Vous êtes sur la page 1sur 11

ASTRI RAFIKASARI

NIM : 21607

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH ( RPJMD)


KABUPATEN MALANG TAHUN 2006 – 2010

FOKUS PADA STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI DAN INFRA STRUKTUR


DALAM SEKTOR PERTANIAN

Pasal 5 Undang Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 menyatakan bahwa Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran visi, misi dan
program Kepala Daerah yang berpedoman kepada RPJP daerah dengan memperhatikan RPJM
Nasional. RPJMD tersebut, antara lain memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi
pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas
Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.1
Batasan mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) adalah dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. RPJM juga sering disebut sebagai agenda
pembangunan karena menyatu dengan agenda pemerintah yang akan dilaksanakan oleh Kepala
Daerah selama menjadi pimpinan pemerintahan. Visi pembangunan jangka panjang menjadi
koridor pemberi arah dan batasan pembangunan daerah jangka panjang yang dapat dijabarkan
dalam periode pembangunan yang lebih pendek. Sesuai dengan Undang-undang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa RPJM Daerah ditetapkan melalui Peraturan Kepala
Daerah (analog dengan penetapan RPJM Nasional yang melalui Peraturan Presiden), yang
substansinya merupakan rencana kerja 5 (lima) tahun yang akan dijadikan acuan bagi pemerintah
daerah di dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, sesuai dengan penjabaran visi, misi dan
program prioritas dari kepala daerah terpilih dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.2

1
RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ) Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 bagian
pendahuluan I hal. 10-11, available at : http://bapekab.malangkab.go.id/raperda.pdf.
2
Ibid, hal. 11
Untuk mewujudkan keterkaitan program pembangunan di daerah, propinsi, maupun
pusat, maka RPJM Kabupaten Malang disusun dengan mengacu dan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004-2009 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Propinsi Jawa Timur tahun 2006– 2008 yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Penyusunan RPJM Kabupaten Malang 2006-2010 ini berawal dari adanya sepuluh permasalahan
pokok yang dihadapi Kabupaten Malang yang terdiri atas:
1. Lambatnya Pertumbuhan ekonomi.
2. Kesenjangan pembangunan antar wilayah.
3. Meningkatnya penduduk miskin akibat pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak.
4. Belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
5. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam.
6. Menurunnya kualitas lingkungan hidup.
7. Tingginya angka kriminalitas.

8. Banyaknya pelanggaran hukum, tingginya angka kekerasan dalam masyarakat dan rumah
tangga.
9. Belum optimalnya kinerja aparatur.
10. Terbatasnya anggaran pembangunan daerah.3
Selanjutnya sepuluh permasalahan tersebut memunculkan isu aktual pembangunan yang
terumuskan dalam sepuluh isu strategis pembangunan Kabupaten Malang. Kesepuluh isu
strategis tersebut adalah:
1. Peningkatan peran kehidupan umat beragama dalam aspek pembangunan daerah.
2. Reposisi peran perempuan dalam pembangunan.
3. Pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
4. Jangkauan dan mutu layanan pendidikan
5. Jangkauan layanan kesehatan masyarakat.
6. Revitalisasi pertanian.
7. Revitalisasi IKM dan UMKM.
8. Daya saing pariwisata.
9. Pelayanan Prima.

3
Ibid, hal 12-13
10. Good governance.4
Terkait dengan hal di atas, kebijakan pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Malang 2006 -
2010 didasarkan pada sepuluh isu strategis dan sepuluh permasalahan yang ada di Kabupaten
Malang. Maksud dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Malang Tahun 2006 - 2010 adalah:
a) Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun yang
akan datang.
b) Memberikan arah pembangunan dalam jangka lima tahun ke depan.
c) Untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku
pembangunan di Kabupaten Malang.
d) Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien, berkeadilan
dan berkelanjutan.
e) Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor
pembangunan dan antar tingkat pemerintah.
f) Memberikan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap
satuan kerja perangkat daerah.
Sedangkan tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 ini adalah
tersedianya dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang selanjutnya
dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam menetapkan:
 arah kebijakan keuangan daerah,
 strategi pembangunan daerah,
 kebijakan umum,
 program SKPD dan lintas SKPD, serta
 program kewilayahan yang disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
pendanaan yang bersifat indikatif. 5

