Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Hardinsyah1 1Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB Hadi Riyadi1 2Departemen Gizi, FK UI Victor Napitupulu2
Angka kecukupan gizi (AKG) berguna sebagai patokan dalam penilaian dan perencanaan konsumsi pangan, serta basis dalam perumusan acuan label gizi. Angka kecukupan gizi mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan Iptek gizi dan ukuran antropometri penduduk.
Setelah sekitar 10 tahun ditetapkan angka kecukupan energi (AKE) dan kecukupan protein (AKP) bagi penduduk Indonesia, kini saatnya ditinjau ulang dan disempurnakan. Kajian ini bertujuan merumuskan angka kecukupan energi (AKE), kecukupan protein (AKP), kecukupan lemak (AKL), kecukupan karbohidrat (AKK) dan serat makanan (AKS) penduduk Indonesia.
Data berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) yg digunakan dalam perhitungan AKE dan AKP didasarkan pada median berat badan dan tinggi badan normal penduduk Indonesia menurut kelompok umur dan jenis kelamin berdasarkan data Riskesdas 2010 terhadap standar WHO.
KECUKUPAN ENERGI
Pangan sumber energi yang kaya lemak antara lain lemak/gajih dan minyak, buah berlemak (alpokat), biji berminyak, santan, coklat, kacang-kacangan, dll. Pangan sumber energi yang kaya karbohidrat antara lain beras, jagung, oat, serealia lainnya, umbi-umbian, tepung, gula, madu, buah dengan kadar air rendah (pisang, kurma), dll. Pangan sumber energi yang kaya protein antara lain daging, ikan, telur, susu dan aneka produk turunannya.
Komposisi tubuh dan ukuran tubuh (berat badan & tinggi badan) Pertumbuhan dan perkembangan (usia) Jenis kelamin Aktivitas fisik Usia Thermic effect of food (TEF). Keadaan fisiologis : hamil & menyusui Lingkungan (iklim & altitude) Genetik Adaptasi dan akomodasi
Kecukupan energi sejak usia empat tahun dikoreksi dengan faktor kategori aktifitas (PA). Nilai PA pada anak sebelum usia sekolah (umur <3 th) dan pada usia lanjut (>=80 tahun) diasumsikan sangat ringan (sedentary); Nilai PA pada usia lainnya diasumsikan pada kategori ringan (low active), yang sejalan dengan hasil Riskesdas (2007) bahwa sebagain besar penduduk remaja dan dewasa Indonesia melakukan aktifitas fisik pada kategori ringan. Bagi anak usia sekolah, remaja dan dewasa yang memiliki aktifitas aktif dan sangat aktif akan membutuhkan energi lebih banyak lagi.
TEE + 0.1TEE
Anak Perempuan 3-9 tahun TEE + 0.1TEE TEE = [135.3 (30.8xU) + PA x (10xBB+934xTB)] + 20 Kal Keterangan : PA = 1.0 (sangat ringan) PA = 1.31 (aktif) PA = 1.16 (ringan) PA = 1.56 (sangat aktif) Sumber : IOM (2005) Keterangan : U = umur (tahun), BB = berat badan (kg), TB = tinggi badan (m); TEE = Total Energy Expenditure - total pengeluaran energi, (Kal); PA = koefisien aktivitas fisik
TEE + 0.1TEE
Sumber : IOM (2005) Keterangan : U = umur (tahun), BB = berat badan (kg), TB = tinggi badan (m); TEE = Total Energy Expenditure - total pengeluaran energi, (Kal); PA = koefisien aktivitas fisik
TEE + 0.1TEE
Sumber : IOM (2005) Keterangan : U = umur (tahun), BB = berat badan (kg), TB = tinggi badan (m); TEE = Total Energy Expenditure - total pengeluaran energi, (Kal); PA = koefisien aktivitas fisik
(EB x PA)+(0.1xTEE)
Tabel 5. Angka Kecukupan Energi (AKE) 2012 dan dibanding AKE 2004
Umur Anak 0-5 bl 6-11 bl 1-3 th 4-6 th 7-9 th Laki-laki 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65-79 th 80+ th BB (kg) TB (cm) Hasil Analisis AKE 2012 (Kal)
AKE2012 (Kal)
AKE2004 (Kal)
6 9 13 19 27
61 71 91 112 130
34 46 56 60 62 62 60 58
36 46 50 54 55 55 54 53
1988 2133 2119 2268 2166 1920 1560 1421 0 340 450
2000 2125 2125 2250 2150 1900 1550 1425 180 300 300
2050 2350 2200 1900 1800 1750 1600 1600 180 300 300
330 400
330 400
500 550
KECUKUPAN PROTEIN
Fungsi
menyediakan asam amino esensial, mensuplai energi dalam keadaan energi terbatas dari karbohidrat dan lemak sebagai komponen struktural semua sel tubuh. Sebagai enzim, pembawa dan hormon. Komponen asam amino berperan sebagai prekursor koenzim, asam nukleat, hormon, vitamin dan molekul penting lain.
