Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
kecenderungan peningkatan risiko dari PAD dan penyakit jantung koroner, kemungkinan dikarenakan sindrom nefrotik diasosiasikan dengan dislipidemia, hipertensi, dan pemberian terapi steroid. Perjalanan penyakit ini terjadi akibat kelainan metabolisme lipid. ApolipoproteinB (apo-B)-yang berisi lipoprotein majemuk berada dalam kondisi yang meningkat sehingga menimbulkan terjadinya peningkatan kolesterol total dan kolesterol low-density lipoprotein (LDL). Peningkatan kadar trigliserid terjadi pada hipoalbuminemia berat. Teori yang menjelaskan terjadinya hiperlipidemia pada sindrom nefrotik adalah peningkatan sintesis lipoprotein-lipoprotein yang timbul bersamaan dengan peningkatan sintesis albumin hepar akibat adanya hipoalbuminemia. Peningkatan angka mortalitas dari penyakit ginjal kronik/chronic kidney disease (CKD) akibat dari peningkatan komplikasi-komplikasi kardiovaskuler, kalsifikasi vaskuler yang diinduksi oleh peningkatan kadar kalsium dan fosfat, dan uremia merupakan faktor risiko mayor dan secara independen berasosiasi dengan penyakit-penyakit kardiovaskuler dan kematian yang diakibatkan komplikasi kardiovaskuler. CKD yang diinduksi penyakit kardiovaskuler menyebabkan kekakuan pada dinding pembuluh darah di cabang arteri menyebabkan hipertensi sistolik dan hipertrofi ventrikel kiri. Managemen dari CKD bersifat kompleks dan sulit ditangani sehingga deteksi dini dan terapi yang lebih awal merupakan hal yang sangat krusial dan penting untuk mengurangi angka mortalitas terkait komplikasi kardiovaskuler. Atherosclerosis sebagai komplikasi kardiovaskuler menimbulkan peripheral arterial disease (PAD). PAD yang muncul dapat terlihat dengan mengukur tekanan darah di kaki dan tangan kemudian membandingkan hasil pengukuran tersebut sehingga didapatkan nilai ankle brachial index (ABI). Pengukuran ABI merupakan pengukuran noninvasif sehingga dapat dilakukan pada pasien anak sebagai deteksi dini terjadinya aterosklerosis pada penderita sindrom nefrotik.
1.2 Permasalahan Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian sebagai berikut: Bagaimanakah perbandingan rerata nilai ankle brachial index sebagai prediktor perkembangan atherosclerosis pada pasien anak dengan sindrom nefrotik dibandingkan dengan anak normal?
1.3 Tujuan penelitian Menganalisis perbandingan rerata nilai ankle brachial index sebagai prediktor perkembangan atherosclerosis pada pasien anak dengan sindrom nefrotik dibandingkan dengan anak normal.