Vous êtes sur la page 1sur 70

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

Dr. Surjamanto, W. MT Aswin Indraprastha, ST, MT, M.Eng, Ph.D


24 01 12

SYLLABUS

School of Architecture, Planning, and Policy Development

OVERVIEW Mempelajari prinsip-prinsip konstruksi yang meliputi elemenelemen konstruksi dari bahan kayu, baja, beton, dan bata yang terbebani secara transversal dan aksial, dan Mempelajari system tumpuan dan sambungan dari elemenelemen konstruksi dimaksud, yang semuanya ditujukan untuk memberi bekal pengetahuan supaya mampu mengidentifikasi dan memilih prinsip-prinsip konstruksi bangunan yang benar dari aspek penyaluran gaya. GOAL Mahasiswa mampu mengidentifikasi prinsip sistem struktur dan konstruksi bangunan (kayu, baja, beton, dan bata) secara benar dari aspek penyaluran gaya.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2 SEMESTER 2 -2012 Setiap Kamis, 09.00-12.30 Ruang 6102

Aswin Indraprastha, Ph.D aswin@aswinindra.com Ruang KK-TB, Lt.3 semua materi kuliah ini dapat diunduh di www.ar.itb.ac.id/aswin

School of Architecture, Planning, and Policy Development

STRUCTURE 14 Kuliah Tatap muka Tugas- tugas kecil 2 Ujian (UTS dan UAS) Ke-14 kuliah tatap muka akan membahas secara lebih mendalam material bangunan dimulai dari kayu, baja, beton dan bata. Setiap material dibahas dimulai dari : 1. sifat dan properti material, 2. konstruksi: sambungan, alat sambung dan konstruksi spesifik Kuliah- kuliah ini juga dimaksudkan sebagai salah satu sumber pengetahuan dari tugas studio perancangan. Mahasiswa diharapkan belajar mandiri sesuai dengan referensi yang diberikan. Tugas- tugas memiliki bobot 45% dari keseluruhan nilai akhir, sedangkan UTS dan UAS 35%. Kehadiran, dan partisipasi di kelas akan memberikan bobot untuk pertimbangan dalam menentukan nilai akhir.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2 SEMESTER 2 -2012 Setiap Kamis, 09.00-12.30 Ruang 6102

Aswin Indraprastha, Ph.D aswin@aswinindra.com Ruang KK-TB, Lt.3 semua materi kuliah ini dapat diunduh di www.ar.itb.ac.id/aswin

School of Architecture, Planning, and Policy Development

STRUCTURE UTS dan UAS sifatnya closed book. Bahan- bahan yang diujikan adalah bahan- bahan yang diberikan dalam kuliah ditambah yang ada pada referensi. Tidak ada ujian susulan kecuali ada hal yang luar biasa (force majeure) atau surat keterangan dokter.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2 SEMESTER 2 -2012 Setiap Kamis, 09.00-12.30 Ruang 6102

Aswin Indraprastha, Ph.D aswin@aswinindra.com Ruang KK-TB, Lt.3 semua materi kuliah ini dapat diunduh di www.ar.itb.ac.id/aswin

School of Architecture, Planning, and Policy Development

PENILAIAN Tugas n 45% UTS UAS 35% 65% 35% Kehadiran Partisipasi 10% 10% 10% 10%

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2 SEMESTER 2 -2012 Setiap Kamis, 09.00-12.30 Ruang 6102

Nilai akhir (angka) Rata- rata kelas Nilai akhir (abjad) Semua tugas dan ujian bernilai dari 0.0 - 10.0 Kehadiran >85%= 10.0; 75%<x<85%= 7.5; 50%<x<75%=6.0; x<50% = tidak lulus Partisipasi dinilai oleh dosen bersangkutan

Aswin Indraprastha, Ph.D aswin@aswinindra.com Ruang KK-TB, Lt.3 semua materi kuliah ini dapat diunduh di www.ar.itb.ac.id/aswin

School of Architecture, Planning, and Policy Development

SCHEDULE
Mg# 1 Topik Pendahuluan Pembebanan dan gaya pada Bangunan Sub topik Pendahuluan Beban mati Beban hidup Beban angin Beban gempa Tujuan instruksional Khusus Mampu menyebutkan isi perkukuliahan secara keseluruhan dan memahami berbagai beban dan gaya yang bekerja pada bangunan Mampu mengidentifikasi berbagai bahan bangunan yang berbasis kayu (kayu dan turunannya) sekaligus proses produksinya dan mampu memahami sifat-sifat fisik kayu Mampu menyebutkan prinsip-prinsip kontruksi kayu pada elemen bangunan yang terbebani transversal seperti balok dan pelat lantai Mampu menyebutkan prinsip-prinsip kontruksi kayu pada elemen bangunan yang terbebani aksial seperti kolom dan selubung bangunan. Mampu menyebutkan prinsip-prinsip tumpuan dan sambungan pada kontruksi kayu dengan berbagai alat sambung Mampu menyebutkan berbagai bahan berbasis baja termasuk profilprofilnya dan memahami sifat-sifat fisik dan kimianya Mampu menyebutkan prinsip-prinsip kontruksi baja pada elemen bangunan yang terbebani transversal seperti balok, steel joists dan pelat lantai (decks) Mampu menyebutkan prinsip-prinsip kontruksi baja pada elemen bangunan yang terbebani aksial seperti kolom, termasuk desain Pustaka yang Relevan

