Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
,
_
,
_
3
2
sin
3
2
sin
sin
t v v
t v v
t v v
m cn
m bn
m an
(1)
tegangan line to line yang bersesuaian akan
diperoleh sebagai Persamaan (2).
,
_
,
_
,
_
+
2
sin 3
2
sin 3
6
sin 3
t V v v v
t V v v v
t V v v v
m an cn ca
m cn bn bc
m bn an ab
(2)
tegangan keluaran rat a-rata diperoleh dari
cos
3 3
) (
6
sin
3
) (
3
2 /
6 /
2 /
6 /
m
m ab dc
V
t d t v t d v V
,
_
+
+
+
+
+
(3)
tegangan keluaran rata-rata maksi mumuntuk sudut
penyalaan, = 0 adalah
m
dm
V
V
3 3
(4)
dan teg angan keluaran rata-rata ternor malisasi
cos
dm
dc
V
V
Vn
(5)
nilai rms dan tegangan keluaran akan diperoleh
sebagai
2 / 1 2 / 1
2 2
2 /
6 /
2 cos
4
3 3
2
1
3 ) (
6
sin 3
3
,
_
+
1
]
1
,
_
+
+
m m rms
V t d t v V
(6)
III. SINGLE TUNED FILTER
Filt er pasi f merupakan metod e penyelesaian
yang efekti f dan ekono mis untuk masalah
harmonisa. Filter pasif sebagi an besar didesain untuk
memberikan bagi an khusus mengalihkan arus
harmonisa yang tidak diinginkan dalam sistem
tenaga. Tipe filter pasi f yang paling umum adalah
single tuned filter. Contoh dari filter yang umum
digunakan pada tegangan rendah (480 V)
ditunjukkan oleh gambar 2.
f
Gambar 2. Rangkaian filter penalaan tunggal dan Grafik
Impedansi filter terhadap frekuensi[4]
Filt er dengan penalaan tunggal ditala pada salah satu
orde harmonisa. Filt er ini terdiri dari rangkaian seri
kapasitor, reaktor dan resistor (RLC). Impedansi dari
rangkaian gambar 2. dinyatakan dalam pers amaan
,
_
+
C
L j R w Z
1
) (
(7)
Single Tuned Filter digunakan untuk
mengurangi penyimpangan t egangan pada sistem
tenaga dan juga sebagai koreksi fakto r daya. Filter
ini dirangkai dengan menggunakan komponen RLC.
Nilai-nilai resistansi, induktansi dan kapasitansi
ditentukan oleh parameter sebagai berikut :
Daya reakti f pada tegang an nominal (var)
Frekuensi tuning (Hz)
Faktor kualitas
Perencanaan des ain filter antara lain :
1. Menentukan nilai kapasitansi kapasitor s esuai
kebutuhan kompensasi faktor daya
) tan (tan
akhir awal C
P Q
(8)
2. Menentukan nilai kapasitor
2
2
2
. 2
. 2
1
V f
Q
C
Q
V
C f
Q
V
Xc
C
C
C
(9)
dengan :
Q
C
= besarny a ko mpensasi daya reaktif yang
Diperlukan
V = tegangan sistem yang digunakan (380V)
f
= frekuensi fundamental (50Hz)
3. Menentukan nilai induktor
Nilai induktor dicari berdasarkan prinsip
resonansi
C f
L
L f
C f
X X
L C
2
) 2 (
1
. 2
. 2
1
(10)
4. Faktor kualitas (Q) filter didefinisikan sebagai
perbandingan antara induktansi (atau
kapasitansi) pada saat resonansi dengan besaran
resonansi
R
X
Q
0
(11)
dengan X
L
= X
C
= X
0
pada keadaan resonansi
IV. MODEL SISTEM
Diagram segaris sistemyang dibahas pada
makalah ini berupa penyearah 12 pulsa dan beban
linearditunjukkan gambar 3.
Gambar 3. Diagram satu garis rangkaian ekuivalen untuk DC
pada penyearah 12 pulsa
Pada sistem fully controlled convert er 12
pulsa digambarkan secara sederhana seperti yang
disajikan gambar 4.
Gambar 4. Model sistem konve rter 12 pulsa
V. PEMBAHASAN
Agar dapat mengetahui kin erja filter pasi f
single tuned terhadap sistem penyearah 12 pulsa,
maka dilakukan si mulasi dengan menggunakan
Matlab . 7.1. Ad apun parameter yang dipakai sesuai
Tabel 1.[5]
Tabel 1. Parameter Sistem
Parameter Nilai
Sumbe r V
L- L
380 V
Daya total 100 kVA
Frekuensi 50 Hz
Beban linear Daya Total 20 kVA
Power Faktor (PF) 0,8 lag
Beban r ectifier Daya 20 kW
Gambar 5 adalah bentuk gelombang tegangan
dan arus t anpa adanya filter. Untuk mengu rangi
kadar h armonisa dan memperbaiki faktor d aya maka
diperlukan suatu des ain filter.
(a)
(b)
Gambar 5: Gelombang input
tanpa filter
(a ) . Tegangan input V
abc
(b) . Arus input I
abc
Untuk dapat mendes ain sebuah filter pasi f perlu
diketahui terlebi h dahulu beban total sistem, yaitu
beban linier dan beban non-linier. Berdasarkan pada
Tabel 1, didapatkan bahwa beban total system
adalah sebes ar 36 + j12 kVA.
