Vous êtes sur la page 1sur 4

LADY NOVIA HERLLY 1206321105

1. Fecal Coliform 2. Total Solids (TTS)

3. Dissolved Oxygen

4. pH

5. Turbidity

6. BOD

7. Nitrate

8. Total Phosphate

9. Temperatur

Sebelum pergantian nilai parameter air

Tabel di atas merupakan hasil awal dari parameter air yang dimasukkan. Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai 44. dalam Range, nilai 44 berarti kualitas air adalah BAD, maka diperlukan beberapa perubahan nilai dari parameter tersebut agar kualitas air lebih baik satu tingkat di atasnya, yaitu MEDIUM. Parameter yang diubah disini adalah nilai pH, nitrate, dan TSS. Pertimbangan yang diberikan mengenai perubahan nilai tersebut adalah sebagai berikut : 1. pH Besarnya pH suatu perairan adalah besarnya konsentrasi ion hidrogen yang terdapat di dalam perairan tersebut. Dengan kata lain nilai pH suatu perairan akan menunjukkan apakah air bereaksi asam atau basa. Secara alamiah pH perairan dipengaruhi oleh konsentrasi CO2 dan senyawa-senyawa yang bersifat asam. Sebagai reaksinya nilai pH perairan akan berubah menjadi rendah pada pagi hari, meningkat pada siang hari dan mencapai maksimum pada sore hari serta akan menurun kembali pada malam hari. Oleh karena itu pengukuran pH perairan sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari, karena pada saat-saat tersebut pH air mencapai puncak terendah dan tertinggi. Berdasarkan KepMenKes No. 907 Tahun 2002, nilai pH air berkisar antara 6.5 8.5. Maka nilai yang dimasukkan adalah 7 dan menghasilkan calculate sebesar 88. 2. Nitrate Tingginya kadar nitrat dalam sumber air atau perairan dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan, dan ikan. Kadar nitrat yang tinggi di dalam air minum dapat menyebabkan terganggunya sistem pencernaan manusia. Apabila kadarnya melebihi 1,0 mg/L di dalam makanan bayi maka hal ini dapat menyebabkan gejala blue baby yang dapat menyebabkan kematian. Untuk keperluan konsumsi sehari-hari kadar nitrat dalam air tidak boleh lebih dari 10 mg/L. Sumber air untuk perikanan akan turun kualitasnya apabila kadar nitrat lebih dari 0,5 mg/L. Berdasarkan KepMenKes No. 907 Tahun 2002, kandungan nitrate dalam air tidak lebih dari 50 ppm. Maka nilai yang dimasukkan adalah 50 dan menghasilkan calculate sebesar 10.

3. TSS

Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid) adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan. Penetrasi cahaya matahari ke permukaan dan bagian yang lebih dalam tidak berlangsung efektif akibat terhalang oleh zat padat tersuspensi, sehingga fotosintesis tidak berlangsung sempurna. Sebaran zat padat tersuspensi di laut antara lain dipengaruhi oleh masukan yang berasal dari darat melalui aliran sungai, ataupun dari udara dan perpindahan karena resuspensi endapan akibat pengikisan. Berdasarkan KepMenKes No. 907 Tahun 2002, kandungan TSS dalam air tidak lebih dari 50 ppm. Maka nilai yang dimasukkan adalah 50 dan menghasilkan calculate sebesar 87. Dengan melakukan berbagai perubahan parameter diatas, diperoleh nilai 53, yang masuk ke dalam Kualitas MEDIUM. Setelah pergantian nilai parameter air

Vous aimerez peut-être aussi