
pertimbangan etika dan nilai maka disebut ilmu ekonomi
normatif.
6. Mempelajari sejarah pemikiran ekonomi bertujuan agar kita
dapat mengetahui perkembangan pemikiran dan teori
ekonomi, memberi inspirasi, menanamkan sikap demokratik
dan toleran.

Kontroversi Teori Ekonomi

1. Ilmu ekonomi termasuk rumpun ilmu sosial yang mempelajari


perilaku orang atau masyarakat yang sering bertumpang-
tindih dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, dalam
perkembangannya menggunakan metode deduktif dan induktif.
Disebabkan ilmu ekonomi tidak dapat melakukan eksperimen-
eksperimen yang terkendali seperti halnya ilmu eksakta, maka
ahli ekonomi harus memecahkan masalah metodologi yang
mendasar, dengan asumsi-asumsi yang tegas.
2. Ilmu ekonomi dalam menarik kesimpulannya berusaha
memisahkan dengan tegas deskripsi dari perimbangan nilai,
menghindari kekeliruan post hoc, dan kekeliruan komposisi,
mengakui adanya subjektivitas yang tidak terelakan dalam
teori dan kebijakan. Suatu cara yang paling meyakinkan agar
pola berpikir tetap lurus dalam penggunaan metode ilmiah.
3. Pandangan para pemikir dan kritisi ekonomi tidak selalu sama
untuk menjawab masalah realitas ekonomi, sehingga
menimbulkan perbedaan, dan menimbulkan kontroversi.
Beberapa sumber penyebab terjadinya kontroversi dalam teori
ekonomi adalah kesulitan untuk merumuskan hipotesis yang
tepat, perilaku ekonomi, dan kadar nilai baik disengaja atau
tidak, ikut memasuki pembahasan.
4. Kontroversi dapat mencapai penyelesaian, jika salah satu teori
terbukti lebih relevan menjelaskan realitas ekonomi. Hal ini
dapat diketahui melalui pengujian teoretik maupun empirik.
Tetapi peranan nilai juga dapat mempertajam terjadinya
kontroversi. Dengan demikian, salah satu usaha untuk
mencapai rekonsiliasi adalah dengan mengurangi peranan nilai
dalam teori.

Tokoh-tokoh Pemikir Ekonomi

1. Aristoteles merupakan orang yang pertama yang memberikan


batasan terhadap ekonomi, dalam karyanya berjudul Politika
menjelaskan tentang Oeconomicus dan Chrematisticus
membahas segi-segi perdagangan dan produksi dengan nilai-
nilai. Jadi segala aspek yang terkandung dalam produksi,

19
harga, pasar, uang, tingkat bunga telah menjadi perdebatan
massa.
2. Mazhab Praklasik yaitu kaum Merkantilis yang dipelopori oleh
Thomas Mun (1571-1641), Jean Baptist Colbert (1619-1683),
merupakan pemikir ekonomi mulai zaman Renaissance sampai
pertengahan abad ke-18. Mereka berpendapat bahwa
kekayaan bisa bermanfaat bagi negara agar bisa kuat dan
jaya negara harus kaya, harus banyak memiliki banyak logam
mulia.
3. Kaum Pisiokrat, tokoh-tokohnya Francois Quesnay (1694-1774),
Jaques Turgot (1721-1781), lingkungan arus barang dan uang.
Quesnay dan Tableau Economique. Sektor Pertanian sebagai
satu-satunya sektor produktif. Produksi masyarakat secara
netto (product net). Tingkat sewa tanah dan kecenderungan
(hukum) semakin menurunnya tingkat imbalan jasa (law of
diminishing return).
4. Adam Smith lahir pada tahun 1723 di Kirkaldy, Skotlandia.
Bapak ilmu ekonomi, Guru Besar pada Universitas Glasgow,
dan pelopor dalam Mazhab klasik. Karya besar yang ditulis
adalah berjudul :The Theory of Moral Sentiments yang terbit
sekitar 17 tahun sebelum buku yang sangat terkenal yaitu An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Inti pokok-pokok pikiran yang telah dikemukakan oleh Adam
Smith adalah dasar falsafah tata susunan masyarakat agar
didasarkan atas hukum alam yang secara wajar berlaku dalam
dunia nyata (the order of things according to natural law ).
Pembagian kegiatan dan spesialisasi, teori tentang nilai dan
harga barang, pembagian hasil produksi di antara faktor
produksi, tenaga kerja (upah), tanah (sewa tanah), modal
(bunga), pengelolaan usaha (laba). Kebebasan individu dan
kemandiriannya akan membawa keserasian ekonomi, dan
kesejahteraan masyarakat Laizez fair, laizzez fasser.
5. David Ricardo lahir pada tahun 1772 di Inggris, seorang
praktisi yang berasal dari keluarga pedagang sebagai stock
broker, tidak pernah menuntut pelajaran formal di sebuah
lembaga pendidikan tinggi. Bukunya yang adalah Principles of
Political Economy and Taxation terbit pada tahun 1817. Ricardo
penganut Laissez Faire, dan mengembangkan dasar teori nilai
yang terkenal dengan labor theory of value. Pergaulannya
sangat luas, dan kenal dengan James Mill, Jeremy Bentham ,
Jean Baptiste Say. Perangkat teori yang dikembangkan oleh
Ricardo menyangkut empat pokok permasalahan, yaitu (1)
teori tentang nilai dan harga barang dan berkaitan dengan
itu, (2) teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian
hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah,
teori sewa tanah, teori bunga dan laba, (3) teori tentang
perdagangan internasional, dan (4) teori tentang akumulasi
dan perkembangan ekonomi.
6. Alfred Marshall adalah Guru Besar di Cambridge University,
Inggris, pakar mazhab Neoklasik, buku karangannya yang
terkenal adalah The Principles of Economics, terbit pada tahun
1890. Marshall berhasil menurunkan kurva permintaan,
mekanisme pasar adalah bekerjanya kekuatan penawaran dan
permintaan, merapikan teori surplus konsumen, utilitas
marginal uang, ilmu pengetahuan berjalan secara evolusioner,
natura non facit saltum. Teori tentang perilaku konsumen
(theory of consumers behavior). Teori disutility tentang upah
pengorbanan oleh pihak tenaga kerja. Teori waiting tentang
bunga imbalan jasa bagi pemilik modal yang bersedia
20
menunggu. Perpaduan antara nilai subjektif pada faedah
marginal dengan unsur objektif pada biaya marginal.
Pendekatan Marshall berpola pada ekuilibrium parsial.
Ekuilibrium sementara, ekuilibrium jangka pendek dan
ekuilibrium jangka panjang.
7. John Maynard Keynes lahir tahun 1883 di Inggris adalah putera
seorang ekonomi penganut aliran Klasik bernama John Neville
Keynes. Buku hasil karyanya adalah pertama The Economic
Consequences of the Peace, (1919) kedua, A Treatise on Money,
2 Vol (1930) dan yang ketiga yang sangat populer yaitu The
General Theory of Employment, Interest and Money (1936).
Sumbangan Keynes yang terkenal dalam teori ekonomi antara
lain perangkap likuiditas, tingkat suku bunga yang inelastik
terhadap permintaan investasi, ketegaran upah, keseimbangan
dalam pengangguran dan intervensi pemerintah untuk
menyelamatkan kapitalisme. The General Theory merupakan
jawaban yang diberikan Keynes terhadap depresi ekonomi
tahun-tahun 1934-an, yang tak kunjung datang dari pemikir
kaum Neoklasik.

