Vous êtes sur la page 1sur 1

ASAL USUL DAN ARTI KATA GEREJA

Kata Gereja yang berasal dari kata igreja dibawa ke Indonesia oleh para misionaris Portugis. Kata tersebut adalah ejaan Protugis untuk kata latin ecclesia, yang ternyata berasal dari bahasa Yunani, ekklesia. Kata Yunani itu sebetulnya berarti kumpulan atau pertemuan atau rapat. Namun, ekklesia bukan sembarang kumpulan, melainkan kelompok orang yang sangat khusus. Untuk menonjolkan kekhususan itu dipakailah kata asing itu, kadang-kadang dipakai juga kata jemaat atau umat. Itu tepat juga. Tetapi, perlu diingaat bahwa jemaat ini sangat istimewa. Maka, barangkali lebih baik memakai kata Gereja saja, yakni ekklesia. Kata Yunani itu berasal dari kata yang berarti memanggil. Gereja adalah umat yang dipanggl dan dipilih Allah untuk hidup dalam persekutuan kasih seperti diri Nya.

Ada seorang turis Eropa mencari-cari Gereja di suatu kota kecil di Negara Amerika Latin pada hari Minggu. Ia ingin sekali mengikuti Misa kudus pada hari Minggu itu. Ia sudah mencarinya ke mana-mana, tetapi belum juga ketemu. Ia berpikir suatu Negara yang penduduknya hamper 100 persen Katolik seperti di Amerika Latin ini seharusnya cukup mudah untuk menemukan Gereja. Sesudah lama mencari, akhirnya ia bertanya kepada seorang anak yang kebetulan dijumpainya di jalan. Nak, di mana kiranya ada Gereja di sini? Anak itu menjawa, Gereja? Oh iya malam ini ada di rumah Pak Lobato. Besok malam di rumah Tante Lusiana. Lusa malam belum ditentukan.

Turis itu terbengong-bengong mendengar jawaban anak itu. Masa Gereja dapat berpindah-pindah? Tetapi karena hari itu sudah malam, ia tidak mau bersoal jawab dengan anak itu. Turis itu hanya meminta kalau boleh ia ditunjukkan Gereja di rumah Pak Lobato itu. Anak itu menyanggupinya sebab kebetulan sekali ia memang sedang dalam perjalanan ke Gereja di rumah Pak Lobato. Ketika merek muncul, banyak orang telah berkumpul. Semua orang kelihatan sangat sederhana, dan rumah Pak Lobato juga sangat sederhana. Tetapi, suasana di sana sangat akrab! Turis itu disalami dan diterima dengna penuh rasa persaudaraan. Upacara ibadat sungguh meriah, menyapa, dan sangat mengesankan. Tiba-tiba, turis itu meresa bahsa ini sungguh suatu Gereja. Gereja yang ia cari sebenarnya hanya gedung mati. Di sini, ia sungguh menemukan suatu Gereja hidup. Di dalam Gereja seperti ini, ia merasa Tuhan sungguh hadir. Ia sungguh merasakan Roh Tuhan sungguh berhembus di sini. Apalah arti sebuah gedung Gereja? Ia toh hanya symbol dari Gereja yang sesungguhnya, yaitu suatu persekutuan Umat Allah yang dipersatukan oleh Kristus. Gereja adalah sungguh umat yang dipanggil dan dipilih Allah untuk hidup dalam persekutuan kasih seperti persekutuan kasih Allah Tritunggal.

Agustinus Sunartrijono. Dikutib dari: Makna Hidup Dalam Terang Iman Katolik

Vous aimerez peut-être aussi