Vous êtes sur la page 1sur 13

TUGAS INDIVIDUAL

Akuntansi manajemen 2

NURUL YUSYAWIRU 1102120570

UNIVERSITAS RIAU 2012/2013

KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas akhir semester ini tepat pada waktunya. Tugas ini saya kerjakan dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan topik Lean serta mencari referensi lainnya di internet . Tugas ini dapat terselesaikan karna adanya rasa tanggung jawab dan adanya kemauan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Saya harap apa yang saya kerjakan ini dapat membantu Anda dalam memahami topik ini . dan karena saya hanyalah manusia biasa, saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan tugas ini. Terima kasih. Wassalam.

Pekanbaru, 30 Mei 2013

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. 2 DAFTAR ISI ............................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4 A. Latar Belakang ............................................................................... 4 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5 A. Sejarah Lean ................................................................................... 5 B.Lean Manufaturing ...........................................................................6 C. Lean Accounting ............................................................................8 BAB III PENUTUP...................................................................................12 Kesimpulan .........................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 13

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketatnya persaingan dalam dunia industri pada zaman sekarang semakin memacu perusahaan manufacturing untuk meningkatkan terus menerus hasil produksinya dalam bentuk kualitas, harga, jumlah produksi, pengiriman tepat waktu, dengan tujuan yang lebih nyata. Usaha yang nyata dalam suatu produksi barang adalah mengurangi pemborosan yang tidak mempunyai nilai tambah dalam berbagai hal termasuk penyediaan bahan baku, lalu lintas bahan, pergerakan operator, pergerakan alat dan mesin, menunggu proses, kerja ulang dan perbaikan. Ide utamanya adalah pencapaian secara menyeluruh efisiensi produksi dengan mengurangi pemborosan. Oleh sebab itu pendekatan Lean Manufacturing sangat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada perusahaan. Dan Lean Manufacturing merupakan sistem produksi yang senantiasa mengupayakan penekanan pemborosan dengan melibatkan seluruh karyawan di dalam perusahaan. Dengan metode Lean Manufacturing diharapkan waste yang terjadi dapat berkurang sehingga produk atau komponen tersedia tepat pada waktunya, dalam jumlah yang tepat dan pada tempat yang tepat pula. Dengan demikian persediaan dapat ditekan seminim mungkin dan proses produksi akan mengalir, tidak terganggu sehingga dapat tercapai peningkatan efisiensi kerja perusahaan yang lebih baik. Metode akuntansi yang digunakan untuk mengatur tentang kerapihan dalam pelaksanaanya sehingga dapat membuat perusahaan menjadi lebih efisien dengan menghilangkan waste pada perusahaan disebut dengan Lean Accounting

B. Rumusan Masalah
a) b) c) d) Kapan awal mulai dikenalnya lean? Apakah yang dimaksud dengan lean? Bagaimana penerapan lean pada perusahaan manufakturing? Apa yang dimaksud dengan lean accounting dan bagaimana penerapannya?

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Lean
Perusahaan-perusahaan di Amerika selalu berusaha mencari strategi efisiensi baru yang dapat menurunkan biaya, meningkatkan output, menjadi lebih kompetitif, dan meningkatkan pangsa pasar. Perusahaan-perusahaan Jepang setelah masa PDII berusaha membangun kembali diri mereka. Masalah-masalah yang mereka hadapi sangat berbeda, bahkan bertolak belakang dengan apa yang ada di Barat. Pada saat Barat bergelimang dengan sumber-sumber daya, mereka mengalami kekurangan sumber daya manusia, material, maupun finansial. Kondisi ini memaksa mereka untuk mengembangkan praktek-praktek manufaktur baru yang rendah biaya. Pimpinanpimpinan perusahaan Jepang terdahulu seperti Eiji Toyoda, Taiichi Ohno, dan Shingeo Shingo dari Toyota Motor Company, mengembangkan sebuah sistem produksi yang disiplin dan berfokus pada proses yang sekarang dikenal sebagai Toyota Production System atau Lean Production. Tujuan dari sistem ini adalah untuk meminimumkan penggunaan sumber-sumber daya yang tidak memberi nilai tambah pada produk. Sedangkan konsep Lean Manufacturing dipopulerkan di Amerika oleh Massachusetts Institute of Technology dalam studi mengenai pergerakan dari produksi masal kearah produksi seperti yang dijabarkan dalam The Machine that Changed the World oleh Womack, Jones & Roos pada tahun 1990. Pada buku itu dibahas mengenai perbedaan besar antara kinerja perusahaan otomotif Amerika dan Jepang. Buku tersebut juga membahas elemen-elemen penting yang menyebabkan lean production bisa mewujudkan kinerja tinggi. Istilah lean digunakan karena metode bisnis Jepang menggunakan lebih sedikit usaha manusia, investasi, ruang produksi, material, dan waktu dalam semua aspek operasional. Persaingan antara perusahaan-perusahaan otomotif Jepang dan Amerika selama 25 tahun belakangan menyebabkan prinsip-prinsip lean diadopsi keseluruh bisnis manufaktur Amerika.