Sumber buku Sejarah Teori-teori Ekonomi Karya Disman

Thomas R. Maltus

• Thomas R. Maltus Lahir pada tahun 1766,


• Dua prinsip ekonomi Maltus yaitu pembahasan mengenai
permasalahan populasi yang dibahas dalam essaynya, An
Essay on the Principle of Population (1798), dan kekurangan
dari agregat demend, dalam Principles of Political Economy
(1820).
• Ia dikenal sebagai pelopor ekonomi modern pada saat
Permasalahan mengenai agregat demend mulai dikenal, yang
menjadi dasar pemikiran Ricardo dan Mills
• Ia mengkritik optimisme dari pandangan smith yang
berkenaan tentang kontribusi seseorang akan perekonomian,
bukan dari sisi kepercayaannya akan laissez faire, ia
berpendapat bahwa walaupun berada dalam laissez faire
suatu Negara tetap akan menemui hambatan dalam mencapai
kesejahtraan.
• Essay pertama Malthus mengemukakan dua dalil, yang
pertama bahwa food is necessary to man’s existence dan
yang kedua adalah the passion between sexes is necessary
and will remain nearly in it’s present state.
• Kesimpulan dari dalilnya dikenal dengan “the power of
population is indefinitely greater than the power in the earth
to produce subsistence for man”, populasi meningkat dalam

21
rasio geometris sedangkan kebutuhan meningkat dalam rasio
aritmatika.
• solusi untuk pembatasan populasi yaitu dengan vice dan
misery. Dengan vice dan misery dapat berdampak pada
tingkat kelahiran, yang dikenal sebagai preventive check dan
Positive check.
• Positive check diterapkan dalam kelas miskin, Preventive
check biasanya pada kelas atas.
• Dalam Principles of Political Economy (1820) Malthus
membahas perbedaan antara ilmu ekonomi material dengan
ilmu eksakta,
• Malthus menggunakan definisi value Smith untuk mengontrol
barang lain termasuk labour (Observation on the Effects of
the corn laws, 1814), menurut Maltus ’when the value of an
object is estimate by the quantity of labour of a given
description (common day-labour, for instance) which it can
command, it will appear to be unquestionably the best of any
one commodity, and to unite, more nearly than any other, the
qualities of a real and nominal measure of exchangeable
value’.
• Jumlah labour menentukan harga suatu barang komoditi, yang
akan dimasukan kedalam teori ongkos produksi dalam mencari
bagian dari profit.
• Teori efektif demend menyatakan bahawa permintaan yang
tinggi mempengaruhi penawaran lama jangka waktu yang
berkelanjuatan. Efektif demend juga cerminan dari kualitas
labour dan profit, dengan kata lain nilai permintaan harus
dapat menutupi biaya yang timbul, modal, dan bahan baku
plus profit yang sesuai dengan nilai yang dibayarkan
produsen.
• Sama dengan Snith, Malthus juga menganggap bentuk
pertukaran yang paling sering adalah pertukaran barang dan
labour. Nilai labour yang dipekerjakan oleh pemegang modal
akan lebih rendah dibandingkan nilai barang yang mereka
hasilkan.
• Pada tahun 1800 maltus mendiskusikan UU mengenai orang
miskin, ia menyusut efek perubahan dalam kemiskinan yaitu
tentang perpindahan pendapatan atas harga, suatu perihal

22
yang ia ulang dalam penyelidikan menyangkut penyebab dari
penetapan harga yang tinggi.
• Pada saat itu ia juga dengan tegas menolak penafsiran yang
melihat harga berubah pertama dari suatu peristiwa moneter.
Malthus mempertimbangkan perubahan dalam jumlah uang
lebih mungkin untuk suatu efek perubahan harga
dibandingkan penyebabnya.
• Saving bermanfaat bagi negara sebab dapat menambah
general capital (investment) dan karena dipekerjakan seperti
modal tidak hanya ditetapkan pada gerak yang lebih dari
tenaga kerja dibanding ketika dibelanjakan seperti
pendapatan, teapi tenaga kerja lupa diri terhadap sesama
yang lebih utama.
• Ia mengakui investasi itu memerlukan tabungan, tetapi ia juga
meminta dengan tegas bahwa prinsip tabungan mendorong
kelebihan, akan menghancurkan alasan ke produksi.
• Teori sewanya ia tuangkan dalam Inquiry into the Nature and
Progress of Rent. Malthus mengatakan bahwa secara umum
hargalah yang menentukan sewa, bukan sebaliknya. Namun
teori ini lebih dikenal sebagai teori Ricardian dari pada
Malthusian.

David Ricardo

• Pertama dia bersentuhan dengan dunia ekonomi, dia tidak


pernah memikirkan kebijakan ekonoi sebelumnya hingga ia
berusia 27 tahun. Suatu ketika dia mendapat sebuah lembaran
dari The Whealth of Nation dan dia sangat menyukainya dan
merangsang dia untuk belajar.
• Peristiwa yang menentukan karir intelektualnya adalah saat
dia berkenalan dan bersahabat dengan James Mill, seorang
pengikut Bentham dan filosof yang radikal, Mill mendorong
Ricardo untuk membuat pinsip-pinsip ekonomi sendiri.
• David Ricardo lahir di London pada tahun 1772, yang
merupakan keturunan Yahudi Ortodox. Seperti ayahnya, ia
menjadi broker saham, dan setelah memperoleh keuntungan
besar dalam waktu singkat , ia menjadi pemilik tanah dan
anggota parlemen
23
• Karyanya yang paling penting adalah The Principles of
Political Economy and Taxation yang dipublikasikan pertama
kali pada tahun 1817. Selain itu ia juga menulis essay The
High Price of Bullion (1810)
• Toeri moneter ricardo terpengaruh oleh perkembangan doktrin
moneter yang berakhir pada bayang-bayang Thorton,
• Ricardo mendukung sebuah teori kuantitas yang sempit.
Menurut dia, itu merupakan perluasan moneter, dan perluasan
moneter sendiri merupakan tanggung jawab dari masa
peperangan inflasi, yang mana dapat mencegah jika bank
Inggris tetap menggunakan disiplin standar emas.
• Ia juga mengusahakan pembukaan lagi dari jenis pembayaran
dan pasangan permohonan proposal untuk sebuah ‘ingot plan’,
yang menyerupai standar emas dalam abad 20/
• Dalam toeri of wages ia menyatakan bahwa dalam jangka
panjang, harga merefleksikan biaya produksi, dan berhubungan
dengan harga jangka panjang sebagai harga alami. Harga
alami tenaga kerja merupakan biaya produksi, biaya
pemeliharaan pekerja. Jika harga berhubungan dengan harga
alami tenaga kerja, kemudian upah menjadi standar hidup.
• Ricardo juga menceritakan profit dan wages yang paling
utama pada biaya produksi tenaga kerja. Menurutnya biaya
yang tnggi dalam memproduksi akan membuat wage tinggi
dan rendahnya profit. Dia menyatakan dalam Esssay on
Profits “Profits tergantung pada tinggi rendahnya upah, upah
dalam harga kebutuhan, dan harga kebutuhan pada harga
makanan.”
• Teori diminishing profit Ricardo lebih meyakinkan dengan
menghubungkannya dengan teori differential rent. Pada teori
ini, prinsip diminishing return adalah sebuah akibat penting,
berhubungan dengan terjadinya impor beras di Inggris.
• Ricardo menunjukkan ketidaklayakkan dalam pembatasan
importasi. Dalam essay perburuhan Ricardo, prinsip differential
rent untuk menahan pandangannya bahwa pertumbuhan
populasi dan modal akan memasukkan diminishing profit,
mungkin ia berharap dicegah oleh ketidakterbatasan impor
padi di luar negeri.
• Ricardo ialah ahli pertama yang mengembangkan toeri nilai
dan hubungannya dengan distribusi.
24
• Pembukaan ricardo pada teori nilai ialah “Nilai komoditas atau
kuantitas komoditas lain untuk yang akan ditukar, tergantung
kuantitas relatif pada buruh yang dibutuhkan untuk produksi
dan tidak pada kompensasi yang lebih besar/kecil yang
dibayar pada buruh itu.”
• Nilai secara utama mengganti nilai lebih baik dari
menggunakan nilai, dan pertukaran nilai mempunyai 3 elemen
yaitu penggunaan, kelangkaan dan buruh.
• Competitive Adventage merupakan hasil pemikiran ricardo
yang terkenal mengenai perdagangan internasional. Ricardo
mengatakan bahwa upah ”seperti kontrak yang lain”, mereka
”harus dilakukan dengan jujur dan kompetisi bebas di pasar
dan tidak pernah dikontrol oleh campur tangan badan
pembuat UU”.
• Hal ini yang menjadikan dasar Ricardo untuk menyusun teori
competitive adventages yang berhubungan dengan gaji dari
memproduksi barang disuatu Negara yang akan
mempengaruhi ekspor impor dalam perdagangan inernasional.

