Vous êtes sur la page 1sur 2

ASPEK FARMAKOKINETIKA, KIMIAWI OBAT, MEKANISME KERJA OBAT Senyawa aktif : senyawa kimiawi yg mampu memicu terjadinya aktifitas

biologi di dlm organisme hidup Aktivitas biologi : keseluruhan perubahan2 di dlm suatu sistem biologi yg dipicu/disebabkan olh senyawa aktif Senyawa obat : senyawa aktif yg dpt berfungsi untuk pencegahan, peredaan, penyembuhan atau pengenalan penyakit Optimisasi senyawa aktif : dimaksudkan untuk mengurangi/meminimalkan efek samping dgn memperhatikan aspek farmakokinetik obat, absorpsi, distribusi, metabolisme, ekskresi. Aspek farmakokinetika obat : - efek kerja obat merupakan hasil dari berbagai proses kompleks yg terjadi di dlm tubuh - proses tersebut tdd tiga fase : farmasetik, farmakokinetik, farmakodinamik Fase farmakokinetik : tdd proses2 absorpsi, distribusi, metabolisme, eksresi, perlu ditelaah dlm upaya optimisasi senyawa aktif menjadi senyawa obat Absorpsi : proses penyerapan/pengambilan dari permukaan tubuh (termasuk traktus gastrointestinal) ke dlm sistem sirkulasi (aliran darah/limpa) Difusi Pasif : Laju difusi zat sebanding dgn gradien konsentrasi, luas permukaan membran, koefisien distribusi, koefisien difusi Difusi Terfasilitasi : merupakan proses pasif, mengikuti gradien konsentrasi, terjadi interaksi dgn protein khusus, bs terjadi penjenuhan Transor aktif : melawan gradien konsentrasi, melalui membran. Dibutuhkan energi dari pemutusan ATP Pinositosis, fagositosis : pinositosis : tetesan cairan berukuran kecil, fagositosis : partikel padat berukuran kecil. Keduanya diserap scr vesikel Distribusi : transpor reversibel zat dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya. Faktor yg mempengaruhi dari sisi organisme: aliran darah organ dan jaringan, permeabilitas membran, perbedaan pH Faktor yg mempengaruhi dari sisi zat : ukuran molekul, ikatan protein plasma dan jaringan, kelarutan dan sifat kimiawi Metabolisme : reaksi2 yg dialami suatu senyawa (obat) di dlm tubuh, pd umumnya senyawa menjadi lebih polar dan mudah diekskresikan. Fase 1 : oksidasi, reduksi, demetilasi, deasetilasi, dll. Fase 2 : konjugasi dgn sulfat, tiol, glukuronat, dll

Isoteris, bioisosteris Pertukaran atom2 dlm suatu molekul tnp menyebabkan perubahan sifat2. Perluasan olh erlenmeyer : Isosteris : atom, ion, molekul yg lapisan elektron terluarnya dpt dianggap identik Sekarang : gugus dgn konfigurasi sterik dan elektronik yg mirip dianggap isosterik Biososteris : senyawa yg memenuhi definisi isosteris dan memiliki tipe aktivitas biologi yg mirip Konfirmasi Spatial Kemungkinan 1: kedua enantiomer memiliki aktivitas biologi yg sama, kekuatannya berbada Kemungkinan 2: hanya slh satu enantiomer yg aktif, obat idealnya digunakan enantiomer murni (yg aktif) Kemungkinan 3: kedua enantiomer scr kualitatif dan kuantitatif memiliki efek sama Kemungkinan 4: kedua enantiomer scr kualitatif memiliki efek yg berbeda Kemungkinan 5: kedua enantiomer memiliki efek yg berlawanan Agonis Antagonis Agonis : ikatan ligan-target menyebabkan reaksi lanjutan Antagonis : obat menghalangi pengikatan ligan fisiologis dgn molekul target Komplek Transfer muatan Komplek yg membentuk pasangan ion dimana terjadi keadaan transisi transfer muatan Kelompok donor dan akseptor muatan Interaksi dipol-dipol, ikatan ionik Perbedaan elektronegativitas antar atom menyebabkan distribusi elektron asimetrik dlm suatu molekul: terbentuk dipol elektronik Terjadi pd berbagai gugus fungsi yg lazim tdpt pd molekul obat: keton, ester, eter, amid, nitril dll Reseptor terikat protein G Topologi reseptor : rantai polipeptida 400-500 asam amino, 7 domain transmembran, masin2 20 a.a Ligan-reseptor -> aktivasi protein G -> aktivasi/hambat suatu enzim -> yg mengaktivasi ion channel/second messenger

Vous aimerez peut-être aussi