Vous êtes sur la page 1sur 3

ANALISA ARTIKEL

1. Judul Artikel Tata laksana Nutrisi pada Bayi Berat Lahir Rendah 2. Kata kunci Nutirisi, bayi berat lahir rendah, enteral, prematur. 3. Penulis Artikel Sri Sudaryati Nasar 4. Latar belakang masalah Pemberian nutrisi bayi berat lahir rendah (BBLR) tidak sama dengan pemberian pada bayi cukup bulan, hal ini karena kematangan fungsi saluran cerna, enzim serta kemampuan pengosongan lambung yang berbeda dengan bayi cukup bulan. Kebutuhan nutrisi BBLR merupakan kebutuhan yang paling besar dibandingkan kebutuhan masa manapun dalam kehidupan. Kebutuhan ini mutlak untuk kelangsungan hidup serta tumbuh kembang yang optimal. Belum ada standar kebutuhan nutrien yang disusun secara tepat untuk BBLR sebanding dengan air susu ibu (ASI). 5. Tujuan Artikel Tujuan dari penelitian ini adalah menilai jenis kebutuhan nutrien dipenuhi mendekati kecepatan tumbuh dan komposisi tubuh janin normal sesuai masa gestasi serta mempertahankan kadar normal nutrien dalam darah dan jaringan tubuh. 6. Kesimpulan artikel Pada tata laksana nutrisi BBLR banyak faktor yang mempengaruhinya, sehingga tidak dapat disamaratakan, tetapi harus dilakukan secara individual, kasus per kasus, terlebih pada BBLR dengan masalah medis. Tujuan utama tata laksana nutrisi adalah tercapainya tumbuh kembang yang optimal dengan pembanding tumbuh kembang janin sesuai masa gestasinya. ASI merupakan

nutrisi yang paling tepat karena sudah terbukti berbagai keunggulannya tanpa melupakan pemberian human milk fortifie. Formula prematur merupakan alternatif pada keadaan tidak didapatnya ASI. Cara pemberian nutrisi, cara, jumlah, dan frekwensi serta peningkatan jumlah asupan formula merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan tata laksana nutrisi serta pencegahan komplikasi. Penggunaan formula transisi after discharge formula (ADF) atau pretern discharge formula (PDF). Dapat dianjurkan walaupun demikian penggunaan Formula standar ataupun Formula Prematur dapat terus digunakan sesuai pertimbangan klinis. 7. Kelemahan yang di dapat pada artikel ini, yaitu : 1) Tidak membahas secara terperinci dari cara pemberian nutrisi, jumlah yang di butuh dan frekuensi serta peningkatan jumlah asupan formula. 2) Tidak menjabarkan lebih lanjut tentang after dischange formula (ADF) atau pretern dischenge formula (PDF). 8. Kelebihan yang di dapat pada artikel ini, yaitu : 1) Memberikan alternatif penggati ASI dalam penangan bayi berat lahir rendah untuk memenuhi nutrisi selama berat tidak memnuhi. 2) Pemberian nutrisi enteral dengan menggunakan formula transisi sangat baik karena merupakan peralihan dari nutrisi formula prematur dengan 24 kkal/fl.oz 9. Manfaat yang di dapat pada artikel ini bagi kesehatan, yaitu : 1) Dapat menjadi langkah awal penanganan balita berat lahir rendah dalam tatalaksana nutrisi untuk mencukupi kebutuhan harian bayi berat lahir rendah. 2) Memberikan sumber referensi bagi para peneliti dalam melakukan penelitian dalam hal yang sama. 3) Dapat menjadi terapi alternatif sebelum mendapatkan perawatan bayi berat baru lahir (BBLR) dalam memenuhi nutrisi kebutuhannya.

4) Bagi perawat dapat memberikan asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah dengan pemenuhan nutrisi nya serta dapat memebrikan pendidikan kesehatan pada keluarga bayi untuk pemenuhan nutrisi bayi berat lahir rendah (BBLR) . 5) Bagi rumah sakit memberikan rujukan untuk standar pelayanan penatalaksanaan bayi berat lahir rendah (BBLR).

Vous aimerez peut-être aussi