Jhon Stuart Mill

• Tidak seperti Malths dan Ricardo, J.S. Mill (1806-1873)


memberikan tanda tidak hanya pada ekonomi namun juga
pada filosofi dan politik. Mill adalah ekonom teknis dan guru.
Namun teknik ekonominya dibentuk oleh pusat filosof social.
• Walaupun Mill secara keselruhan melekat pada doktrin
populasi Malthus dan Mill melihat suatu pukulan dilema
populasi, upah subsistensi negara yang tidak berubah dan
kejemuan yang dari bentuk ekonomi klasik sebagai ganti
kemurungan yang tersebar oleh ekonomi Malthus dan Ricardo.
• Semua pengaruh intelektual Mill didapat dari ayahnya, Letnan
Bentham dan penasehat Ricardo. Dengan ajaran ayahnya, dia
mulai belajar bahasa Yunani dan aritmatik pada usia 3 tahun,
bahasa Latin pada usia 8 tahun dan kemudian geometri,
aljabar, kimia, dan fisika, logika pada usia 12 tahun dan
ekonomi politik pada usia 13 tahun. Pada umur 17 tahun
dibawah pengawasan ayahnya, karirnya dengan EIC pada
jabatab tertinggi selama 35 tahundan berakhir dengan
25
pengunduran dirinya saat perusahaan dilikuidasi pada tahub
1858.
• The Division of the Gain From Trade, menguraikan penentuan
rasio harga terhadap import, yang menentukan jumlah
komoditas yang ditawarkan pada berbagai tingkat haga
adalah dengan menunjuk kepada faktor-faktor yang
merupakan kekuatan dan elastisitas permintaan terkuat untuk
komoditas yang lebih menguntungkan dalam hubungan
perdagangan suatu negara yang mmproduksinya dan
sebaliknya.
• Tariff and The Terms of Trade, dalam teori ini mill melihat
bahwa ada keuntungan dari melakukan import. Kewajiban
import akan meningkatkan harga dari barang import. Hal ini
akan mengurangi total pendapatan penjualan dari importer
yang tidak dapat lagi menutupi nilai dari import mereka
dikarenakan penetapan tariff dari Negara itu.
• Unilateral Transfer, Mill percaya secara ekslusif perubahan
harga menjamin penyesuaian yang dibutuhkan itu. Penurunan
harga dalam pembayaran dan peningkatan dalam penerimaan
negara akan menyempurnakan kekurangan pembayaran impor
negara dan memperluas barang ekspor sehingga ekspor
melebihi impor oleh jumlah dari unilateral transfer tersebut.

Jean-Baptiste Say

• Professor pertama yang mengajarkan ilmu pengetahuan yang


baru di tiga institusi di Prancis adalah Jean-Baptiste Say (1767
– 1832), anak dari sebuah keluarga protestan (ia beragama
katolik) yang memiliki pekerjaan sebagai pedagang tekstil,
dimana setelah kehilangan pekerjaan pada Edict dari Nantes
membuat mereka sementara mengungsi ke Switzerland.
• Say adalah seorang pebisnis, figur publik (publicist) dan man
of letters, yang memperkaya berbagai latar belakangnya dari
perjalanannya di Inggris dan karirnya sebagai bankir, life
insurance, dan koran dan juga bekerja sebagai editorial pada
perintis entrepreuner pada awal mekanisasi industri
pemintalan katun di Perancis.

26
• Pada tahun 1788, pada saat dia berumur 21 tahun, dia
membaca The Wealth of Nations, tapi 15 tahun setelah itu
tepatnya pada tahun 1803 dia mempublikasikan Traite
d’economie politique, yang terdiri dari dua volume, yang
membuatnya menjadi pembawa ajaran utama Adam Smith di
Eropa dan Amerika Utara.
• Setelah Napoleon menjadi penguasa pada tahun 1804, otoritas
yang berwenang melarang publikasi/peredaran buku Say edisi
kedua sehingga membuatnya meninggalkan Paris selama
beberapa tahun untuk memulai karirnya sebagai pengusaha
(manufacturer). Setelah kembalinya Say ke Paris, buku edisi
keduanya baru dipublikasikan pada tahun 1814, yang kemudian
diikuti tiga buku berikutnya selama masa hidupnya.
• kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
peningkatan yang besar bagi produktivitas, yang
menyebabkan dengan input yang sama akan menghasilkan
output yang lebih besar atau memungkinkan untuk
memproduksi output yang sama tetapi dengan input yang
lebih kecil. Karena Say sangat takut dengan perkembangan
teknologi daripada Fisiokrat, distibusi pertumbuhan output
menjadi permasalahan besar yang relevan.
• Say kemudian merumuskan hipotesisi untuk lebih memperjelas
pendangannya, yaitu cost reduction, dimana nantinya akan
membuat biaya produksi turun hingga menjadi nol. Kemudian
semua barang akan menjadi barang bebas seperti udara dan
air, sehingga dengan demikian permasalahan ekonomi akan
terpecahkan.
• Say menemukan kegagalan pada Smith memposisikan atribut
labor sebagai kekuatan untuk memproduksi nilai. Menurut Say
ini adalah industri manusia, yang menggabungkan alam,
capital yang menghasilkan value. Say kemudian
memperkenalkan pembagian faktor produksi menjadi labor,
tanah, dan capital, pembagian yang menjadi standar hingga
pada literature abad ke-19.
• Utulity dihasilkan tidak hanya dari produksi tangible goods
tetapi juga jasa, misalnya transportasi. Konsep ini membuat
Say menjadi penemu/pencetus subjective theory of value,
tetapi pencetus lebih kepada thought daripada full-fledged
theory, dimana pionir awal economic thought Perancis.
27
• Say terkenal sebagai penulis yang membuat hukum pasar.
Dalam edisi Amerika, hukumnya menjelaskan “it is production
which opens on demand for products,” atau “a product is no
sooner created than it, from that instant, affords a market for
other products to the full extent of its own value”.
• Menurutnya, jika ada overproduksi pada komoditas tertentu,
maka akan menghasilkan kesalahan arah produksi atau
penurunan produksi dari komoditas lainnya dimana untuk
membeli komoditas yang berlebih.
• Hubungan saving dan investment bukanlah masalah dalam
ekonomi, sejak orang menjadikan uang sebagai penyimpan
nilai. Sisa dari uang hanya akan menjadi alat tukar saja. Tak
seorang pun ingin menimbun uang itu, dan tabungan segera
diubah menjadi investasi. Alternatif lain adalah, penawaran
dikatakan untuk menciptakan permintaanya sendiri sejak biaya
agregat produksi dihabiskan untuk produk agregat

