Vous êtes sur la page 1sur 9

Assembly, Integration & Test LAPAN-A2

Assembly, Integration & Test (AIT) adalah proses dimana komponen2 satelit digabungkan untuk menjadi sebuah satelit. 3 Pekerjaan utama dalam proses ini adalah integrasi mekanik, integrasi elektronik (termasuk software) dan pengujian fungsi komponen secara sendiri2 maupun terintegrasi. Sejak akhir tahun 2010, saat sebagian besar komponen satelit telah tiba, LAPAN-A2 melalui proses tersebut di fasilitas integrasi satelit LAPAN Rancabungur, Bogor. Proses integrasi mekanik dimulai dengan desain struktur satelit, agar seluruh komponen satelit mendapat tempat yang sesuai (misalnya kamera harus melihat kearah luar, radio dekat dengan antena dll) dan terlindung dengan baik (misalnya lensa dipegang dengan kokoh namun masih bisa bergerak untuk menyesuaikan fokus dll).

Gambar 1. Desain struktur penyangga muatan Proses kemudian dilanjutkan dengan membuat komponen struktur. Pembuatan komponen struktur dilakukan 2 kali. Yang pertama adalah untuk kepentingan membuat harness, dan yang kedua adalah untuk flight model (yang akan diterbangkan), karena keterbatasan dalam pembuatan harness pada struktur satelit sulit diprediksi dengan software desain. Proses manufaktur dilakukan di bengkel mekanik LAPAN Rancabungur. Setelah komponen struktur jadi, maka akan komponen struktur diintegrasikan, lalu komponen satelit yang lain dicoba untuk di muat didalamnya.

Gambar 2. Pembuatan plat sisi X-minus LAPAN-A2

Gambar 3. Fitting test komponen (main computer, batere, star sensor, AIS, recorder, dan radio modem) LAPAN-A2 Komponen struktur/mekanik yang terbanyak dari LAPAN-A2 adalah untuk payload kamera. Dari 125 komponen struktur LAPAN-A2, 50 komponen adalah untuk payload kamera. Perlakun khusus ini diperlukan karena komponen lensa terbuat dari bahan yang getas sehingga dapat rusak saat satelit mengalami goncangan2 dari penerbangan roket.

Gambar 4. Pemegang lensa kamera analog dan damper kamera digital LAPAN-A2 (terlihat dari lubang lensa masing2 kamera) Perlakuan khusus lain juga dilakukan pada lensa yang mempunyai daya zoom tinggi, dimana dalam kondisi antariksa suhu dapat berubah drastis dan mempengaruhi fokus dari lensa. Untuk itu dibuat sistem servo untuk mengatus kembali fokus dari lensa saat satelit sudah berada di antariksa. Sistem tersebut dibuat di LAPAN rancabungur mengacu pada sistem yang digunakan di LAPANTUBSAT. Sistem bergerak umumnya mengunakan pelumas, demikian halnya dengan servo lensa LAPAN-A2 yang menggunakan komponen umum (off-the-shelf). Sehingga perlu diganti dengan pelumas khusus yang tahan vakum (tidak mudah menyublim).

Gambar 5. Sistem servo penggerak lensa dan penggantian pelumas servo dengan pelumas tahan vakum Pengujian masing-masing komponen juga dilakukan pada setiap komponen satelit LAPAN-A2. Pengujian ini telah dilakukan sejak sebagian komponen datang ke Rancabungur pada akhir tahun 2010. Ada beberapa moda pengujian yang dilakukan, diantara pengujian fungsi pada suhu ruangan.

Pengujian fungsi GPS misalnya dilakukan dengan menempatkan antena diluar ruangan sehingga dapat menangkap signal dari satelit. Pengujian fungsi lain misalnya untuk muatan kamera. Sebagian pengujian dilakukan diluar ruangan untuk mendapatkan obyek pada jarak jauh (fokus infinity).

Gambar 6 & 7. Pengujian GPS dan kamera digital LAPAN-A2

Moda pengujian lain yang dilakukan adalah pengujian dalam simulasi lingkungan antariksa. Fasilitas uji lingkungan yang dimiliki LAPAN Rancabungur, diantaranya adalah thermal chamber. Perangkat ini dapat mensimulasikan suhu seperti yang akan dialami komponen di antarika. Pada pengujian ini dapat dilihat ketahanan dari komponen satelit tersebut terhadap perubahan suhu yang mungkin terjadi secara drastis. Komponen yang tidak rusak permanen oleh perubahan suhu masih bisa diijinkan untuk terbang, asalkan anomali fungsinya dapat ditanggulangi (seperti pemuaian pada lensa kamera misalnya).

Gambar 8. Pengujian komponen satelit di thermal chamber Tidak semua komponen satelit harus dipasang dengan baut. Banyak metoda lain digunakan, diantaranya dengan mengunakan lem. Lem yang dipilih adalah lem khusus yang tidak mudah menyublim pada kondisi vakum.

Gambar 9. Pengeleman sun sensor LAPAN-A2 Sebelum melakukan integrasi electronik pada struktur satelit, pertama-tama dilakukan integrasi secara software. Yakni untuk meyakinkan bahwa komponen dapat berkomunikasi satu dengan lainnya (terutama dengan komputer utama satelit). Sehingga proses harness dilakukan 2 kali, 1 kali diatas meja (hingga yakin semua fungsi software berjalan dengan baik) dan 1 kali pada struktur satelit.

Gambar 10. Integrasi software LAPAN-A2

Setelah tahap tersebut dilalui, maka mulai dibuat harness pada struktur LAPAN-A2. Pembuatan harness pada struktur satelit adalah satu tahap yang paling menantang dari AIT satelit. Saat dilakukan harness di meja (gambar 10) ada sekitar 500an pin pada 37 konektor yang harus saling menghubungkan 38 komponen elektronik LAPAN-A2. Saat dipasang di struktur satelit, beberapa jalur harness harus diberi konektor tambahan agar bisa di asembly dengan baik (kokoh). Hal ini menambah kompeksitas harness LAPAN-A2. Saat ini tahap tersebut hampir selesai dilalui, sehingga dalam waktu dekat bengkel mekanik akan siap meproduksi struktur satelit yang sesungguhnya (flight model).

Gambar 11. Pembuatan harness pada struktur dummy LAPAN-A2 Pada pengujian fungsi secara terintegrasi, kendati tidak banyak, ditemukan beberapa masalah yang memerlukan penyesuaian secara hardware. Salah satunya memerlukan pengantian hardware komponen pada komputer utama LAPAN-A2. Untuk itu teman-teman kami dari Berlin, Jerman, yang membuat komputer tersebut datang ke Bogor untuk melakukan modifikasi. Mereka berkerja di fasilitas LAPAN selama 1 minggu.

Gambar 13. Perubahan final pada hardware komputer utama LAPAN-A2 Secara paralel, juga disiapkan perangkat untuk mengoperasikan satelit setelah meluncur nanti. Diantaranya adalah komputer yang akan menjahit data muatan satelit di stasiun penerima.

Gambar 13. Pembuatan frame sync muatan LAPAN-A2 berbasis FPGA Bagi teman-teman kami dari Berlin, kunjungan kerja kemarin sangat spesial, karena baru kali ini mereka ke indonesia. Sebagai sahabat kami berusaha memperkenalkan Indonesia sebanyak mungkin pada mereka, diantaranya dengan memberi makan ubi Cilembu dan Duren.

Gambar 14. Tim integrasi elektronik berfoto seusai pengujian komponen satelit (pukul 11 malam) RHT; QC engineer LAPAN-A2

Vous aimerez peut-être aussi