1.

Iritasi
Iritasi diartikan sebagai timbulnya eritema yang cepat

dan rasa sakit/panas pada kulit yang terpapar minyak atsiri Umumnya disebabkan oleh : Aldehid dan Fenol (timol, karvakrol dan eugenol) M. Atsiri dr famili Brassisica nigra (mustard) dan Armoracia rustiana (horse radish) tidak dianjurkan dlm aromaterapi krn kandungan ALILISOTIANAT yg dpt menimbulkan rasa terbakar dan gejala melepuh Riset di Jepang : kulit wanita lbh sensitif dr lai-laki

Minyak atsiri yg potensial iritasi kulit

Thymus vulgaris, fenol 50-60% Cinnamomum cassia, aldehid 77-88% Cinnamomum zaylanicum fol, fenol 70-96% Syzyginium aromaticum flos, aldehid 60-90%

2. Fototoksisitas
Bbrp minyk atsiri dpt membuat kulit mnjd

hipersensitifitas thd sinar UV. Reaksi ini dpt pd minyak atsiri yg mengandung furokumarin lbh dr 2%, umumnya ditemukn dlm minyak citrus hasil perasan

3. Sensitisasi
Reaksi kulit yg timbul dg gejala kemerahan, iritasi, dan

vesikulasi Reaksi tubuh melibatkan sistem imun lewat sel-sel dlm lapisan basal epidermis Contoh :
Cananga odorata flos (ylang-ylang) Cinnamomum casia fol (casia)

Szyginium aromaticum flos (clove bud)

Citrus bergamia Pimpinella anisum

Patch testing
Campur minyak atsiri dlm minyak pembawa dg kadar

2 kali dari pemakaian normal Oleskan pda lengan bawah sbnyk 2 tetes, tutup dg patch tipis. Biarkan 48 jam Cek apa terjadi iritasi pda kulit Jika kulit disekitar patch menjadi merah, bengkak, gatal, mengkerut, berarti terjadi iritasi

Kontra indikasi : neurotoksik

Banyak keton agresif thd jaringan syaraf
Thujon (Thuja occidentalis, Artemisia vulgarisi),

asaron (Acorus calamus) Overdosis S. aromaticum : gejala kejang pda anak Apiol (Petroselinum sativum) neurotoksik pada kehamilan

Kontra indikasi : karsinogenisitas

Diuji pada binatang : Safrol dan dihidrosafrol

tumor pada tikus Beta asaron (M. calamus) tumor duodenum (dosis 0,1-1 mg/kg)

Kontra indikasi : hepatotoksisitas

Akumulasi aldehid dan fenol hepatotoksik
Dosis tinggi dan jangka panjang, minyak fennel terjadi

perubahan warna hati Terjadi krn metabolisir menjadi zat toksik, misal pulegon dlm minyak mint Thujon, timol, elemicin (Myristica fragrans/pala)

Kontra indikasi : nefrotoksisitas

Dosis tinggi dan pemakaian lama
Ester metil salisilat (Gaultheria procumbens), safrol

(Sassafra albidum) Minyak sandalwood dan terpentin peroral