Lenin, Aktifitas dan Pemikirannya

Lenin adalah orang yang pertama kali melakukan praksis


terhadap teori-teori Marx. Ia adalah pembentuk sekaligus pencetus
sebuah negara yang diakuinya sebagai perwujudan dari teori Marx
yang murni. “Ajaran Marx yang murni” adalah klaim dari Lenin
dalam bukunya Negara Dan Revolusi. Lenin mengungkapkan bahwa
perkembangan gerakan sosialis telah memunculkan elemen yang ia
sebut sebagai sosialis-chauvisnis dan kaum oportunis yang
mendominasi di dalam partai-partai sosialis resmi. Mereka yang
dituding sebagai tokoh sosialis chauvinis dan kaum oportunis adalah
Plekhanov, Potresov, Breshkovskaya, Rubanovic dan kaum Fabian di
Inggris. Orang yang paling bertanggungjawab terhadap munculnya
kaum “menyimpang” itu adalah pendiri Internasionale II yaitu Karl
Kautsky. Lenin mengaku bahwa yang dibawa oleh dirinya adalah
yang mendekati benar dan lurus.

Lenin lahir di kota Simbrisk pada tahun 1870 atau satu tahun
sebelum terjadinya pemerintahan eksperimen Komune Paris. Nama
kecilnya adalah Valdimir Ilyich Ulyanov, namun dalam pelarian dan
pembuangan ia lebih sering menyebut nama sebagai Lenin. Ia
merupakan keturunan kelas menengah Rusia. Ibunya seorang ahli
bedah sementara ayahnya adalah seorang direktur sekolah umum

28
di Simbrisk. Lenin menempuh pendidikan di Fakultas Hukum
Universitas Kazan atas rekomendasi dari Feodor Karensky, ayah dari
Alexander Karensky, perdana menteri pemerintahan revolusi
Menshevik yang dikemudian hari digulingkan oleh Lenin melalui
Revolusi Oktober 1917.

Karir aktivis Lenin sudah dimulai sejak masa kuliah. Ia terinspirasi


oleh kakaknya, Alexander Ulyanov, aktivis Narodnaya Volya yang
kemudian tewas secara tragis pada usia muda. Alexander
merupakan kakak sekaligus idola bagi Lenin. Ia dijatuhi hukuman
mati pada usia 19 tahun oleh pemerintahan Tsar karena Narodnaya
Volya adalah sebuah seksi teroris yang merencanakan pembunuhan
terhadap Tsar.

Lenin kuliah di universitas Kazan tidak sampai satu tahun. Ia dari


awal sudah terlibat menjadi aktivis demonstrasi yang menentang
Tsar. Ia kemudian ditangkap dan diasingkan di sebuah desa
terpencil. Ia dikeluarkan dari universitas Kazan dan akhirnya harus
melanjutkan kuliah di universitas St. Petersburg. Tahun 1891 Lenin
lulus sebagai sarjana Hukum.

Lenin mengorganisir gerakan marxis pertama kali di kota Samara.


Tahun 1893 ia pindah ke St. Petesburg dan diangkat menjadi
pemimpin gerakan marxis di kota tersebut. Selama karir aktivisnya,
Lenin banyak menghasilkan tulisan, baik itu berupa terjemahan
terhadap tulisan Marx dan Engels, maupun hasil berfikirnya sendiri
terhadap keadaan revolusi dan perjuangan kaum marxis di Rusia.
Begitu banyaknya tulisan yang dihasilkan Lenin dikarenakan
keyakinannya bahwa sebuah revolusi hanya bisa lahir dari teori-
teori revolusi.

Lenin naik memegang tampuk pimpinan negara Rusia setelah pada


bulan Oktober 1917 ia berhasil menggulingkan pemerintahan sosial
demokrat pimpinan Karensky. Lenin dengan kelompok Bolsheviknya
berhasil menumbangkan golongan Menshevik yang pada awalnya
merupakan rekan satu perjuangan dalam revolusi 1905.

Sebelum melakukan revolusi Oktober, Lenin telah menyelesaikan


karyanya dalam pembuangan yaitu Negara Dan Revolusi (State And
Revolution). Buku ini adalah pengembangan gagasan Marx yang
menjadi panduan praksis dalam membangun negara komunis. Jika
29
ingin membahas negara seperti yang diinginkan Lenin, maka buku
inilah yang menjadi referensi utama.

Secara filosofis, Lenin adalah pengikut setia Marx. Lenin adalah


orang yang juga melihat negara sebagai negara kekuasaan. Negara
adalah organ kekuasaan kelas atas. Pada saat ia hidup, negara
diterjemahkan sebagai perwujudan kekuasaan kelas feodal dan
kelas borjuis terhadap kelas tani dan pekerja. Meskipun negara
dianggap sebagai organ penindas bagi kelas bawah, namun Lenin
tidak pernah bercita-cita untuk melenyapkan negara, karena sesuai
dengan doktrin Marx, negara tidak bisa dilenyapkan. Negara akan
tetap ada selama masih terdapat pertentangan kelas. Negara hanya
bisa melenyap dengan sendirinya ketika kondisi sudah disiapkan
sedemikian rupa sehingga masyarakat tidak lagi butuh negara.
Berdasarkan filosofi tersebut, maka yang dilakukan oleh Lenin
adalah menyiapkan sebuah kondisi dimana masyarakat masuk ke
dalam tahapan lepas dari kontradiksi kelas sehingga lambat laun
negara kehilangan relevansinya.

Masyarakat bisa terlepas dari kontradiksi kelas dengan cara


memaksakan kekuasaan kelas proletar atas kelas borjuasi. Diktatur
proletariat dilaksanakan dalam rangka memaksa masyarakat untuk
hidup dalam satu kelas saja yaitu kelas proletar. Dengan demikian
pertentangan antar kelas dapat dilenyapkan. Dan selama proses
diktatur proletariat, eksistensi negara tetap dibutuhkan sebagai
sarana untuk menyiapkan masyarakat masuk ke dalam tahapan
komunisme.

Bentuk negara yang tetap dipakai pada masa sosialisme adalah


negara yang benar-benar menghilangkan sifat negara borjuasi.
Belajar dari komune paris, Lenin berfikir bahwa semua suprastruktur
borjuasi harus dilenyapkan, karena kalau tidak dilakukan akan
memberikan kesempatan bagi kaum borjuasi mengorganisir diri dan
bangkit kembali melawan kekuasaan proletariat.

