Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa Internasional). Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan kalimat yaktubu dan ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat taktubu saja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas bahasa lain. Pada pelajaran kali ini, kita akan membahas tentang tentang dhomir, fi'il madhi, fi'il mudhori'. Berikut penjelasannya:
Dhomir = kata ganti, seperti dia, kamu, mereka, dll. Fi'il Madhi = kata kerja lampau, bermakna telah. Fi'il Mudhori' = kata kerja sekarang atau yang akan datang
Kemudian di sebelahnya ada kolom "arti" yang merupakan arti dari masing-masing dhomir.
(huma) = Mereka (2 lk) (hum) = Mereka (> 2 lk) (hiya) = Dia (1 pr) dst...
Kolom berikutnya (nomor 2 dari kanan) adalah fi'il madhi dari masing-masing dhomir. Karena arti kata fa'ala = melakukan, maka: (fa'ala) = dia (1 lk) telah melakukan (fa'alaa) = mereka (2 lk) telah melakukan (fa'aluu) = mereka (>2 lk) telah melakukan (fa'alat) = dia (1 pr) telah melakukan dst...
Kolom paling kanan menunjukkan fi'il mudhori' dari masing-masing dhomir. (yaf'alu) = dia (1 lk) sedang/akan melakukan (yaf'alaani) = mereka (2 lk) sedang/akan melakukan (yaf'aluuna) = mereka (>2 lk) sedang/akan melakukan (taf'alu) = dia (1 pr) sedang/akan melakukan dst...
Hafalkan tabel 1 di atas secara berurutan (dari atas ke bawah) berserta artinya, tentunya dengan cara Anda sendiri
Catatan 1:
Fi'il madhi memiliki banyak pola (wazan), diantaranya adalah fi'il tsulasi mujarrod (fi'il yang tersusun dari tiga huruf). Fi'il madhi tsulasi mujarrod ini memiliki 6 macam pola, yaitu:
Fa'ala - yaf'alu (seperti pada contoh di atas) Fa'ala - yaf'ulu Fa'ala - yaf'ilu Fa'ila - yaf'alu Fa'ila - yaf'ilu Fa'ula - yaf'ulu
Perhatikan bahwa fi'il madhi yang berpola fa'ala memiliki tiga kemungkinan fi'il mudhori' (yaituyaf'alu, yaf'ulu, dan yaf'ilu). Fi'il madhi yang berpola fa'ila memiliki dua kemungkinan fi'il mudhori' (yaitu yaf'alu dan yaf'ilu). Sementara fi'il madhi yang berpola fa'ula hanya memiliki satu kemungkinan fi'il mudhori' (yaituyaf'ulu). Misalkan kata "kataba" yang berpola fa'ala, ada 3 kemungkinan fi'il mudhori',
yaitu yaktabu, yaktubu, atau yaktibu. Mana yang benar? Jawabannya: yaktubu. Sementara kata "fataha" fi'il mudhori'nya yaftahu. Kenapa tidak yaftuhu? Padahal samasama berpola fa'ala seperti kata "kataba". Jawabanya: karena di kamus seperti itu. Adapun kata "hasuna" fi'il mudhori'nya pasti yahsunu, karena pola fa'ula hanya
Catatan 2
Selain fi'il tsulasi mujarrod, ada lagi fi'il tsulasi maziid, yaitu pola fa''ala, faa'ala, af'ala, ifta'ala, infa'la, tafaa'ala, tafa''ala, if'alla, istaf'ala, if'au'ala, if'awwala, dan if'aalla. Ada juga fi'il ruba'i mujarrod, yaitu fa'lala, dan terakhir fi'il ruba'i mazid, yaitu tafa'lala, if'anlala,dan if'allala. Masing-masing memiliki pola fi'il mudhori' tersendiri. Pada pelajaran shorof 2 ini, kita batasi pembahasan fi'il hanya fi'il tsulatsi mujarrod saja.
Catatan 3 (penting!)
