Vous êtes sur la page 1sur 40

Penyakit paru

Peningkatan respons Obstruksi saluran napas saluran napas terhadap yang reversibel baik Inflamasi saluran napas secara spontan berbagai rangsangan maupun dengan (hipereaktivitas) pengobatan

Apa penyebab Asthma?


A. Faktor predisposisi
Genetik Yang diturunkan adalah bakat alerginya -> terpapar dengan faktor pencetus -> mudah terkena penyakit asma bronkial. Alergen Perubahan cuaca Stress Lingkungan Kerja Olahraga / aktifitas jasmani yang berat
4

B. Faktor Presipitasi

Apa faktor resiko penyakit Asthma?


1. Faktor genetic 2. Factor atopi 3. Airway hyerresponsiveness 4. Allergen indoor 5. Allergen outdoor 6. Occupational sensitizier 7. Asap Rokok 8. Polusi udara 9. Infeksi Pernapasan 10.Infeksi parasit 11.Status sosioekonomi 12.Besar keluarga 13.Diet dan obat-obatan 14.obesitas

Apa gejala Asthma?


Bersifat episodik, dengan napas berbunyi ngikngik (wheezing), kesulitan bernapas, dada sesak, dan batuk. Gejala dapat terjadi spontan atau dipresipitasi atau eksaserbasi dengan berbagai trigger yang berbeda, seperti tersebut diatas.

7 Jurus ampuh mengatasi Asthma


1. Edukasi mengenai penyakit asma pada penderita dan keluarganya 2. Mengetahui obat asma, kegunaan dan efek samping 3. Mengobati dan mengelola asma 4. Memahami faktor pencetus serangan asma dan cara mengendalikannya 5. Membuat action plan (rencana emergensi) 6. Rehabilitasi dan peningkatan kebugaran jasmani (olahraga atau latihan jasmani terpimpin) 7. Follow up
7

Tujuan olahraga pada pasien Asthma


1.
Meningkatkan kebugaran jasmani dan daya tahan tubuh

Menjaga keseimbangan saraf simpatis dan parasimpatis -> meurunkan kejadian serangan

2.
Memperkuat otot pernapasan

3.

Mengurangi dan memperingan kekambuhan

4.
Mengurangi pemberian obat-obatan

5.

Prinsip Olarahraga pada pasien Asthma


Program latihan fisik harus sesuai dengan kebutuhan masingmasing individu sesuai dengan gangguan pernapasan yang telah dinilai pada exercise testing. Jenis latihan yang dipilih diharapkan dapat secara langsung meningkatkan kapasitas fisik yang menunjang aktivitas sehari-hari Intensitas latihan disesuakan dengan kapasitas fungsional penderita, seperti berjalan, renang (intensitas rendah dan bisa digunakan dengan durasi lama) Metode denyut jantung dipergunakan untuk menentukan intensitas aktivitas fisik Melakukan pemanasan dan olahraga aerobik level ringan dengan durasi lebih untuk menyiapkan olahraga dengan intensitas lebih Menghindari faktor presipitasi serangan, seperti lingkungan yang tercemar udara, dingin, dan sebagainya Memperpanjang durasi pendinginan
ODonnell et al. 2001:770
9

Latihan olahraga yang dianjurkan


Frekuensi 3-5 kali/minggu Intensitas : hingga 60% frekuensi denyut nadi maksimal Durasi : 30-60 menit Latihan secara intermiten dengan metode 4-24, yaitu 2 menit latihan keras dan 4 menit latihan ringan, didahului dengan pemanasan dan diakhiri pendinginan (Sherril, 1981)
10

OLAHRAGA PADA PENDERITA ASMA

Jenis : olahraga yang memaksa seseorang untuk menghadapi O2 dan CO2 dalam tubuh -> penderita teradaptasi menghadapi serangan asma-> memperingan beratnya serangan asma. Contoh : bersepeda, jalan, lari, olahraga air (renang) Latihan di darat dan air memiliki efek yang sama. Tetapi, renang adalah jenis latihan yang paling jarang menimbulkan serangan (EIA).
(Emtner, 1998)

11

OLAHRAGA YANG DIANJURKAN


1. Olahraga dengan intensitas sedang atau ringan: lari-lari, bersepeda, berjalan, berenang 2. LATIHAN PERNAPASAN Prinsip : Memperpanjang fase ekspirasi Mengurangi aktivitas bagian dada atas Mengajarkan pernapasan diafragma Merelaksasikan otot yang tegang Meningkatkan fleksibilitas otot interkostalis, pektoralis, dan trapesius Merelaksasikan otot yang kontraksi dan melenturkan otot antar tulang iga, otot dada, otot bahu, serta punggung. 3. Latihan meniup dengan hidung untuk menarik lendir yang ada di rongga pernapasan ke atas -> lebih mudah untuk dikeluarkan dan tidak menyumbat napas. Contoh : meniup balon, bola pingpong atau meniup lilin pada anak-anak.

