Vous êtes sur la page 1sur 3

ABSTRAK

Formatted: Font: 11 pt Formatted: Normal, Line spacing: single, Tab stops: Not at 1.73"

Fikrifar Rizki Faridho. Program Studi Pendidikan Dokter. Prevalensi HIV/AIDS pada Pecandu NAPZA di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur

Survey Kemenkes RI 2012 menunjukkan jumlah kasus baru HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat. (angka pada tahun 2012). Penggunacandu Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) suntik, dikenal sebagai IDU (Injected Drugs User), memiliki resiko tinggi terinfeksi HIV. Secara tidak terduga, selama 2 tahun terakhir ini angka kejadian HIV/AIDS pada IDU mengalami penurunan. ( baiknya masukkan angka) ..(tambahkan, paling banyak transmisi AIDS dgn apa ? berganti pasangan?) (/AIDS yang jumlahnya terus menurun dalam 2 tahun terakhir. Namun disisi lain, pecandu NAPZA non-suntik dapat menyebabkan Pperilaku seksual yang berisiko (risky behaviour) yang dimiliki setiap pecandu, termasuk pengguna NAPZA nonsuntik, sehingga juga berperan pentingmeningkatkan risiko dalam meningkatnya insidens
Formatted: Font: Not Bold, Italic Formatted: Font: Not Bold, Italic

HIV/AIDS di Indonesia. HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalahPenelitian deskiptif potong lintang ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi HIV/AIDS pada pecandu NAPZA di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur. Dari data rekam medik periode 2010-2011, didapatkan jumlah tahun 2010-2011. penderita HIV/AIDS Penelitian ini adalah penelitian epidemiologik deskriptif kategorik. Populasi penelitian sebanyaka 175 orang. Sedangkandalah HIV/AIDS di RSKO Cibubur tahun 2010-2011 sebesar 175 ,pasien dengan populasi terjangkau jumlah (penderita HIV/AIDS yagn juga penggunariwayat menggunakan NAPZA s) sebanyak 116 orang pasien. Sehingga, diperoleh prevalensi Diperoleh prevalensi HIV/AIDS padada pecandu pengguna NAPZA di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur tahun 20102011 sebesar 66.29%. Sebagian besar mereka yang sebagian besar adalah laki-laki (96.6%), pada kelompok usia 30-39 tahun (65.55%), dan hanya lulusan SMA (72.4%). Setengah dari populasi penderita HIV/AIDS (50%) ini merupakan merupakan pengguna NAPZA tunggal (single drug user).), yaitu 50% . Sebagian besar pecandu adalahdan NAPZA jenis Putauw/Fentanyl paling sering digunakan. laki-laki (96.6%), pada kelompok usia 30-39 tahun

(65.5%), belum menikah (47.4%), lulusan SMA (72.4%) dan pengangguran (46.6%). Sebagian besar NAPZA yang digunakan adalah Putauw/Fentanyl (92.2%).

Kata Kunci : NAPZA, HIV/AIDS, Prevalensi

ABSTRACT Fikrifar Rizki Faridho. Medical Education Program. Prevalence HIV/AIDS on Drug Addicts at Drug Dependence Hospital, Cibubur

People who addicts of narcotics, psychotropic and addictive substances (NAPZA) injection is one of the risk factors for HIV/AIDS and its numbers continue to decline for last 2 years. Nevertheless, non-injecting drug addicts can lead to risky sexual behavior. They also increase the risk of HIV-positive. Purpose of this study was to determine prevalence HIV/AIDS on drugs addicts at Drug Dependence Hospital (RSKO) Cibubur during 2010-2011. This study use categorical descriptive epidemiology as a method. Population of HIV/AIDS with/without drug addicts at RSKO Cibubur during 2010-2011 was 175 patients, 116 patients with a background of drug addicts. The prevalence of HIV/AIDS on drugs addicts at RSKO Cibubur during 2010-2011 is 66.29% that single drug user as a majority (50%). The result also shows that most drug addicts were male (96.6%), in the age group 30-39 years (65.5%), unmarried (47.4%), senior high school graduates (72.4%) and unemployment (46.6%). Most of the drug that addicted were putauw/Fentanyl (92.2%)

Keyword : NAPZA, HIV/AIDS, Prevalence

Vous aimerez peut-être aussi