Oleh sebab itu, negara yang digagas oleh Lenin adalah negara yang
menghilangkan dua ciri utama negara borjuasi, yaitu parlemen dan
tentara reguler. Parlemen dihilangkan karena hanya menjadi tempat
orang berbicara namun tidak bekerja. Mereka adalah kelas
penganggur yang harus dibiayai oleh negara. Pemisahan kekuasaan

30
antara legislatif dan esekutif dalam negara berjuis menyebabkan
terjadinya kepincangan antara pembuat kebijakan dengan pelaksana
kebijakan. Adanya parlemen juga mengakibatkan munculnya elit
kekuasaan yang terpisah dari masayarakat.

Tentara reguler juga harus diganti dengan milisi rakyat atau rakyat
yang bersenjata. Tentara reguler berbahaya karena kemudian bisa
menjadi alat bagi kaum yang memiliki harta, kekayaan ataupun
modal, sehingga bisa diperalat untuk membela kepentiangan kaum
yang memiliki uang.

Oleh karena harus mendirikan sebuah negara yang menghilangkan


sifat borjuasi, maka di sinilah letak peran Lenin dalam memeras
otak memikirkan wujud nyata sebuah negara yang bisa
menghilangkan sifat kemodalan. Pada titik ini Lenin melangkah maju
mencoba menurunkan teori Marx yang sarat dengan prinsip-prinsip
umum menjadi lebih praktis.

Yang pertama kali dilakukan oleh Lenin setelah memegang tampuk


kepemimpinan revolusi adalah membubarkan birokrasi, parlemen
dan tentara reguler. Pemerintahan dan parlemen digantikan oleh
kongres rakyat dan tentara reguler digantikan oleh tentara merah
yang merupakan milisi bersenjata dari rakyat pekerja.

Lenin tetap memegang prinsip demokrasi secara umum dimana ia


tidak menghilangkan sistem perwakilan dan pemilihan. Hanya saja
wujud lembaganya sangat berbeda dari wujud lembaga demokrasi
yang lazim ditemukan di negara liberal. Parlemen dan birokrasi
dibubarkan supaya tidak ada bermacam-macam partai yang
kemudian memecah masyarakat ke dalam berbagai kekuatan politik.
Kekuatan politik hanya satu, yaitu organisasi partai komunis.

Pemilihan dan perwakilan dilakukan dalam organisasi. Masyarakat


membentuk pemerintahan sendiri dalam kongres-kongres rakyat
(soviet). Kongres rakyat ini dimulai dari tingkat paling bawah sampai
ke tingkat negara. Dalam kongres rakyat inilah diatur segala
program dan solusi bagi permasalahan rakyat. Di arena ini mereka
berdiskusi dan berdebat, namun harus patuh pada setiap hasil
keputusan kongres baik yang diperoleh secara aklamasi maupun
secara voting. Di dalam kongres pula kemudian dipilih beberapa
orang wakil rakyat yang akan duduk di komite eksekutif atau
31
komite sentral sebagai pelaksana harian kongres guna mengurus
jalannya program pemenuhan kebutuhan masyarakat. Anggota
komite sentral atau komite eksekutif adalah bagian dari masyarakat
pekerja, dan tidak terlepas dari masyarakat. Mereka tidak punya
jabatan khusus yang kemudian memisahkan mereka dari
masyarakat. Mereka setiap saat dapat diganti ketika masyarakat
sudah tidak setuju lagi. Para anggota komite sentral maupun komite
eksekutif hanya memperoleh gaji tidak lebih dari gaji seorang buruh
terampil, dan dengan demikian mereka tetap hidup membaur
dengan masyarakat pekerja.

Meskipun mengklaim diri sebagai pelaksana gagasan Marx yang


murni, namun sesungguhnya Lenin telah melakukan beberapa hal
yang berbeda dari ajaran Marx. Pertama, Lenin menjalankan revolusi
di negara Russia yang belum mencapai puncak industrialisasi
seperti Inggris dan Jerman. Lenin menunjukkan, ramalan Marx
bahwa revolusi proletar pertama kali akan meletus di Eropa Barat
justru bisa terjadi di negara yang masih muda industrinya. Ketika
Inggris dan Jerman sudah menjadi negara yang bersandar
sepenuhnya terhadap kapital, pada saat yang sama kelas feodal
agraris di Rusia justru masih cukup kuat. Ini dapat dikatakan
sebagai adaptasi gagasan Marx dalam konteks keadaan sosial dan
keadaan produksi Rusia.

Kedua, Marx hanya menyatakan bahwa revolusi tersebut dilakukan


oleh satu kelas yaitu proletar yang terdiri dari pekerja industri.
Lenin, sesuai dengan kondisi Rusia, meletakan revolusi di pundak
kelas tani dan pekerja yang kemudian diidentifikasi sebagai proletar.
Ini sangat berbeda dengan Marx yang menganggap bahwa Rusia
dengan keadaannya yang masih kental dengan sektor agraris
sebagai daerah paling reaksioner pada saat itu.

Dengan keadaan yang berbeda dengan apa yang dibayangkan oleh


Marx, maka jalan revolusi Lenin juga agak berbeda hasilnya. Ketika
sebuah diktatur proletariat harus menumpas kelas borjuasi dan
kelas lain yang berbeda dari kelas proletar, maka Lenin waktu itu
harus realistis. Berada dalam kepungan negara kapitalis, mau tidak
mau Rusia juga harus memacu kemajuan industrinya agar tidak
terjepit oleh tekanan kapital dan industri luar negeri. Untuk
membangun ekonominya, Lenin terpaksa membiarkan sebagian
sektor ekonomi kembali dikuasai oleh individu-individu kaya serta
kembali mempekerjakan tenaga ahli dengan bayaran besar.

32
Siapa Sebenarnya Karl Marx
| 0 komentar ]

Oleh John Towell

Karl Marx adalah anak seorang pendeta Kristen di Jerman, yang


dikenal secara luas sebagai seorang filsuf (akhli pikir) dan sekaligus
ekonom (akhli ekonomi). Filsuf atau akhli filsafat saat itu sering
disebut akhli pikir, karena melalui pemikiran²nya (sekarang research)
banyak dilahirkan teori² baru yang sebelumnya tidak ada. Filsuf
jaman sekarang bisa belajar dari buku² yang ditulis filsuf
sebelumnya yang dengan mudah bisa ditemukan di toko² buku.
Jaman dulu, buku merupakan barang mahal dan hanya dimiliki
orang² tertentu saja.

Karya Marx yang terkenal adalah hasil pemikirannya dalam bidang


ekonomi politik yang merupakan hasil pengamatan dari kehidupan
ekonomi di sekelilingnya. Hasil pemikiran Marx ini, kemudian
ditulisnya dalam sebuah buku yang kemudian menghebohkan dunia,
yaitu “Das Kapital”. Apa yang ditulis Marx dalam Das Kapital tsb
sarat dengan kritik terhadap sistem ekonomi politik yang berlaku
saat itu yang banyak menyengsarakan rakyat, dan sekaligus
memperkenalkan gagasan² Marx yang diyakininya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jerman waktu itu.

Secara garis besar, intinya Das Kapital membahas kesewanang-


wenangan pemilik “kapital” yang diamatinya, yang menguasai
perekonomian masyarakat secara

se-mena² dan tidak adil. Buruh yang bekerja pada pemilik kapital
tsb dibayar dengan upah yang tidak cukup untuk hidup secara
layak, sebaliknya pemilik kapital hidup secara berlebih-lebihan dan
bertindak sewenang-wenang terhadap buruhnya. Di situ Marx
melontarkan gagasan, bahwa untuk melindungi masyarakat / buruh
dari tindakan sewenang-wenang, perekonomian harus dikuasai

33
negara. Gagasan ini lebih populer sebagai menghapuskan
perbedaan kelas. Pemikiran ekonomi Marx ini merupakan tandingan
terhadap teori ekonomi yang bertumpu pada pasar bebas dan
persaingan sempurna.