12

OLAHRAGA PENYEBAB EXERCISE INDUCED ASTHMA (EIA)


Olahraga yang menyebabkan sulit dan berat saat bernapas. Contoh : olahraga aerob yang berlebih (lari cepat atau jauh) lebih cepat memicu serangan

dibandingkan olahraga seperti jalan cepat, olahraga permainan dan


weightlifting Faktor yang memicu atau meperparah Exercise-Induced Asthma (EIA) :
1.

Udara dingin
Udara kering Polusi udara , seperti asap rokok atau asap kendaraan

2.

3.

4.

High pollen counts


Sedang mengalami infeksi saluran napas Bahan kimia, seperti klorin yang terdapat pada kolam renang.

5.

6.

13

FARMAKOTERAPI EXERCISE INDUCED ASTHMA (EIA)


2 agonist Bronkodilator paling efektif, meningkatkan klirens mukosiliari, stabilisasi sel mast dan menstimulasi otot skelet. Efek cepat (terutama bagi EIA), efek samping minimal Inhalasi lebih baik dan cepat 1. Short acting 2 agonist : albuterol, bitolterol, pirbuterol, terbutalin -> untuk gejala akut 2. Long acting 2 agonist : salmeterol dan furmoterol -> sebagai preventif dan kontrol jangka panjang kontraindikasi : alergi obat, aritmia jantung (takikardi, angina), anestesi lokal di daerah tertentu (edema), dilatasi jantung, kasus vasopresor (glaukma sudut sempit) Kortikosteroid (inhaler) Menurunkan aktivitas sel terinflamasi dan meningkatkan efek beta adrenergik Indikasi : terapi pemeliharaan dan profilaksis. Efek samping : iritasi tenggorokan, mulut kering Sediaan (inhalasi) : beklometason, budenoside, ciclesonide, flunisolide, fluticasone, mometasone
14

FARMAKOTERAPI EXERCISE INDUCED ASTHMA (EIA) . . .


Antagonis reseptor leukotrien - Zafirlukas : antagonis reseptor leukotrien D4 dan E4 yang selektif dan kompetitif, komponen anafilaksis reaksi lambat. Indikasi : profilaksis dan perawatan pada asma kronik - Montelukast sodium, zilueton Kromolin natrium (nebulizer) Antiinflamasi (penghambat pelepasan mediator, histamin dari sel mast) Bekerja lokal pada paru-paru Mencegah bronkospasme /profilaksis-> inhalasi diberikan dengan nebulasi segera sebelum latihan fisik Efek samping : bronkospasme (pada penggunaan berulang akibat penurunan fungsi paru), batuk
15

FARMAKOTERAPI EXERCISE INDUCED ASTHMA (EIA) . . .


Antikolinergik Ipratropium bromida (inhalasi oral) : parasimpatolitik/antikolinergik -> antagonis asetilkolin -> menghambat refleks vagal -> bronkodilatasi lokal Ipratropium bromida (semprot hidung) : antisekresi kelenjar serosa dan seromukus mukosa hidung Indikasi : bentuk tunggal atau kombinasi dengan bronkodilatr lain (beta adrenergik) Efek samping : sakit punggung, dada, bronkitis, batuk, mulut kering

16

SUMBER :
American Family Physician Exercise is medicine. 2011. Asthma. Australia: Exercise and Sport Science Australia Fit Facts (From the American Council on Exercise). 2001. Exercise and Asthma. America : American Council on exercise (ACE) Global Initiative for Asthma (GINA). 2005. Global Strategy for Asthma Management and Prevention Kesehatan Olahraga Kuratif Mayo clinic Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2006. ASMA Pedoman Diagnosis dan Penatalasanaan di Indonesia. Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
17

Apa itu Osteoporosis?


