Vous êtes sur la page 1sur 12

ANGGARAN DASAR FORUM MAHASISWA SUMATERAUTARA (FORMASU) BAB I NAMA , TEMPAT DAN WAKTU Pasal 1 NAMA ORGANISASI : FORUM

MAHASISWA UMATERA UTARA (FORMASU). STATUS DI DAERAH : BANDA ACEH. TEMPAT : Pengurus Pusat FORMASU Banda Aceh WAKTU : Untuk waktu yang tidak di tentukan .

BAB . II ASAS, TUJUAN DAN SIFAT Pasal 2 Asas FORMASU berasaskan kekeluargaan dan kegotong royongan dalam usaha mendalami (meningkatkan) kebersamaan dan Kecintaan terhadap Tuhan Y.M.E. serta memupuk Budi Pekerti Luhur yang di jiwai semangat dan nilai Luhur Pancasila dan UUD ' 45 .

Pasal 3 Tujuan FORMASU bertujuan : 1. Menghimpun dan mewadahi semua anggota serta mengajak mahasiswa-mahasiswi yang secara sadar berminat serta berkeinginan masuk menjadi anggota FORMASU untuk menciptakan mahasiswa yang intelek berdasarkan kepada Kepercayaan terhadap Tuhan Y.M.E. 2. Mewujudkan organisasi yang kokoh kuat dengan penuh pengertian dalam meningkatkan Keimanan , Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk memacu Pembangunan Manusia se Utuhnya . 3. Mendalami Budaya Olah Rasa ( Olah Bathin ) serta penempaan diri kedalam Laku Luhur yang sesuai norma-norma yang ada. 4. FORMASU bertujuan Saling Asah , Saling Asih , Saling Asuh , serta meningkatkan Rasa ke Setia Kawanan Sosial dan kasih sayang terhadap sesama manusia sebagai Umat yang berketuhanan Y.M.E.

Pasal 4 Sifat FORMASU bersifat independen BAB III UPAYA - UPAYA Pasal 5 Untuk mencapai Tujuan FORMASU berupaya sbb : 1. Menyelenggarakan pertemuan anggota agar dapat saling mengenal sesama anggota serta menambah wawasan Ilmu Pengetahuan serta memupuk Persatuan dan Kesatuan sesama anggota dengan cara bermusyawarah dan Mufakat . 2. Memberikan pengertian kepada semua anggota tentang segala sesuatu yang menyentuh terciptanya Ilmu Pengetahuan dan Olah Rasa. 3. Dalam usaha pengembangan Organisasi dapat membentuk Cabang Cabang.

4. Kerja sama dengan badan badan lain yang bersifat Sosial dan yang Sah . 5. Upaya-upaya lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar.

BAB I V KEANGGOTAAN Pasal 6 a. Anggota FORMASU adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Banda Aceh yang berasal dari Sumatera Utara. b. Anggota FORMASU terdiri dari: 1. Anggota Biasa 2. Anggota Kehormatan

BAB V STRUKTUR ORGANISASI Pasal 7 Kekuasaan Kekuasaan dipegang oleh Mubes, dan Rapat Badan Koordinasi Pasal 8 Kepemimpinan a. Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Pengurus Formasu Pusat b. Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Pengurus Formasu Badan Koordinasi Pasal 9 Majelis Konsultasi a. Ditingkat Pengurus Formasu Pusat dibentuk Majelis Pekerja Mubes b. Ditingkat Pengurus Formasu Badan Koordinasi dibentuk Majelis Pekerja Rapat Anggota Badan Koordinasi Pasal 10 Biro Khusus Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam bidang khusus dibentuk biro-biro khusus. BAB VII KEUANGAN Pasal 11 Harta benda FORMASU diperoleh dari: a. Uang pangkal, iuran, dan dana anggota b. Usaha-usaha yang sah, halal, dan tidak mengikat. Pasal 12 1. Uang pangkal di bayar oleh setiap anggota baru pada saat masuk menjadi anggota 2. Uang iuran di bayar pada setiap Bulan oleh anggota 3. Besar uang pangkal dan iuran di tetapkan dalam keputusan Rapat anggota .