Dalam buku tsb Marx juga menunjukkan ketidak setujuannya


melihat ketidak adilan yang dilakukan oleh tokoh² agama yang
cenderung membohongi umatnya yang waktu itu relatif bodoh, agar
menerima kesewenang-wenangan pemilik kapital sebagai nasib
yang telah ditetapkan “dari atas”. Mark melontarkan ucapannya
yang terkenal : “agama adalah candu bagi masyarakat”. Perlu
diingat, kondisi saat itu jauh berbeda dengan kondisi saat ini,
dimana umat suatu agama bisa berpikir bebas. Saat itu umat yang
berani menentang tokoh agama dianggap murtad dengan sanksi
yang berat, padahal yang ditentang hanya “sabda pendeta” yang
ngawur, bukan ajaran agamanya.

Buku Marx, Das Kaiptal, akhirnya menjadi buku ekonomi penting


pada masanya yang merobah sistem perekonomian dunia yang
dibahas oleh berbagai pihak dan kemudian melahirkan berbagai
variant sistem ekonomi. Beberapa negara mengadopsi gagasan
ekonomi Marx secara terbatas sebagai suatu konsep baru,
dikombinaskan dengan sistem ekonomi politik yang sudah ada.
Sistem kenegaraan ini kemudian kita kenal sebagai negara beraliran
sosialis (bukan negara komunis), seperti Perancis, Singapore, Taiwan,
dsb.

Ciri sederhana dari negara beraliran sosialis ini, tidak ada pemilik
modal raksasa yang mampu menguasai perekonomian negara tsb
secara significant. Apa yang tercantum dalam pasal 33 UUD 45, juga
merupakan cerminan dari salah satu variant sosialisme tsb.
Beberapa negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis liberal,
yang semula memberikan kebebasan sebebas-bebasnya kepada
pemilik “kapital” untuk berbuat apa saja, sejak munculnya paham
sosialisme tsb mulai dibatasi ruang geraknya, termasuk di Amerika.
Misalnya pembatasan pemilik modal untuk memasuki sektor
ekonomi tertentu, perbaikan fasilitas bagi pekerja, peraturan
perburuhan, dsb.

34
Di pihak lain, gagasan Marx tsb, dikembangkan juga lebih lanjut
oleh beberapa orang akhli politik dengan arah yang lain, di mana
paham ini kemudian dikenal sebagai komunisme, yang berbeda
dengan paham sosialisme di atas. Lenin di Rusia mengembangkan
gagasan ini sebagai alternatif untuk mengatur negaranya, yang saat
itu berada di bawah kekuasaan Tsar yang sewenang-wenang, di
mana rakyatnya hidup sengsara dan diperlakukan tidak adil.
Pemikiran Lenin ini kemudian dikenal sebagai Leninisme.

Melihat kesuksesan Lenin di Rusia, beberapa tokoh di negara lain


mencoba mengikuti dan mengembangkannya lebih lanjut sesuai
dengan kondisi negaranya. Mao Ze Dong semula mencoba
menerapkan komunisme ala Lenin di RRT, namun ternyata situasi
dan kondisinya tidak cocok. Selanjutnya Mao mencoba
mengembangkan sendiri sistem komunis tsb di RRT, yang kemudian
dikenal sebagai Maoisme yang berbeda dengan Leninisme, apalagi
dengan sistem komunis di RRT saat ini yang nyaris tidak berbeda
dengan sistem ekonomi kapitalis.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi pembaca. Tulisan ini


hanya ngin memberikan informasi tentang apa sebenarnya
Marxisme tsb, sehubungan dengan heboh dibubarkannya suatu
diskusi tentang Marxisme di Bandung belum lama ini. Pemikiran
Marx ini di beberapa universitas negeri, khususnya bagi Program
Doctor (S3) dibahas secara terbatas dalam mata kuliah Filsafat Ilmu
atau Ekonomi Macro tingkat Advance, bahkan pada masa Orde Baru
sekalipun. Apakah setelah mempelajari dan mengerti pemikiran
Marx, semua mahasiswa S3 berubah menjadi simpatisan
komunisme? Rasanya terlalu jauh.
KARL MARX (1818 - 1883)
| 0 komentar ]
KARL MARX (1818 - 1883)

Karl Marx, pelopor utama gagasan "sosialisme ilmiah" dilahirkan


tahun 1818 di kota Trier, Jerman, Ayahnya ahli hukum dan di umur
tujuh belas tahun Karl masuk Universitas Bonn,juga belajar hukum.
Belakangan dia pindah ke Universitas Berlin dan kemudian dapat
gelar Doktor dalam ilmu filsafat dari Universitas Jena.

35
Entah karena lebih tertarik, Marx menceburkan diri ke dunia
jurnalistik dan sebentar menjadi redaktur Rheinische Zeitung di
Cologne. Tapi, pandangan politiknya yang radikal menyeretnya ke
dalam rupa-rupa kesulitan dan memaksanya pindah ke Paris. Di
situlah dia mula pertama bertemu dengan Friederich Engels. Tali
persahabatan dan persamaan pandangan politik mengikat kedua
orang ini selaku dwi tunggal hingga akhir hayatnya.

Marx tak bisa lama tinggal di Paris dan segera ditendang dari sana
dan mesti menjinjing koper pindah ke Brussel. Di kota inilah, tahun
1847 dia pertama kali menerbitkan buah pikirannya yang penting
dan besar The poverty of philosophy (Kemiskinan filsafat). Tahun
berikutnya bersama bergandeng tangan dengan Friederich Engels
mereka menerbitkan Communist Manifesto, buku yang akhirnya
menjadi bacaan dunia. Pada tahun itu juga Marx kembali ke
Cologne untuk kemudian diusir lagi dari sana hanya selang
beberapa bulan. Sehabis terusir sana terusir sini, akhirnya Marx
menyeberang Selat Canal dan menetap di London hingga akhir
hayatnya.

Meskipun ada hanya sedikit uang di koceknya berkat pekerjaan


jurnalistik, Marx menghabiskan sejumlah besar waktunya di London
melakukan penyelidikan dan menulis buku-buku tentang politik dan
ekonomi. (Di tahun-tahun itu Marx dan familinya dapat bantuan
ongkos hidup dari Friederich Engels kawan karibnya). Jilid pertama
Das Kapital, karya ilmiah Marx terpenting terbit di tahun 1867.
Tatkala Marx meninggal di tahun 1883, kedua jilid sambungannya
belum sepenuhnya rampung. Kedua jilid sambungannya itu disusun
dan diterbitkan oIeh Engels berpegang pada catatan-catatan dan
naskah yang ditinggalkan Marx.

Karya tulisan Marx merumuskan dasar teoritis Komunisme. Ditilik


dari perkembangan luarbiasa gerakan ini di abad ke-20, sangat
layaklah kalau dia mendapat tempat dalam urutan tinggi buku ini.
Masalahnya, seberapa tinggi?

