Vous êtes sur la page 1sur 2

ABORTUS Definisi Abortus adalah kegagalan kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu.

Sebagian besar terjadi sebelum usia 12 minggu (trimester pertama). Abortus umumnya terjadi invonlunter, yaitu saat janin dan plasenta terpisah dari dinding uterus. Abortus terbagi menjadi 4, yaitu abortus imminens, abortus insipiens, abortus inkomplet dan abortus komplet. Abortus imminens adalah terjadinya perdarahan pervaginam yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu tanpa disertai pembukaan serviks. Sedangkan abortus insipiens adalah terjadinya perdarahan pervaginam yang disertai pembukaan serviks dan umumnya dalam perjalanannya menjadi abortus inkomplet. Abortus inkomplet adalah perdarahan pervaginam disertai keluarnya sebagian jaringan konsepsi, dan disertai nyeri perut. Dan abortus komplit adalah keluarnya seluruh konsepsi melalui vagina. Evaluasi dapat dilakukan dengan memperhatikan gejala dan didukung pemeriksaan fisik dan pemeriksaan USG. Abortus spontan umumnya terjadi pada trimester pertama dan merupakan 80% dari kejadian abortus. Penyebab paling sering adalah abnormalitas kromosom yang menyebabkan kelainan embrio / genetika (Puschek). Sedangkan jika terjadi abortus lebih dari 3x berturut- turut maka digolongkan abortus habitualis. Yang terjadi pada 1% kehamilan, dengan kebanyakan penyebab tidak diketahui. Faktor Resiko Disebutkan beberapa faktor resiko yang meningkatkan terjadinya abortus seperti pemakaian narkotika, penyalahgunaan alcohol, merokok, malnutrisi, konsumsi kafein yang berlebihan, dan pemakaian obat-obatan AINS. Disamping itu riwayat mioma uteri, defek uterus, serviks inkompeten, penyakit tiroid tidak terkontrol, riwayat PCOS, SLE, hipertensi, ketidakseimbangan hormone dan incompatibility rhesus.

Peningkatan usia wanita disebut-sebut juga meningkatkan resiko abortus. Rata-rata abortus terjadi pada 15% wanita dengan usia < 35 tahun, 20-25% pada wanita usia 35-39 tahun, 35% pada wanita usia 40-42 tahun dan 50% pada wanita usia > 42 tahun. Diagnosis Gejala yang muncul : perdarahan pervaginam, dengan atau tanpa nyeri perut dan keluarnya sebagian jaringan konsepsi. Pastinya pada awalnya akan muncul tanda-tanda awal kehamilan.

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan pelvis harus dilakukan, termasuk serviks, dan keluarnya jaringan melalui serviks. Beberapa tes sebaiknya dilakukan seperti pemeriksaan kadar hcg, darah lengkap, blood typing dan skrining antibody. Penatalaksanaan Pada abortus imminens tidak ada terapi medis yang diberikan, biasanya hanya disarankan untuk bedrest total dan pemberian suplemen progesterone. Sedangkan pada abortus insipiens dan inkomplit umumnya diperlukan tindakan berupa D&C (dilatase dan kuretase atau kuret hisap). intensitas perdarahan, pembukaan serviks,

besarnya uterus dan adanya massa dalam uterus. Abortus dipastikan dengan adanya pembukaan

Vous aimerez peut-être aussi