Bahan kayu, produksi dan sifat fisiknya

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2 SEMESTER 2 -2012 Setiap Kamis, 09.00-12.30 Ruang 6102

Bahan Bangunan berbasis kayu Sifat fisik kayu, produksi, kayu rakitan (laminated wood, plywood)

Kontruksi kayu pada elemen terbabani transversal

Kontruksi kayu pada balok dan pelat lantai

Kontruksi kayu pada elemen terbebani aksial

Kontruksi kayu pada kolom dan selubung

Sistem tumpuan dan sambungan pada kontruksi kayu

Aswin Indraprastha, Ph.D aswin@aswinindra.com Ruang KK-TB, Lt.3 semua materi kuliah ini dapat diunduh di www.ar.itb.ac.id/aswin

Bahan baja, produksi sifat fisik dan sifat kimianya

Sistem tumpuan pada kontruksi kayu Sistem sambungan kayu Fasteners (alat sambung) kontruksi kayu Berbagai tipe produk baja dan profil baja Sifat fisik baja Sifat kimia baja (korosi) Kontruksi baja pada balok, steel joists dan pelat lantai (decks)

Kontruksi baja pada elemen terbebani transversal

8 9

UTS Kontruksi baja pada elemen terbebani aksial

Kontruksi baja pada kolom dan base plate Kontruksi kolom yang menerima momen

School of Architecture, Planning, and Policy Development

SCHEDULE
9 Kontruksi baja pada elemen terbebani aksial Kontruksi baja pada kolom dan base plate Kontruksi kolom yang menerima momen Mampu menyebutkan prinsip-prinsip kontruksi baja pada elemen bangunan yang terbebani aksial seperti kolom, termasuk desain kolom yang menerima momen. Mampu menyebutkan prinsip-prinsip tumpuan dan sambungan pada kontruksi baja baik dengan sistem las maupun mur-baut. Mampu mengidentifikasi berbagai bahan berbasis beton ( cast in situ, pracetak, semi pracetak dll.) dan produksinya mahasiswa memahami berbagai sifat fisik dan kimia beton. Mampu mengidentifikasi prinsip-prinsip kotruksi beton pada elemen bangunan yang terbebani transversal seperti balok dan pelat lantai, serta sistem tumpuan dan sambungan pada beton. Mampu menyebutkan prinsip-prinsip konstruksi beton pada elemen bangunan yang terbebani aksial seperti kolom dan dinding serta sistem tumpuan dan sambungan pada beton Mampu mengidentifikasi berbagai bahan bata dan varian-variannya beserta produksinya dan berbagai sifat fisik bata Mampu menyebutkan prinsip-prinsip kontruksi bata pada elemen bangunan yang terbebani aksial seperti dinding pengisi dan dinding pendukung.

10

Sistem tumpuan dan sambungan pad kontruksi baja

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2 SEMESTER 2 -2012 Setiap Kamis, 09.00-12.30 Ruang 6102

11

Bahan beton, produksi, sifat, fisik dan kimianya

12

Kontruksi beton pada elemen terbabani transversal

Sistem tumpuan pada kotruksi baja Sistem sambungan las Sistem sambungan mur-baut. Bahan bangunan berbasis beton (castin situ, pracetak, semi pracetak dll.) dan produksinya Sifat fisik beton dan beton bertulang Sifat kimia beton. Kontruksi beton pada balok dan pelat lantai, sekaligus sistem tumpuan dan sambungannya

13

Kontruksi beton pada elemen terbebani aksial

Kontruksi beton pada kolom dan dinding sekaligus sistem tumpuan dan sambungannya

Aswin Indraprastha, Ph.D aswin@aswinindra.com Ruang KK-TB, Lt.3 semua materi kuliah ini dapat diunduh di www.ar.itb.ac.id/aswin

14

Bahan bata, produksi dan sifat fisiknya

Bahan bangunan bata dan produksinya (varianvarian) Sifat fisik bata Kontruksi bata pada dinding pengisi, dinding pendukung (bearing wall) Kontruksi dinding bata terkekang (reinforced masonry) dan tidak terkekang (unreinforced masonry)