4
Ibid, hal 13
5
Ibid, hal 14
VISI DAN MISI6
A. Visi
Visi Pemerintahan Kabupaten Malang untuk lima tahun ke depan (Th. 2006 – 2010)
adalah: “Terwujudnya Masyarakat Yang Agamis, Demokratis dan Sejahtera” Yang sejalan
dengan semangat dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat yang merupakan warisan
leluhur pendahulu yang dikenal dengan sesanti: : “Satata Gama Karta Raharja” yang
mempunyai makna Masyarakat Adil Dan Makmur Material Dan Spiritual Diatas Dasar Kesucian
Yang Langgeng. Adapun uraian visi pembangunan Kabupaten Malang sebagai berikut:
a) Agamis
 Terwujudnya kerukunan antar dan intern umat beragama, dalam sub visi ini
mencerminkan adanya keinginan untuk senantiasa menjaga agar dalam wilayah
Kabupaten Malang tercipta kerukunan sesama antar pemeluk agama yang sama dan
sesama antar pemeluk agama yang berbeda, sehingga hubungan harmonis semua
masyarakat dapat terwujud.
 Terpenuhinya hak-hak dasar dalam menjalankan ajaran agama, merupakan keinginan
agar masyarakat menghormati umat pemeluk agama/kepercayaan berbeda untuk
menjalankan aktivitas/ mengamalkan ajaran agama/kepercayaannya, sehingga tidak ada
konflik antar/inter agama mengenai pendirian rumah ibadah, perayaan hari besar agama
maupun aktivitas rutin agama lainnya.
 Terwujudnya kehidupan beragama yang mampu menjadi katalisator pembangunan. Hal
ini merupakan cita-cita untuk meningkatkan kepedulian sosial dalam masyarakat
sehingga mau bergotong-royong memerangi kemiskinan, pengangguran serta
berperanserta dalam pembangunan fasilitas umum.

b) Demokratis
 Terwujudnya perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang partisipatif merupakan
salah satu wujud partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang
diimplementasikan dalam perwujudan jaringan aspirasi masyarakat, kemitraan maupun
swadana pembangunan infrastruktur oleh masyarakat serta pemeliharaan sarana publik.
6
Visi dan Misi diambil dalam RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2006-2010 dalam Bab IV hal 59-61, available at
http://bapekab.malangkab.go.id/raperda.pdf.
 Terwujudnya kehidupan berpolitik yang demokratis diimplementasikan dalam kebebasan
penyampaian aspirasi, tingkat pastisipasi dalam pesta demokrasi serta pemeliharaan
situasi keamanan yang kondusif.
 Terwujudnya penegakkan hukum yang memenuhi rasa keadilan dalam segala aspek
kehidupan
 Terwujudnya pelayanan publik yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, hal ini
sesuai dengan misi adanya pemerintahan / birokrasi sebagai pelayan masyarakat.

c) Sejahtera
 Terpenuhinya hak dasar masyarakat yang berupa kemudahan akses pendidikan, akses
kesehatan dan paritas daya beli. Perwujudan dari visi ini sangat penting, karena
merupakan inti dari tujuan pembangunan secara umum yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat (Society welfare).
 Tersedianya infrastruktur secara merata dan terciptanya lapangan pekerjaan yang
memadai. Hal ini merupakan kunci yang sangat penting untuk memerangi kemiskinan
dan pengangguran, karena dengan adanya pembangunan infrastruktur diharapkan ada
imbas peningkatan aktivitas ekonomi baik secara langsung atau sebagai dampak
multiplier effect ,sehingga ada peningkatan produktivitas di segala sektor yang mampu
meningkatkan lapangan pekerjaan.

