Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Penggunaan sel Coombs kontrol ini dianjurkan untuk validasi pemeriksaan. Prinsip tes ini adalah teknik aglutinasi, yang didasarkan pada antigen / antibodi reaksi. Sebagai hasil dari prosedur mencuci memadai, Coombs Control Sel yang telah dibuat harus ditambahkan Reagen Anti Human Globulin. Reagen Anti Human Globulin akan bereaksi dengan sel darah merah yang peka dengan gamma globulin atau komponen komplemen manusia yang terlibat dan menyebabkan aglutinasi sel darah merah. Coombs Control Cells yang dibuat, diuji dengan Coomb's serum / AHG, jika didapatkan reaksi positif aglutinasi 2+, hasil valid, Coombs Control Cells dapat digunakan untuk tes coombs.
Prinsip
I. Titrasi anti Rhesus ( anti-D ) : Anti-D yang digunakan adalah anti-D IgG (monoclonal) yang bersifat antibodi inkomplit, dan memiliki titer igG yang cukup tinggi. Titrasi anti-D igG dilakukan dengan cara double dillution (pengenceran berganda/serial). Dan nilai pengenceran yang akan digunakan untuk pembuatan CCC adalah pengenceran anti-D reaksi 2+.
200(l)
200(l)
200(l)
200(l)
200(l)
200(l)
200 200
200 -
200 -
200 -
200 -
200 -
200 -
100
100
100
100
100
100
100
Dikocok lalu diinkubasi 37O C selama 30 menit Dicuci dengan saline 3 kali, sedimen eritrosit ditambah AHG 2 tetes, dikocok dan disentrifuse 3000 rpm 15-30 detik lalu dibaca hasil reaksinya.
16
32
64
128
256
512
4+
4+
4+
3+s
3+
2+s
2+
1. Titer anti-D IgG adalah 256. 2. Pengenceran anti-D ig G yang digunakan untuk pembuatan CCC (reaksi optimal 2+s) adalah 1/64, anti-D IgG diencerkan hingga 64 kali.
Intepretasi hasil:
- Reaksi positif (yaitu aglutinasi) setelah penambahan Coombs serum/ AHG menunjukkan bahwa prosedur pencucian telah dilakukan dengan benar dan bahwa reagen antiglobulin bekerja. - Reaksi negatif (yakni tidak terlihat aglutinasi) menunjukkan bahwa reagen antiglobulin tidak berhasil. Sebuah hasil negatif tidak dapat diandalkan dan tes harus