Vous êtes sur la page 1sur 15

BAB IV AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

A.

Jurnal Umum Transaksi-transaksi yang terjadi dalam kegiatan perusahaan akan mengakibatkan susunan pada harta, kewajiban maupun modal berubah. Perubahan tersebut harus dicatat pada suatu daftar yang sesuai dengan penggolongan masing-masing. Pencatatan secara langsung dari transaksitransaksi kedalam rekening/akun sering terjadi kesalahan-kesalahan. Untuk memperkecil kesalahan tersebut. Sebelum transaksi dipindahkan kedalam rekening sesuai dengan penggolongannya, transaksi perlu dianalisa terlebih dahulu, karena pencatatan pertama/prima dapat akan menjadikan pencatatan berikutnya salah. Untuk mengurangi kesalahan tersebut derngan jalan menampung data-data yang akan dipindahkan kedalam rekening-rekening itu kedalam sebuah daftar yang disebut jurnal. Secara keseluruhan sebelum transaksi-transaksi dipindahkan dalam rekening-rekening perlu dicatat dalam jurnal ( jurnal umum ) B. Cara Menjurnal Sebelum transaksi dijurnal. Perlu dianalisa lebih dahulu untuk memperkecil kesalahan. Dalam menganalisa perlu diketahui lebih dahulu, apakah itu mengakibatkan/yang menyangkut rekening golongan harta, kewajiban atau modal. Dalam menganalisa perlu berpedoman ketentuan dalam mendebet dan mengkredit perkiraan-perkiraan, antara lain : (1) Bila harta bertambah, maka perkiraan harta dibukukan sebelah debet Bila harta berkurang, maka perkiraan harta akan dibukukan sebelah kredit. (2) Bila kewajiban bertambah, maka perkiraan kewajiban/hutang dibukukan sebelah kredit. Bila kewajiban berkurang, maka perkiraan kewajiban akan dibukukan sebelah debet. (3) Bila modal bertambah, maka perkiraan modal dibukukan sebelah kredit. Bila modal berkurang, maka perkiraan modal akan dibukukan sebelah debet. (4) Bila prive bertambah, maka perkiraan prive akan dibukukan sebelah debet. (5) Bila beban bertambah, maka perkiraan beban akan dibukukan sebelah debet (6) Bila pendapatan bertambah, maka perkiraan pendapatan akan dibukukan sebelah kredit. (7) Bila terjadi penyusutan harta maka Beban penyusutan harta tetap di debet dan akumulasi penyusutan harta tetap dikredit. Contoh.- 1 : Amin menanamkan uang dalam perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,00. Dengan penanaman ini modal perusahaan milik Amin bertambah, dibuku sebelah kredit. Disamping itu uang kas perusahaan Amin mengalami penambahan, maka perkiraan harta yang berupa Kas dibuku sebelah debet, dengan jumlah sebesar itu.

59

Contoh 2 : Diterima pendapatan bunga sebesar Rp. 10.000,00. Dengan penerimaan sejumlah itu Modal akan bertambah dengan demikian perkiraan pendapatan bunga dibuku sebelah kredit. Dengan penerimaan Kas perusahaan mengalami penambahan, dengan demikian perkiraan Kas dibuku sebelah debet sebesar jumlah itu. Contoh 3 : Dibayar per kas faktur Toko Tenteram atas pembelian dengan kredit beberapa waktu yang lalu sebesar Rp. 100.000,00. Dengan pembayaran tunai itu berarti harta yaitu yang berupa uang tunai berkurang, maka perkiraan kas dibukukan sebelah kredit. Disamping berkurangnya uang kas/harta, berkurangnya pula kewajiban/hutang terhadap toko Tenteram, maka perkiraan hutang usaha/toko Tenteran dibukukan sebelah debet. Berdasarkan contoh-contoh diatas, maka jurnal umum akan tampak sebagai berikut : JURNAL UMUM Halaman :
Tanggal

.
Ref. Debet 1.000.000,00 Modal Amin (penanam modal Amin ) 1.000.000,00 10.000,00 10.000,00 100.000,00 100.000,00 Kredit

Keterangan Kas Kas Pendapatan Bunga Hutang usaha Kas ( Faktur Toko Tenteram )

Contoh .

a. b. c. d.

Tanggal diisi tanggal transaksi itu terjadi Keterangan diisi nama rekening sesuai dengan transaksinya Ref. diisi dengan nomor / kode perkiraan. Debet/Kredit diisi sesuai jumlahnya.

