Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2005
ABSTRAK
Agar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka
pelayanan harus memenuhi berbagai syarat diantaranya: tersedia, wajar, bekesinambungan,
dapat diterima, terjangkau dan bermutu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mutu pelayanan rawat inap pada
pasien peserta Askes berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu: Reability,
Responsiveness, Assurence, Empathy dan Tangible di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Banggai. Jenis penelitian adalah survei deskriptif dengan jumlah sampel selama penelitian
sebanyak 71 respnden.
Hasil penelitian yang diperoleh dari kelima dimensi kualitas pelayanan adalah: Reliability
sebanyak 52 (73,2%) menyatakan puas dan 19 (26,8%) tidak puas Responsiveness, sebanyak
58 responden (77,5%) menyatakan puas dan 13 responden (18,3%) tidak puas, Empathy
sebanyak 46 responden (64,8%) menyatakan puas dan 25 responden (35,2%) tidak puas dan
Tangible sebantak 56 responden (78,9%) menyatakan puas dan 15 responden (21,1%) tidak
puas.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banggai perlu meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan rawat inap yang meliputi Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy dan
Tangibles. Perhatian melalui pembinan dan motivasi perawat secara berkesinambungan,
sehingga perawat memiliki kemampuan/tanggap dan cepat dalam menyelesaikan keluhan-
keluhan pasien, bersikap sopan santun, ramah, dan serta memahami keadaan pasien.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan diharapkan kepada pihak manajemen Rumah Sakit
Daerah Kabupaten Banggai menempatkan tenaga yang handal dan memberikan pelayanan
dengan baik, biaya pendidikan dan pelatihan. Demikian pula agar pemimpin rumah sakit sering
melakukan interaksi kepada petugas dan pasien di ruang rawat inap untuk memahami harapan
pasien dengan baik.
Kepada pihak PT.Asuransi Kesehatan Indonesia diharapkan dapat memberikan solusi yang
terbaik bagi para peserta Askes berupa penyederhanaan prosedur rujukan yang selama ini
menyulitkan para pasien peserta Askes.