Vous êtes sur la page 1sur 12

III.

Perencanaan Keperawatan No. 1. Diagnosa Keperawatan Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan akibat muntah dan tidak adekuatnya intake cairan. Kriteria Hasil Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan cairan dan elektrolit klien dapat terpenuhi dengan kriteria hasil : keseimbangan cairan dan elektrolit kembali ke kondisi normal terbukti dengan turgor kulit kembali normal, membran mukosa lembab, BB stabil TTV dalam batas normal, elektrolit serum normal, hemoglobin dan hematokrit dalam batas normal, berat jenis urine dalam batas normal. Klien tidak muntah lagi. Klien mengkonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah adekuat. Intervensi Rasional

Observasi turgor kulit, - Mengobservaasi status kondisi membran mukosa, cairab dan elektrolit yang TTV, dan berat jenis urine. akurat menjadi dasar rencana asuhan keperawatan dan evaluasi Timbang BB badan setiap intrevensi hari dengan menggunakan - Penimbangan BB perlu alat yang sama dilakukan secara rutin untuk mengetahui kesesuaian BB dengan umur kehamilan. Pada klien dengan hiperemesis penurunan BB dapat Kaji dan laporkan warna, terjadi karena muntah jumlah dan frekuensi berlebihan. emesis. - Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon hCG, perubahan metabolisme karbohidrat , dan penurunan motilitas lambung memperberat mual muntah pada trimester awal kehamilan. - Muntah dapat - Catat intake dan output mengakibatkan kehilangan secara akurat. asam lambung atau produksi alkalin pada

Mulai pemberian terapi nutrisi parental sesuai program yang ditetapkan dan pantau aliran infus dengan cermat.

Istirahatkan klien ditempat yang nyaman. -

gastrointestinal bawah. Pengkajian output yang tepat akan membantu menentukan tindakan selanjutnya guna mempertahankan keseimbangan asam basa dan keadaan elektrolit yang tidak seimbang. Nutrisi parental membantu saluran gastrointestinal untuk istirahat sementara klien mendapatkan nutrisi yang adekuat, sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit dapat dikoreksi serta mencegah komplikasi yang berat seperti asidosis metabolik serta kematian janin dan ibu. Istirahat akan menurunkan kebutuhan energi yang menyebabkan metabolisme meningkat, sehingga tidak merangsang terjadinya mual dan muntah Mencegah kekurangan cairan dan memperbaiki keseimbangan asam basa, perubahan kadar elektrolit, dan hipovitaminosis. Pemberian cairan dan

makanan sesuai toleransi klien. -

dengan

Beri cairan intravena sesuai order yang terdiri atas elektrolit, glukosa, dan - Menetapkan data dasar vitamin. yang dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial risiko tinggi seperti - Anjurkan klien ketidakadekuatan intake mengkonsumsi cairan per karbohidrat, diabetik oral dengan perlahan, dan ketoasidosis dan hipertensi tingkatkan jumlah cairan. dalam kehamilan. - Tes urine terhadap aseton, albumin dan glukosa.

2.

Perubahan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan asuhan kebutuhan tubuh berhubungan keperawatan diharapakan nutrisi dengan mual dan muntah yang klien dapat terpenuhi dengan menetap. kriterial hasil : Klien mengonsumsi diet oral yang mengandung zat gizi adekuat. Klien tidak lagi mengalami mual dan muntah.

Batasi intake oral selama - Pembatasan dianjurkan 24-48 jam agar lambung istirahat dan iritasi pada mukosa lambung mengalami penyembuhan Kaji keadaan abdomen - Pengkajian akurat akan setiap 2 jam meliputi membantu penegakan ukuran, kontur, peristaltik, diagnosis yang lain yang nyeri, kaji juga tanda vital apat menyebabkan muntah

Klien dapat menjelaskan komponen-komponen diet nutrisi yang adekuat dan mengungkapkan kemauan untuk mengikuti diet tersebut. Klien menoleransi diet yang telah diprogramkan. Klien mengalami peningkatan BB yang sesuai selama kehamilan

