Vous êtes sur la page 1sur 1

ABSTRAK

AWANG BUDI SAKSONO. Karakteristik Lokasi Perforasi Apendiks dan Usia Pada Pasien Yang Didiagnosis Apendisitis Akut Perforasi Di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Periode Januari Desember 2011. Dibimbing oleh dr. BOEDIONO SOEHENDRO, SpB-KBD dan MAMAN SUBARMAN, S.Si, M.Biomed. Apendisitis merupakan salah satu masalah kesehatan utama masyarakat pada umumnya. Di Indonesia sendiri, apendisitis merupakan penyakit urutan keempat terbanyak. Insidens tertingginya terdapat pada laki-laki usia 10-14 tahun, dan wanita yang berusia 15-19 tahun. Apabila apendisitis tidak ditangani dengan segera, maka akan berdampak pada komplikasi yang cukup hebat, yaitu bisa berujung menjadi perforasi. Angka kejadian terjadinya perforasi pada apendisitis adalah 20-30%.Berdasarkan hasil riset yang didapat, apendiks yang mengalami perforasi sering terjadi pada laki-laki yaitu sebanyak 38,7% dan perempuan sebanyak 23,5%. Menurut Korner H dalam World Journal of Surgery tahun 1997, apendisitis perforasi banyak terjadi pada usia anak dan orang tua dan tidak bergantung pada jenis kelamin. Perforasi yang terjadi dapat terlihat di salah satu atau lebih bagian dari apendiks.Dilihat dari aspek anatomisnya, apendiks terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pangkal, tengah dan ujung.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran angka kejadian apendisitis dan menemukan lokasi perforasi yang sering terjadi pada pasien yang didiagnosis apendisitis di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta periode Januari-Desember 2011. Jenis penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Sampel berjumlah 32 responden dengan menggunakan teknik Total Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran angka kejadian apendisitis perforasiyang didiagnosis apendisitis di RSPAD Gatot Soebroto sebesar 12,4 % dari keseluruhan total pasien yang didiagnosis apendisitis dan lokasi perforasi apendiks pada bagian tengah merupakan bagian dengan frekuensi sebesar 22 kasus dengan persentase sebesar 68,8%. Lokasi perforasi terbanyak berikutnya adalah pada bagian distal atau ujung dengan frekuensi sebanyak 7 dan persentase sebesar 21,9%. Lokasi perforasi apendiks pada bagian pangkal merupakan bagian apendiks yang mengalami perforasi dengan persentase paling kecil yaitu 9,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 3 kasus. Perforasi pada bagian tengah apendiks paling banyak dialami pada usia 11-20 tahun sebanyak 7 pasien dan terkecil pada usia 31-40, 41-50, 51-60 tahun sebanyak 2 pasien. Perforasi pada bagian pangkal apendiks paling banyak dialami pada usia 11-20 tahun sebanyak 2 pasien dan pada pasien usia 21-30, 31-40, 41-50, 51-60 tahun tidak ditemukan perforasi. Perforasi pada bagian ujung paling banyak dialami oleh pasien usia 1-10 tahun yaitu sebanyak 3 pasien dan pasien usia 11-20, 21-30,3140, 41-50, 51-60 tahun ditemukan masing-masing pada 1 pasien. Kata Kunci : Lokasi Perforasi Apendiks, Usia Pasien Apendisitis Perforasi, Apendisitis Perforasi Kepustakaan : 26 (1995-2012)

Vous aimerez peut-être aussi