Vous êtes sur la page 1sur 2

Analisis data: Pada gelas III, larutan menghasilkan banyak gelembung.

Gelembung yang dihasilkan menunjukkan jumlah atom yang terionisasi. Dalam proses ionisasi, garam menghasilkan banyak ion yang dibuktikan dengan banyaknya gelembung yang dihasilkan. Oleh karena itu, larutan garam merupakan larutan elektrolit kuat. Dalam persamaan reaksi kimia garam(NaCl) yang merupakan elektrolit kuat ditandai dengan tanda panah satu arah ke kanan. NaCl(s) Na+(aq) +Cl-(aq) Dengan ini menunjukkan bahwa garam terionisasi dalam air. Dengan terionisasinya garam, akan menghasilkan ion-ion muatan yang berbeda dan bergerak bebas dalam air. Bila arus listrik dihubungkan, maka anion akan bergerak ke elektroda positif dan kation akan bergerak ke elektroda negatif sehingga arus listrik akan bergerak pada sistem tersebut. Pergerakan anion dan kation pada larutan NaCl menghasilkan daya hantar listrik yang kuat dan termasuk dalam larutan elektrolit kuat. Jika semua ion larutan berubah menjadi partikel netral, artinya tidak ada lagi kation dan anion yang memberikan dan menerima elektron sehingga tidak dapat lagi mengalirkan arus listrik. Larutan elektrolit kuat umumnya berupa larutan garam yang mudah larut seperti dalam percobaan ini adalah NaCl dan juga garam-garam lain, seperti KCl, KI, Al2(SO4)3, dan lain-lain. Selain itu, elektrolit kuat juga bisa berupa larutan asam kuat, contohnya HCl, HClO3, HClO4, dan H2SO4. Larutan basa kuat merupakan elektrolit kuat, seperti NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2, dan lain-lain. Pada gelas IV, larutan cuka yang dialiri listrik hanya menghasilkan sedikit gelembung. Larutan cuka(CH3COOH) yang merupakan asam lemah hanya terionisasi sebagian, tidak semuanya menjadi ion. Sehingga daya hantar listrik pada larutan cuka, lemah. Karena larutan cuka menghasilkan sedikit gelembung, maka larutan cuka merupakan larutan elektrolit lemah. Pada persamaan reaksi larutan cuka (CH3COOH) yang merupakan larutan elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah. CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq) Karena hanya sebagian yang terionisasi maka pergerakan kation dan anion

hanya sebentar dan listrik yang dialirkan melalui larutan lemah. Yang tergolong larutan elektrolit lemah selain larutan cuka adalah: 1. Asam lemah, antara lain HCN, H2CO3, HF, dan lain-lain. 2. Basa lemah, antara lain NH4OH, Ni(OH)2, dan lain-lain. 3. Garam-garam yang sukar larut, seperti AgCl. Pada gelas I dan II tidak menghasilkan gelembung. Hal ini menunjukkan bahwa air(H2O) dan larutan gula(C12H22O11) merupakan larutan non elektrolit. Gula yang dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, namun masih berupa molekul-molekul dalam air yang tidak menghasilkan listrik. Dapat dilihat rumus kimia gula sangat kompleks dan sulit untuk dipisahkan sehingga sulit menghasilkan ion-ion. Tidak ada pergerakkan ion pada larutan gula sehingga tidak terjadi aliran listrik di dalam larutan, maka larutan gula tidak menghantarkan listrik. Selain larutan gula, larutan non elektrolit lain adalah larutan glukosa(C6H12O6), urea(CO(NH2)2), dan larutan alkohol(C2H5O). Sedangkan ion pada air berupa partikel netral sehingga tidak ada pergerakan kation dan anion. Maka air merupakan larutan non elektrolit. Jadi, dapat disimpulkan bahwa air dan larutan gula merupakan larutan non elektrolit, sedangkan larutan garam merupakan larutan elektrolit kuat dan larutan cuka merupakan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jumlah gelembung yang dihasilkan larutan yang dialiri arus listrik.

Vous aimerez peut-être aussi