Vous êtes sur la page 1sur 5

Anti Viral DrugS & DISINFECTANS / ANTISEPTICS (Drh.

Pambangun M) ANTI VIRAL DRUG Anti Viral Drugs adalah obat obatan yang digunakan pada pasien yang terinfeksi virus. Penggunaan obat anti viral pd kedokteran hewan masih terbatas, tetapi penelitian mengenai obat anti viral untuk binatang yg terinfeksi virus banyak sekali yang sedang dilakukan saat ini Saat ini obat anti viral yg digunakan utk hewan masih obat anti viral yg dipakai utk manusia Anti Viral : o * pengobatan infeksi virus pada mata o * nonneoplastic Feline Leukimia Virus (FeLV) dan penyakit yg berhubungan o Anti Viral Topical dan Sistemik Anti viral lain yg mungkin bisa dipakai dalam dunia kedokteran Veteriner : -amantadin -ganciclovir -idoxuridine -azidothymidine Acyclovir Penyakit Efek Samping Burung Pachecos Necrosis pd Disease jaringan tempat injeksi, bila pemberian lebih dari 72 jam Kucing Infeksi herpes Anemia, virus pada leukopenia conjunctiva maupun cornea Contoh : zovirax tablet, zovirax capsul, zovirax inj zovirax suspensi, Valacyclovir (semua human label) Interferon alfa -2A Kucing non neoplastic FeLV Disease , PO Belum ada laporan ttg side effect nya Obat patent : Roferon-A DISINFECTANS & ANTISEPTICS

Perbedaan antara disinfectans & antiseptics tdk jelas Beberapa antiseptics yg tdk dilarutkan bisa berfungsi sbg disinfectans, beberapa disinfectants yg diencerkan bisa sbg an tiseptics Disinfectans dan antiseptics adalah bahan bahan kimia yang bisa digunakan untuk mengontrol perkembangan mikroba Usaha mengontrol perkembangan mikroba bisa dgn cara: Cleanser (surfactans, detergent) , membersihkan kotoran yg terkontaminasi oleh mikroorganisme tdk membunuh atau mencegah multiplikasinya. Sterilisasi (membasmi semua bentuk mikroba, termasuk yang membentuk spora , mis B. anhracis) Disinfeksi (membasmi mikroba vegetatif/yg tdk membentuk spora) skr juga yg membebtuk spora Asepsis (usaha mencegah terjadinya sepsis/pembusukan, meminimalkan kontaminasi mikroba penyebab pembusukan, mis pd proses pembedahan selain tempat juga peralatan, personil dan pasien) Sanitasi (usaha utk menurunkan jumlah mikroba, meminimalkan penularan penyakit ke manusia,hewan,ternak yang satu ke yg lain) Antisepsis (proses disinfeksi yg dilakukan pd jar. hidup) Degerming (proses mekanik utk menghilangkan mikroba pd area tertentu) Bakteriostatik (usaha menghambat multiplikasi bakteri, bila bahan bakteriostatika tdk diberikan lagi maka bakteria akan tumbuh kembali) Dalam praktek Antiseptics adalah bahan yang di aplikasikan dibagian luar tubuh hewan atau manusia , pada jaringan hidup, untuk membunuh atau mencegah multiplikasi mikroorganisme penyebab infeksi (bacteri,virus, jamur,protozoa,dll) Disinfectans lebih toksik bila di aplikasikan langsung pada tubuh, tetapi sangat berguna utk membasmi mikroorganisme patogen yg terdapat pada permukaan benda mati , mis. bangunan, kandang, alat transportasi, peralatan bedah, peralatan kandang, ruangan dll. klasifikasi disinfectans / antiseptics ,

secara kimiawi : 1)Gol. Oksidator : a) Peroksida b) Potasium permanganat c) Halogen 2) Gol. Reduktor a) Sulphur dioksid b) Formaldehid 3) Gol. Methalic compound: 4) Gol. Asam dan alkalis 5) Alkohol 6) Phenol, Cresol, Xylenol 7) Organic Compound yg lain 8) Dye

Type organisme (sensitivitas, bacteri, fungi, virus) Penggunaan Antiseptics pd kedokteran hewan: Skin cleanser (surfctans/detergents) Treatment of open wound Teat of antiseptic /post milkingIMI (Intra Mammary Infection) Mouth wash Uterine Irrigant Penggunaan Disinfectans pd kedokteran hewan: Yg umum digunakan (kandang, breeding farm, hatchery, kendaraan peternakan , ketika ada outbreak, dll) Aplikasi spesifik sesuai peraturan , pd area yg memproduksi makanan (perusahaan makanan/minuman)