Osteoporosis = osteo (tulang) + porous (keropos) Penyakit dengan sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai perubahan mikroarsitektur tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya menimbulkan akibat meningkatnya kerapuhan tulang dengan risiko terjadinya patah tulang (WHO, 1992)
19

Apa penyebab Osteoporosis?


Pasca menopause Osteoporosis senilis Osteoporosis sekunder Disuse osteoporosis

20

Faktor Resiko?
Tidak dapat dikendalikan: 1. Jenis kelamin & Usia 2. Genetic 3. Menopause Dapat dikendalikan: 1. Aktivitas fisik 2. Diet 3. Merokok 4. Minuman keras/beralkohol & minuman soda 5. Stres
21

Apa Gejala Osteoporosis?


Silent Disease Nyeri tulang belakang yg kronik atau hilangtimbul (intermittent) Tinggi Badan berkurang Patah tulang Dowagers hump

22

Apa tujuan olahraga pada pasien Osteoporosis?


1. Mengurangi penipisan tulang dan menurunkan resiko patah tulang 2. Meningatkan kekuatan otot 3. Meningkatkan keseimbangan 4. Meningkatkan kesejahteraan hidup 5. Meningkatkan fungsi kognitif (otak) 6. Mempertahankan atau memperbaiki postur tubuh 7. Meringankan atau mengurangi rasa sakit yang terkait dengan kondisi lain seperti osteoarthritis 8. Menurunkan Resiko komplikasi medis yang lain
23

Exercise
Jenis Latihan dibagi menjadi 2
1. Untuk orang yang ingin meningkatkan kekuatan tulang dan mengurangi resiko patah tulang. (Section 1) 2. Untuk orang yang mengalami kerusakan pada tulang belakang sebagai akibat osteoporosis.(Section 2)

24

Section 1
Olahraga untuk orang yang ingin meningkatkan kekuatan tulang dan mengurangi resiko patah tulang dibagi menjadi 3 : Untuk orang dengan: Resiko Fraktur minimal Ingin memperkuat tulang Menurunkan resiko fraktur Untuk orang dengan:
Resiko fraktur lebih tinggi dan mungkin punya riwayat tulang mudah patah di masa lalu Menginginkan latihan yang efektif dan aman Ingin menurunkan resiko patah tulang kmbali di masa depan Latihan untuk meningkatkan stabilitas dan ketahan serta menurunkan resiko jatuh yang dapat menyebabkan patah tulang pada orang yang lebih tua (orang yang lbih rentan)

25

S1 Part 1
Latihan untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tulang orang beresiko fraktur rendah

At what age does exercise have the most impact on bone?


Dianjurkan dimulai sedini mungkin dan diupayakan tulang memiliki kepadatan maksimal sekitar usia 30 tahun

26

S1 Part 1
Latihan yang dilakukan
A. Home based arm loading exercises
Latihan ini dapat meningkatkan densitas mineral tulang pergelangan tangan. Latihan ini dilakukan 3x/Minggu dan diulangi 10-15 kali setiap kesempatan. Jaga pernapasan ringan dan jangan mencoba untuk menahan napas saat melakukan latihan ini

27

Home based arm loading exercises

You can do it with a light weight or water bottle, and progress further by increasing the weight (the safe limit is 5kg (11lbs) in each hand.

28

B. Jumping dan Jogging


Jumping
Jumping membantu meningkatkan kekuatan tulang panggul. Lompatan harus dilakukan dengan kedua kaki secara bersamaan. Hati-hati saat mendarat. Harus dilakukan dengan perlahan. Lakukan 50 lompatan/hari dengan ketinggian 3 inches dari lantai. Atau lakukan Lompat Skipping selama beberapa menit tiap hari.

Jogging
Jogging dapat meningkatkan kekuatan otot spinal dan otot panggul. Jogging selama 20 menit 3x/minggu baik untuk menurunkan beberapa resiko kelainan, khususnya jogging di rumput. Jogging yang rutin sangat baik untuk kesehatan. Daat dikombinasikan dengan naik-turun tanggan sangat baik untuk meningkatkan kepadatan tulang.