15

Kontruksi bata pada elemen terbebani aksial

16

UAS

School of Architecture, Planning, and Policy Development

REFERENCES
James R. Underwood and Michele Chiuini. Structure Design, A Practical Guide for Architects. John Wiley & Sons. 1998 Schuliyz, Sobek and Habermann. Steel Construction Manual. Birkhauser. 2000. Herzoog, Natterer, Schweitzer, Volz and Winter. Timber Construction Manual Birkhauser. 2004. Kind-Barkauskas, Kauhsen, Polonyi and Brandt. Concrete Construction Manual. Birkhauser. 2002. Pfeifer, Ramcke, Achtziger and Zilch. Masonry Construction Manual. Birkhauser. 2001. S. Timoshenko. Elements of Strenght of Material. Wadsworth Pub, Co. 1968 G. G. Karssen, D.Sc. Wooden Strucyures. Moscow; Mir Publishers.1967 Mark Fintel. Handbook of Concrete Engineering. New York; Van Nostrand Reinhol, 1974 Hart, Henn and Sontag, Multi-Storey Building in Steel. London; Crosby Lockwood Staples, 1978 Lyall Addleson, Materials for Building, volume 1-4. London; Ilife Books,Butterworth & Co. 1972 J.M. Illston, Construction Material : Their Nature and Behaviour. . London; Chapman and Hall, 1994 Don Watson, Construction Materials and Processes. . New York; McGraw-Hill. 1978

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2 SEMESTER 2 -2012 Setiap Kamis, 09.00-12.30 Ruang 6102

Aswin Indraprastha, Ph.D aswin@aswinindra.com Ruang KK-TB, Lt.3 semua materi kuliah ini dapat diunduh di www.ar.itb.ac.id/aswin

PERATURAN

School of Architecture, Planning, and Policy Development

A FEW RULES Be punctual. No longer than 15 min. No cell phones ringing during class. Its insulting, and disturbing your friends- and me. No sandals, please. You are students, it is clear enough. No cheating during exam, exercise, etc. I have respect for stupidity and laziness but not a cheater. A penalty will be given. Plagiarism will not be tolerated.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2 SEMESTER 2 -2012 Setiap Kamis, 09.00-12.30 Ruang 6102

Aswin Indraprastha, Ph.D aswin@aswinindra.com Ruang KK-TB, Lt.3 semua materi kuliah ini dapat diunduh di www.ar.itb.ac.id/aswin

TUGAS 1

School of Architecture, Planning, and Policy Development

TUGAS 1 : SAMBUNGAN KAYU Anda diminta membuat gambar sambungan lurus antara elemenelemen kayu seperti pada gambar berikut. Perhatikan bahwa ada sambungan yang bersifat tarik dan ada yang bersifat tekan. sambungan tekan jika ditarik akan lepas, dan sebaliknya, sambungan tarik jika ditekan akan hancur. Buatlah sambungan- sambungan tersebut menggunakan alat- slat sambung sebagai berikut: 1. Paku 2. Lem 3. Baut mur 4. Pasak 5. kait Anda bebas mencari referensi asalkan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Pelaksanaan Tugas Tugas dikerjakan perorangan, dikumpulkan dalam format A4Landscape (29.7cm x 21.0cm). Tiap lembar gambar dicantumkan Nama dan NIM dan diberi garis pinggir 1cm. Tugas dikerjakan dalam waktu DUA minggu. Tugas ini dikumpulkan hari Kamis tanggal 9 Februari 2012 pada saat kuliah AR-2221.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2 SEMESTER 2 -2012 Setiap Kamis, 09.00-12.30 Ruang 6102

Aswin Indraprastha, Ph.D aswin@aswinindra.com Ruang KK-TB, Lt.3 semua materi kuliah ini dapat diunduh di www.ar.itb.ac.id/aswin

a. Sambungan Lurus

b. Sambungan Bersudut

Ada pertanyaan tentang TUGAS 1?

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Mengingatkan kembali: Tujuan utama perancangan sistem struktur adalah untuk MENDISTRIBUSIKAN beban dari satu TITIK ke TITIk yang lain. Kategori beban terbagi atas: 1. Beban Vertikal atau beban gravitasi: - Beban Mati (Dead Load) - Beban Hidup (Live Load) - (Beban Salju) 2. Beban Horizontal atau Beban Lateral: - Beban Angin - Beban Gempa Kategorisasi ini berguna tidak hanya untuk MENGHITUNG beban- beban struktural, dan MENENTUKAN besaran komponen- komponen struktur, juga untuk MENENTUKAN faktorfaktor keselamatan lainnya. Menurut SNI-1726-2002 bagian Perencanaan umum struktur gedung: Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas muka tanah, sedangkan struktur bawah adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di bawah muka tanah, yang terdiri dari struktur besmen - kalau ada dan/atau struktur fondasinya. Seluruh struktur bawah harus diperhitungkan memikul pengaruh Gempa Rencana.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

BEBAN MATI (DEAD LOAD/ DL): - Beban komponen struktur itu sendiri ditambah beban dari peralatan PERMANEN yang diletakkan di dalam bangunan. - Beban komponen struktur misalnya: langit- langit, atap, lantai, dinding, balok, kolom - Beban perangkat permanen misalnya: partisi ruangan, air pada kolam renang - Dinyatakan dalam kg/m3

