Vous êtes sur la page 1sur 15

Lensa

Tercelup 1 sisi oleh humor aqueous dan didukung pada sisi lain oleh humor vitreous Tidak dibekali darah, tapi secara metabolik aktif Mendapatkan nutrisi dari dan mengeluarkan buangan ke humor aqueous Terdiri dari air dan protein terdapat juga albuminoid-2, enzim, dan protein membran yang disintesis di 1 lapisan epitel di sekeliling sudut lensa.

Protein2 lensa sensitif terhadap perubahan2 oksidasi-reduksi, osmolaritas, kenaikan konsentrasi metabolik yang berlebihan dan irradiasi UV Integritas struktural lensa dipertahankan oleh : - keseimbangan osmotik oleh Na+/K+/ATPase - keseimbangan status redoks oleh glutathion reduktase - untuk pertumbuhan dan pemelihahraan oleh protein dan proses metabolik lainnya. Enersi untuk proses2 tsb dari metabolisme glukosa; 85% dari glikolisis, 10% dari jalur pentosa fosfat, 3% dari TCA, ini oleh sel2 yang lokasinya di-perifer

Crystallin alfa-beta, adalah small heart shock proteins (sHSP) atau pengawal (chaperone) yang berfungsi membantu mempertahankan protein2 lensa dalam keadaan aslinya, tidak teragregasi. Ekspresi tertinggi kristalin2 tersebut ada di-lensa mata, tapi juga muncul di-jaringan lain (seperti skeletal & otot jantung), dimana mereka terlibat dalam pembentukan filamen, mutasi dalam kristalin. Jadi, 1 individual predisposisi tidak hanya terbentuk katarak, tapi juga kemungkinan kelemahan otot dan gagal jantung. Kebutuhan fisik yang paling penting dari protein2 lensa ini adalah dipertahankannya kondisi kristal yang jernih tidak keruh

Daerah sentral lensa, nukleus atau inti t.d sel2 yang ada sejak lahir. Lensa tumbuh dari tepi, dan pada manusSia ia bertambah berat dan tebal dengan tambahnya umur dan menjadi kurang elastis. Ini menuju kehilangan penglihatan dekat, 1 kondisi normal yang disebut Presbyopia.

Age (years) 10 20

Focal Distance (in) 2,8 4,4

35
45 70

9,8
26,2 240,0

Katarak Senilis Perubahan pada susunan arsistektur kristalin lensa dan protein2 lensa lain yang berhubung usia, dan karena perubahan2 pemecahan molekul protein yang mulai dari ujung C-, deamidasi dan rasemisasi residu aspartyl Katarak diabetik karena : - aldose reduktase & dehydrogenase osmolaritas lensa - bila kadar gula lensa tinggisorbitol (aldose reduktase)fruktose (polyol dehydrogenase) Pada lensa manusia, rasio aktivitas2 enzim ini lebih menguntungkan akumulasi Sorbitol, karena ia tidak dipakai jalur metabolisme lain dan difusi keluar lensa agak lambat

Akumulasi sorbitol osmolaritas lensa organisasi struktural kristalin kecepatan agregasi & denaturasi protein daerah lensa yang sinar-nya ter-pencar2 katarak Keadaan normal : - pembentukan sorbitol tidak masalah - Km aldose reduktase untuk glukose 200mM sorbitol yang terbentuk sangat sedikit Pada penderita Diabetik : kadar glukose dalam darah aktivitas enzim aldose reduktase

Lensa mata memfokuskan sinar ke retina yg t.d lapisan2 neuron. Sel batang neuron fotosensori yang utama, untuk resolusi gtinggi & visus malam10 per retina. Sel krucut ada 3 subtype,<< sensitif terhadap cahaya, tapi dapat membedakan warna. Jumlahnya 3x10 per retina. Ke2 jenis sl ini adalah neuron2 panjang, sempit dan spesialis sensorik.membentuk synap2 dengan barisan2 dari neuron2 interkoneksi yang membawa & mengintegrasikan sinyal elektrik. Sinyal ini akhirnya dari ganglion neuron2 melewati saraf optik menuju ke otak.

Vitamin A : komponen dari pigmen visual sel batang & krucut Rhodopsin : pigmen visual sel batang di-retina t.d 11-cis retinal, yang terikat protein Opsin Sinar (phonton)Rhodopsinsuatu seri isomerisasi fotokimiapemutihan pigmen visualAll trans retinal + Opsin Proses tersebut mimicu 1 impuls sarafn.opticus otak Regenerasi rhodopsin: all trans retinal 11-cis retinal +OpsinRhodopsin Reaksi yang serupa berlaku di sel krucut untuk visus warna

Mekanisme sinar merangsang sel krucut serupa dengan batang. Ada 3 type sel krucut : tergantung isi pigmen visual biru, hijau atau merah Bila 11-cis retinal berikatan dengan protein visual yang berbeda, residu asam amino pada area lokal sekitar basa yang terprotonasi & sistem ikatan yang berkonjugasi mempengaruhi tingkat enersi & memberi spektrum absorpsi yang maxima yang berbeda untuk tiap pigmen warna

Gen2 yg menyandi pigmen visual telah dipetakan ke-kromosom2 spesifik. Gen rhodopsin terletak di-kromosom 3, gen pigmen biru dikromosom 7, pigmen merah & hijau di-kromosom X visus warna terjadi dg sel krucut memakai protein fotoreseptor (opsin) utk mendeteksi sinar dari regio spektrum yg berbeda. Perbedaan opsin2 tsb menempatkan chromophore, 11-cis retinal, dlm lingkungan yg berbeda, dg hasilnya 3 fotoreseptor memepunyai spektrum absorpsi yang berbeda. Mata manusia membedakan warna & corak dg mengintegrasikan hasil dari 3 jenis sel krucut, yg masing2 berisi 1 dari 3 fotoreseptor. Buta warna seperti tidak mampu membedakan merah & biru, secara genetik diturunkan pada manusia. Jenisnya tergantung jenis mutasi opsin Dichromat-merah (fotoreseptor merah,hanya dapat lihat 2 warna) Dichromat-hijau (kehilangan fotoreseptor hijau) Red/green-anomalous trichromat fotoreseptor merah/hijau ada, tapi rangkaian asam aminonya berubahspektrum absorpsi berubah visus warna abnormal (tergantung pigmen yg kena)

-karoten :sebagai antioksidan, pada tensi O2 yg rendah dalam tubuh manusia, ia bekerja sangat efektif me<< risiko yg ditimbulkan radikal bebas & oksidan kuat yang lain. Me<< risiko katarak mata Retinyl fosfat: perlu utk sintesis glykoprotein (komponen penting mukus)<< mukusepitel mata kering Retinol dan / asam retinoat : mengatur sintesis keratin, bila >>, permukaan epitel terkeratinisasi/bertanduk menggantikan epitel normal yang basah dan lentur

<< Vitamin A : - Infeksi (karena keratinasasisel-sel epitel) - Buta Malam karena defek siklus Visual) - Xerophthalma (bentuk keratinasi kornea yang lanjut / parah) ulkus kornea buta

Vous aimerez peut-être aussi