Sehingga suplai protein makanan yang cukup sangat penting untuk mempertahankan fungsi dan integritas selular, serta kesehatan dan reproduksi.
Pangan Sumber
Pangan sumber protein hewani meliputi daging, telur, susu, ikan, seafood dan hasil olahnya. Pangan sumber protein nabati maliputi kedele, kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti tempe, tahu, susu kedele. Secara umum mutu protein hewani lebih baik dibanding protein nabati. Di Indonesia kontribusi energi dari protein hewani terhadap total energi relatif rendah yaitu 4% (Hardinsyah dkk, 2001), yang menurut FAO RAPA (1989) sebaiknya sekitar 15% dari total energi.
asumsi mutu protein diet penduduk Indonesia adalah 80. Jadi faktor koreksi mutu protein pada AKG 2012 ini adalah 100/80 atau 1.3. faktor koreksi mutu protein bagi ibu hamil adalah 1.2 karena pada saat hamil menurut IOM (2005) terjadi efisiensi penyerapan zat gizi termasuk protein sekitar 10%.
dengan mempertimbangkan bahwa asam amino esensial pada diet usia anak dan remaja cenderung defisit, dan protein terutama protein hewani turut berperan dalam pertumbuhan linear atau pencegahan stunting, maka koreksi mutu protein 1.3 tidak diberlakukan pada anak dan remaja tetapi ditingkatkan menjadi 1.5.
AKP orang dewasa didasarkan pada ratarata kebutuhan protein orang dewasa (yang berbeda menurut umur dan jenis kelamin) dikalikan dengan berat badan, ditambah sejumlah safe level (24%) dan dikoreksi dengan mutu. Tambahan 24% berasal dari review FAO/WHO (1985) yang masih valid menurut IOM (2005), yaitu berasal dari nilai coefficient of variation 12% (2 x CV = 24%).
Hasil perhitungan kecukupan protein berdasarkan model estimasi dari data keseimbangan nitrogen tubuh
Umur Anak 0-5 bl 6-11 bl 1-3 th 4-6 th 7-9 th Laki-laki 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65-79 th 80+ th BB (kg) 6 9 13 19 27 34 46 56 60 62 62 60 58 TB (cm) 61 71 91 112 130 142 158 165 168 168 168 168 168 Kec. protein /kg BB 1.8 1.5 1.3 1.2 1.2 1.1 1.0 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 Faktor koreksi 1.1 1.3 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 Hasil Analisis AKP2012 11.9 17.6 25.4 34.2 48.6 56.1 69.0 65.5 62.4 64.5 64.5 62.4 60.3 AKP2012 (g) 12 18 26 35 49 56 72 66 62 65 65 62 60 AKP2004 (g) 12 16 25 39 45 50 60 65 60 60 60 60 60
Hasil perhitungan kecukupan protein berdasarkan model estimasi dari data keseimbangan nitrogen tubuh
Umur Perempuan 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65-79 th 80+ th Hamil (+an) Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3 Menyusui (+an) 6 bl pertama 6 bl kedua BB (kg) 36 46 50 54 55 55 54 53 TB (cm) 145 155 158 159 159 159 159 159 Kec. protein /kg BB 1.1 1.0 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.3 0.3 0.3 Faktor koreksi 1.5 1.5 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.2 1.2 1.2 Hasil Analisis AKP2012 AKP2004 AKP2012 (g) (g) 59.4 69.0 58.5 56.2 57.2 57.2 56.2 11.9 19.4 19.4 19.4 60 69 59 56 57 57 56 12 20 20 20 50 57 50 50 50 50 50 50 17 17 17
0.3 0.3
1.2 1.2
19.4 19.4
20 20
17 17
Anjuran proporsi energi dari lemak, karbohidrat dan protein serta kecukupan protein yg dihitung berdasarkan proporsi energi dari protein
Umur AKE201 % -Energi 2 protein % -Energi lemak %-Energi Karbo
AKP2012 AKP2012 berdasarkan berdasarkan proporsi keseimbangan energi nitrogen (g) protein* (g)
11 18 28 40 46 79 93 100 102 98 87 48 38 12 16 20 28 38 50 62 62 62 62 62 60 58
Anak 0-5 bl 6-11 bl 1-3 th 4-6 th 7-9 th Laki-laki 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65-79 th 80+ th
550 750 1050 1575 1750 2050 2550 2675 2725 2600 2325 1900 1525
8 10 10 10 10 15 15 15 15 15 15 10 10
50 45 35 35 35 30 30 30 30 25 25 25 25
42 45 55 55 55 55 55 55 55 60 60 65 65
Anjuran proporsi energi dari lemak, karbohidrat dan protein serta kecukupan protein yg dihitung berdasarkan proporsi energi dari protein
Umur AKE2012 % -Energi protein % -Energi lemak %-Energi Karbo AKP2012 berdasarkan proporsi energi protein* (g) AKP2012 berdasarkan keseimbangan nitrogen (g)