Atur pertemuan dengan ahli gizi supaya klien dapat berkonsultasi dalam menyusun rencana pengaturan menu yang memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil Kaji motivasi klien untuk mengikuti rencana pengaturan diet yang diprogramkan

meliputi penyakit hepar, infeksi ginjal, pakreatitis atau ganmgguan intrakranial Keterlibatan ahli gizi sangat diperlukan untuk menyusun rencana pengaturan menu yang sesuia dengan diet klien hiperemesis gravidarum Pengetahuan saja tidak cukup menjamin klien mengikuti diet yang telah diprogramkan maka perlu dikaji motivasi klien untuk mengikutinya Data observasi yang akurat perlu untuk menentukan keadaan pasien dalam menentukan intervensi

3 -

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Ansietas Posisi tubuh Deformitas tulang Deformitas dinding dada Penurunan energi/terjadi kelelahan Hiperventilasi Sindrom hipoventilasi Kerusakan muskuloskeletal Imaturitas neurologis Disfungsi neuromuskular Obesitas Nyeri

Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan klien menunjukkan status pernapasan: ventilasi tidak terganggu ditandai dengan: Napas pendek tidak ada Tidak ada penggunaan otot bantu Bunyi napas tambahan tidak ada Ekspansi dada simetris

Pemantauan pernapasan: pengumpulan dan analisis data pasien untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keadekuatan pertukaran gas. Pantau adanya pucat atau sianosis -

Pucat atau sianosis menggambarkan tidakadekuatnya pemenuhan oksigen dalam Pemantauan pernapasan. jaringan Pantau kecepatan, irama, - Menentukan diagnosa dan kedalaman dan usaha intervensi yang akan respirasi dilakukan

Kerusakan persepsi/kognitif Kelelahan otot-otot respirasi Cedera tulang belakang

Perhatikan pergerakan dada, kesimetrisannya, penggunaan otot bantu serta retraksi otot supraklavikular dan interkostal Pantau pola pernapasan: bradipnea, takipnea, hiperventilasi, pernapasan Kussmaul, pernapasan Cheyne-Stokes Perhatikan lokasi trakea

Ada kelainan yang memperberat pasien

tidaknya dapat kondisi

Untuk mengetahui kondisi pasien, masalah yang dialaminya

Auskultasi bunyi napas, perhatikan area penurunan sampai tidak adanya bunyi napas atau bunyi napas tambahan Pantau ansietas, sengal kegelisahan, tersengal-

dan

Catat perubahan pada saturasi oksigen dan nilai gas darah arteri Ajarkan pada pasien dan

Mengetahui kelainan yang dapat memperberat keadaan pasien Menentukan hal-hal lain yang mempengaruhi kondisi pasien seperti adanya ketidakefektifan bersihan jalan nafas Kekurangan oksigen dalam jaringan otak meningkatkan kegelishan pasien dan akan nampak mekanisme kompensasi dengan nafas tersengalsengal Menentukan keefektifan fungsi pernafasan pasien Dengan teknik relaksasi yang tepat dapat

keluarga tentang teknik relaksasi untuk meningkatkan pola napas. Spesifikan teknik yang digunakan, misal: napas dalam Diskusikan perencanaan perawatan di rumah (pengobatan, peralatan) dan anjurkan untuk mengawasi dan melapor jika ada komplikasi yang muncul. Rujuk pada ahli terapi pernapasan untuk memastikan keadekuatan ventilator mekanis Berikan tindakan(misal pemberian bronkodilator) sesuai program terapi Berikan nebulizer dan humidifier atau oksigen sesuai program Hubungkan dan dokumentasikan semua data pengkajian (misal: bunyi napas, pola napas, nilai AGD, sputum dan efek obat pada pasien) Pertahankan oksigen aliran rendah dengan nasal kanul, masker, sungkup. -

mengoptimalkan nafas pasien

pola

Sebagai bekal pengetahuan dalam melakukan perawatan secara mandiri oleh keluarga

Memberikan penanganan yang tepat oleh ahlinya Memberikan rasa nyaman saat bernafas apabila terjadi kesulitan bernafas Kelembaban dapat memberi rasa nyaman saat pasien bernapas Menentukan jenis masalah, gejala yang muncul dan penentuan program terapi yang sesuai dengan kondisi pasien Kebutuhan pasien disesuaikan dengan kondisi pasien namun tetap berikan terapi dalam keadaan yang teratur Posisi yang nyaman dapat