BAB VIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 13 Perubahan Anggaran Dasar di lakukan hanya atas keputusan Musyawarah Besar ( MUBES ) berdasarkan persetujuan bersama sekurang kurangnya 2/3 jumlah suara dari anggota yang hadir dalam Musyawarah Besar ( MUBES ) . BAB IX PEMBUBARAN Pasal 14 1. Pembubaran FORMASU hanya dapat di lakukan atas keputusan Sidang Khusus yang di adakan untuk maksud itu serta di setujui sekurang kurangnya 2/3 jumlah suara dari anggota yang hadir . 2. Apabila Sidang Khusus pada Ayat ( 1 ) Pasal ini memutuskan untuk membubarkan FORUMASU, maka keputusan tersebut memuat pula ketentuan ketentuan mengenai Organisasi atau Badan lain yang akan menerima sisa harta benda milik FORMASU setelah di kurangi dengan kewajiban kewajibannya . 3. FORMASU akan bubar apabila ada ketentuan dari Pemerintah dengan alasan alasan yang kuat . BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 1. Hal hal yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga . 2. Ketentuan ketentuan dalam Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar 3. Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga di tetapkan dan di selesaikan oleh ke pengurusan serta di ketahui oleh Ketua . Pasal 17 Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan . Di tetapkan di Banda Aceh. Pada tanggal 20 November 2011 .

ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM MAHASISWA SUMATERA UTARA (FORMASU) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 1. Syarat menjadi Anggota : a. Yang dapat menjadi anggota FORMASU adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Banda Aceh yang berasal dari Sumatera Utara. b. Dibuktikan dengan surat-surat identitas yang terdiri dari : - Mahasiswa yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)/Slip SPP/Surat Aktif Kuliah atau identitas lain yang membuktikan mahasiswa. - Asal Sumatera Utara yang dibuktikan dengan KTP/SIM/Kartu Keluarga atau identitas lain yang membuktikan asal Sumatera Utara. 2. Keanggotaan terdiri dari : a. Anggota Biasa adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan D1, D2, D3 dan S1 di perguruan tinggi di Banda Aceh yang berasal dari Sumatera Utara. b. Anggota Kehormatan adalah seseorang yang mempunyai jasa dan kepedulian yang sangat besar kepada FORMASU yang karena jabatan dan atau kedudukannya tidak memungkinkan untuk melaksanakan kewajiban seperti anggota biasa. Pasal 2 Keanggotaan FORMAsu berhenti / berakhir di sebabkan : a. Meninggal dunia b. Tidak lagi menjadi mahasiswa. c. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri d. Melanggar ketentuan dalam AD dan ART FORMASU. e. Diberhentikan dengan hormat atau tidak hormat

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 3 1. Anggota Mempunyai Hak : a. Memperoleh perlindungan dan bimbingan dari FORMASU dan lain-lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Setiap anggota yang mempunyai pandangan saran, usul, maupun kritik yang bersifat membangun atau pertanyaan dapat diajukan kepada pengurus FORMASU baik secara langsung atau melalui saluran yang sudah ditentukan. c. Memperoleh perlakuan yang sama. d. Memilih dan dipilih, dalam jabatan kepengurusan FORMASU. e. Mengadakan pembelaan tentang pelaksanaan dan pertanggung jawaban tugas yang dibebankan kepadanya. 2. Anggota Berkewajiban : a. Menjaga nama baik dan kehormatan FORMASU serta membantu Pengurus FORMASU dalam melaksanakan segala bidang tugasnya. b. Mengamankan dan memperjuangkan seluruh FORMASU yang telah di sepakati bersama dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. c. Menghadiri rapat-rapat, pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh FORMASU. d. Menjalankan Kode Etik dan mematuhi Tata Tertib FORMASU.