Perempuan 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65-79 th 80+ th Hamil (+an) Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3 Menyusui (+an) 6 bl pertama 6 bl kedua
2000 2125 2125 2250 2150 1900 1550 1425 180 300 300 330 400
15 15 15 15 15 15 10 10
30 30 30 30 25 25 25 25
55 55 55 55 60 60 65 65
75 80 80 84 81 71 39 36 7 11 11 12 15
52 60 58 58 58 57 57 55 20 20 20 20 20
KECUKUPAN LEMAK
Fungsi
Komponen struktural dari semua sel tubuh, yang dibutuhkan oleh ratusan bahkan ribuan fungsi fisiologis tubuh (McGuire & Beerman, 2011). Mensuplai energi. Menyediakan cadangan energi tubuh, isolator, pelindung organ dan menyediakan asam-asam lemak esensial (Mahan, LK dan Escott-Stump, S, 2008). Fungsi penting dalam metabolisme zat gizi, terutama penyerapan karoteniod, vitamin A, D, E dan K (Boyle and Roth, 2010, Brown, 2011)
Pangan sumber
Omega-6 (seperti asam linoleat dan AA) banyak terdapat dalam minyak nabati seperti minyak kedele, minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak biji kapas dan minyak safflower. Omega-3 (seperti asam linolenat, EPA dan DHA) banyak terdapat dalam minyak ikan, ikan laut dalam seperti lemuru, tuna, salmon, cod, minyak kanola, minyak kedele, minyak zaitun dan minyak jagung. Lemak/gajih, minyak kelapa, mentega (butter), minyak inti sawit dan coklat banyak mengandung lemak jenuh (Duyff, 1998).
Merujuk pada anjuran perbandingan komposisi energi dari karbohidrat, protein dan lemak di Amerika Serikat (IOM, 2005) dan menyelaraskan dengan Pedoman Gizi Seimbang Indonesia (Kemenkes 2005) serta perhitungan hasil konsumsi pangan Riskesdas 2010 (Hardinsyah 2012), maka anjuran kecukupan lemak dalam konteks AMDR bagi penduduk Indonesia dibagi ke dalam tiga (3) kelompok penduduk
Anjuran proporsi energi dari lemak, karbohidrat dan protein menurut kel. umur
Zat gizi makro Bayi 0-11 bl* Anak, 1-3 th**) Anak, 4-18 th**) Dewasa**) Persen terhadap total energi (%)
5 55 40
susu Ibu (ASI) dari United Nations University Center. **)Angka dalam kurung merupakan kisaran anjuran di Amerika Serikat (IOM, 2005)
*)Berdasarkan Aiar
Anjuran proporsi energi dari lemak, karbohidrat dan protein serta kecukupan lemak
Umur Anak 0-5 bl 6-11 bl 1-3 th 4-6 th 7-9 th Laki-laki 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65-79 th 80+ th 6 bl kedua AKE2012 550 725 1125 1600 1850 2100 2475 2675 2725 2625 2325 1900 1525 400
% -Energi protein
8 10 10 10 10 15 15 15 15 15 15 10 10
% -Energi lemak
50 45 35 35 35 30 30 30 30 25 25 25 25
%-Energi Karbo
42 45 55 55 55 55 55 55 55 60 60 65 65
AKL2012 (g) 31 36 44 62 72 70 83 89 91 73 65 53 42 13
Anjuran proporsi energi dari lemak, karbohidrat dan protein serta kecukupan lemak
Umur AKE2012 Perempuan 10-12 th 2000 13-15 th 2125 16-18 th 2125 19-29 th 2250 30-49 th 2150 50-64 th 1900 65-79 th 1550 80+ th 1425 Hamil (+an) Trimester 1 180 Trimester 2 300 Trimester 3 300 Menyusui (+an) 6 bl pertama 330 6 bl kedua 400 % -Energi protein 15 15 15 15 15 15 10 10 % -Energi lemak 30 30 30 30 25 25 25 25 %-Energi Karbo 55 55 55 55 60 60 65 65 AKL2012 (g) 67 71 71 75 60 53 43 40 6 10 10
11 13
Anjuran kecukupan asam lemak esensial n-3 dan n-6 berdasarkan proporsi energi (%-energi) pada tiga kelompok umur
Persen terhadap energi total*)
Asam lemak esensial
5 - 10
5 - 10
5 - 10
Kecukupan asam lemak n-3 dan n-6 bagi anak dan dewasa
Umur Asam lemak n-3 (g)
4,4 7,0 10,0 10,0 12,0 16,0 16,0 17,0 17,0 14,0 14,0 14,0 10,0 11,0 11,0 12,0 12,0 11,0 11,0 11,0 13,0
0-11 bl 1-3 th 4-6 th 7-9 th Laki-laki 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65-79 th 80+ th Perempuan 10-12 th 13-15 th 16-18 th 19-29 th 30-49 th 50-64 th 65-79 th +80 th Hamil dan menyusui
KECUKUPAN KARBOHIDRAT
Fungsi
Menyediakan energi bagi sel, termasuk sel-sel otak yang kerjanya tergantung pada suplai karbohidrat berupa glukosa. Kekurangan glukosa darah (hipoglikemia) bisa menyebabkan pingsan atau fatal; sementara bila kelebihan glukosa darah menimbulkan hiperglikemia yang bila berlangsung terus meningkatkan risiko penyakit diabetes (Mahan K. dan EscottStump, 2008).