B. Misi
Sebagai penjabaran atas Visi tersebut, dirumuskan misi selama masa jabatan 2006-2010
sebagai berikut :
a) Mewujudkan peningkatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama dan social
budaya
b) Mewujudkan ketentraman dan ketertiban, supremasi hukum dan HAM
c) Mewujudkan peningkatan pelayanan publik
d) Mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan percepatan
pembangunan infra struktur
e) Mewujudkan pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, perbaikan iklim
ketenagakerjaan dan memacu kewirausahaan
f) Mewujudkan peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan
g) Mewujudkan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Berdasarkan visi dan misi pembangunan di atas maka akan lebih difokuskan pada masalah
peningkatan pembangunan ekonomi yang berkualitas dan percepatan pembangunan infra
struktur. Peningkatan pembangunan perekonomian dan infra struktur ini termasuk ke dalam
agenda atau visi untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Dalam misi atau strategi
pembangunan tersebut menggunakan beberapa kebijakan dalam pelaksanaannya, dimana
kebijakan tersebut antara lain adalah :
 Revitalisasi Pertanian
 Peningkatan investasi dan perdagangan lokal, regional dan internasional
 Peningkatan daya saing pariwisata
 Peningkatan daya saing industri melalui pemantapan Industri Kecil Menengah (IKM)
 pemberdayaan koperasi dan usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM)
 Peningkatan Pengelolaan BUMD
 Pengembangan Pasar Daerah
 Peningkatan infrastruktur sumberdaya air
 Peningkatan infrastruktur transportasi dan perhubungan
 Peningkatan infrastruktur Perumahan, Pemukiman
 Percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan
 Perencanaan dan pengendalian tataruang
Sedangkan indikator sasaran Peningkatan Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur sebagian
besar merupakan indikator makro aktivitas perekonomian , yaitu sebagai berikut :
1. PDRB per kapita
2. Pertumbuhan investasi
3. Perkembangan sektor pertanian dalam PDRB
4. PerkembanganJumlah kunjungan wisatawan
5. Perkembangan jumlah IKM dan UMKM yang ”sehat”

Berdasarkan indikator-indikator tersebut maka dapat diprediksi target yang nantinya akan
dicapai melalui kebijakan-kebijakan dalam pembangunan perekonomian dan infra struktur.
Dalam RPJMD Kabupaten Malang ini dituliskan dalam bentuk tabel mengenai penjelasan
agenda, strategi, indikator dan target dari pembangunan perekonomian dan infra struktur. Dalam
peningkatan pembangunan ekonomi dan infrastruktur terdapat beberapa aspek yang menjadi
sasaran perhatian yaitu antara lain : pembangunan pertanian yang mencakup sub sektor tanaman
bahan makanan, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan. Dan dalam hal ini akan lebih
difokuskan pada sektor pertanian yaitu mengenai strategi revitalisasi pertanian.
Dalam era otonomi daerah, pemerintah Kabupaten Malang berupaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui berbagai bidang pembangunan dan salah satunya melalui
peningkatan ketahanan pangan daerah untuk menunjang ketahanan pangan nasional. Bidang
Pertanian selama ini mempunyai peran yang cukup strategis dalam perekonomian dan
mempunyai multiplier effect yang besar, karena di sektor ini sekitar 50,46% masyarakat
Kabupaten Malang menggantungkan hidupnya. Selain itu mata rantai yang timbul dari sektor
pertanian sangat besar sehingga dampak yang ditimbulkan dari sektor pertanian sangat luas.
Sebagai bagian dari pembangunan masyarakat, pembangunan pertanian diupayakan agar sinergis
dengan pembangunan sektor lainnya, bahkan merupakan titik pusat, sebagai sumber penggerak
sektor lain dengan pengembangan sistem agribisnis termasuk agroindustri yang tahan terhadap
goncangan ekonomi. Pada masa krisis, pertanian merupakan sektor yang paling tahan terhadap
badai krisis dan dapat menjadi penopang untuk tidak menjadikan krisis ekonomi berkelanjutan.7
Pembangunan di bidang Pertanian kedepannya akan menghadapi masalah antara lain
semakin terbatas dan menurunnya daya dukung lahan dan kelangkaan sumber daya alam
pertanian ditengah kondisi adanya kecenderungan peningkatan kuantitas dan kualitas kebutuhan
pangan. Pada sisi lain kesempatan usaha pertanian sebagai upaya penanggulangan krisis ekonomi
belum menunjukkan efektivitasnya dan belum mendorong terwujudnya sistem dan usaha
agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan. Pengembangan agibisnis
terutama agroindustri mempunyai peluang/potensi pengembangan yang sangat besar serta
berkemampuan dalam menciptakan lapangan kerja, tetapi pelatihan dan penanganan proses
produksi serta informasi pasar dan penerapan teknologi tepat guna belum optimal. Permasalahan
kelangkaan pupuk pada saat tanam serta rendahnya harga pada saat panen raya merupakan
permasalahan klasik yang perlu penanganan terpadu antar sektor, sehingga kebutuhan pupuk

