Vous êtes sur la page 1sur 12

ASKEP RolePlay

Kelompok I: Andri Saputra Afif Dwi Pasana Dede Arie Vitara Deni Fandy Arya Junhadi Fikri

Demam Thypoid
Pengertian: penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran

cerna dengan gejala demam lebih dari tujuh hari, gangguan pada
saluran cerna dan gangguan kesadaran. Etiologi: Penyakit demam typoid disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella typhi. Patofisiologi: Kuman salmonella thypi masuk bersama makanan/

minuman setelah berada di dalam usus halus mengadakan invasi ke


jaringan limfoid usus halus dan menimbulkan radang.

Pengkajian
Kaji identitas pasien Aktivitas dan istirahat Integritas Ego Eliminasi Makanan/Cairan

Hygiene
Penyuluhan/Pembelajaran

Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhi.

Intervensi
1) Monitor suhu tubuh minimal tiap 2 jam.

2) Observasi tanda-tanda vital (Tekanan darah, Suhu, Nadi dan Respirasi) setiap 2-3
jam. 4) Monitor penurunan tingkat kesadaran.

5) Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian obat antipiretik dan antibiotik.
6) Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien.

Diagnosa Keperawatan
b. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan pemasukan yang kurang, mual, muntah/ pengeluaran yang berlebihan, diare, panas tubuh.

Intervensi
1) Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, turgor kulit, nadi adekuat, tekanan

darah ortostatik) jika diperlukan.


2) Monitor tanda-tanda vital 3) Monitor masukan makanan/ cairan dan hitung intake kalori harian.

4) Dorong keluarga untuk membantu pasien makan.


5) Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian cairan IV.

Diagnosa Keperawatan
c. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan intake kurang akibat mual, muntah, anoreksia, atau output yang berlebihan akibat diare.

Intervensi
1) Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
2) Monitor adanya penurunan berat badan. 3) Monitor mual dan muntah. 4) Berikan makanan yang terpilih. 5) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

Diagnosa Keperawatan
d. Diare berhubungan dengan peradangan pada dinding usus halus.

Intervensi
1) Monitor tanda dan gejala diare. 2) Identifikasi faktor penyebab diare. 3) Ajarkan pasien untuk menggunakan obat antidiare. 4) Anjurkan pasien untuk makan makanan rendah serat, tinggi protein dan tinggi

kalori jika memungkinkan.


5) Evaluasi intake makanan yang masuk.

Diagnosa Keperawatan
e. Kurang pengetahuan tentang kondisi penyakit, kebutuhan pengobatan dan prognosis berhubungan dengan kurang informasi atau informasi yang tidak adekuat.

Intervensi
1) Kaji sejauh mana tingkat pengetahuan keluarga klien tentang penyakit
anaknya. 2) Beri pendidikan kesehatan tentang penyakit dan perawatan klien. 3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya bila ada yang belum dimengerti.

Evaluasi
DP 1 o Suhu tubuh dalam batas normal (36,6-37,5 C). o Klien tidak demam lagi. o Klien tidak gelisah. o Turgor kulit baik. o Kesadaran compos mentis. DP 2 o Masukan dan haluaran cairan seimbang. o Turgor kulit baik, membran mukosa lembab. o Tanda-tanda vital dalam batas normal.

DP 3
o Klien dapat menghabiskan makanan yang disediakan. o Klien tidak lagi mual, dan muntah.

o Menunjukkan berat badan stabil atau peningkatan berat badan sesuai saran
dengan nilai laboratorium normal dan tidak ada tanda-tanda mal nutrisi

DP 4
o Tidak mengalami diare. o Turgor kulit baik.

DP 5
o Keluarga klien mengerti tentang penyakit anaknya.

Vous aimerez peut-être aussi