Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BY : NURUL HIKMAH
PENGKAJIAN
Pola Perkemihan Gejala perubahan perkemihan faktor yg mpngaruhi pkemihan
Lanjutan..........
Inkontinensia urine
Kerusakan integritas kulit atau risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan : Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan :
kerusakan sensorik-motorik
Lanjutan......
Resiko infeksi berhubungan dengan :
higiene personal yang buruk insersi kateter uretra
Lanjutan ...........
Ikontinensia refleks berhubungan dengan :
kerusakan neurologis Penggunaan anastesi untuk pembedahan
kemih
Lanjutan......................
Inkontinensia total berhubungan dengan:
Adanya fistula Kerusakan neurologis
Perencanaan
dalam mengembangkan suatu rencana keperawatan, perawat menetapkan 7an dan hasil akhir yang diharapkan untuk setiap diagnosis
Implementasi
merupakan fase tindakan dlm proses keperawatan Perawat akan melakukan tindakan kolaboratif dan tindakan mandiri untuk mencapai hasil akhir serta tujuan yang di harapkan
Evaluasi Untuk mengevaluasi hasil akhir dan respon klien terhadap askep, perawat mengukur keefektifan semua intervensi
eliminasi
.Deskripsi kx ttg karakteristik feses
Rwyt diet Pkajian alat bantuan di rumah Rwyt pembedahan atau pnyakit yang
mempengaruhi sistem GI
Kberadaan & status diversi Rwyt Pengobatan Status emosional Rwyt Sosial mobilitas dan ketangkasan
Pengkajian Fisik
Pemeriksaan fisik abdomen terkait dengan eliminasi alvi meliputi inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi dikhususkan pada saluran intestinal. Auskultasi dikerjakan sebelum palpasi, sebab palpasi dapat merubah peristaltik. Pemeriksaan rektum dan anus meliputi inspeksi dan palpasi.
INSPEKSI FESES
Observasi feses klien terhadap warna, konsistensi, bentuk permukaan, jumlah, bau dan adanya unsur-unsur abdomen. Perhatikan tabel berikut :
KARAKTERISTI K Warna
KMGKINAN PNYBAB Adanya pigmen empedu (obstruksi empedu); pemeriksaan diagnostik menggunakan ba Rium Obat (spt. Fe); PSPA (lambung, usus halus); diet tinggi buah merah dan sayur hijau tua (spt. Bayam)
Merah
PSPB (spt. Rektum), beberapa makanan spt bit. Malabsorbsi lemak; diet tinggi susu dan produk susu dan rendah daging. Infeksi usus
Pucat
Konsistensi
Keras, kering
Diare
Dehidrasi, penurunan motilitas usus akibat kurangnya serat, kurang latihan, gangguan emosi dan laksantif a buse. Peningkatan motilitas usus (mis. akibat iritasi kolon oleh bakteri). Kondisi obstruksi rektum
Bentuk
Jumlah
Bau
Tergantung diet (100 400 gr /hari) Aromatik : dipenga-ruhi oleh makanan yang dimakan dan flora bakteri.
Sejumlah kecil bagian kasar makanan yg tdk dicerna, potongan bakteri yang mati, sel epitel, lemak, protein, unsur-unsur kering cairan pencernaan (pigmen
Tajam, pedas
Infeksi, perdarahan
Unsur pokok
Pus Mukus Parasit Darah Lemak dalam jumlah besar Benda asing
PEMERIKSAAN DIAGNOSA
Pemeriksaan diagnostik saluran gastrointestinal meliputi tehnik visualisasi langsung / tidak langsung dan pemeriksaan laboratorium terhadap unsur-unsur yang tidak normal.
diagnostik Diagnosa Keperawatan : kmampuan prwt u/ midentifiksi dx kep tdk hanya bgantung pd pkajian menyeluruh ttapi jg pd batasan karakteristik dan faktor2 yg dapat mganggu eliminasi
DIAGNOSA
NANDA meliputi : - Inkontinensia alvi - Konstipasi - Resiko terjadi konstipasi - Konstipasi yang dirasakan - Diare (aplikasi klinis dari diagnosa ini lihat pada pedoman diagnosa NANDA yang meliputi tujuan dan intervensi)
bowel training, manajemen ostomy berhubungan dengan kurangnya pengalaman Ansietas berhubungan dengan a. Hilangnya kontrol eliminasi alvi akibat ostomy b. Respon lain terhadap ostomy
Riwayat Keperawatan
Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan eliminasi fekal membantu perawat menentukan pola defekasi normal klien. Perawat mendapatkan suatu gambaran feses normal dan beberapa perubahan yang terjadi dan mengumpulkan informasi tentang beberapa masalah yang pernah terjadi berhubungan dengan eliminasi, adanya ostomy dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola eliminasi. Sebagai contoh untuk mengumpulkan riwayat keperawatan, perhatikan Assesment review sebagai berikut :
Inkontinensia Usus
Batasan karakteristik
- tetesan konstan dari masa lunak - bau feses - ketidakmampuan menunda defekasi - dorongan defekasi - laporan : ktdkmampuan mrasakan rectal penuh - kotoran feses dari celana/t4 tidur
tetapi tidak mengeluarkan feses yg berbentuk Tidak perhatian pada keinginan defekasi Kulit perianal kemerahan
Diare Kronik Defisit perawatan diri : toileting Kerusakan kapasitas pnampungan Pngobatan Imobilisasi Pnyalahgunaan laksatif
Perencanaan
Tuj. Kep. Kx dengan mslh eliminasi Kriteria Evaluasi - memahami eliminasi normal - mngembangkan kebiasaan defekasi yg teratur - mmahami dan mptahankan asupan cairan & mak yg tepat - mngikuti program olahraga yg tatur - mpo/ rasa nyaman
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, trauma kulit, distensi abdomen dan nyeri.