Pangan sumber
Karbodidrat dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah unit gula (glukosa) yang dikandungnya. Bila mengandung satu unit gula disebut mono sakarida, seperti glukosa dan fruktosa yang banyak terdapat dalam larutan gula dan buah-buahan. Bila mengandung dua unit gula disebut disakarida, seperti sucrose (dalam gula meja, buah dan sayur), lactose (dalam susu) dan maltose (dalam karamel). Bila mengndung 3-10 unit gula disebut oligosakarida, seperti raffinose and stachyose yang banyak dijumpai dalam kacang-kacangan. Bila mengandung lebih dari sepuluh unit gula disebut polisakarida seperti kanji (starch), glikogen dan sellulosa.
Cara by difference
Karbohidrat =
%-Energi Karbo
42 45 55 55 55 55 55 55 55 60 60 65 65
AKK2012 (g)
58 82 155 220 254 289 340 368 375 394 349 309 248 55
AKE2012 % -Energi % -Energi %-Energi AKK2012 (kkal) protein lemak Karbo (g)
2000 2125 2125 2250 2150 1900 1550 1425 180 300 300 330 400 15 15 15 15 15 15 10 10 30 30 30 30 25 25 25 25 55 55 55 55 60 60 65 65 275 292 292 309 323 285 252 232 25 41 41 45 55
0-6 bl
7-12 Anak Remaja Dewasa
60
95 130 130 130
Ibu hamil
Ibu menyusui
175
210
KECUKUPAN SERAT
Fungsi
Tergantung jenis seratnya : Meningkatkan volume feses Menurunkan waktu transit fases di usus Menunda pengosongan lambung Memperlambat penyerapan glukosa Menurunkan kolesterol darah Maka bermanfaat menurunkan resiko diabetes, PJK dan kanker
%-Energi Karbo
42 45 55 55 55 55 55 55 55 60 60 65 65
AKS2012 (g)
0 10 16 22 26 29 35 37 38 37 33 27 21 6
AKS2012 (g)
28 30 30 32 30 27 22 20 3 4 4 5 6
Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh rata-rata AKE dan AKP nasional pada tingkat konsumsi masingmasing adalah 2150 kkal/kapita/hari dan AKP nasional 57 g/kapita/hari berdasarkan kajian keseimbangan nitrogen (data klinis) dan 76 g/hari berdasarkan distribusi energi gizi makro untuk memenuhi gizi seimbang yang mengantisipasi masalah PTM dan stunting (Tabel 14). Pada tingkat ketersediaan ditambah sejumlah 10% yang mencerminkan losses dan kerusakan pangan dari produsen ke asupan konsumen sehingga menjadi adalah 2400 kkal/kapita/hari dan AKP nasional 63 g/kapita/hari berdasarkan kajian keseimbangan nitrogen (data klinis) dan 84 g/hari berdasarkan distribusi energi gizi makro.
Asumsi penduduk 250 juta, maka kenaikan (200 Kal) pada AKE tahun 2012 (2400 Kal) dibanding AKE th 2004 (2200 Kal), berdampak tambahan persediaan energi (pangan) akibat kenaikan AKE ini sekitar 14 ribu ton setara beras.
Disamping itu juga penelitian tentang indeks glikemik dan beban glikemik berbagai jenis pangan dan menu makanan Indonesia, yang bermanfaat bagi pencegahan dan terapi penyakit, terutama hiperglikemia. Dibutuhkan kajian-kajian tentang Trans-fatty acids, EPA dan DHA, serta kajian kaitan antara jumlah asam lemak n-6 dan asam lemak n-3 dengan toleransi glukosa.