BAB III KODE ETIK ANGGOTA Pasal 4 1. FORMASU tidak membenarkan anggotanya membawa atribut partai politik ke dalam organisasi. 2. Anggota Formasu bukan sebagai anggota TNI/ Polri atau instansi pemerintahan lainnya yang dapat merusak indepedensi mahasiswa. 3. Dilarang melakukan tindakan/ perbuatan yang dapat merugikan FORMASU 4. Pelanggaran kode etik di atas dapat dikenakan sanksi berupa peringatan, skorsing, atau diberhentikan dari keanggotaan baik secara terhormat maupun tidak BAB IV STRUKTUR ORGANISASI A. Struktur Kekuasaan Bagian I Musyawarah Besar (Mubes) Pasal 5 Status a. b. c. d. Mubes merupakan musyawarah utusan Badan Koordinasi Mubes memegang kekuasaan tertinggi organisasi Mubes diadakan 2 (dua) tahun sekali Dalam keadaan luar biasa, Mubes dapat diadakan menyimpang dari ketentuan pasal 5 huruf (c) e. Dalam keadaan luar biasa, Mubes dapat diselenggarakan atas inisiatif satu Badan Koordinasi dengan persetujuan sekurang-kurangnya melebihi separuh dari jumlah Badan Koordinasi penuh Pasal 6 Kekuasaan/Wewenang a. Menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, dan Program Kerja b. Memilih Pengurus Formasu Pusat dengan jalan memilih Ketua Umum c. Menetapkan calon-calon anggota Majelis Pekerja Mubes (MPM) Pasal 7 Tata Tertib a. Peserta Mubes terdiri dari Pengurus Pusat, Utusan/Peninjau Badan Koordinasi, Anggota MPM, dan undangan Pengurus Pusat. b. Pengurus Pusat adalah penanggung jawab penyelenggaraan Mubes. c. Peserta penuh mempunyai hak suara dan hak bicara, sedangkan peninjau mempunyai hak bicara d. peserta penuh adalah Pengurus Pusat, Badan Koordinasi, dan Anggota MPM, e. Peserta peninjau adalah Badan Koordinasi Persiapan dan undangan Pengurus Pusat. f. Banyaknya utusan Badan Koordinasi dalam Mubes dari jumlah anggota biasa badan koordinasi adalah 5 orang. g. Jumlah peserta peninjau ditetapkan oleh Pengurus Besar. h. Pimpinan sidang mubes dipilih dari peserta (utusan/peninjau) oleh peserta utusan dan berbentuk presidium. i. Mubes baru dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah peserta penuh. j. Apabila huruf (i) tidak terpenuhi maka Mubes diundur selama 1 x 24 jam dan setelah itu dinyatakan sah. k. Setelah Pengurus Pusat menyampaikan LPJ di hadapan peserta Mubes maka Pengurus Pusat dinyatakan demisioner.

Bagian II Rapat Anggota Badan Koordinasi Pasal 8 Status a. Rapat anggota badan koordinasi (RABKOOR) merupakan musyawarah anggota badan koordinasi. b. RABKOOR diadakan satu kali dalam satu tahun Pasal 9 Kekuasaan / Wewenang a. Menetapkan program badan koordinasi b. Memilih pengurus badan koordinasi dengan jalan memilih ketua umum. c. Menetapkan calon-calon anggota majelis pekerja rapat anggota badan koordinasi (MPRABKOOR). Pasal 10 Tata tertib rapat anggota badan koordinasi a. Peserta RABKOOR terdiri dari pengurus badan koordinasi, anggota biasa badan koordinasi, dan undangan pengurus badan koordinasi. b. Pengurus badan koordinasi adalah penaggungjawab penyelenggara RABKOOR, anggota biasa adalah utusan, dan undangan pengurus badko adalah peserta peninjau. c. Peserta utusan mempunyai hak suara dan hak bicara sedangkan peserta peninjau mempunyai hak bicara. d. Pimpinan sidang RABKOOR dipilih dari peserta utusan/peninjau oleh peserta utusan dan berbentuk presidium. e. RABKOOR baru dapat dinyatakan syah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah anggota biasa. f. Apabila huruf (5) tidak terpenuhi maka RABKOOR diundur 1x 24 jam dan setelah itu dinyatakan sah. g. Setelah LPJ pengurus badko diterima oleh peserta RABKOOR maka pengurus badko dinyatakan demisioner. h. Rabkor dijalankan secara independen tanpa interfensi pihak manapu. B. Struktur Kepemimpinan Bagian III Pengurus Pusat (PP) Pasal 11 Status a. Pengurus Pusat (PP) adalah Badan/Instansi kepemimpinan tertinggi organisasi. b. Masa jabatan PP adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan/serah terima jabatan dari Pengurus Pusat demisioner. Pasal 12 Personalia Pengurus Pusat a. Formasi Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum. b. Yang dapat menjadi Pengurus Pusat adalah anggota biasa yang pernah menjadi Pengurus Badko. c. Ketua Umum PP tidak diperbolehkan untuk menjabat lebih dari (1) periode kepengurusan.

