Vous êtes sur la page 1sur 14

ANESTHESI INHALASI

SULISTYOWATI
Anesthesia &Reaminasi Fak Kedokteran Universitas Jambi

Inhalasi anesthetics juga dikenal sebagai volatile anesthetics. Gas anesthesi yg didistribusikan ke dalam tubuh melalui pernafasan yaitu paru-paru Yg menyebabkan kematirasaan adalah inhalasi yang didistribusikan di seluruh sel-sel tubuh melalui darah. Otak adalah prinsip sasaran dalam inhalasi anesthetics

SEJARAH INHALASI ANESTHETICS

Inhalasi anesthetics pertama yang digunakan dalam negara Islam

Modern pertama inhalant anesthetics adalah karbon dioksida dan nitro. Saat ini inhalasi Anesthetics yg digunakan Inhalasi anesthetics yang mengandung halogenvolatile anesthetics yang dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Diantaranya adalah isoflurane, sevoflurane, enflurane, dan desflurane. Halothane, dikembangkan pada tahun 1950-an, juga masih digunakan

MODUS AKSI

Inhalasi anesthetics adalah kematirasaan yg disebabkan pemberian gas anesthesi melalui mesin yang menggunakan vaporizer untuk menghasilkan sebuah inhalable gas cair yg menyebabkan kehilangan kesadaran.

MESIN ANESTHESI

SIDE EFFECTS & TOXIC EFEK

Inhalasi anesthetics memproduksi berbagai efek samping yang berbeda.

Beberapa efek samping yang paling umum adalah sebagai berikut: Cardiovascular efek Pulmonary efek Hati dan ginjal

Sistem

Anestesi Inhalasi Sistem open Sistem semi open Sistem semi closed Sistem closed

SISTEM OPEN
Rebreathing

(-) CO2 absorber (-) Terutama untuk anak-anak Contoh: - open drop, - Ayres T-tube dan Jackson Rees

Sistem

semi open

Partial Rebreathing CO2 absorber (-) Aliran Oksigen > Minute Volume Contoh: T-Piece, Jackson Reys, open drop dengan sungkup yang dilapisi plastik, alat untuk ether (E.M.O atau Losco

Sistem

semi closed

Partial Rebreathing CO2 absorber (+)

Sistem

Closed

Total Rebreathing CO2 absorber (+)

CO2

Absorber

Berfungsi mengikat CO2 dari udara ekshalasi Campuran Ca(OH)2 atau Ba(OH)2 dgn NaOH Disebut juga sodalime atau Baralime Berfungsi baik bila: berubah warna, hangat dan berembun

Tahapan

kedalaman Anestesi

Tahap Induksi : tahapan sejak anestesi dimulai sampai tahap pembedahan Tahap Pembedahan : tahap dimana pembedahan dapat dilakukan dengan baik Tahap keracunan (anestesi terlalu dalam) biasanya sudah terjadi gagal napas dan atau gagal sirkulasi

Jadi pada dasarnya anestesi : titrasi

Urutan

Anestesi Inhalasi

Pemeriksaan Perioperatif Premedikasi Preoksigenasi (Denitrogenasi) Induksi Intubasi (bila pakai endotracheal tube) Maintenance Emergence

Vous aimerez peut-être aussi