B. Lean Manufaturing
Arti dari Lean adalah suatu upaya untuk menciptakan aliran lancar produksi sepanjang value stream dengan menghilangkan segala bentuk pemborosan serta meningkatkan nilai tambah produk agar dapat memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Jadi Lean Manufacturing itu berarti pendekatan sistematis untuk mengidentifikasikan dan mengeliminasi pemborosan/waste melalui perbaikan berkesinambungan dengan aliran produk berdasarkan kehendak konsumen (pulll system atau JIT) dalam mengejar kesempurnaan. Waste didefiniskan sebagai segala aktivitas pemakaian sumber daya (resources) yang tidak memberikan nilai tambah (value added) pada produk. Terdapat 8 jenis waste yang tidak memberikan nilai dalam proses bisnis atau manufaktur, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Produksi berlebihan (overproduction) :memproduksi lebih banyak dari yang permintaan, atau memproduksi sebelum diinginkan. Hal ini terlihat pada simpanan material. Ini adalah akibat dari produksi berdasarkan permintaan spekulatif. Penyebab over produksi : Logika just-in-case (untuk jaga-jaga), Penggunaan otomatisasi yang salah, Proses setup yang lama, Penjadwalan yang salah, Ketidakseimbangan beban kerja, Rekayasa berlebihan, Inspeksi berlebihan, dll. 2. Menunggu (Waiting) : waktu menunggu dalam proses harus dihilangkan. Prinsipnya adalah memaksimalkan penggunaan / efisiensi pekerja daripada memaksimalkan penggunaan mesin-mesin. Penyebabnya : Ketidakseimbangan beban kerja, Pemeliharaan yang tidak terencana, Waktu setup yang lama, Penggunaan otomatisasi yang salah, Masalah kualitas yang tidak selesai, Penjadwalan yang salah, dll. 3. Transportasi (transportation) :tidak ada nilai tambah pada produk. Daripada memperbaiki transportasi, akan lebih baik bila dikurangi atau dihilangkan. Penyebabnya : Layout pabrik yang buruk, Pemahaman yang buruk terhadap aliran proses produksi, Ukuran lot besar, lead time besar, dan area penyimpanan yang besar dll 4. Memproses secara keliru/berlebihan (Inefficient Process) : harus dihilangkan dengan cara bertanya mengapa sebuah proses diperlukan dan mengapa sebuah produk diproduksi. Semua langkah proses yang tidak diperlukan harus dihilangkan. Penyebabnya : Perubahan produk tanpa perubahan proses, Logika just-in-case, Keinginan konsumen
6

yang sebenarnya tidak jelas, Proses berlebihan untuk menutupi downtime, Kurang komunikasi dll 5. Work In Process (WIP) : material antar operasi yang timbul karena lot produksi yang besar atau proses-proses dengan waktu siklus yang panjang. Penyebabnya : Melindungi perusahaan dari inefisiensi dan masalah-masalah tak terduga, Kompleksitas produk, Penjadwalan yang salah, Peramalan pasar yang buruk, Beban kerja tidak seimbang, Supplier yang tidak bisa diandalkan, Kesalahan komunikasi dll 6. Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion) : gerakan-gerakan tubuh yang tidak perlu, seperti mencari, meraih, memutar akan membuat proses memakan waktu lebih lama. Daripada melakukan otomatisasi terhadap gerakan sia-sia, operasionalnya sendiri yang seharusnya diperbaiki. Penyebabnya : efektifitas manusia/mesin yang buruk, metode kerja yang tidak konsisten, layout fasilitas yang buruk, pemeliharaan dan organisasi tempat kerja yang buruk, gerakan tambahan saat menunggu dll 7. Produk cacat (defective product) : memproduksi barang cacat, sehingga membutuhkan pengerjaan ulang atau bahkan dibuang karena tidak bisa diperbaiki. Jelas ini merupakan pemborosan pemakaian bahan, waktu, tenaga kerja, dan sumber daya yang lain. Aktivitas ini merupakan kesia-siaan yang sempurna. Mencegah timbulnya cacat lebih baik daripada mencari dan memperbaiki cacat. Penyebabnya : Kontrol proses yang lemah, Kualitas buruk, Tingkat inventory tidak seimbang, Perencanaan maintenance yang buruk, Kurangnya pendidikan / training / instruksi kerja, Desain produk, Keinginan konsumen tidak dimengerti dll 8. Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan (Underutilizing People) : kehilangan waktu, gagasan, keterampilan, peningkatan, dan kesempatan belajar karena tidak melibatkan atau mendengarkan karyawan. Penyebabnya : Budaya bisnis, politik, Perekrutan yang buruk, Rendah / tidak adanya investasi untuk training, Strategi upah rendah, turnover tinggi dll. Pada lean-manufacturer, pembelian raw material dilakukan hanya jika ada pesanan barang, karena lean manufacturer hanya akan berproduksi jika ada pesanan barang. Dan jumlah pemesanan harus sama jumlah yang dibutuhkan. Lean manufacturer tidak menyimpan raw material, warehouse hanyalah merupakan tempat persinggahan barang sementara. Lean manufacturer tidak membutuhkan EOQ, karena target persediaannya adalah zero inventories.
7

