Vous êtes sur la page 1sur 17

PRODI S1 Keperawatan FIK UM Surabaya 2013

Anak

merupakan individu yang unik Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Anak-anak masih belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya Perkembangan kepribadian anak masih dalam fase oral sehingga ada kecenderungan untuk memasukkan segala yang dipegang ke dalam mulutnya. Anak-anak pada usia ini mempunyai sifat negativistik yaitu selalu menentang perintah atau melanggar larangan.

Anak

yang lebih muda berisiko menelan racun secara tidak sengaja Morbiditas dan mortalitas pada remaja lebih tinggi karena jumlah yang tertelan lebih besar dan mungkin jenisnya beragam, khususnya dalam kasus usaha bunuh diri

Racun

adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Keracunan adalah kondisi atau keadaan fisik yang terjadi jika suatu zat, dalam jumlah relatif sedikit, terkena zat tersebut pada permukaan tubuh, termakan, terinjeksi, terhisap, atau terserap dan selanjutnya menyebabkan kerusakan struktual atau gangguan fungsi. (Donna L. Wong, 2003)

Keracunan

merupakan suatu keadaan gawat darurat medis yang membutuhkan tindakan segera, keterlambatan dalam memberikan pertolongan dapat membawa akibat yang fatal Keracunan dapat terjadi melalui saluran cerna, saluran nafas, kulit dan mukosa atau parenteral tetapi yang terbanyak racun masuk melalui saluran cerna (75%) dan inhalasi (14%).

Anak

usia <6th menelan zat dalam jumlah yang lebih kecil. Zat yang paling sering ditelan: Produk pembersih Analgesik (acetaminophen) Produk perawatan diri/kosmetik Obat batuk dan flu Tanaman Obat topikal Pestisida, hidrokarbon

Anak

usia >6th menelan umumnya menyebabkan kematian: Analgesik Antidepresan Produk pembersih Hidrokarbon dan pestisida

Umur

dan Jenis Kelamin Umur (insiden tertinggi adalah pada umur 1-2 tahun). Jenis kelamin: anak laki-laki cenderung berulang dan kepribadian (berani, selalu ingin tahu, impulsif, tingkat aktifitas tinggi, dan membalas bila dihukum.) Lingkungan

Bahan-bahan yang dapat menyebabkan keracunaan adalah : Makanan Bahan-bahan kimia Obat-obatan Bahan-bahan keperluan rumah tangga (Household poison)

Rasa

terbakar di tenggorokan dan lambung. Pernafasan yang cepat dan dalam, hilang selera makan, anak terlihat lemah. Mual, muntah, haus, buang air besar cair. Sakit kepala, telinga berdenging, sukar mendengar, dan pandangan kabur. Bingung. Koma yang dalam dan kematian karena kegagalan pernafasan. Reaksi lain yang kadang bisa terjadi ; demam tinggi, haus, banyak berkeringat, bintik merah kecil di kulit dan membran mukosa.

Henti

nafas Henti jantung Korosi esofagus/trachea Syok, syndrome gawat nafas akut Edema serebral, konvulsi

Tes

Ferrichloride : tambahkan ferri chloride 10% pada urine. Tes positif bila urine kemudian berwarna ungu Pemeriksaan darah lengkap, kreatinin serum (N: 0,5-1,5 mg/dl), elektrolit serum (termasuk kalsium (N: 9-11 mg/dl)) Foto thorax kalau ada kecurigaan udema paru. Pemeriksaan EKG

DASAR

dan AWAL Pertahankan jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi yang adekuat Identifikasi bahan yang tertelan Hanya pada kasus tertentu, usahakan mengeluarkan bahan yang tertelan dan atau mengurangi jumlah yang terabsorbsi, atau bantu untuk menghilangkan Penatalaksanaan komplikasi

1) Tindakan emergensi a. Airway : Bebaskan jalan nafas, kalau perlu lakukan intubasi. b. Breathing : Berikan pernafasan buatan bila penderita tidak bernafas spontan atau pernapasan tidak adekuat. c. Circulation : Pasang infus bila keadaan penderita gawat dan perbaiki perfusi jaringan.

2) Identifikasi penyebab keracunan. 3) Eliminasi racun. 1. Racun yang ditelan a) Rangsang muntah b) Kumbah lambung d) Diuretika paksa ( Forced diuretic ) e) Dialysis

2. Racun yang disuntikkan atau sengatan a) Immobilisasi b) Pemasangan torniquet diproksimal dari suntikan c) Berikan antidotum bila ada 3. Racun pada kulit dan mata Lepaskan semua yang dipakai kemudian bersihkan dengan sabun dan siram dengan air yang mengalir selama 15 menit.

4. Racun yang dihisap melalui saluran nafas Keluarkan penderita dari ruang yang mengandung gas racun. Berikan oksigen. Kalau perlu lakukan pernafasan buatan.

1. Pemberian cairan dan elektrolit 2. Perhatikan nutrisi penderita 3. Pengobatan simtomatik ( kejang, hipoglikemia, kelainan elektrolit dsb.)

Vous aimerez peut-être aussi