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Contoh daftar beban mati dari komponen- komponen struktur.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

BEBAN HIDUP (LIVE LOAD/LL) - adalah beban yang ditimbulkan akibat fungsi dan penggunaan bangunan - beban- beban termasuk penghuni gedung, furnitur, perangkat- perangkat bergerak dan sebagainya. - merupakan beban dinamis karena beban yang ditimbulkan bisa temporer dan bergerak

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Berikut adalah contoh daftar beban hidup dari PPIUG 1983:

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

BEBAN ANGIN (WIND LOAD/WL-LATERAL) - pada perancangan struktur, beban angin ditentukan sebagai beban statik dan dihitung dengan menggunakan refer ensi kecepatan angin, bentuk selubung bangunan dan sebagainya. - beban angin tergantung pada: Merencanakan beban angin berdasarkan PPIUG -arah angin detentukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: -kecepatan angin 1. Tentukan beban tekanan angin (W), misalnya -tinggi struktural bangunan bangunan jauh dari pantai, maka dengan diambil asumsi -bentuk bangunan tekanan angin positif= 30 kg/m2 (standard minimal 25 -komponen struktur (dinding atau atap) kg/m2) -daerah atau lokasi bangunan 2. Menentukan koefisien angin (C) yang tergantung dari -kondisi topografi bentuk bangunan dan kemiringan atap. Misalnya, bentuk Perhitungan beban angin menganggap adanya tekanan POSITIF bangunan dengan atap miring sesuai dengan PPIUG (Pressure) dan tekanan NEGATIF (suction) dan bekerja TEGAK adalah sebagai berikut: LURUS bidang yang akan dihitung. 0.4 -0.4 0.02

+0.9

-0.4

C tekan atau positif untuk sudut kemiringan atap atau <650= (0.02-0.4) 3. Menentukan angin tekan = C x W 4. Menentukan angin hisap, sesuai gambar di atas adalah: 0.4 x W

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Kombinasi Pembebanan dan Kuat Perlu (U) Struktur dan komponennya harus memenuhi syarat kekuatan dan laik pakai terhadap berbagai macam KOMBINASI beban. Inilah yang disebut kuat perlu (U). 1. Kuat perlu U yang menahan beban mati DL dan beban hidup LL paling tidak harus sama dengan : U = 1,2 DL + 1,6 LL 2. Perencanaan struktur yang diperhitungkan terhadap beban gempa E, maka nilai U yang harus diambil adalah : U = 1,05 (DL + LL + E) 3. Perencanaan Struktur yang diperhitungkan terhadap beban angin W, maka kombinasi beban yang diambil adalah : U = 0,9 DL + 1,2 LL + 1,2 W 4. Ada juga yang menyatakan bahwa nilai Kuat Perlu yang diambil bila memperhitungkan beban gempa (E) adalah: U=1.2DL+1.0LL1.0E

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Bagaimana dengan beban GEMPA? Sebagai negara yang terletak di daerah rawan gempa, arsitek HARUS paham dalam pendekatan perancangan struktur tahan gempa. Beban gempa tergantung pada; - kondisi tanah yang berkisar dari tanah amat keras hingga tanah lunak, ini akan menentukan nilai profil lahan untuk penghitungan beban gempa - lokasi bangunan yang akan menentukan koefisien akselerasi gempa - tipe struktur

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Berapa koefisien akselerasi daerah bandung dan sekitarnya?

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Hubungan antara wilayah gempa dan percepatan muka tanah

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Prinsip- Prinsip Ketahanan Gempa Pada Gedung Menurut Pedoman Perancangan Komponen Arsitektural, Mekanikal, dan Elektrikal Terhadap Beban Gempa- 2003 1. Umum Ada dua strategi yang dapat dipilih untuk menahan bemban gempa: ISOLASI: menggunakan sela dilatasi yang cukup antar komponen dan struktur utama sehingga deformasi yang terjadi tidak merambat DEFORMASI: semua komponen dirancang untuk menahan akibat deformasi yang sudah diperkirakan 2. Kriteria Perancangan Komponen Arsitektural Hindari keruntuhan tiba- tiba dengan jalan memberi sela pemisah pada dinding pasangan batu bata. Apabila terjadi keruntuhan, tidak menyebabkan kecelakaan berat atau kematian Komponen yang menghadap jalan harus dirancang agar aman bila terjadi keruntuhan. 3. Fasad dan Elemen Kaca Fasad yang besar dan kaku harus dikaitkan/ digunakan pada sistem rangka kaku Dinding pengisi beton tidak digunakan untuk menahan beban lateral Diberi sela pemisah antara rangka utama dan dinding pengisi: sebagai peredam suara dan

