Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Arus Listrik Resistansi dan Hukum Ohms Konduksi Listrik Resistansi dan Temperatur Daya dan Energi Listrik
Fenomena Kelistrikan
Arus Listrik
Jika dalam suatu daerah terdapat muatan yang bergerak, maka dikatakan ada arus dalam daerah tersebut. Definisi arus yang lebih tepat dapat dilihat seperti pada gambar. Muatan (+/-) bergerak tegak lurus terhadap permukaan yang memiliki luas A. Arus adalah laju alir muatan melalui permukaan. Jika jumlah muatan yang melalui suatu permukaan dalam waktu t adalah Q, maka arus rata-rata
Jika laju aliran muatan berubah erhadap waktu, maka arus juga berubah terhadap waktu. Dalam hal ini didefinisikan arus sesaat sebagai limit diferensial arus rata-rata.
Dalam konduktor seperti tembaga atau aluminum, arus dihasilkan oleh gerak elektron yang muatan negatif. Arah arus berlawanan dengan arah aliran elektron. Dalam gas dan elektrolit, arus dihasilkan oleh muatan negatif dan positif. Muatan yang bergerak disebut pembawa muatan. Pembawa muatan dalam logam adalah elektron.
Jika dalam logam terdapat pembawa muatan persatuan volume sebanyak n, maka jumlah pembawa muatan adalah nA x dan muatan dalam penampang logam seperti pada gambar adalah Q = (nA x) q Jika muatan bergerak dengan laju vd , maka jarak yang ditempuh dalam waktu t x = vd t dan
Vd
disebut laju hanyut. Pada konduktor yang terisolasi, elektron bergerak acak. Jika konsuktor diberi beda potensial, maka medan listrik akan memberikan gaya listrik pada elektron sehingga menghasilkan arus. Elektron tidak bergerak lurus sepanjang arah konduktor. Tumbukan berulang dengan atom konduktor menghasilkan gerak resultan (zig zag), seperti tampak pada gambar. Selanjutnya elektron bergerak perlahan sepanjang konduktor berlawanan dengan arah medan listrik dengan laju hanyut vd
Contoh soal 1:
Kawat tembaga memiliki luas penampang 3,30 x 10-6 m2. Jika kawat membawa arus 10,0 A berapakah laju hanyut elektron? (asumsikan setiap atom tembaga memberikan 1 elektron bebas, kerapatan tembaga 8,95 g/cm3)
Muatan dalam konduktor bergerak menghasilkan arus karena adanya medan listrik yang dipertahankan dengan menghubungkan baterai ke konduktor. Konduktor yang memiliki luas penampang A dan membawa arus I akan memiliki rapat arus:
Jika beda potensial konstan, maka arus juga konstan. Dalam beberapa material, rapat arus sebanding dengan medan listrik.
Material yang memenuhi persamaan di atas mengikuti hukum Ohms atau bersifat ohmic. Georg Simon Ohms (1787-1854) menyatakan: Untuk beberapa material, perbandingan rapat arus dengan medan listrik adalah konstan tidak bergantung pada medan listrik yang menghasilkan arusnya
Hukum Ohms sangat berguna dalam aplikasi praktis. Andaikan segmen kawat diberi beda potensial V sehingga terbentuk medan listrik dan arus. Jika penampang kawat dan medan listrik uniform, maka beda potensial adalah Rapat arus dalam kawat:
Resistansi (R) didefinisikan juga sebagai perbandingan beda potensial antara konduktor dengan arus yang melalui konduktor.
Resistansi dan begitu juga resistivitas material ohmic bergantung pada geometrinya.
Resistivitas material ohmic bergantung pada sifat material dan temperatur. Tabel resistivitas dan koefisien temperatur resistivitas beberapa material
Rangkaian listrik menggunakan piranti yang disebut dengan resistor untuk mengontrol arus.
material ohmic
non-ohmic
Contoh soal 2:
a. Hitunglah resistansi persatuan panjang dari kawat nichrome yang memiliki jari-jari 0,320 cm! b. Jika beda potensial 10 V dipertahankan melalui kawat nichrome yang panjangnya 1,0 m, berapakah arus dalam kawat?
Konduksi Listrik
Konduksi listrik dalam logam digambarkan oleh Paul Drude pada tahun 1900. Drude memodelkan konduktor sebagai susunan teratur atom-atom dan sekumpulan elektron bebas yang disebut elektron konduksi. Dalam ketiadaan medan listrik, elektron konduksi bergerak acak dengan laju rata-rata ~ 106 m/s, sedangkan laju hanyut elektron bebas = 0.
Jika diberikan medan listrik, elektron bebas bergerak perlahan berlawanan dengan arah medan listrik dengan laju hanyut rata-rata ~ 10-4 m/s
Dalam model ini diasumsikan: 1. Gerak elektron setelah tumbukan tidak bergantung dari geraknya sebelum tumbukan 2. Energi lebih yang diperoleh elektron dalam medan listrik diberikan pada atom konduktor, saat elektron dan atom bertumbukan 3. Atom mendapatkan tambahan energi vibrasi yang menyebabkan kenaikan temperatur konduktor.
Percepatan terjadi dalam waktu yang singkat antar tumbukan menghasilkan laju hanyut yang kecil.
Kecepatan awal elektron terdisitribusi acak, maka kecepatan rata-rata awal elektron = 0.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa resistivitas dan konduktivitas tidak bergantung pada medan listrik bersesuaian dengan hukum Ohm
Waktu rata-rata antara tumbukan dihubungkan dengan jarak rata-rata antara tumbukan l yang disebut jalan bebas rata-rata dan laju rata-rata.
Contoh soal 3:
Tentukanlah waktu rata-rata antar tumbukan elektron dalam kawat tembaga berdasarkan model klasik konduksi elektron! b. Hitunglah jalan bebas rata-rata elektron dalam kawat tembaga, jika laju rata-rata 1,6 x 106 m/s!
a.
Dalam rentang temperatur tertentu resistansi logam berubah hampir linier terhadap perubahan temperatur. dengan adalah koefisien temperatur resistivitas T0 biasanya 20oC.
Contoh soal 4:
Termometer resistansi mengukur temperatur berdasarkan perubahan resistansi konduktor yang dibuat dari platinum dan memiliki resistansi 50,0 pada 20,0oC. Jika dicelupkan ke dalam lelehan indium resistansinya bertambah menjadi 76,8 . Berapakah titik leleh indium?
Muatan positif Q bergerak dari a ke b, maka energi potensial bertambah sebesar V Q. Saat bergerak melewati c ke d, energi potensial hilang.
Laju kehilangan energi potensial dari muatan saat melewati resistor adalah
1. Muatan positif dan negatif bergerak horizontal melalui empat daerah seperti tampak pada gambar. Urutkanlah arus dalam keempat daerah tersebut dari yang terkecil ke yang terbesar!
2.
Dua bola lampu seperti pada gambar diberi beda potensial sama. Pernyataan manakah yang benar: a. Bola lampu 30 W membawa arus lebih besar dan memiliki resistansi lebih besar b. Bola lampu 30 W membawa arus lebih besar, tetapi bola lampu 60 W memiliki resistansi lebih besar c. Bola lampu 30 W memiliki resistansi lebih besar, bola lampu 60 W membawa arus lebih besar
3.
Dua kawat silinder terbuat dari material yang sama dan memiliki panjang sama. Jika kawat A memiliki resistansi 9 kali resistansi kawat B. Berapakah perbandingan jari-jari rA/rB?