IMPLEMENTASI
Peningkatan Keteraturan Defekasi
Perawat dapat membantu klien memperbaiki
Memberikan privacy kepada klien saat defekasi Mengatur waktu, menyediakan waktu untuk defeksi Memperhatikan nutrisi dan cairan, meliputi diit tinggi
PRIVACY
Privacy selama defekasi sangat penting untuk kebanyakan orang. Perawat seharusnya menyediakan waktu sebanyak mungkin seperti kepada klien yang perlu menyendiri untuk defeksi. Pada beberapa klien yang mengalami kelemahan, perawat mungkin perlu menyediakan air atau alat kebersihan seperti tissue dan tetap berada dalam jangkauan pembicaraan dengan klien.
WAKTU
Klien seharusnya dianjurkan untuk defeksi ketika merasa ingin defekasi. Untuk menegakkan keteraturan eliminasi alvi, klien dan perawat dapat berdiskusi ketika terjadi peristaltik normal dan menyediakan waktu untuk defekasi. Aktivitas lain seperti mandi dan ambulasi seharusnya tidak menyita waktu untuk defekasi.
UNTUK KONSTIPASI
Tingkatkan asupan cairan dan instruksikan klien untuk minum cairan hangat dan jus buah, juga masukkan serat dalam diet.
Untuk Diare
Anjurkan asupan cairan dan makanan lunak.
Makan dalam porsi kecil dapat membantu karena lebih mudah diserap. Minuman terlalu panas / dingin seharusnya dihindari sebab merangkasang peristaltik. Makanan tinggi serat dan tinggi rempah dapat mencetuskan diare. Untuk manajemen diare, ajarkan klien sebagai berikut :
Hindari alkohol dan minuman yang Batasi makanan yang mengandung serat
menyebabkan diare
Jika diare telah berhenti, hidupkan
Untuk Flatulensi Batasi minuman berkarbinat, gunakan sedotan saat minum dan mengunyah gusi; untuk meningkatkan pencernaan udara. Hindari makanan yang menghasilkan gas, seperti kubis, buncis, bawang dan bunga kol.
LATIHAN
Latihan teratur membantu klien mengembangkan pola defekasi normal. Klien dengan kelemahan otot abdomen dan pelvis (yang mengganggu defekasi normal) mungkin dapat menguatkannya dengan mengikuti latihan isometrik sebagai berikut:
Implementasi
Peningkatan Keteraturan Defekasi Perawat dapat membantu klien memperbaiki keteraturan
defekasi dengan Memberikan privacy kepada klien saat defekasi Mengatur waktu, menyediakan waktu untuk defeksi Memperhatikan nutrisi dan cairan, meliputi diit tinggi serat seperti sayuran, buah-buahan, nasi; mempertahankan minum 2 3 liter/hari Memberikan latihan / aktivitas rutin kepada klien Positioning
Untuk Konstipasi
Tingkatkan asupan cairan dan instruksikan klien untuk minum cairan hangat dan jus buah, juga masukkan serat dalam diet.
Latihan
Klien dengan kelemahan otot abdomen dan
pelvis (yang mengganggu defekasi normal) mungkin dapat menguatkannya dengan mengikuti latihan isometrik sebagai berikut: Dengan posisi supine, perketat otot sbdomen dengan mengejangkan, menahan selama 10 detik dan kemudian relax. Ulangi 5 10 kali sehari tergantung kekuatan klien.
Desain suatu rencana dengan klien yang Asupan cairan sekitar 2500 3000 cc/hari Peningkatan diit tinggi serat Asupan air hangat, khususnya sebelum waktu
defekasi
2 3 minggu :
pergi ke toilet / duduk di Commode atau bedpan. Catat lamanya waktu antara pemberian suppository dan keinginan defekasi. waktunya, biasanya cukup 30 40 menit.
Berikan klien privacy selama defekasi dan batasi Ajarkan klien cara-cara meningkatkan tekanan pada
klien yang telah berhasil defekasi. Hindari negatif feedback jika klien gagal. Banyak klien memerlukan waktu dari minggu sampai bulan untuk mencapai keberhasilan
Evaluasi
Apakah asupan cairan dan
sudah sesuai ?
Apakah klien dan keluarga
memahami instruksi ?
THE END