Vous êtes sur la page 1sur 4

KONSTIPASI

Dr.Sudarmanto.Sp.A

KONSTIPASI
PENGERTIAN Konstipasi adalah keterlambatan atau kesulitan buang air besar yang terjadi 1 minggu 2 kali per minggu atau lebih dari 3 hari berturut-turut. Gejala ini dikeluhkan oleh kira-kira 3% dari pasien yang diare ke dokter spesialis anak atau 25% pasien yang diare ke klinik gastroenterologi. Konstipasi kronis menyebabkan kecemasan orang tua pasien. Di dalam istilah konstipasi juga dikenal soiling dan encopresis. Soiling mempunyai arti terdapat bercak tinja di celana sedangkan encopresis mempunyai arti buang air besar tanpa disadari. Penyebabnya didapat anak umur 7 tahun, anak laki-laki 6 kali lebih sering dibandingkan anak perempuan LANGKAH PROMOTIF / PREVENTIF Mengajarkan pola makan yang benar, mengandung cukup serat, pemberian cairan yang culup, dan melatih berdefekasi yang benar. Toilet training mulai diajarkan sejak usia 1 tahun dan dikatakan gagal apabila pada usia 3 tahun anak belum dapat buang air besar dengan benar.

LANGKAH DIAGNOSIS
Anamnesis Ditanyakan mengenai keluhan tentang kesulitan buang air besar (BAB) 2 kali atau lebih dalam satu minggu (setiap mau BAB, anak terlihat mengejan dengan muka yang merah dan disertai dengan rasa nyeri). Apakah buang air besar sulit, terasa sakit, apakah diserta darah dan terasa nyeri perut (mulas). Apakah ada riwayat memakan obat-obatan atau makan makanan tertentu. Apakah didapatkan demam, perut kembung, nafsu makan menurun, mual, muntah, berat badan yang menurun, dan adanya gangguan pertumbuhan, dan apakah didapatkan diare berselang. Ditanyakan mengenai masalah dalam keluarga. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan abdomen : apakah teraba masa di sebelah kiri bawah. Pemeriksaan eksternal : pada perineum dan daerah perianal, apakah terdapat fisura ani. Pada pemeriksaaan colok dubur dirasakan tonus sfingter, ukuran rectum, dan apakah teraba tinja yang mengeras di dalam rectum (skibala). Apakah terlihat adanya darah dan tinja pada sarung tangan. Pemeriksaan Penunjang Darah perifer Tinja rutin Pemeriksaan darah kelainan metabolic (hipoteroid, hipoparatiroid, diabetes insipidus) Foto polos abdomen : terlihat adanya massa/skibala di daerah rectum Pemeriksaan lain disesuaikan dengan kemungkinan penyebab

Tata laksana

TERAPI

Tahap 1 Melakukan modifikasi makanan dengan banyak makanan berserat. Banyak minum Olah raga cukup Toilet training Tahap 2 Gunakan laksansia, untuk melunakkan tinja, dosis sesuai umur. Tahap 3 Apabila terjadi konstipasi kronik, mohon di rujuk ke dokter subspesialis gastrohepatologi anak. Bedah Diperlukan pada kasus Hirschprung, striktura ani dan adanya kelainan organic. Lain-lain (rujukan subspesialis, rujukan spesialisasi lainnya dll) Bila terjadi konstipasi kroik lebih dari 3 bulan, rujuk ke konsultan gastropatologi. PEMANTAUAN (MONITORING) Tumbuh kembang Pada konstipasi kronik dapat dijumpai gagal tumbuh. Bila ditemukan gagal tumbuh perlu dirujuk ke konsultan gastrohepatologi dan gizi.

Vous aimerez peut-être aussi