Vous êtes sur la page 1sur 7

DISUSUN OLEH :

AHMAD ADI PUTRA MARINA ANJARWATI MARIA ULFA MEY YUNITASARI PEMBIMBING : ERFANDI

(08.002) (08.023) (08.024) (08.026)

1. PENGERTIAN ORGANISASI PROFESI 2. CIRI-CIRI ORGANISASI PROFESI 3. PERAN ORGANISASI PROFESI 4. FUNGSI ORGANISASI PROFESI 5. MANFAAT ORGANISASI PROFESI 6. ORGANISASI PERAWAT INDONESIA, BERDIRINYA PPNI 7. TUJUAN PPNI 8. FUNGSI PPNI 9. SRUKTUR ORGANISASI PPNI 10. PROGRAM KERJA DAFTAR PUSTAKA

By, CLASS 2A

1.

PENGERTIAN ORGANISASI PROFESI

Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu. 2. 1) CIRI-CIRI ORGANISASI PROFESI Umumnya untuk satu profesi hanya ada satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi saja dalam arti telah menyelesaikan pendidikan profesi dengan dasar-dasar keilmuan yang sama. 2) Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik (Code of professional ethnic) merumuskan kompetensi profesi (professional competency) serta memperjuangkan tegaknya kebebasan profesi (professional autonomous). 3) Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta merumuskan standar pelayanan profesi (standar of professional services) yang mana kode etik termasuk kedalamnya, merumuskan dan menetapkan standar pendidikan dan pelatihan profesi (standar of professional education and training ) serta menetapkan dan memperjuangkan kebijakan dan politik profesi (professional policy). 3. PERAN ORGANISASI PROFESI Organisasi profesi dalam pembuatan dan pengembangan profesi keperawatan berperan sebagai berikut : a. mutu pendidikan keperawatan. b. pelayanan keperawatan. c. dan teknologi keperawatan. Pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan Pembinaan, pengembangan dan pengawasan Pembinaan, pengembangan dan pengawasan

Menurut Prof. DR. Azrul Azwar MPH (1998), ada 3 ciri organisasi :

d. kehidupan profesi.

Pembinaan, pengembangan dan pengawasan

4. a.

FUNGSI ORGANISASI PROFESI Dalam bidang pendidikan keperawatan. 1. Penetapan standar pendidikan keperawatan. 2. Pengembangan pendidikan keperawatan berjenjang berlanjut.

Dalam pelaksanaan peran-peran organisasi profesi maka organisasi berfungsi :

b.

Dalam bidang pelayanan keperawatan. 1. Penetapan standar profesi keperawatan. 2. Pemberian izin praktek / rekomendasi. 3. Pemberian registrasi tenaga keperawatan. 4. Penyusunan dan pemberlakuan kode etik keperawatan.

c.

Dalam bidang iptek 1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi riset keperawatan 2. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan.

d.

Dalam bidang kehidupan profesi 1. Membina, mengawasi organisasi profesi itu sendiri 2. Membina kerja sama dengan penerintah, masyarakat, profesi lain antar anggota 3. Membina kerja sama dengan organisasi profesi sejenis dengan Negara lain / internasional 4. Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota.

5.

MANFAAT ORGANISASI PROFESI Apabila organisasi profesi bekerja dengan baik dan lancar banyak manfaat yang

akan diperoleh, akan tetapi menurut Brecko 1989, minimal ada 4 manfaat yakni : 1. Dapat lebih mengembangkan dan memajukan profesi. 2. Dapat menertibkan dan memperluas bidang gerak profesi.