Jikapun ada harus dalam negligible level (dalam jumlah dan nilai yang dapat diabaikan). Hal ini dapat terjadi apabila perusahaan dikelola oleh seorang manager produksi yang memiliki production management skill yang kuat dan didukung oleh PPIC (Production Planner and Inventory Controller) yang kuat. Ketersediaan raw material akan bisa terjamin sepanjang pemesanan dilakukan tepat pada waktunya. Lean manufacturing, mentargetkan Zero Defect dengan Unit-by-unit Checking, dan pemeriksaan kualitas pada station nya, sehingga kualitas bisa terkendali sejak awal proses, hingga barang keluar dari station dalam kedaan telah terpacking, sistem ini bisa memeniminalisir defect hingga ke titik yang paling rendah. Jikapun masih ada kualitas yang jelek, maka aktifitas perbaikan tidak akan bolak balik memakan waktu. Konsep penggunaan Lean ini bisa saja digunakan pada perusahaan non-manufaktur. Karena penghapusan aktifitas yang tidak berguna selalu dibutuhkan diberbagai bidang perusahaan. Dan Lean Manufacturing System sudah terbukti kegunaannya dalam memangkas biaya yang tidak berguna.

C. Lean Accounting
Lean Accounting adalah konsep yang dirancang untuk mencerminkan kinerja keuangan pada perusahaan yang telah menerapkan sistem lean. Ada dua tekanan utama untuk lean accounting. Pertama adalah penerapan metode bersandar perusahaan akuntansi, kontrol, dan proses pengukuran. Hal ini tidak berbeda dengan metode untuk menerapkan lean proses lain. Tujuannya adalah untuk menghilangkan pemborosan, membebaskan kapasitas, mempercepat proses, mengurangi kesalahan dan cacat, dan membuat proses yang jelas dan dapat dimengerti. Yang kedua tekanan lean accounting adalah untuk secara mendasar mengubah akuntansi, kontrol, dan proses pengukuran sehingga mereka bersandar pada memotivasi perubahan dan perbaikan, menyediakan informasi yang cocok untuk pengendalian dan pengambilan keputusan, memberikan pemahaman tentang nilai pelanggan, benar menilai dampak keuangan ramping perbaikan, sederhana, visual, dan rendah limbah. Lean accounting tidak memerlukan metode akuntansi manajemen tradisional seperti penetapan biaya standar, biaya berdasarkan aktivitas, varians pelaporan, biaya-biaya, sistem

kontrol transaksi yang kompleks, dan membingungkan laporan keuangan. Hal ini digantikan dengan; Pengukuran kinerja lean terfokus Ringkasan sederhana biaya langsung value stream Pengambilan keputusan dan pelaporan menggunakan sistem box score Laporan keuangan yang sederhana sehingga dimengerti semua orang dan tepat waktu Penyederhanaan rasional dan penghapusan sistem kontrol transaksional Penghapusan penganggaran tradisional melalui penjualan bulanan, operasi dan SOFP Harga berbasis nilai Pemahaman yang benar tentang dampak lean terhadap keuangan

Visi dari Akuntansi Lean adalah a. Memberikan informasi yang akurat, tepat waktu, & dipahami untuk memotivasi transformasi lean seluruh organisasi, dan untuk pengambilan keputusan yang mengarah ke nilai pelanggan meningkat, pertumbuhan, profitabilitas, dan aliran kas. b. Gunakan alat bersandar untuk menghilangkan limbah dari proses akuntansi sambil mempertahankan kontrol keuangan menyeluruh. c. Sepenuhnya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (PSAK), peraturan pelaporan eksternal, dan internal persyaratan pelaporan. d. Dukungan budaya ramping dengan memotivasi investasi pada orang-orang, memberikan informasi yang relevan dan ditindaklanjuti, dan memberdayakan perbaikan terus-menerus pada setiap tingkat organisasi.