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

pengontrol kebakaran Semua panel kaca diberi sela dilatasi dari bahan karet Gunakan kaca yang dapat pecah secara halus (tempered glass) tidak diperbolehkan menggunakan lapisan bata pada rangka baja kecuali jika lapisan tersebut diikat kuat pada dinding YANG TERPISAH dari rangka baja. 4. Partisi Partisi dalam bangunan harus diangker pada salah satu elemen struktural seperti pelat lantai dan dipisahkan dari seluruh komponen struktural lain Partisi dinding beton bertulang jika diikat pada lebih dari satu elemen struktural dapat menajdi bagian dari sistem struktural. Partisi dinding beton tidak bertulang tidak boleh digunakan sebagai dinding pengisi 5. Langit- langit langit- langit harus diberi rangka yang dapat menahan beban lateral dan vertikal 6. Jalan Keluar (Egress Route) Dinding beton tidak bertulang tidak boleh dijadikan dinding jalan keluar Semua pintu jalan keluar harus struktural agar tidak terlepas dari rangkanya Kaca tidak boleh dipasang di dekat jalan keluar

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

peralatan ringan yang tergantung tidak boleh diletakkan di jalan keluar Ornamen yang berat tidak boleh diletakkan di jalan keluar Jika menggunakan lapisan marmer, haris diikat kencang pada elemen struktural 7. Genting harus diangker pada rangka atap

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

KAYU Sifat dan Propertinya

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Cambium Kayu Teras (Heartwood) 65-75%

Kayu gubal (sapwood)

Pith

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0b/Taxus_wood.jpg

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Apa yang kita ketahui dari kayu? Metoda Pengenalan Jenis Kayu Pada dasarnya terdapat 2 (dua) sifat utama kayu yang dapat dipergunakan untuk mengenal kayu, yaitu sifat fisik (disebut juga sifat kasar atau sifat makroskopis) dan sifat struktur (disebut juga sifat mikroskopis). Secara obyektif, sifat struktur atau mikroskopis lebih dapat diandalkan dari pada sifat fisik atau makroskopis dalam mengenal atau menentukan suatu jenis kayu. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat dipercaya, akan lebih baik bila kedua sifat ini dapat dipergunakan secara bersama-sama, karena sifat fisik akan mendukung sifat struktur dalam menentukan jenis kayunya. Sifat fisik/kasar atau makroskopis adalah sifat yang dapat diketahui secara jelas melalui panca indera, baik dengan penglihatan, penciuman, perabaan dan sebagainya tanpa menggunakan alat bantu.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Sifat-sifat kayu yang termasuk dalam sifat kasar antara lain adalah : 1. warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu teras, 2. tekstur, yaitu penampilan sifat struktur pada bidang lintang, 3. arah serat, yaitu arah umum dari sel-sel pembentuk kayu, 4. gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun tangensial 5. berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis 6. kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu, 7. lingkaran tumbuh, 8. bau, dan sebagainya.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Pengenalan Sifat-Sifat Kayu Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal. Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu : 1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacammacam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat). 2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifatsifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial). 3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya. 4. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

1. Sifat Fisik Kayu Berat dan Berat Jenis Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula. Keawetan Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal. Warna Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Tekstur Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll). Arah Serat Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring). Kesan Raba Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Bau dan Rasa Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb. Nilai Dekoratif Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif. Higroskopis Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC = Equilibrium Moisture Content).

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Sifat Kayu terhadap Suara, yang terdiri dari : Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu. Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll). Daya Hantar Panas Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barangbarang yang berhubungan langsung dengan sumber panas. Daya Hantar Listrik Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

2. Sifat Mekanik Kayu Keteguhan Tarik Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu : Keteguhan tarik sejajar arah serat dan Keteguhan tarik tegak lurus arah serat. Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat. Keteguhan tekan / Kompresi Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Keteguhan tekan sejajar arah serat dan Keteguhan tekan tegak lurus arah serat. Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan kompresi sejajar arah serat. Keteguhan Geser Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya. Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu : Keteguhan geser sejajar arah serat Keteguhan geser tegak lurus arah serat dan Keteguhan geser miring Keteguhan geser tegak lurus serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Keteguhan lengkung (lentur) Keteguhan lengkung/lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan yaitu : Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahanlahan. Keteguhan lengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak. Kekakuan Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas. Keuletan Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian. Kekerasan Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu. Keteguhan Belah Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial. Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok : Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Mutu Kayu

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Ada Pertanyaan?

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Kelemahan Kayu Kayu memiliki berbagai kelebihan dibanding dengan material lain seperti besi, plastik atau rotan. Kelebihan pada sifat mekanis salah satunya adalah ketahanan kayu terhadap tekanan dan lenturan. Dari segi estetika kayu memiliki tekstur yang baik dan indah karena berbagai macam jenisnya. Dan dari segi sifat fisik kayu memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa mengapung dan sifat resonansinya. Dari beberapa kelebihan tersebut kayu juga memiliki kelemahan, antara lain: 1. Kayu mudah diserang oleh serangga pemakan kayu seperti rayap atau serangga lainnya. Dengan adanya kelemahan inilah maka kayu perlu diawetkan dengan bahan kimia tertentu untuk membunuh dan mencegah serangga memasuki kayu kembali. Terutama kelemahan ini diserang pada saat kayu berada pada kelembaban tinggi atau bahkan ketika kayu masih berdiri tegak sebagai pohon.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

