Vous êtes sur la page 1sur 2

ABSTRAK Seorang Laki-laki 40 tahun dengan Hipertensi Urgensi, Azotemi, Anemia MikrositikHipokromik, Hipokalemi Ringan, Vertigo, Dislipidemi, dan

CHF NYHA II

Pasien seorang laki-laki 40 tahun ini didiagnosis menderita Hipertensi urgensi, azotemi, anemia mikrositik-hipokromik, hipokalemi ringan, dislipidemi, dan CHF NYHA II. Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis, pemeriksaan fisik, maupun pemeriksaan penunjang. Pasien datang dengan keluhan pusing terasa sekeliling berputar, bagian pelipis kepala terasa nyut-nyutan, leher terasa tegang. Sudah dirasakan sejak 1minggu sebelum masuk rumah sakit. Disertai mual, muntah. Ada riwayat tekanan darah tinggi 1 tahun yang lalu, tetapi 6 bulan terakhir tidak kontrol teratur. Saat masuk rumah sakit (15/12/2012) tekanan darah 240/140 mmHg. Saat dilakukan pemeriksaan (17/12/2012) tekanan darah 170/150 mmHg. Hasil funduskopi menunjukkan ODS retinopati hipertensi grade IV dengan arteriolosklerosis grade II. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan di atas, pasien didiagnosis Hipertensi Urgensi, kemudian diberikan captopril 3x25mg dan amlodipin 1x10mg, dan Diet lunak 1900 kkal, rendah garam. Pasien diedukasi juga tentang penyakitnya, perubahan gaya hidup (mengurangi makanan berlemak dan banyak garam, olahraga ringan, mengurangi kebiasaan merokok), rutin kontrol, dan minum obat teratur. Selain diagnosis di atas, berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini, didapatkan ureum 69 mg/dl dan creatinin 3,91 mg/dl, dimana terdapat peningkatan yang disebut sebagai azotemi. Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal, dan USG abdomen didapatkan gambaran awal proses kronis dari ginjal, yang juga dapat menambah bukti terjadi penurunan fungsi ginjal selain adanya azotemi. Pasien diberikan diet rendah uremi (terlampir) dan rehidrasi sesuai dengan jumlah urine yang keluar. Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb : 10,10 gr%, MCH : 22,30 pg, MCV : 71,20 fL yang menunjukkan anemia mikrositik-hipokromik. Pasien diedukasi untuk menghabiskan makanan dari RS dahulu. Didapatkan pula, kalium : 3,4 mmol/L yang merupakan hipokalemi ringan ( 2,5-3,5 mmol/L) dan diperkuat juga dengan gambaran EKG pada hipokalemi yaitu gelombang T yang lebar mendatar, depresi segmen ST, dan gelombang U

yang menonjol. Pasien diberikan infus RL 12 tetes/menit untuk rehidrasi dan diedukasi untuk menghabiskan makanan dari RS dahulu. Pasien mengeluh pusing berputar hingga pasien merasa mual dan muntah sampai pasien hanya dapat tiduran saja, ini merupakan salah satu keluhan utama dari vertigo. Selain dengan anamnesis dilakukan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis, dengan uji rhomberg, tandem gait, uji tunjuk barany. Pasien diberikan betahistin mesylate 3x6mg untuk tatalaksana vertigo, metochlopramide dan alprazolam bila perlu untuk mengurangi mual-muntah dan keluhan gelisah tidak bisa tidur karena menahan pusing. Akan dilakukan konsultasi ke bagian neurologi apabila keluhan tidak membaik. Pasien diedukasi untuk tidak melakukan perubahan posisi/gerakan secara mendadak, menghindari risiko jatuh. Didapatkan kolesterol total 205 mg/dl, yang dapat didiagnosa sebagai Dislipidemi (peningkatan 1/> fraksi lipid), diberikan terapi Simvastastin tab. 1x10mg (malam), untuk mengurangi produksi kolesterol berlebih. Pasien diedukasi makan-makanan dari RS saja, minum obat teratur, kurangi makanan berlemak, dan kurangi merokok. Pada pasien ini juga didiagnosis CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II, dimana dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan sehari-hari mudah lelah dan berdebar-debar, nyeri ulu hati, tidur dengan bantal tinggi, riwayat bangun di malam hari karena sesak, riwayat sakit jantung, ortopneu, edema tungkai. Pada x-foto thorax didapatkan gambaran suspek LVH. Hasil ini sesuai dengan gagal jantung pada kriteria framingham (2 mayor, 2 minor), dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah lelah dan berdebar-debar). Pada pasien ini juga terdapat hipertensi, sehingga dapat juga di diagnosis sebagai Hypertension Heart Disease karena penyakit jantung yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah secara langsung maupun tidak, merupakan faktor risiko CHF dan mengalami LVH. Pasien diberikan Isosorbide dinitrat tab. sub. 3 x 5mg, captopril 3x25mg, HCT 1x12,5mg, dan diet lunak rendah garam 1900kkal. Pasien diedukasi untuk diet makanan yang rendah garam, rendah lemak, tinggi protein, mengurangi merokok, hindari aktivitas terlalu berat, dan kontrol rutin.

Vous aimerez peut-être aussi