7
Bab VI, hal. i, Arah Kebijakan Umum dalam RPJMD Kabupaten Malang tahun 2006-2010.
dalam jumlah, jenis, lokasi dan waktu harus selalu terpantau sehingga pendistribusian secara
tepat dapat terlaksana. Adapun permasalahan ketahanan pangan meliputi:
o Nilai Tukar Petani (NTP) masih rendah berarti pendapatan dan kesejahteraan
petani masih rendah, menyebabkan rendahnya kemampuan ketahanan pangan
keluarga.
o Masih rendahnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan yang bergizi.
o Belum optimalnya pengembangan sistem pengamanan pangan.
o Ketrampilan Petani Masih rendah.
o Distribusi dan ketersediaan pangan yang tidak merata, serta distribusi (waktu dan
Lokasi) harga pangan yang tidak merata, serta keberadaan dan fungsi lumbung
pangan masyarakat sebagai bagian dari penyangga pangan dan sudah dikenal di
kalangan petani belum berjalan secara optimal.
o Prasarana dan sarana distribusi pangan untuk menjangkau seluruh wilayah
konsumen belum memadai, sehingga arus lalu lintas pangan antar wilayah dan
antar waktu kurang lancar.
o Kelembagaan petani yang belum sepenuhnya berfungsi secara optimal. 8
Sedangkan sasaran pembangunan pertanian di Kabupaten Malang adalah meningkatnya
pertumbuhan sektor pertanian, menjaga stabilitas ketahanan pangan serta peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani/nelayan yang dirinci sebagai berikut:
o Meningkatnya efisiensi dan produktivitas pembangunan pertanian, yang
diupayakan melalui konsolidasi luasan usaha tani, ketepatan penyediaan sarana
produksi pertanian dan terjaminnya sistem pengendalian hama dan penyakit
maupun penanganan bencana alam banjir dan kekeringan yang setiap tahun terjadi
secara fundamental.
o Terjaganya sistem permintaan dan penawaran produk yang berimbang, sehingga
akan mampu menjaga stabilitas harga produk pertanian.
o Meningkatnya akses petani/nelayan kepada sumberdaya produktif, yang dicirikan
oleh berkembangnya sistem usaha pertanian yang didukung oleh akses

8
ibid, hal. ii.
permodalan, informasi dan transportasi yang memadai maupun peningkatan
kemampuan SDM petani/nelayan.
o Meningkatnya kemampuan petani/nelayan dalam menghasilkan komoditas yang
berdaya saing tinggi melalui perkuatan sistem penyuluhan maupun penguasaan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang memadai.
o Terciptanya pola penganekaragaman pangan dan pemenuhan gizi yang semakin
baik.
o Terwujudnya pengelolaan lahan sesuai daya dukung lingkungan. 9
Dan arah kebijakan yang nantinya akan ditempuh dalam rangka mengoptimalkan
perencanaan pembangunan sektor pertanian sebagai kelanjutan dari kebijakan Percepatan
pemulihan ekonomi dan peningkatan produktivitas melalui pengembangan ekonomi kerakyatan,
penguatan unit-unit usaha dan lembaga-lembaga ekonomi yang difokuskan dengan
mengakomodir produk unggulan yang sesuai dengan potensi dan perkembangan di sektor
pertanian. Untuk itu, dalam implementasinya diarahkan pada strategi kebijakan sebagai berikut:
1. Kebijakan dalam pengamanan ketahanan pangan diarahkan untuk:
o Mempertahankan tingkat produksi pangan di Kabupaten Malang.
o Melakukan penganekaragaman pangan untuk menurunkan ketergantungan
pada beras dengan melakukan rekayasa sosial terhadap pola konsumsi
masyarakat.
2. Kebijakan dalam peningkatan efisiensi, produktivitas, produksi, daya saing dan
nilai tambah produk pertanian dan perikanan diarahkan untuk :
o Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan terpadu.
o Peningkatan daya saing produk pertanian dan perikanan melalui dorongan
untuk peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian dan
perikanan, peningkatan standar mutu komoditas pertanian dan keamanan
pangan serta mengupayakan perlindungan petani dan nelayan dari
persaingan yang tidak sehat.