d. Apabila Ketua Umum tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih Penjabat Ketua Umum oleh Sidang Pleno Pengurus Pusat. Pasal 13 Tugas dan Wewenang a. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah mubes, personalia Pengurus Pusat harus sudah dibentuk, dan Pengurus Pusat demisioner segera mengadakan serah terima jabatan dan pelantikan dengan Pengurus Pusat yang baru. Pengurus Pusat baru dapat menyelenggarakan tugasnya setelah serah terima jabatan dengan Pengurus Pusat demisioner. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan Mubes. Menyampaikan ketetapan dan perubahan penting yang berhubungan dengan Formasu kepada Badko-badko. Melaksanakan Sidang Pleno setiap semester kegiatan, atau setidak-tidaknya 4 (empat) kali selama periode berlangsung. Menyelenggarakan mubes pada akhir periode. Menyiapkan draft materi mubes. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada anggota melalui mubes Mengesahkan Pengurus Badko Menaikkan dan menurunkan status badko berdasarkan evaluasi perkembangan badko. Dapat menskorsing, memecat dan merehabilitasi secara langsung terhadap anggota/pengurus pusat. Bagian IV Badan Koordinasi (Badko) Pasal 14 Status a. Badko merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk pada satu atau beberapa fakultas dalam lingkungan satu universitas atau perguruan tinggi yang namanya ditentukan berdasarkan musyawarah PP. b. Masa jabatan pengurus badko adalah satu tahun, terhitung sejak pelantikan /serah terima jabatan dari pengurus badko demisioner. c. pengajuan pembentukan badko baru langsung kepada pengurus pusat. Pasal 15 Personalia pengurus badko a. Formasi pengurus badko sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum. b. Pengurus badko disahkan oleh PP. c. Yang dapat menjadi pengurus badko adalah anggota biasa yang telah mencapai usia keanggotaan selama satu tahun. d. Apabila Ketua badko tidak dapat melaksanakan tugasnya/non aktif, maka dapat diangkat pejabat Ketua badko oleh rapat harian Pengurus badko untuk selanjutnya ditetapkan dan disyahkan Penjabat Ketua badko oleh PP. Pasal 16 Tugas dan Wewenang a. Melaksanakan hasil-hasil keputusan RABKOOR, kebijakan organisasi ditingkat pusat serta ketentuan organisasi lainnya. b. Menyampaikan laporan kerja kepengurusan 6 (enam) bulan sekali kepada PP c. Pengurus badko bertanggung jawab kepada RABKOOR d. Pengurus badko baru dapat menjalankan tugasnya setelah pelantikan/serah terima jabatan pengurus badko demisioner

b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.

e. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah RABKOOR personalia pengurus badko demisioner segera mengadakan serah terima jabatan dengan pengurus badko yang baru. Pasal 17 Pendirian Badko a. Anggota yang akan mendirikan badko persiapan harus mengajukan permohonan kepada PP untuk mendapat persetujuan. b. Untuk mendirikan Badko persiapan harus mengajukan persetujuan kepada PP untuk mendapat pengesahan ,setelah mempunyai anggota biasa minimal 15 ( lima belas ) orang. c. Sekurang-kurangnya setelah satu tahun berdiri dan mempunyai 20 (dua puluh) anggota biasa, mendapat bimbingan dan pengawasan dari PP ,Pengurus Badko persiapan dapat mengajukan permohonan kepada PP untuk disahkan sebagai Badko Penuh. Pasal 18 Rangkap Jabatan 1. Ketua Umum PP FORMASU dan Ketua Badko tidak boleh rangkap jabatan sebagai ketua/ketua umum atau nama lain di lembagan lain, baik intra maupun ekstra kampus 2. Ketua Umum PP FORMASU dan Ketua Badko bukan sebagai anggota TNI/POLRI dan bukan sebagai pejabat yang dapat merusak independensi mahasiswa C. Majelis Konsultansi Bagian V Majelis Pekerja Mubes (MPM) Pasal 19 Penurunan dan Pembubaran Badko a. Status Badko dapat diturunkan dari Badko penuh ke Badko persiapan apabila: Dalam 1 (satu) periode kepengurusan tidak melaksanakan RABKOOR selambatlambatnya 2 (dua) periode kepengurusan berturut-turut. Tidak melaksanakan rapat harian/presidium minimal 10 (sepuluh) kali selama dua periode kepengurusan b. Apabila badko yang sudah diturunkan statusnya tidak mampu menaikkan status badkonya menjadi badko penuh dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, maka badko yang bersangkutan diserahkan kepada PP. Pasal 20 Status, Keanggotaan dan Masa Jabatan a. Anggota MPM adalah anggota Formasu yang memiliki kapasitas intelektual dan pengalaman organisasi, untuk satu periode kepengurusan, serta tidak dapat dipilih untuk yang kedua kalinya. b. Anggota sidang MPM terdiri dari PP Formasu dan 1 (satu) orang perwakilan dari setiap badko penuh. c. Anggota MPM terdiri dari PP Formasu sebelumnya dan perwakilan Badko. d. Masa jabatan MPM disesuaikan dengan masa jabatan PP. Pasal 21 Tugas MPM a. Mengawasi pelaksanaan ketentuan-ketentuan Mubes yang dijalankan pengurus pusat. b. Mengawasi kondisi keuangan dan kinerja pengurus pusat. c. Memberikan usul-usul kepada Pengurus pusat untuk melancarkan pelaksanaan ketetapanketetapan mubes baik diminta atau tidak diminta.