Posisikan pasien untuk mengoptimalkan pernapasan. Nyeri pada epigastrium Setelah dilakukan asuhan - Kaji tingkat nyeri berhubungan dengan muntah keperawatan diharapkan nyeri berulang, refluks esofagus berkurang atau teratasi dengan kriteria hasil - Atur posisi klien dengan kepala yang lebih tinggi rasa nyaman terpenuhi. selama 30 menit setelah makan Alihkan perhatian dengan hal menyenangkan Anjurkan klien beristirahat dan pengunjung klien yang untuk batasi -

mengoptimalkan nafas pasien

pola

Untuk mengetahui tingkat nyeri untuk intervensi selanjutnya Posisi kepala lebih tinggi dapat mengurangi tekanan pada gastrointestinal atau mencegah terjadinya refluks esophagus Dengan mengalihkan perhatian diharapkan klien dapat mengurangi rasa nyeri Istirahat ya ng cukup dan pembatasan pengunjung dapat menambah rasa nyaman Rangsangan bau yang tajam dapat memicu rasa mual dan muntah Efek jahe dapat menurunkan efek mual muntah pada ibu hamil Akupressure dan akupunktur dapat menstimulasi sistem regulasi serta melakukan

Pertahankan kebersihan lingkungan dan hindari atau kurangi rangsang bau Anjurkan klien mengkonsumsi jahe (dalam bentuk teh jahe) dan permen rasa mint Jelaskan dan ajarkan metode dalam mengatasi

mual mutah antara lain metode penekanan (akupressure) pada daerah P6 ponit yaitu 3 jari dibawah pergelangan tangan selama 3 menit pada masing-masing tangan Kolaborasi pemberian antiemetik dan sedatif

mekanisme endokrin dan neurologi yang merupakan mekanisme fisiologi dalam mempertahankan keseimbangan Obat antiemetik mengurangi muntah, sedatif sebagai obat penenang yang dapat mengurangi rasa nyeri

5.

Hipertermi berhubungan dengan Setalah dilakukan asuhan penurunan sirkulasi sekunder keperawatan diharapkan kenaikan terhadap dehidrasi suhu (hipertermi) dapat teratasi demgan kriteria hasil : suhu dalam batas normal ( 36-37,5C) Bebas dari kedinginan dan tidak mengalami komplikasi yang berhubungan.

Intoleransi

aktivitas Setelah

dilakukan

Pantau suhu pasien. - Suhu 38,9-41,1OC Perhatikan menggigil atau menunjukan diaforesis proses penyakit infeksius akut. Pola demam dapat membantu dalam diagnosis - Pantau suhu lingkungan. Pantau suhu lingkungan. Suhu ruangan/jumlah Batasi/tambahkan linen selimut harus diubah untuk tempat tidur sesuai indikasi mempertahankan suhu mendekati normal. - Dapat membantu - Berikan kompres mandi mengurangi demam, hangat, hindari penggunaan alkohol dapat pengumuman ahkohol mengurangi kulit kering - Digunakan untuk mengurangi demam - Kolaborasi pemberian dengan aksi sentral pada antipiretik yang aman bagi hipotalamus ibu hamil asuhan - Anjurkan klien membatasi - Menghemat energi dan

berhubungan dengan akibat tidak adekuatnya nutrisi dan peningkatan energi yang dibutuhkan selama kehamilan

keperawatan diharapakan klien aktivitas dengan istirahat dapat melakukan aktivitas sesuai cukup dengan yang ditoleransi dengan kriteria hasil : klien menunjukkan peningkatan Anjurkan klien untuk kemampuan dalam beraktivitas menghidari mengangkat sesuai kemampuan berat -