2. Mengandung air dan berpengaruh besar terhadap bentuk kayu oleh karena itu kayu harus dikeringkan sebelum diproses selanjutnya. Dan kayu mudah menjadi lunak dan busuk apabila terendam air dalam waktu lama. 3. Limbah bahan yang besar. Tidak bisa memanfaatkan seluruh bahan baku (tidak 100%) untuk dipakai. 4. Terbatasnya diameter kayu menjadikan sulit untuk mendapatkan bahan baku yang lebar. Untuk menutupi kelemahan ini kayu harus disambung (pelebaran papan). 5. Kayu mudah terbakar terutama dalam keadaan kering. Dan selanjutnya rusak tidak dapat dipakai lagi. Karena sifat kelemahan ini kayu tidak digunakan pada konstruksi yang memerlukan bahan tahan panas dan tahan api akan tetapi digunakan pada konstruksi penunjang saja.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Pengawetan Kayu Beberapa jenis kayu tertentu harus diawetkan untuk mencegah serangan serangga/organisme maupun jamur perusak kayu. Yang dimaksudkan dengan pengawetan yaitu memasukkan bahan kimia ke dalam (poripori) kayu sehingga menembus permukaan kayu setebal beberapa mm ke dalam daging kayu. Pengawetan bertujuan untuk menambah umur pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai untuk bahan bangunan ataupun untuk perabot di luar ruangan. Kayu dikategorikan ke dalam beberapa kelas awet. 1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling 2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni 3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus 4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia 5. Kelas awet V (sangat tidak awet) Dengan tingkat keawetan tersebut di atas, hanya Kelas awet III, IV dan V yang perlu diawetkan. Pada keperluan tertentu, bagian kayu gubal dari kayu kelas awet I & II juga perlu diawetkan.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Kayu-kayu yang telah diawetkan akan tahan terhadap serangan serangga perusak dan jamur kayu walaupun kayu diletakkan di luar ruangan. Bahan pengawet yang kandungan intinya berupa bubuk memiliki berbagai jenis. Bahan tersebut dicampurkan dengan air pada kadar campuran tertentu (lihat SNI-3233-1992) dan metode pengawetannya bermacam-macam. Borax menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk mengawetkan kayu dari metode vakum, pencelupan dingin, pencelupan panas (rebus) hingga metode pemolesan. Tindakan pencegahan Namun demikian dalam hubungannya dengan lingkungan dan kesehatan pemakai, pengawetan kayu pada perabot sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

1. Jangan lakukan pengawetan kayu apabila produk furniture yang akan anda produksi terdapat kontak langsung dengan makanan, misalnya: piring, rak makanan dll. Bahan kimia preservatives akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan konsumen. 2. Jangan mengawetkan kayu yang akan digunakan untuk bagian top table. 3. Gunakan bahan pengawet, apabila memungkinkan, hanya pada area yang mudah terlihat misalnya lantai kayu, decking dan panel dinding. 4. Hindari penggunaan kayu yang diawetkan untuk kontruksi yang berpotensi kontak langsung dengan air minum dan air bersih, misalnya struktur jembatan. 5. Buanglah sisa-sisa kayu yang diawetkan dengan cara dikubur atau sampah biasa. Jangan dibakar atau digunakan untuk pembakaran kompor, api penghangat ruangan karena asapnya yang mengandung bahan kimia bisa berubah menjadi asap. 6. Hindari diri anda dari debu gergaji atau amplas terlalu banyak, gunakan masker yang memadai. 7. Terutama bagi anda yang bekerja di area pengawetan kayu dan/ atau yang kontak langsung dengan bahan kimia tersebut, cucui bersih tangan dan bagian tubuh anda hingga benar-benar bersih sebelum

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

makan atau minum. 8. Apabila baju yang anda kenakan terdapat kemungkinan terkena percikan bahan kimia atau debu dan cara kontaminasi lainnya, pisahkan pakaian tersebut dari yang lain pada saat pencucian.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Pemotongan Kayu (Log--->lumber) Beberapa kaedah pembelahan kayu balak sebagai berikut: Plain sawn Balak dibelah mengikuti arah yang selalu sama. Kaedah paling efisien untuk kayu balak yang memiliki diameter bulat. Hasil permukaan arah ira bervariasi dari ira lurus ke ira berbunga. Riftsawn Sangat sulit dan lama dalam pelaksanaannya. Balak dibelah dulu pada bagian tengah menjadi papan (ini bagian paling tinggi kualitinya) lalu empat potongan lainnya dibelah ke arah radial log (ke pusat radius). Besar sekali lebihan yang dihasilkan tapihasil kayu gergaji akan memiliki ira yang selalu lurus dan sangat kecil kemungkinan untuk mengalami perubahan bentuk karena penyusutan. Quartersawn Diawali pembelahan menjadi empat bagian ke arah pusat