ALCOHOL 9) Detergent klasifikasi disinfectans / antiseptics , berdasar mekanisme kerja : 1. bahan kimia yg merusak membran plasma :phenol, cresol,hexachlorophen, chlorhexidin, ethanol, isopropanol, quartenarry ammonium 2. bahan kimia yg merusak enzym : iodine, chlorine, hydrogen peroxide,mercuri chloride,silver, zinc 3. bahan kimia yg bereaksi dgn gugus fungsional protein : ethylene oxide, propylene oxide,formaldehid, glutaraldehde Factor yg mempengaruhi efektififitas disinfektans/antiseptics : o konsentrasi, konsentrasi yg tepat belum tentu yg lebih pekat lebih efektif o temperatur (hub dgn penyimpanan) o pH (pH pelarut , air dgn pH yg tepat) o Kontaminasi Beberapa alkohol mempunyai sifat germisidal, tetapi hanya ethyl alcohol 70% (ethanol) dan isopropyl alcohol 50% yg sering digunakan Keduanya membunuh vegetatif cell , tdk membunuh bacteri berspora Keduanya melarutkan lemak dan menyebabkan denaturasi protein. Mekanisme kerjanya dgn melarutkan lipid cell membrane dan membuat terjadinya denaturasi membrane cell protein Bila konsentrasi di tingkatkan dehydrasi protein cell resistensi efek denaturasi protein Spektrum : vegetatif bacteri Gram positif Gram negatif , tdk utk bacteri pembentuk spora Bacillus tuberclosis Beberapa fungi Beberapa virus, pd prinsipnya envelope virus yg mengandung lemak, cytomegalo

virus, herpes simplex dan human immunodefisiency viruses Aplikasi pd kulit yg bersih sangat efektif., bila kulit terkontaminasi bahan organic seperti excreta, mukus dan darah efektifitas thd mikroorganisme akan turun drastis Pada kulit cepat membuat kering. Utk memperlambat cepat keringnya bisa ditambah glyserin. Korosif pd permukaan metal. Mudah terbakar Etanol sebagai profilaksis sebelum tindakan pembedahan Etanol tdk utk luka terbuka karena menimbulkan rasa pedih dan memperberat luka karena akan terbentuk koagulan/penjendalan dan akan menyebabkan kuman tumbuh dibawahnya Sbg antiseptics dan sbg pembersih sering dikombinasikan dgn aceton

Larutan Kresol + sabun LYSOL, lebih mudah larut dgn air Tdk utk dairy cattle (bau masuk ke dlm air susu) Formaldehyde & Glutaraldehyde (GLT) Formalin adalah : Larutan yg mengandung tdk lebih dari 37% gas formaldehyde Kerjanya bereaksi dgn gugus fungsional dari protein mikroorganisme, Efektif thd bacteri, fungi dan virus, tetapi lambat daya kerjanya, memerlukan waktu 612 jam contact time Juga efektif thd M.tuberculose, bacteri berspora, jua virus yg menyebabkan sakit pada hewan., mis. Foot & Mouth Disease (FMD) Kerjanya tdk dipengaruhi oleh bahan organik, relatif tdk korosif thd metal, cat dan kain Formaldehyde bila dikombinasikan dgn alcohol bisa utk sterilisasi instrumen bedah FORMALIN bila dicampur dgn POTASSIUM PERMANGANAT fumigasi gedung , kandang kosong (tdk ada ternak), gudang GLT dialdehyde jenuh, mirip dgn formaldehyde, yg efektifitas bacterisidal, virusidal , fungisidal dan sporisidalnya lebih bagus dp formaldehyde Aktifitas biocidalnya berhubungan dgn kemampuan dalam proses alkilasi thd sulfhidryl, hydroxyl, carboxyl, dan kelompok amino yg berpengaruh thd DNA, RNA dan sintesa protein Contact time < 2 menit utk vegetatif bacteria 10 menit utk fungi, 3 jam utk bacteri berspora Selama mengaplikasikan aldehyde supaya memakai masker dan gloves CHLORINE Larutan dgn bentuk kimia Sodium Hipochloride atau calcium hypochloride dan Organic Chlorine (Chloramin T) Aktifitas germisidalnya dgn jalan melepaskan chlorine bebas dari formasi hypochloride acid dalam air Mekanisme kerja , memghambat reaksi enzymatis sel, denaturasi protein, dan meng inaktivasi asam nukleat

PHENOL Termasuk antiseptics yg sudah lama Cukup toksik pada pemakaian lokal dan bisa menyebabkan keracunan sistemik Tdk lama dipakai sbg antiseptics Kerjanya menyebabkan keracunan pada cytoplasma dgn jalan penetrasi dan merusak dinding sel mikroba Komersial mengandung satu atau lebih senyawa yg mengakibatkan kerja synergis M.tuberculosis Sodium O-phenylphenol efektif : Staphilococcus Pseudomonas Mycobacteria Lipophilic virus Ascaris Strongylus Trichuris KRESOL Mekanisme kerja = phenol Toksisitas lebih rendah Bacterisidal lebih kuat dp phenol, tapi pemakaiannya dgn konsentrasi tinggi Kurang efektif thd virus Tdk efektif thd spora