d. Menyampaikan hasil pengawasan pelaksanaan ketetapan-ketetapan Mubes kepada badko-badko. Pasal 22 Tata Tertib Pemilihan a. Anggota MPM ditetapkan dalam Mubes berdasarkan calon yang diusulkan oleh Badko. b. Penetapan calon-calon anggota MPM dilaksanakan setelah pemilihan Ketua Umum PP Formasu. Pasal 23 Persidangan MPM a. b. c. d. e. Pimpinan sidang MPM dipilih dalam sidang MPM. Sidang MPM sekurang-kurangnya 4 (empat) kali bersidang dalam satu periode. Koordinator MPM dipilih dari anggota MPM dan ditetapkan dalam sidang MPM. Sebelum Koordinator MPM terpilih, Sidang MPM pertama dipimpin oleh PP Formasu. Apabila telah melewati 3 (tiga) bulan PP belum menyelenggarakan sidang MPM pertama, maka MPM dapat berinisiatif mengadakan sidang MPM pertama atas persetujuan lebih dari separuh jumlah anggota MPM. Pasal 24 Tata Kerja MPM a. Tata kerja MPM diselenggarakan oleh koordinator MPM bersama anggota MPM lainnya. b. MPM terdiri dari komisi-komisi yang disesuaikan dengan pembidangan kerja PP Formasu c. Masing-masing komisi dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih dari dan oleh anggota MPM. Bagian VI Majelis Pekerja Rapat Anggota Badko Pasal 25 Status, Keanggotaan dan Masa Jabatan a. Majelis Pekerja Rapat Anggota (MPRABKOOR) adalah badan konsultasi dan pengawas pelaksanaan ketetapan Rapat Anggota Badko. b. Anggota MPRABKOOR adalah anggota Formasu yang memiliki kapasitas intelektual dan pengalaman organisasi, untuk satu periode kepengurusan, serta tidak dapat dipilih untuk yang kedua kalinya. c. Anggota sidang MPRABKOOR terdiri dari anggota Rapat harian pengurus badko dan 3 (tiga) orang anggota MPRABKOOR. d. Masa jabatan MPRABKOOR disesuaikan dengan masa jabatan pengurus badko. Pasal 26 Tugas Sidang MPRABKOOR a. Mengawasi pelaksanaan ketetapan-ketetapan RABKOOR yang dijalankan oleh pengurus badko. b. Memberikan usul-usul/saran kepada pengurus badko untuk melancarkan pelaksanaan ketetapan RABKOOR baik diminta atau tidak diminta.