9
Ibid, hal ii-iii.
o Penguataan sistem pemasaran dan manajemen usaha untuk mengatasi
resiko usaha pertanian maupun dalam mendukung pengembangan
agroindustri.
o Peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan untuk
mendukung ekonomi dan tetap menjaga kelestariannya.
.
3. Kebijakan dalam peningkatan kemampuan petani dan nelayan serta pelaku
pertanian dan perikanan lain beserta penguatan lembaga pendukungnya,
diarahkan untuk:
o Penyuluhan dan pendampingan petani, termasuk peternak, nelayan, dan
pembudidaya ikan.
o Menghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian dan perdesaan untuk
meningkatkan akses petani dan nelayan terhadap sumberdaya produktif.
o Peningkatan kemampuan/kualitas SDM pertanian/perikanan.
o Penerapan standar mutu produk.
o Peningkatan penganekaragaman pangan asal hewani dan ikani.
o Meningkatkan peran UPTD.
o Meningkatkan ketersediaan data dan informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan, kontinyu dan tepat waktu.
o Mengembangkan infrastruktur pendaratan ikan khususnya di Pondokdadap
Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
o Meningkatkan pengamanan lingkungan budidaya peternakan dan perikanan
terhadap penyakit hewan menular dan penyakit ikan.
4. Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan diarahkan untuk:
o Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu dengan hutan
cadangan pangan.
o Peningkatan partisipasi masyarakat luas dalam pengembangan hutan
tanaman.
o Peningkatan produksi hasil hutan non kayu untuk kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan.
o Pengawasan peredaran hasil hutan untuk menjamin kelangsungan system
distribusi legal.
o Akselarasi rehabilitasi hutan dan lahan didalam dan diluar kawasan hutan.
o Pemanfaatan lahan dibawah tegakan hutan rakyat.10
Sehingga arah kebijakan tersebut dijabarkan dalam program-program pembangunan pertanian
sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan.
2. Program Pengembangan Agribinis Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan dan
Perikanan.
3. Program Pengembangan Sumberdaya Kelautan.
4. Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan.
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani/Peternak/ Nelayan.
6. Program Pemantapan Pemanfaatan Usaha Perhutanan Rakyat.
7. Program Pengembangan Usaha Perhutanan Rakyat.11
Dengan adanya rencana program dan kebijakan mengenai pembangunan terutama
pembangunan dalam sektor perekonomian dan infra struktur yang difokuskan pada bidang
pertanian dapat dijadikan arah dan pedoman dalam pelaksanaannya. Namun program dan
rencana tersebut bukan hanya tugas dari pemerintah Kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Malang
sebagai organisasi tertinggi, dalam hal ini diperlukan adanya dukungan dan partisipasi dari
masyarakat Malang dalam pelaksanaannya, karena nantinya program-program dan rencana
pembangunan itu juga akan berdampak pada mereka sendiri. Sehingga masyarakat diharapkan
untuk ikut mensukseskan program-program pemerintah. Karena tanpa dukungan dari masyarakat
program-program yang dilaksanakan pemerintah tidak bisa berjalan dengan optimal.

Sumber : RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ) Kabupaten


Malang Tahun 2006-2010, available at : http://bapekab.malangkab.go.id/raperda.pdf.

10
Ibid, hal iii-iv.
11
Ibid, hal v.

Vous aimerez peut-être aussi