Tabel di atas itu adalah contoh dari fi'il tsulatsi mujarrod yang berpola fa'ala - yaf'alu. Jika pola fi'ilnya fa'ila - yaf'alu, maka tinggal mengganti harokat tengahnya, misalnya kata (sami'a - yasma'u) = mendengar, cara mentasrif fi'il madhinya: (sami'a) = dia (1 lk) telah mendengar (sami'aa) = mereka (2 lk) telah mendengar (sami'uu) = mereka (> 2 lk) telah mendengar (sami'at) = dia (1 pr) telah mendengar (sami'ataa) = mereka (2 pr) telah mendengar (sami'na) = mereka (> 2 pr) telah mendengar (sami'ta) = kamu (1 lk) telah mendengar (sami'tumaa) = kalian (2 lk) telah mendengar (sami'tum) = kalian (> 2 lk) telah mendengar
(sami'ati) = kamu (1 pr) telah mendengar (sami'tumaa) = kalian (2 pr) telah mendengar (sami'tunna) = kalian (> 2 pr) telah mendengar (sami'tu) = saya telah mendengar (sami'naa) = kami/kita telah mendengar
(yasma'u) = dia (1 lk) sedang/akan mendengar (yasma'aani) = mereka (2 lk) sedang/akan mendengar (yasma'uuna) = mereka (>2 lk) sedang/akan mendengar (tasma'u) = dia (1 pr) sedang/akan mendengar (tasma'aani) = mereka (2 pr) sedang/akan mendengar (yasma'na) = mereka (> 2 pr) sedang/akan mendengar (tasma'u) = kamu (1 lk) sedang/akan mendengar (tasma'aani) = kalian (2 lk) sedang/akan mendengar (tasma'uuna) = kalian (> 2 lk) sedang/akan mendengar (tasma'iina) = kamu (1 pr) sedang/akan mendengar (tasma'aani) = kalian (2 pr) sedang/akan mendengar (tasma'na) = kalian (> 2 pr) sedang/akan mendengar
Tabel 2 di bawah ini merupakan contoh-contoh fi'il madhi dengan mudhori'nya yang berpola faula yafulu, faila yafalu, faala yafulu, faala yafalu
Tabel 2: Kosakata
Coba Anda tasrif salah satu kata di dalam tabel tersebut (baik fi'il madhi atau mudhori'nya). Selamat mencoba. (selesai)
Link-link sebelumnya:
Pengenalan Ilmu Nahwu Pelajaran Nahwu 1 ( )/Kata Pelajaran Nahwu 2 ( ) /Jumlah Mufidah Pelajaran Shorof 1 (Pembagian Isim) Pelajaran Nahwu 3 ( ) Pelajaran Nahwu 4 : Tanda-tanda I'rob untuk Isim Mu'rob
Pelajaran Bahasa Arab: Fiil Madhy (Kata Kerja Lampau) Fiil Mudhari (Kata Kerja Kini/Nanti)
<< SEBELUM | DAFTAR ISI | SESUDAH >>
FIIL (Kata Kerja) Fiil atau Kata Kerja dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya: 1. FIIL MADHY ( ) atau Kata Kerja Lampau.
2. FIIL MUDHARI (
Baik Fiil Madhy maupun Fiil Mudhari, senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fail ( ) atau Pelaku pekerjaan itu.
Untuk Fiil Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fiil Mudhari, perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.
Dhamir
Fiil Madhy
Fiil Mudhari
Tarjamah
= saya mengerjakan
= kami mengerjakan
sempurna yang mengandung Kata Kerja), letak Fail (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di belakang Fiil (Kata Kerja).
).
a. Bila Fail mendahului Fiil maka perubahan bentuk dari Fiil tersebut harus mengikuti ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak. Contoh Jumlah Filiyyah dengan Fiil Madhy yang terletak setelah Fail:
Contoh Jumlah Filiyyah dengan Fiil Mudhari yang terletak setelah Fail:
b. Sedangkan bila Fiil mendahului Fail, maka bentuk Fiil tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fail -nya Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan dengan adanya huruf Ta Tanits (
Contoh Jumlah Filiyyah dengan Fiil Madhy yang terletak sebelum Fail:
Contoh Jumlah Filiyyah dengan Fiil Mudhari yang terletak sebelum Fail:
Fiil Madhy
Fiil Mudhari
saya telah memasuki masjid
) (
saya memasuki masjid
kami telah memasuki masjid
) (
kami memasuki masjid
engkau telah memasuki masjid
) (
engkau memasuki masjid
engkau (pr) telah memasuki masjid
)(
engkau (pr) memasuki masjid
kamu berdua telah memasuki masjid
) (
kamu berdua memasuki masjid
kalian (lk) telah memasuki masjid
) (
kalian (lk) memasuki masjid
kalian (pr) telah memasuki masjid
) (
kalian (pr) memasuki masjid
Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fiil Madhy dan Fiil Mudhari dalam ayat -ayat al-Quran dan al-Hadits!
) (
rasul (
dari Mubtada (pokok kalimat) dan Khabar(predikat). Jadi, Allah adalah Tuhan, kata Allah merupakan Mubtada dan kata Tuhan merupakan Khabar. Lihat Contoh: Arti Khabar Mubtada Allah adalahTuhan Muhammadadalah rasul Al-Quran yangMulia Laki-laki itumukmin Mahasiswi iturajin Dua orang lakilaki itu Mukmin Dua orang mahasiswi iturajin Orang-orang (laki2) ituMukmin MahasiswiMahasiswi iturajin
2. Jumlah Filiyah (kalimat verbal) adalah kalimat yang kata kerjanya sebelum pokok kalimat. Atau kalimat yang berpredikat kata kerja. Contoh: Perintah Allah telah datang ( ) . Jumlah Filiyah juga diartikan sebagai kalimat yang terdiri dari fiil (kata kerja) dan Fail (pelaku). Lihat contoh-contoh di bawah ini! Arti ) ) Fail ( Fiil ( Allah telah menciptakan Allah telah mengutus Perintah Allah telah datang Kami telah mengutus Musa Catatan:
... ...
) .Sehingga,
kalimatnya
Dalam kalimat verbal, kata kerjanya selalu dalam bentukTunggal, walaupun pokok kalimat yang mengikuti kata kerja tersebut jamak (banyak) atau Mutsana (dua). Perhatikan contoh di bawah ini! Arti ) ) Fail ( Fiil ( Para Malaikat sujud Dua wanita sujud Orang-orang Islam berkata
Jumlah Ismiyah
Jumlah Filiyah
1. Mubtada Dhohir adalah isim marfu yang bebas dari amil lafadz melainkan oleh amil maknawi, yaitu ibtida atau permulaan kalimat saja, seperti contoh-contoh di atas. 2. Mubtada Mudlmar (Isim Dlomir) adalah ada 12 (dlomir Munfashil),
seperti: .
Contoh:
..... , ,