Metode lean paling sering digunakan dan dikembangkan untuk mendukung perusahaan manufaktur, dan sebagian besar pelaksanaan Lean Akuntansi telah dalam organisasi manufaktur. Namun sekarang metode lean juga digunakan ke industri lain seperti jasa keuangan, kesehatan, pemerintah, dan pendidikan ada beberapa contoh awal penerapan Lean Akuntansi di industri ini. Aplikasi metode lean ini pada tahap awal bersandar itu penting untuk menerapkan perbaikan bersandar di seluruh organisasi, dan ada tempat yang lebih cocok dari proses akuntansi. Ini
9

termasuk dekat akhir bulan, hutang, piutang, penggajian, akuntansi biaya, pelaporan biaya, dan sebagainya. Ada tiga alasan untuk menerapkan metode perbaikan bersandar dengan proses akuntansi: Proses akan ditingkatkan dan operasi perusahaan menjadi lebih baik. Orang-orang keuangan akan belajar banyak tentang metode lean. Lean tidak dipelajari dari buku, tetapi dari pengalaman. Penghapusan limbah akan membebaskan waktu untuk orang-orang keuangan untuk bekerja pada pengenalan Lean Akuntansi. Seperti yang telah disebut kan tadi, lean accounting menggunakan box scorecard dalam pelaporan keuangannnya. Contoh dari box scorecard dapat dilihat dibawah in.

Metode box scorecard fleksibel untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis keputusan, dan menggunakan pendekatan dasar yang sama bahwa kita tidak mencoba untuk menghitung biaya produk diserap sepenuhnya. Alih-alih dampak dari keputusan ini pada value stream secara keseluruhan digunakan untuk menilai kesesuaian setiap pilihan kita. Hal ini menyebabkan

10

pemahaman yang lebih baik dan keputusan yang lebih baik, bila digunakan dengan standar proses pengambilan keputusan Dalam keadaan paling tidak perlu untuk menghitung biaya produk atau jasa. perusahaan manufaktur tradisional biasanya menghitung biaya produk diserap sepenuhnya menggunakan metode yang kompleks untuk alokasi biaya overhead, dan mereka menggunakan biaya produk ini untuk pengambilan keputusan, penilaian persediaan, dan pengukuran kinerja dalam bentuk analisis varians dan metrik seperti efisiensi individu. metode yang serupa digunakan dalam organisasi layanan untuk memperkirakan biaya setiap layanan yang mereka sediakan. Perusahaan menggunakan metode akuntansi lean mengakui bahwa biaya standar dan metodemetode lain untuk produk atau layanan diserap sepenuhnya biaya menyebabkan keputusan yang buruk dan memotivasi perilaku anti-lean. Perusahaan-perusahaan ini juga menemukan bahwa tidak perlu untuk menghitung biaya produk karena semua menggunakan biaya produk tradisional di dalam perusahaan dapat diatasi dalam akuntansi lean menggunakan metode sederhana dan lebih baik. menggunakan Keputusan-keputusan, penilaian persediaan, pengukuran kinerja, dan biaya produk lainnya sepenuhnya terserap semua dicapai dengan menggunakan metode lain akuntansi ramping. Jika biaya produk diperlukan untuk melaporkan harga transfer internasional, maka ini dapat dihitung dengan menggunakan metode lean-berfokus lebih sederhana dan lebih seperti fitur & karakteristik biaya.

11

BAB III PENUTUP Kesimpulan


Lean yang muncul pada zaman setelah PDII ini sangat bermanfaat bagi perusahaanperusahaan yang ada pada zaman sekarang, karena penggunaannya yang mudah dan fleksibel serta bertujuan untuk mengurangi ataupun menghapuskan biaya tidak berguna yang ada pada perusahaan. Hal ini tentu saja akan menguntungkan perusahaan yang menggunakan sistem ini, dimana pada zaman sekarang persaingan antar perusahaan sangat sengit. Perusahaan yang menggunakan sistem ini biasanya juga menerapkan sistem JIT. Lean biasanya digunakan oleh perusahaan manufaktur karena pada perusahaan ini kemungkinan terjadinya biaya untuk transaksi atau aktifitas yang tidak berguna sangat besar, karena umumnya sistem ini pada perusahaan manufaktur maka terdapatlah istilah Lean Manufacturing System. Namun lean tidak hanya dapat digunakan pada perusahaan manufaktur saja, banyak perusahaan dibidang industry lain nya yang dapat menerapkan sistem ini. Penggunaan lean biasanya tidak banyak yang dapat dipelajari dari buku, lean dapat dipelajari dari pengalaman. Lean accounting sendiri merupakan konsep yang digunakan oleh perusahaan yang menggunakan sistem lean. Laporan keuangan lean biasanya dalam bentuk box scorecard.