Faktor utama bagi keputusan ini adalah perhitungan arti penting


Komunis jangka panjang dalam sejarah. Sejak tumbuhnya
Komunisme sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah masa kini,

36
terasa sedikit sulit menentukan dengan cermat perspektif masa
depannya. Kendati tak seorang pun sanggup memastikan seberapa
jauh Komunisme bisa berkembang dan berapa lama ideologi ini bisa
bertahan, yang sudah pasti dia merupakan ideologi kuat dan
tangguh serta berakar kuat menghunjam ke bumi, dan sudah bisa
dipastikan punya pengaruh besar di dunia untuk paling sedikit
beberapa abad mendatang.

Pada saat kini, sekitar seabad sesudah kematian Marx, jumlah


manusia yang sedikitnya terpengaruh oleh Marxisme sudah
mendekati angka 1,3 milyar banyaknya. Jumlah penganut ini lebih
besar dari jumlah penganut ideologi mana pun sepanjang sejarah
manusia. Bukan sekedar jumlahnya yang mutlak, melainkan juga
sebagai kelompok dari keseluruhan penduduk dunia. Ini
mengakibatkan kaum Komunis, dan juga sebagian yang bukan
Komunis, percaya bahwa di masa depan tidak bisa tidak Marxisme
akan merebut kemenangan di seluruh dunia. Namun, adalah sukar
untuk memantapkan kebenarannya dengan keyakinan yang tak
bergoyah. Telah banyak contoh-contoh ideologi yang tampaknya
sangat punya pengaruh penting pada jamannya tapi pada akhirnya
melayu dan sirna. (Agama yang didirikan oleh Mani bisa dijadikan
misal yang menarik). Jika kita surut ke tahun 1900, akan tampak
jelas bahwa demokrasi konstitusional merupakan arus yang akan
jadi anutan masa depan. Berpegang pada harapan, tampaknya
memang begitu, tapi sekarang tak ada lagi orang yang yakin
segalanya sudah terjadi sebagaimana bayangan semula.

Sekarang menyangkut Komunisme. Taruhlah seseorang percaya


sangat dan tahu persis betapa hebatnya pengaruh Komunis di
dunia saat ini dan di dunia masa depan, orang toh masih
mempertanyakan arti penting Karl Marx di dalam gerakan Komunis.
Politik pemerintah Uni Soviet sekarang kelihatannya tidak terawasi
oleh karya-karya Marx yang menulis dasar-dasar pikiran seperti
dialektika gaya Hegel dan tentang teori "nilai lebih." Teori-teori itu
kelihatan kecil pengaruhnya dalam praktek perputaran roda politik
pemerintah Uni Soviet, baik politik dalam maupun luar negerinya.

Komunisme masa kini menitikberatkan empat ide: (1) Sekelumit kecil


orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan

37
kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang
papa sengsara. (2) Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah
dengan jalan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem di mana
alat produksi dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta. (3)
Pada umumnya, satu-satunya jalan paling praktis untuk
melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan. (4)
Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh
kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.

Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx.
Sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx mengenai
"diktatur proletariat." Sementara itu, lamanya masa berlaku
kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari langkah-
langkah Lenin dan Stalin daripada gagasan tulisan Marx. Hal ini
tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam
Komunisme lebih kecil dari kenyataan yang sebenarnya, dan
penghargaan orang terhadap tulisan-tulisannya lebih menyerupai
sekedar etalasi untuk membenarkan sifat "keilmiahan" daripada ide
dan politik yang sudah terlaksana dan diterima.

Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun


tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar
menganggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia betul-
betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia yakin
betul jalan yang dilimpahkannya persis di atas rel yang
dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan
pemuka-pemuka Komunis lain. Memang benar, ide-ide Marx
mungkin sudah disalah-artikan dan ditafsirkan lain, tapi hal
semacam ini juga berlaku pada ajaran Yesus atau Buddha atau
Islam. Andaikata semua politik dasar pemerintah Tiongkok maupun
Uni Soviet bertolak langsung dari hasil karya tulisan Marx, dia akan
peroleh tingkat urutan lebih tinggi dalam daftar buku ini.

Mungkin bisa diperdebatkan bahwa Lenin, politikus praktis yang


sesungguhnya mendirikan negara Komunis, memegang saham besar
dalam hal membangun Komunisme sebagai suatu ideologi yang
begitu besar pengaruhnya di dunia. Pendapat ini masuk akal. Lenin
benar-benar seorang tokoh penting. Tapi, menurut hemat saya,
tulisan-tulisan Marx yang begitu hebat pengaruhnya terhadap jalan

38
pikiran bukan saja Lenin tapi juga pemuka-pemuka Komunis lain,
jelas punya kedudukan lebih penting.

Juga ada peluang untuk diperdebatkan apakah penghargaan atas


terumusnya Marxisme tidak harus dibagi antara Karl Marx dan
Friederich Engels. Mereka berdua menulis "Manifesto Komunis" dan
Engels jelas punya pengaruh mendalam terhadap penyelesaian final
Das Kapital. Meskipun masing-masing menulis buku atas namanya
sendiri-sendiri tapi kerjasama intelektual mereka begitu intimnya
sehingga hasil keseluruhan dapat dianggap sebagai suatu karya
bersama. Memang, Marx dan Engels diperlakukan sebagai satu
kesatuan dalam buku ini walaupun yang dicantumkan cuma nama
Marx karena (saya pikir saya benar) dia dianggap partner yang
dominan dalam arti luas.

Akhirnya, sering dituding orang bahwa teori Marxis di bidang


ekonomi sangatlah buruk dan banyak keliru. Tentu saja, banyak
dugaan-dugaan tertentu Marx terbukti meleset. Misalnya, Marx
meramalkan bahwa dalam negeri-negeri kapitalis kaum buruh akan
semakin melarat dalam perjalanan sang waktu. Jelas, ramalan ini
tidak terbukti. Marx juga memperhitungkan bahwa kaum menengah
akan disapu dan sebagian besar orang-orangnya akan masuk ke
dalam golongan proletar dan hanya sedikit yang bisa bangkit dan
masuk dalam kelas kapitalis. Ini pun jelas tak pernah terbukti. Marx
juga tampaknya percaya, meningkatnya mekanisasi akan
mengurangi keuntungan kaum kapitalis, kepercayaan yang bukan
saja salah tapi sekaligus juga tampak tolol. Tapi, terlepas apakah
teori ekonominya benar atau salah, semua itu tidak ada sangkut-
pautnya dengan pengaruh Marx. Arti penting seorang filosof terletak
bukan pada kebenaran pendapatnya tapi terletak pada masalah
apakah buah pikirannya telah menggerakkan orang untuk bertindak
atau tidak. Diukur dari sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx
punya arti penting yang luarbiasa hebatnya.
LENIN 1870-1924
| 0 komentar ]
Vladimir Ilyich Ulyanov Lenin seorang pemimpin politik yang paling
bertanggung jawab terhadap berdirinya Komunisme di Rusia.
Sebagai penganut Karl Marx yang gigih dan setia, Lenin meletakkan
dasar politik yang hanya bisa dibayangkan oleh Karl Marx seorang.

39
Begitu cepatnya Lenin menyebar Komunisme ke seluruh penjuru
dunia, dia mesti diakui sebagai salah seorang yang paling
berpengaruh dalam sejarah manusia.