Adapun nilai paramet er ditentukan sebagai
berikut :
Nilai kapasitansi kapasitor
Nilai kapasitor ditentukan untuk memperbaiki
faktor daya yang semula PF = 0,8 lag menjadi
PF = 0,97 lag, sehingga :
var 5 , 9
) 84 , 25 tan 86 , 36 (tan 36
k
kW Q
C
Nilai kapasitor
mF C 62 , 0
220 . 50 . 14 , 3 . 2
10 . 5 , 9
2
3
Nilai induktor
Ditentukan berdas arkan nilai frekuensi
harmonisa yang akan dihilangk an. Sehingga :
- filter harmonisa ke 11 digunakan
frekuensi 550 Hz maka nilai L menjadi
mH
C f
L
135 , 0
10 . 62 , 0 . ) 550 . 14 , 3 . 2 (
1
) 2 (
1
3 2 2 1
- filter harmonisa ke 13 digunakan
frekuensi 650 Hz maka nilai L menjadi
mH
C f
L
096 , 0
10 . 62 , 0 . ) 650 . 14 , 3 . 2 (
1
) 2 (
1
3 2 2 2
Menentukan faktor kualitas
R
X
Q
0
dengan X
L
=X
C
=X
0
pada keadaan resonansi
Pada industri pada umumnya mempunyai nilai
100 Q . Pada makalah ini diambil Q = 100 dan
nilai Radal ah
Q
L f
Q
L f
Q
fC
Q
X
R
2 2 1 1 0
2 2 2
Sehingga filter pasi f dapat dibangun oleh tiga
komponen yang dihubungkan paralel antara lain :
Capasitor bank (C) : 9,5 kvar ; 500 F
Single-tunedfilter : orde-11 ; L=0,135 mH
Single-tunedfilter : orde-13 ; L=0,096 mH
Untuk membandingkan pengukur an si mulasi suatu
sistem yang menggunakan filter pasi f dan tanpa
filter pasi f dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 8.
Tabel 2. Hasil pengukuran Sistem
Parameter Tanpa
Filter
Filter pasif
Single Tuned
THD
I
(%) 4,16 0,52
THD
V
(%) 11,29 1,92
Power Faktor 0.80 0,97
Hasil si mulasi untuk tegang an dan arus
disisi input dengan adanya filter pasi f single tuned
dapat dilihat pada gambar 6.
(a)
(b)
Gambar 6 : Gelombang input dengan f ilter
(a) . Tegangan input V
abc
( b) . Arus input I
abc
Melihat hasil simulasi gambar 6
menunjukkan bahwa pada waktu t=0,04, filter pasi f
single tuned terkoneksi dengan sistem sehingga
bentuk gelombang tegangan dan arus input
mendekati sinusoidal. Untuk mengetahui nilai THD
digambarkan sepert gambar 7.
(a)
(b)
Gambar 7. Analisis FFT pada MATLAB [5]
(a) tegangan sumber, ( b) arus sumber
Gambar 8 memperlihatkan keluaran
tegangan pada konverter 12 pulsa. V
dc-y
adalah
tegangan pada penyearah sisi bintang fasa a ke
tanah, sedangkan V
dc-delta
adalah tegangan pada
penyearah sisi delta fasa a ke tanah. Ketika filter
aktif terkoneksi dengan system maka tegangan
output recti fier s edikit mengalami kenaikan.
(a)
(b)
Gambar 8. Keluaran teganga n konver ter 12 pulsa
(a) sisi hubungan bintang ( b) sisi hubungan delta
Gambar 9. memperlihatkan arus dan tegangan DC di
sisi output pada beban. Perbedaan nampak ketika
filter pasif terkon eksi dengan sistem. Tampak riak
tegangan dan arus semakin besar.
(a )
(b)
Gambar 9. output DC
(a) teganga n ,(b) arus
V. KESIMPULAN
Dalam makal ah ini, pada sistemkonverter
12 pulsa perlu adanya filter pasif single tuned untuk
menurunkan harmonisa pada arus input dan
memperbaiki faktor daya. Berdasarkan pada hasil
simulasi menunjukkan nilai THD
I
berkur ang dari
4,16 % menjadi 0,05 % dan nilai THD
V
juga
berkurang dari 11,29 % menjadi 1,92%. Selain itu,
faktor daya dapat diperbaiki dari PF = 0,80 lag
menjadi 0,97 lag sehingga dapat menekan kerugian
daya.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] St evenson Jr, W D 1994, Analisis Sistem
Tenaga Listrik, edisi ke-4, P T. Gelora Aksara
Pratama, Jakarta.
[2] Rudervall , R, Charpentier, J P dan Sharma, R
1999, High Voltage Direct Current (HVDC)
Transmission Systems Technology Review
Paper,<http://www.worldbank.org/ ht ml/fpd/e
m/ tr ans mission/technology_abb.pdf>.
[3] Rashid, M H 1999, Elektronika Daya, edisi
Indonesia, jilid ke-1, P T. Prenh allindo, Jakarta.
[4] Derek A Paice, Power Electronic Converter
Harmonic, 1995, IEEE Press ,
[5] The Math Works, MATLAB 7.1, rel ease 2008,
<http://www. mathworks.com>.