12

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Lean Accounting. http://ekonomister.blogspot.com/2010/10/lean-

accounting.html. 21 Mei 2013

Diyandewi. 2012. Lean Accounting, Perhitungan Biaya Target, dan Balanced Scorecard. http://diyandewi.blogspot.com/2012/07/chapter-15-lean-accounting-perhitungan.html. 21 Mei 2013

Apriyono,

Andri.

2009.

Lean

Manufacturing

and

Lean Accounting.

http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/02/18/lean-manufacturing-and-lean-accounting/. 22 Mei 2013

Don R, Hansen, Marryanne M. Mowen. 2011. Akuntansi Manajerial. Jakarta. Salemba Empat

Lely.

2011.

Lean

Accouting.

http://lely-

seminarakuntansimanajemen.blogspot.com/2011/05/lean-accounting.html. 20 Mei 2013

13

Vous aimerez peut-être aussi

  • Perhitungan
    Perhitungan
    Document8 pages
    Perhitungan
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Flowchart
    Flowchart
    Document1 page
    Flowchart
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Akn 1
    Akn 1
    Document12 pages
    Akn 1
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • REHAB DUPLIKAT ISTANA
    REHAB DUPLIKAT ISTANA
    Document2 pages
    REHAB DUPLIKAT ISTANA
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Magik
    Magik
    Document11 pages
    Magik
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Usulan Proposal Tesis
    Usulan Proposal Tesis
    Document33 pages
    Usulan Proposal Tesis
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Kel 7
    Kel 7
    Document19 pages
    Kel 7
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal Kegiatan KKN Baru
    Proposal Kegiatan KKN Baru
    Document12 pages
    Proposal Kegiatan KKN Baru
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Undangan KKN
    Undangan KKN
    Document1 page
    Undangan KKN
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas Kelompok: Audit Keuangan Negara
    Tugas Kelompok: Audit Keuangan Negara
    Document12 pages
    Tugas Kelompok: Audit Keuangan Negara
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Audit Kas Negara
    Audit Kas Negara
    Document15 pages
    Audit Kas Negara
    Ici Jayanti
    0% (1)
  • Silabus - Audit Keuangan Negara - Kls A, B, C, D, E SMT GJL 2014-2015
    Silabus - Audit Keuangan Negara - Kls A, B, C, D, E SMT GJL 2014-2015
    Document6 pages
    Silabus - Audit Keuangan Negara - Kls A, B, C, D, E SMT GJL 2014-2015
    Santa Ulina Sitorus
    Pas encore d'évaluation
  • Magik
    Magik
    Document11 pages
    Magik
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Magik
    Magik
    Document11 pages
    Magik
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Tax Planning
    Tax Planning
    Document6 pages
    Tax Planning
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Statseko 2
    Statseko 2
    Document9 pages
    Statseko 2
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • VERIFIKASI SB
    VERIFIKASI SB
    Document16 pages
    VERIFIKASI SB
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Kanada
    Kanada
    Document6 pages
    Kanada
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Statseko 1
    Statseko 1
    Document9 pages
    Statseko 1
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • HAM DAN PENDIDIKAN
    HAM DAN PENDIDIKAN
    Document21 pages
    HAM DAN PENDIDIKAN
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Per en Can A An
    Per en Can A An
    Document22 pages
    Per en Can A An
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Metopel-Measurement of Variables
    Metopel-Measurement of Variables
    Document12 pages
    Metopel-Measurement of Variables
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Bab7 DESAIN EKSPERIMEN
    Bab7 DESAIN EKSPERIMEN
    Document18 pages
    Bab7 DESAIN EKSPERIMEN
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Statseko 1
    Statseko 1
    Document9 pages
    Statseko 1
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Metopel-Measurement of Variables
    Metopel-Measurement of Variables
    Document12 pages
    Metopel-Measurement of Variables
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Metopel
    Metopel
    Document16 pages
    Metopel
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Akmen
    Akmen
    Document13 pages
    Akmen
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation
  • Kanada
    Kanada
    Document6 pages
    Kanada
    Nurul Yusyawiru
    Pas encore d'évaluation