Lahir di Simbirsk (kini ganti jadi Ulyanovsk untuk menghormatinya)


pada tahun 1870. Ayahnya seorang pegawai negeri yang patuh
tetapi kakaknya Alexander adalah seorang radikal yang dijatuhi
hukuman mati karena ambil bagian dalam komplotan mau bunuh
Tsar. Pada umur dua puluh tiga Lenin sudah menjadi seorang Marxis
yang berkobar-kobar. Bulan Desember 1895 dia ditahan oleh
pemerintah Tsar karena kegiatan revolusionernya dan dijebloskan ke
dalam penjara selama empat belas bulan. Sesudah itu dia dibuang
ke Siberia.

Selama tiga tahun di Siberia (yang tampaknya tidak digubrisnya


sebagai siksaan) dia kawin dengan wanita yang juga berfaham
revolusioner dan menulis buku Pertumbuhan Kapitalisme di Rusia.
Masa pembuangannya di Siberia berakhir bulan Februari 1900 dan
beberapa bulan kemudian Lenin melakukan perjalanan ke Eropa
Barat. Tak kurang dari tujuh belas tahun lamanya dia berkelana,
menjadi seorang mahaguru revolusioner. Tatkala Partai Buruh
Sosial-Demokrat Rusia dimana Lenin jadi anggota pecah jadi dua
bagian, Lenin jadi pimpinan pecahan yang lebih besar, Bolsheviks.

Perang Dunia I membuka peluang besar buat Lenin. Perang ini


membawa malapetaka baik militer maupun ekonomi bagi Rusia dan
akibatnya menambah ketidakpuasan rakyat kepada sistem
pemerintahan Tsar. Akhirnya pemerintah Tsar ini digulingkan di
bulan Maret tahun 1917 dan untuk sementara waktu tampaknya
Rusia dipimpin oleh sebuah pemerintah demokratis. Begitu
mendengar kejatuhan Tsar, Lenin buru-buru pulang ke .Rusia dan
sesampainya di negeri asalnya ia dengan cepat dapat melihat dan
mengambil kesimpulan bahwa partai-partai demokratis --walau
sudah mendirikan pemerintahan sementara-- tak punya daya
kekuatan cukup dan kondisi ini sangat baik buat partai Komunis
yang punya pegangan disiplin kuat untuk menguasai keadaan
biarpun anggotanya sedikit. Karena itu Lenin mendorong kaum
Bolshevik melompat kedepan mengguhngkan pemerintahan
sementara dan menggantinya dengan pemerintahan Komunis.

40
Percobaan pemberontakan di bulan Juli tidak berhasil dan memaksa
Lenin menyembunyikan diri. Percobaan kedua di bulan Nopember
1917 berhasil dan Lenin menjadi kepala negara baru.

Selaku kepala pemerintahan, Lenin keras tetapi di lain pihak dia


amat pragmatis. Mula-mula dia ajukan tekanan yang tak kenal
kompromi adanya masa transisi singkat menuju masyarakat yang
ekonominya sepenuhnya berdasar sosialisme. Ketika ini tidak jalan,
dengan luwes Lenin mundur dan mengambil jalan sistem ekonomi
campuran kapitalis-sosialistis. Ini berjalan di Uni Soviet selama
beberapa tahun.

Di bulan Mei 1922 Lenin sakit keras sehingga antara serangan sakit
itu hingga wafatnya tahun 1924 praktis Lenin tidak bisa berbuat
apa-apa. Begitu wafat, jasadnya dengan cermat dibalsem dan
dipelihara, dibaringkan di musoleum di Lapangan Merah hingga saat
ini.

Ciri penting dari Lenin adalah dia seorang yang cepat bertindak
sehingga dialah orang yang mendirikan pemerintahan Komunis di
Rusia. Dia menganut ajaran Karl Marx dan menterjemahkannya
dalam bentuk tindakan politik praktis yang nyata. Sejak bulan
Nopember 1917 telah terjadi ekspansi kekuatan Komunis ke seluruh
dunia. Kini, sekitar sepertiga penduduk dunia menganut faham
Komunis.

Biarpun arti penting Lenin terletak pada seorang pemimpin politik


praktis, Lenin juga menunjang pengaruhnya lewat tulisan-tulisan.
Pikiran-pikiran Lenin tidaklah bertentangan dengan Marx tetapi ada
perubahan tekanan. Lenin kelewat terpukau oleh taktik-taktik
revolusi dan dia merasa punya kelebihan khusus dalam urusan ini.
Dia tak henti-hentinya menekankan perlunya penggunaan
kekerasan: "Tak ada masalah apa pun dalam hubungan perjuangan
kelas dapat diselesaikan tanpa kekerasan," adalah ungkapan
khasnya. Marx hanya mengaitkan perlunya kediktatoran proletariat
sekali-sekali saja, tetapi Lenin sudah terlalu tergoda dengan itu.
Misalnya ucapannya: "Diktatur proletariat tak lain dan tak bukan
daripada kekuasaan berdasarkan kekerasan yang tak ada batasnya,
baik batas hukum maupun batas aturan absolut."

41
Ide Lenin tentang kediktatoran sesungguhnya lebih penting
ketimbang politik ekonominya. Ciri terpokok pemerintahan Soviet
bukanlah di bidang politik ekonominya (banyak pemerintahan
sosialis di banyak negeri) tetapi ciri pokoknya lebih terletak pada
teknik mempertahankan kekuasaan politik untuk jangka waktu tak
terbatas. Terhitung sejak saat Lenin hidup, tak ada satu pun
pemerintah Komunis di mana pun juga di dunia ini --sekali berdiri
dengan kokohnya-- dapat tergulingkan. Dengan pengawasan yang
seksama terhadap semua lembaga kekuasaan dalam negeri --mass
media, bank, gereja, serikat buruh dan lain-lain-- pemerintahan
Komunis tampaknya sudah mengikis adanya kemungkinan-
kemungkinan penggulingan pemerintahan. Bisa saja ada titik-titik
lemah pada kekuatannya, tetapi tak seorang pun mampu
menemukannya.

Jelas bin jelas Komunisme adalah gerakan besar yang punya arti
penting sejarah. Tidaklah jelas benar siapakah yang bisa dianggap
paling berpengaruh dalam gerakan ini, Marx atau Lenin. Saya
beranggapan Marx punya arti lebih pentirig karena dia mendahului
dan mempengaruhi Lenin. Tetapi masih bisa dibantah anggapan ini
karena kemampuan politik praktis Lenin merupakan faktor yang
amat ruwet dalam hal mendirikan Komunisme di Rusia. Tanpa
peranan Lenin, Komunis rasanya mesti menunggu bertahun-tahun
untuk punya kesempatan memegang kekuasaan dan akan
menghadapi perlawanan yang lebih terorganisir. Karena itu, bukan
mustahil tidak bisa berhasil. Dalam hal memantapkan arti penting
Lenin, orang jangan lupa betapa singkatnya masa kekuasaan
dipegangnya. Juga, berdirinya diktatur proletariat di Uni Soviet lebih
besar berkat Lenin ketimbang penggantinya, Stalin yang lebih keras.

Sepanjang hidupnya Lenin seorang pekerja keras dan tekun. Dia


seorang yang kenamaan dan jumlah buku yang ditulisnya tak
kurang dari 55 jilid. Dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk
tujuan-tujuan revolusi, dan meskipun dia mencintai keluarganya, dia
tak mau pekerjaannya terganggu. Ironisnya, biar dia menghabiskan
sepenuh umurnya dalam percobaan melenyapkan penindasan, hasil
yang dicapainya dari perjuangan adalah penghancuran semua segi

42
kebebasan pribadi.

43

Vous aimerez peut-être aussi