29

C. Weight training at the gym


Wanita

Pria

Latihan ini tidak cocok untuk yang baru memulai latihan atau orang yang sudah lama tidak melakukan latihan. Hindari latihan ini jika menderita osteoarthritis pada sendi kaki/punya riwayat nyeri pada punggung atau pinggul

30

S1 Part 2

(Latihan ini untuk orang yang mempunyai resiko tinggi fraktur dan yang sudah

pernah mengalami patah tulang)

Latihan yang direkomendasikan untuk orang beresiko tinggi frakture: Strength-training exercises (latihan menggunakan berat tubuh sebagai tahanan), khususnya punggung. Flexibility exercises. Stability and balance exercises untuk menurunkan resiko jatuh. Aerobic training dengan gerakan terkontrol. Exercises to avoid
Beberapa jenis latihan yang dapat meningkatkan rsiko patah tulang sangat tidak dianjurkan, seperti : 1. High-impact, fast-moving exercises seperti jumping, running, jogging atau skipping. 2. Latihan yang menekuk badan ke depan dan memutar pinggang, seperti Memegang sepatu atau sit-ups.
31

Strength-training exercises
1. Back, neck and head lifts 2. Leg lift

Aerobic activities
Latihan yang dapat dilakukan seperti berjalan, menari

32

S1 Part 3
Berdiri Tegak Latihan stabilitas dan ketahanan untuk menurunkan resiko jatuh
Latihan stabilitas dan ketahanan telah dibuktikan dapat membantu otot untuk bekerja bersama untuk menjaga agar posisi tubuh lebih stabil dan sedikit kemungkinan untuk jatuh

33

S1 Part 3

34

Section 2
Latihan untuk membantu orang yang hidup dengan akibat dari kompresi fraktur Vertebral (Back Pain)

Tujuan Untuk meningkatkan kekuatan otot yang dapat membantu menurunkan nyeri punggung yang lama dan memperbaiki posture. Latihan yang dapat dilakukan : 1. The Cat 2. Hydrotherapy 3. Postural Changes

35

Back Pain management

36

Diet Osteoporosis ??
A. High-Calcium Food: Minimal 1000 mg/hari, dgn pilihan: 4-5 sajian makanan dgn 200 mg Ca/sajian. 5-10 sajian makanan dgn 50-100 mg Ca/sajian. kombinasi
400 mg Ca a. 8 ons yogurt b. gelas susu rendah lemak c. gelas susu bubuk 300 mg Ca 100 mg Ca 50 mg Ca a. mangkuk kecil brokoli b. mangkuk kecil kangkung/bayam c. 1 sendok makan susu bubuk

a. 8 ons yogurt buah a. 1 ons keju tanpa b. 3 ons sardin lemak kaleng dgn tulang b. gelas ice cream c. gelas yogurt beku d. 1 ons almond

Maximal 2500 mg/hari Baca Nutrition Facts Label ketika memilih makanan.
37

Diet Osteoporosis
B. Foods with Vitamin D: Makanan yg ditambah Vit. D antara lain: - Susu: 8 ons berisi 2,5 mcg / 1000 IU vit. D - Margarine: 1 sdm berisi 1,5 mcg / 60 IU vit. D - Yogurt: 1 gelas berisi 1-2 mcg / 40-80 IU vit. D Makanan yg secara alami mgd Vit. D antara lain: - Minyak Ikan Cod: 1 sdm berisi 34 mcg / 1360 IU vit. D - Kuning Telur: 1 kuning telur berisi 0,625 mcg / 25 IU vit. D - Ikan berlemak, seperti Tuna, Mackerel, dan Salmon: 3-4 ons berisi 9 mcg / 360 IU vit. D Maximal konsumsi vit. D: 50 mcg / 2000 IU perhari.
38

Diet Osteoporosis
C. Makanan lain yg direkomendasikan: 5-6 ons daging, mengandung protein yg dibutuhkan tubuh. 5 sajian sayur / buah perhari, mengandung vit. C, Magnesium, vit. K dan potassium untuk memperkuat tulang. D. Makanan yg tidak direkomendasikan: diet rendah-garam membantu tubuh mempertahankan Ca, disarankan 300 mg garam per sajian. daging yang sudah diproses, misal ham, bacon. makanan yg dicampur air asin, misal acar. sup kaleng dan daging kaleng. ikan yg diasap atau dikaleng.
39

Sumber
Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. 1999. Robert B. Salter, MD. Exercise and osteoporosis (National Osteoporosis Society). ADA (American Dietetic Association).

40

Vous aimerez peut-être aussi