menghindari pengeluaran tenaga terus menerus dapat meminimalkan kelelahan uterus Aktivitas yang ditoleransi sebelumnyya mungkin tidak dimodifikasi untuk klien yang beresiko Aktivitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma serta meringankan Bantu klien beraktivitas klien dalam memenuhi secara bertahap jika muntah kebutuhannya berkurang - Tingkat aktivitas mungkin perlu dimodifikasi sesuai indikasi - Kebersihan diri dapat Anjurkan tirah baring yang meningkatkan kenyamanan dimodifikasi sesuai indikasi dan menumbuhkan kondisi sehat Bantu klien memenuhi kebersihan diri seperti mandi dan mengganti pakaian

Konstipasi

Setelah dilakukan asuhan - Ajarkan pentingnya - Keseimbangan asupan keperawatan diharapkan keseimbangan diet diet makan dapat konstipasi teratasi dengan kriteria meminimalkan kejadian hasil : konstipasi - Tinjau daftar makanan - Mengkonsumsi makanan Melakukan defekasi secara yang banyak mengandung yang banyak mengandung teratur buah-buahan segar berkulit, serat akan menghindarkan Konsistensi feses lembek

sekam, kacang-kacangan, klien dari konstipasi roti dan sereal, buah-buahan dan sayuran yang dimasak, jus buah, termasuk hampir 800 gr buah-buahan dan sayuran untuk defekasi normal setiap hari Secara bertahap tingkatkan makanan berserat - Menjaga keseimbangan serat dalam tubuh pasien Anjurkan masukan cairan 2 untuk mencukupi liter (8-10 gelas) kecuali kebutuhan serat tubuhnya terdapat kontraindikasi - Mengkonsumai cairan yang cukup untuk Anjurkan minum segelas mempertahankan status air hangat 30 menit sebelum metabolisme yang adekuat sarapan pagi - Minum air hangat dapat merangsang timbulnya Ajarkan cara untuk rangsangan usus untuk memasase dengan ringan di defekasi abdomen bagian bawah - Melakukan masase perut ketika sedang di toilet dapat merangsang peristaltic usus sehingga terjadi keinginan defekasi. Sikap menerima rasa takut klien memungkinkjan komunikasi terbuka Klien butuh anticipatori grieving terhadap kehamilan yang mungkin

Ketakutan yang berhubungan Setelah dilakukan asuhan - Perlihatkan sikap dengan efek hiperemesis pada keperawatan diharapkan klien menerima rasa takut klien kesejahteraan janin akan mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya tentang - Dorong klien un tuk kesejahteraan janin. mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya

Bantu klien mengidentifikasi kekuatan dirinya dan mekanisme koping yang sebelumnya digunakan

Beri klien informasi yang berhubungan dengan resiko potensial yang dapat terjadi pada janin Beri kesempatan pada klien untuk mendiskusikan kekhawatirannya

Bantu klien mengidentifikasi sumbersumber dukungan dan menggerakan individu atau kelompok yang dapat memberinya dukungan berdasarkan pilihan sendiri-

berdampak buruk terhadap kondisi janin antara lain BBLR. Strategi koping yang efektif dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan klien mengatasi penyakit yang diderita serta efekefek penyakit tersebut Pengetahuan tentang resiko potensial pada janin dapat membantunya menghilangkan rasa takut Komunikasi terbuka membantu klien mengontrol, mengurangi, kecemasan. Berat dan durasi kecemasan akan berdampak pada kondisi janin jika hal ini bisa dikontrol maka akan mengurangi resiko bagi janin Interaksi dengan keluarga atau orang yang dekat akan menjadi sumber dukungan bagi klien

Klien perlu dukungan dari

Atur supaya klien mendapat konsultasi psikologis atau konsultasi dari pekerjaan sosial sesuai dengan kebutuhannya

beberapa tenaga profesional lain untuk mengurangi ketakutan dan kecemasan

Vous aimerez peut-être aussi