Pasal 27 Tata Tertib Pemilihan Anggota MPRABKOOR a. Anggota MPRABKOOR sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang ditetapkan dan dipilih oleh RABKOOR. b. Pemilihan calon-calon anggota MPRABKOOR dilaksanakan setelah pemilihan Ketua Badko. Pasal 28 Persidangan MPRABKOOR a. Pimpinan sidang MPRABKOOR dipilih dalam sidang MPRABKOOR. b. Sidang MPRABKOOR sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali bersidang dalam satu periode. c. Sebelum koordinator MPRABKOR terpilih, Sidang MPRABKOOr pertama dipimpin oleh pengurus Badko. d. Apabila telah melewati 1 (satu) bulan pengurus komisariat belum menyelenggarakan sidang MPRABKOOR pertama, maka MRABKOOR dapat berinisiatif mengadakan sidang MPRABKOOR pertama atas persetujuan lebih dari separuh jumlah anggota MPRABKOOR. Pasal 29 Tugas Kerja MPRABKOOR Tata kerja MPRABKOOR diselenggarkan oleh koordinator MPRABKOOR bersama anggota MPRABKOOR lainnya. BAB V BIRO-BIRO KHUSUS Pasal 30 Status Badan Khusus a. Biro khusus adalah pembantu pimpinan yang dibentuk oleh pimpinan Formasu. b. Biro khusus terdiri dari : Biro Kesehatan Mahasiswa Sumatera Utara (Bikemasu) Biro Pertanian Mahasiswa Sumatera Utara (Bipermasu) Biro Pendidikan Mahasiswa Sumatera Utara (Bipenmasu) Biro Tekhnologi Mahasiswa Sumatera Utara (Bitekmasu) Biro Keagamaan Mahasiswa Sumatera Utara (Bimanmasu) Biro Seni Budaya Mahasiswa Sumatera Utara (Bisenbudmasu) Biro Ekonomi Mahasiswa Sumatera Utara (BEMsu) Biro Pusat Bantuan Hukum Mahasiswa Sumatera Utara (Bipusbakumsu) Biro Pers Mahasiswa Sumatera Utara (Bipmasu) Biro Lingkungan Hidup Mahasiswa Sumatera Utara (Bilinghupmasu) Pasal 31 Tugas dan Kewajiban a. Badan-badan khusus Formasu bertugas melaksanakan program dan kewajiban-kewajiban Formasu sesuai dengan fungsi dan peran bidang masing-masing. b. Pengurus biro khusus Formasu mempunyai tugas untuk meningkatkan keahlian para anggota melalui pendidikan, penelitian dan latihan kerja praktis dalam bentuk profesionalisasi anggota dan dharma bakti kemasyarakatan. c. Biro-biro khusus bertanggung jawab kepada PP Formasu.

Pasal 32 Personalia Biro-Biro Khusus a. Formasi Pengurus biro khusus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum. b. Pengurus biro khusus disahkan oleh PP Formasu. c. Masa jabatan Pengurus Biro Khusus disesuaikan dengan PP Formasu. d. Yang dapat menjadi pengurus biro khusus adalah anggota biasa. e. Apabila Ketua Umum biro khusus tidak dapat menjalankan tugasnya/non aktif, maka dapat dipilih calon-calon Penjabat Ketua Umum Biro Khusus oleh Sidang Pleno Biro Khusus untuk ditetapkan oleh PP. Pasal 33 Musyawarah Biro Khusus a. Musyawarah biro khusus merupakan rapat kerja yang menjabarkan program-program Formasu di bidang khusus yang telah ditetapkan oleh PP. b. Musyawarah biro khusus memilih calon Ketua Umum untuk ditetapkan oleh PP. c. Tata tertib musyawarah biro khusus diatur dalam ketentuan sendiri. BAB VI ALUMNI FORMASU Pasal 34 a. Alumni Formasu adalah anggota Formasu yang telah habis masa keanggotaannya. b. Formasu dan Alumni Formasu memiliki hubungan historis, aspiratif dan bersifat kekeluargaan. BAB VII KEUANGAN Pasal 35 a. Besarnya uang pangkal ditetapkan oleh pengurus pusat. b. Setiap 6 (enam) bulan Badko membayar iuran Rp.40.000,- (Empat Puluh Ribu Rupiah) kepada PP Formasu. BAB VIII LAGU DAN LAMBANG Pasal 36 Lagu, lambang dan atribut-atribut organisasi lainnya diatur dan ditetapkan oleh Musyawarah Besar. BAB IX PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 37 Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan hanya atas Musyawarah Besar berdasarkan persetujuan bersama sekurang-kurangnya 2/3 jumlah suara dari anggota yang hadir dalam Musyawarah Besar. BAB X PENUTUP Pasal 38 1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan ditetapkan kemudian oleh Pengurus.

2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Banda Aceh Pada tanggal 20 November 2011

Vous aimerez peut-être aussi