3. Dapat menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi. 4. Dapat memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi. Apabila manfaat-manfaat tersebut dapat dicapai maka dampak akhir banyak pula yang akan dihasilkan. Menurut World Medical Assosiation (1991) dampak minimal yang akan diperoleh adalah : 1. Makin tertibnya pekerjaan profesi. 2. Meningkatnya kualits hidup serta derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. 6. ORGANISASI PERAWAT INDONESIA, BERDIRINYA PPNI

Organisasi ini lahir berdasarkan serangkaian perundingan beberapa tokoh tenaga keperawatan dari berbagai organisasi keperawatan yang berdiri sendiri. Dengan kesadaran pentingnya bersatu, maka pada tanggal 17 Maret 1974, mereka sepakat melaksanakan fusi menjadi Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang disingkat menjadi PPNI. PPNI didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 yang kepengurusannya terdiri dari : 1 Pengurus Pusat PPNI berkedudukan di Ibu Kota Negara, 32 Pengurus PPNI Propinsi, 358 Pengurus PPNI Kabupaten/Kota dan lebih dari 2500 Pengurus Komisariat (tempat kerja) y ang menghimpun ratusan ribu perawat Indonesia baik yang berada di Indonesia maupun di Luar Negeri, saat ini sudah dibentuk INNA-K ( Indonesian National Nurses Association in Kuwait). PPNI, sejak Juni 2003 telah menjadi anggota ICN (International Council of Nurses) yang ke 125 dengan visi sebagai corong suara yang kuat bagi komunitas keperawatan dan berkomitmen tinggi untuk memberikan pelayanan/asuhan keperawatan yang kompeten, aman dan bermutu bagi masyarakat luas. 7. TUJUAN PPNI Persatuan dan kesatuan, kerja sama dengan pihak lain, pembinaan manajemen organisasi.

a. Membina dan mengembangkan organisasi profesi keperawatan antara lain :

b. Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan di Indonesia. c. Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan di Indonesia. d. Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia. e. Membina, dan mengupayakan kesejahteraan anggota. 8. FUNGSI PPNI

1. Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan untukmencapai tujuan organisasi 2. Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada program-program pembangunan manusia secara holistic tanpa membedakan golongan, suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME 3. Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga keperawatan.

9.

SRUKTUR ORGANISASI PPNI 1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI 2. Dewan Pimpinan Daerah TK I (DPD I) PPNI 3. Dewan Pimpinan Daerah TK II (DPP II) PPNI 4. Komisariat PPNI (pengurus pada institusi yang anggotanya kurang lebih 25 orang) Disamping itu ada organisasi keperawatan sesuai dengan keahliannya dan bertanggung jawab kepada PPNI, yang disebut organisasi seninat umpamanya Ikatan Perawat Anastasi Indonesia (IPAI), Persatuan Perawat Ginjal, Persatuan Perawat Anak, dan lain-lain.

a. Jenjang Organisasi

b. Susunan Organisasi TK. Pusat. 1. Ketua Umum Ketua-ketua :

a) Pembinaan organisasi b) Pembinaan Pendidikan dan latihan c) Pembinaan pelayanan d) Pembinaan IPTEK e) Pembinaan kesejahteraan 2. Sekretaris Jendral Sekretaris-sekretaris : (5 orang) sesuai dengan pembidangan ketua-ketua. 3. Departemen-Departemen a) Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi b) Departemen Pendidikan c) Departemen Pelatihan d) Departemen Pelayanan di Rumah Sakit e) Departemen Pelayanan di Pukesmas f) Departemen Penelitian g) Departemen Hubungan Luar Negeri h) Departemen Kesejahteraan Aggota i) Departemen Pembinaan Yayasan 10. PROGRAM KERJA a. Pembinaan organisasi dan keanggotaan b. Pengembangan dan pembinaan pendidikan c. Pengembangan dan pembinaan diklat keprawatan d. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit e. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di Pukesmas f. Pembinaan dan pengembangan IPTEK g. Pembinaan dan pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi keperawatan Internasional (ICN) h. Pembinaan dan pengembangan sumber daya / yayasan i. Pembinaan dan pengembangan kesejahteraan anggota

DAFTAR PUSTAKA Ali, H. Zaidin. Pengantar Keperawatan Profesi. www.google.com. Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Vous aimerez peut-être aussi