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

radius, lalu masing-masing bahagian dibelah searah dengan radius kayu balak. Memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki kecekapan lebih baik. Kaedah kedua terakhir biasanya digunakan oleh kilang yang menghasilkan veneer kayu untuk bahagian permukaan paling akhir papan lapis . Papan lapis diharapkan akan memiliki arah ira yang sama dan memungkinkan untuk dilakukan laminating atau overlap veneer pada permukaan kayu lapis.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Plainsawn: Log dibelah mengikuti arah yang selalu sama. metode paling efisien untuk kayu log yang berbentuk penampang bundar. Hasil permukaan arah serat bervariasi dari serat lurus ke serat berbunga. Riftsawn: Sangat sulit dan lama dalam pelaksanaannya. Log dibelah dulu pada bagian tengah menjadi papan (ini bagian paling tinggi kualitasnya) lalu empat potongan lainnya dibelah ke arah radial log (ke pusat radius). Besar sekali limbah yang dihasilkan tapi hasil kayu gergajian akan memiliki serat yang selalu lurus dan sangat kecil kemungkinan perubahan bentuk karena penyusutan. Quartersawn: Diawali pembelahan menjadi empat bagian ke arah pusat radius, lalu masing-masing bagian dibelah searah dengan radius kayu log. memiliki nilai ekonomis tinggi dan efisiensi lebih baik.Kedua metode terakhir biasanya digunakan oleh pabrik pembuat vinir kayu untuk plywood bagian permukaan paling akhir. Plywood diharapkan akan memiliki arah serat yang sama dan memungkinkan untuk dilakukan laminating atau overlap vinir pada permukaan kayu lapis (plywood).

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Mesin Gergaji Kayu

www.tentangkayu.com

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Kayu Sebagai Bahan Bangunan Pembangunan perumahan, perkantoran dan sebagainya menunjukkan perkembangan yang pesat. Komponen bangunan terutama perumahan masih sangat tergantung dari kayu, terutama dari bentuk kayu gergajian spesifikasi khusus, baik berfungsi sebagai komponen struktural (memerlukan perhitungan beban) maupun non struktural (tidak memerlukan perhitungan beban). Beberapa komponen konstruksi bangunan perumahan yang dapat menggunakan kayu gergajian sebagai bahan, antara lain : 1. Tiang pancang pada tanah di bawah muka air atau tanah terkena pengaruh air asin. 2. Tiang pancang pada tanah di atas muka air dan kayu harus diawetkan secara khusus. 3. Rangka, gording, usuk (kaso), tiang, balok, papan, kudakuda, balok plafon atau reng. 4. Papan cucuran, papan lis atau papan atap lainnya. 5. Kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela, ambang atau bentuk sambungan lainnya. 6. Konstruksi tangga (pegangan dan injakan tangga).

7. Lantai biasa 8. Lantai keras 9. Papan dinding 10. Kayu profil (moulding)

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Ukuran Kayu Untuk Bangunan (SNI 03-2445-1991) Kayu bangunan adalah kayu olahan yang diperoleh dengan jalan mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok, papan atau bentuk-bentuk yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. Ukuran nominal kayu untuk bangunan, tebal dan lebar minimal (10x10) mm, (10x30) mm, (20x30) nm, sampai (120x120) mm, (25x30) mm, (30x30) nm, (30x50) mm, (60x80) mm, (60x100) mm, 60x120)mm, (80x80) mm, (80x100) mm, 120x120) mm. Ukuran kayu berdasarkan penggunaan (Tabel): Ukuran panjang nominal (m): 1; 1.5; 2; 2.5; 3; 3.5; dst 5.5. Ukuran untuk bangunan rumah dan gedung: 1. Kusen pintu dan jendela (mm): 60 (100, 120, 130, 150) ; 80 (100, 120, 150). 2. Kuda-kuda (mm): 80 (80, 100, 120, 150, 180), 100 (100, 120, 150, 180). 3. Kaso (mm) : 40x60; 40x80; 50x70. 4. Tiang balok (mm) :80 (80, 100, 120); 100 (100, 120; 120 (120, 150). 5. Balok antar tiang (mm): 40 (60, 80); 60 (80, 120, 150); 80 (120, 150, 180), 100 (120, 150). 6. Balok langit (mm): 80 (120, 150, 180, 200); 100 (150, 180, 200). Toleransi ukuran panjang kayu ditetapkan berdasarkan ukuran nominal 100 mm dan toleransi ukuran tebal dan lebar kayu ditetapkan 0-15 mm dari ukuran nominal. Ketentuan kadar air kayu adalah ukuran kayu gergajian dalam keadaan kering udara,

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

maksimum 23%, kecuali untuk kusen daun pintu, daun jendela, jelusi dan elemen lainnya mempunyai kadar air maksimum 20%