Bacterisidal Fungicidal Virucidal Protozoacidal Pemakain Chlorine sangat terbatas karena Tdk stabil thd sinar, harus tersedia dlm keadaan baru tiap kali pakai Bau sangat menyengat walaupun keadaan tertutup Tdk direkomendasikan utk antiseptic, karena sangat mengiritasi kulit dan jaringan , dan lama sembuhnya Korosif thd logam, Merusak kain

IODINE Mekanisme kerja masuk kedalam sel dgn mempengaruhi reaksi metabolisme dan merusak struktur juga sintesa protein dan asam nukleat Aktif membasmi bakteri Gram pos/Gram neg, bacteri yg membentuk spora, jamur dan bermacam macam virus Tdk larut air, tersedia dalam alkohol bentuk tinctura, berbau dan korosif thd metal Lebih efektif bila larutan 1-2% iodin dicampur dgn 70% ethyl alkohol Contact time 3 menit 90% bacteria terbunuh Lebih efektif dp. Alkohol sendiri. Iodine Tinctura :. > mengiritasi > alergy > korosif thd metal > pada kulit,baju membekas seperti cat > pedih bila diaplikasikan pada luka terbuka dan membahayakan jaringan hospes Untuk mengurangi efek yg tdk diinginkan tetapi masih mempertahankan efektifitasnya dalam membunuh mikroba dibuat iodine yg lebih jinak (tame iodine) , yg disebut iodophor. Preparat ini terbuat dari iodine yang dilarutkan dgn surfactan, yg akan membiarkan terpisahkan Aplikasi secara kontinyu akan melepaskan perlahan iodine bebas utk membasmi mikroba. IODOPHOR

Pembawa molekulnya Polyvinylpyrrolidone (PVP IODINE) atau POVIDON IODINE (PI) mempunyai aktifitas yg hampir sama dgn bentuk larutan Kurang mengiritasi Kemungkinan reaksi alergy berkurang Kurang korosif Tdk meninggalkan bekas pada kain (mudah hilang bekasnya) Aktifitas yg lama setelah aplikasi > (4-6) jam Sediaan larutan 10% Larutan pembersih 2% AerosolSpray 2% Salep 2% Obat kumur 2% Aerosol foam 2% Gel vagina 2% CHLORHEXIDINE (CHX) CHX adalah synthetic cationic compound, membunuh bakteri dgn merusak dinding sel dan menyebabkan presipitasi sel. Derivat biguanid yg bersifat bacterisidal, thd bakteri Gram pos/Gram neg, Beberapa Gram neg resisten, bisa utk fungi, kurang utk tuberculose dan lemah utk virus Indeks terapi tinggi, tetap efektif meskipun ada sabun, nanah dan darah Toksisitas rendah, tapi pemakaian berulang pada kulit bisa menyebabkan fotosensitisasi Obat kumur,presurgical,wound flush, teat dip. QUARTENARRY AMMONIUM Mekanisme kerja dgn mengubah permiabelitas membran sel. Efektif utk bakteri Gram pos.,dan Gram neg., walaupun ada beberapa kuman Gram neg yg resisten, Pseudomonas cepacia, Pseudomonas aurigenosa Efek meningkat bila ditambah dgn etanol. Tidak mengiritasi Efek dpt dihambat bahan organik, detergent Desinfeksi peralatan medis yg bukan lensa Tdk utk virus, seperti Parvovirus Contoh : Benzalkonium Chloride (BKC), Benzetonium Chloride, Setildimetil benzil chlorid, Setilpiridinium

ETHYLENE OXIDE Berbentuk gas Mekanisme kerja dgn membuat labil atom Hydrogen pada gugus alkyl sel Membasmi bacteri, fungi , virus Bisa mengiritasi paru paru dan pada kulit bisa terbakar Bila akan melakukan sterilisasi dgn Ethylrne Oxide harus sesuai dan memperhatikan standard OSHA (Occupational Safety and Health Adimistration) Sterilisasi peralatan seperti matras, semua yg terbuat dari karet, lensa,buku, kertas , plastic HYDROGEN PEROXIDE H2O2 mudah berubah menjadi O2 dan H2O. Kurang berwarna, sedikit berbau, dgn rasa yg khas H2O2 yg dipakai pada jaringan akan mengalami dekomposisi, (melepaskan O2)dgn adanya enzym katalase dalam sel dan efek biosidalnya akan tercapai Hydrogen Peroxide 1,5% utk obat kumur Bisa utk membasmi spora Anthrax YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEBELUM MENGGUNAKAN DISINFECTANS/ANTISEPTICS : o Efektif utk microorganisme apa saja o Pengenceran tepat > konsentrasi disinfektans mempengaruhi kelompok kerja o pH pengencer/pelarut mempengaruhi kerja disinfektans o Bersihkan dulu, baru didisinfeksi > efektif

Vous aimerez peut-être aussi