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Material Kayu dan Persyaratannya Di Dalam Pembangunan Gedung a. Bahan dinding Bahan dinding terdiri atas bahan untuk dinding pengisi atau partisi, dengan ketentuan sebagai berikut: 2) Bahan dinding partisi : papan kayu, kayu lapis, kaca, calsium board, particle board, dan/atau gypsum-board dengan rangka kayu kelas kuat II atau rangka lainnya, yang dicat tembok atau bahan finishing lainnya, sesuai dengan fungsi ruang dan klasifikasi bangunannya; c. Bahan langit-langit Bahan langit-langit terdiri atas rangka langit-langit dan penutup langit-langit: 1) Bahan kerangka langit-langit: digunakan bahan yang memenuhi standar teknis, untuk penutup langit-langit kayu lapis atau yang setara, digunakan rangka kayu klas kuat II dengan ukuran minimum: 4/6 cm untuk balok pembagi dan balok penggantung; 6/12 cm untuk balok rangka utama; dan 5/10 cm untuk balok tepi;

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

d. Bahan penutup atap 2) Bahan kerangka penutup atap: digunakan bahan yang memenuhi Standar Nasional Indonesia. Untuk penutup atap genteng digunakan rangka kayu kelas kuat II dengan ukuran: 2/3 cm untuk reng atau 3/4 cm untuk reng genteng beton; 4/6 cm atau 5/7 cm untuk kaso, dengan jarak antar kaso disesuaikan ukuran penampang kaso.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

e. Bahan kosen dan daun pintu/jendela Bahan kosen dan daun pintu/jendela mengikuti ketentuan sebagai berikut: 1) digunakan kayu kelas kuat/kelas awet II dengan ukuran jadi minimum 5,5 cm x 11 cm dan dicat kayu atau dipelitur sesuai persyaratan standar yang berlaku; 2) rangka daun pintu untuk pintu yang dilapis kayu lapis/teakwood digunakan kayu kelas kuat II dengan ukuran minimum 3,5 cm x 10 cm, khusus untuk ambang bawah minimum 3,5 cm x 20 cm. Daun pintu dilapis dengan kayu lapis yang dicat atau dipelitur; 3) Daun pintu panil kayu digunakan kayu kelas kuat/kelas awet II, dicat kayu atau dipelitur; 4) Daun jendela kayu, digunakan kayu kelas kuat/kelas awet II, dengan ukuran rangka minimum 3,5 cm x 8 cm, dicat kayu atau dipelitur;

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

b. Struktur lantai Bahan dan tegangan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Struktur lantai kayu dalam hal digunakan lantai papan setebal 2 cm, maka jarak antara balok-balok anak tidak boleh lebih dari 60 cm, ukuran balok minimum 6/12 cm; balok-balok lantai yang masuk ke dalam pasangan dinding harus dilapis bahan pengawet terlebih dahulu; bahan-bahan dan tegangan serta lendutan maksimum yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI yang dipersyaratkan. c. Struktur Kolom 1) Struktur kolom kayu Dimensi kolom bebas diambil minimum 20 cm x 20 cm; Mutu Bahan dan kekuatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI yang dipersyaratkan.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Pengawetan Kayu

Pengawetan kayu dengan Cara Pemulasan dan penyemprotan Cara pengawetan ini adalah yang paling sederhana dan menghasilkan pengawetan yang kurang baik karena bahan pengawet hanya berada pada permukaan kayu sehingga mudah terkelupas atau luntur. Keuntungannya : alat yang digunakan sederhana, mudah penggunaannya dan murah. Dianjurkan hanya dipakai sementara, serangan perusak kayu tidak ganas dan untuk pengawetan kayu yang sudah terpasang. Contohnya memberi lapisan cat pada kayu, melabur kayu dengan ter, dll.

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Pengawetan kayu dengan Cara Rendaman Kayu direndam dalam bak larutan bahan pengawet yang telah ditentukan kepekatannya selama beberapa hari. Kayu harus terendam semua. Ada tiga cara pengawetan dengan rendaman, yaitu : rendaman dingin, rendaman panas dan rendaman panas-dingin. Bahan pengawet yang digunakan berupa garam. Keuntungannya : Penetrasi dan retensi bahan pengawet lebih banyak, kayu dalam jumlah banyak dapat diawetkan bersama, larutan dapat digunakan berulangkali. Kerugian : membutukan waktu lama terutama rendaman dingin, peralatannya mudah kena karat, pada proses rendaman panas kayu dapat terbakar dan kayu basah sulit diawetkan dengan cara ini. Pengawetan kayu dengan Cara Tekanan dan vakum (cara modern) Keuntungannya : penetrasi dan retensi bahan pengawet tinggi sekali, waktunya singkat dan dapat mengawetkan kayu basah atau kering. Kerugiannya adalah : biayanya mahal, perlu ketelitian tinggi

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Ada Pertanyaan?

AR-2221 STRUKTUR, KONSTRUKSI, DAN BAHAN 2

aswin indraprastha, Ph.D

Sampai Jumpa Minggu Depan

Vous aimerez peut-être aussi