Untuk lebih jelas diberikan contoh soal yang lain beserta jawabannya. Contoh soal : Transaksi-transaksi yang terjadi pada Bengkel Adi selama bulan Juli 2000 bulan pertama kegiatannya sebagai berikut : Tanggal 3 Juli 2000, Adil Permana menanamkan uangnya sebesar Rp. 5.000.000,00 kedalam perusahaan ( kwitansi nomor 001 ) Tanggal 5 Juli 2000, membeli peralatan bengkel dari PT. Mega Indah seharga Rp. 5.500.000,00. Sejumlah Rp. 3.000.000,00 dibayar tunai sisa dibayar kemudian ( faktur no. 2076 ) Tanggal 7 Juli 2000, membeli perlengkapan kantor secara tunai sebesar Rp. 550.000,00 ( nota penjualan no. 089 ) Tanggal 9 Juli 2000, membayar sewa kantor Juli 2000 sebesar Rp. 50.000,00 ( kwitansi no. 10/VIII/2000 ) Tanggal 12 Juli 2000, membayar rekening telepon dan air Tp. 75.000,00 (bukti No. 001) 60

Tanggal 20 Juli 2000, membayar kekurangan pembelian peralatan yang dibeli tanggal 5 Juli 2000 sebagai angsuran pertama sebesar Rp. 500.000,00 ( kwitansi no. 897 ) Tanggal 23 Juli 2000, menerima dari langganan jasa reparasi sebesar Rp. 1.500.000,00 ( dengan bukti kwitansi no. 001 ). Tanggal 31 Juli 2000, telah melaksanakan pekerjaan reparasi untuk PT. Tani Makmur tetapi jasa/uang jasa reparasi belum diterima senilai Rp. 1.200.000, faktur no. 020 Tanggal 31 Juli 2000, membayar upah tukang/karyawan bulan Juli 2000 sebesar Rp. 500.000,00 ( bukti kwitansi no. 002 ) Tanggal 31 Juli 2000, Adil Permana mengambil uang untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 500.000,00 ( bukti kwitansi no. 003 ) Diminta : catatlah transaksi-transaksi tersebut dalam Jurnal Umum. Jawab : BENGKEL ADI JURNAL JULI 2000 1 : 1000 Tanggal Keterangan 2000 Juli 3 Kas Modal Adil Permana (kwitansi no.001) 5 Peralatan bengkel Kas Utang dagang ( faktur no. 2076 ) 7 Perlengkapan kantor Kas (nota penjualan no. 089) 9 Beban sewa kantor Kas ( kwitansi no. 10/VIII/2000) 12 Beban rekening telepon dan air Kas ( bukti no. 001 ) 20 Utang dagang Kas (angsuran utang kwitansi no. 897 ) 23 Kas Pendapatan Ref Debet Rp. 5.000 Rp. Rp. 5.500 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 550 Rp. 50 Rp. 75 Rp. Rp. 500 Rp. 500 75 50 550 3.000 2.500 5.000 Kredit

Rp. 1.500 Rp. 1.500 61

31 31 31

(bukti kwitansi no.001 ) Piutang jasa Pendapatan jasa ( Faktur no. 0020 ) Beban upah karyawan Kas (bukti kwitansi no. 0.002) Prive Adil Permana Kas ( kwitansi no. 003 ) Jumlah

Rp. 1.200 Rp. Rp. Rp. 500 Rp. 500 Rp. Rp. 15.375 500 Rp. 15.375 500 1.200

Tugas / latihan jurnal : buatlah jurnal dari soal persamaan akuntansi pada halaman 54 s/d 57 C. Pengertian Ledger Transaksi-transaksi yang terjadi dalam kegiatan perusahaan dalam suatu periode akan berpengaruh atas pengurangan atau penambahan berbagai elemen harta, kewajiban/hutang dan modal. Dalam mempersiapkan suatu laporan keuangan yang lengkap dan tepat waktunya catatancatatan mengenai masing-masing jenis Harta, Kewajiban/Hutang modal, pendapatan dan beban. Pencatatannya dilakukan sesuai dengan perkiraan masing-masing. Kumpulan dari perkiraan/akun ini disebut Buku Besar/Ledger. Cara pencatatan untuk penambahan dan pengurangan pada setiap perkiraan dipergunakan suatu sistem pencatatan berpasangan ( double entry ) atau disebut sebagai sistem akuntansi berpasangan. Yang disebut dengan sistem berpasangan ialah bahwa setiap transaksi-transaksi akan selalu dicatat dalam dua perkiraan atau lebih dengan jumlah debet dan kredit yang seimbang. D. Posting

Setelah bukti transaksi dicatat dalam Jurnal, maka tahap selanjutnya memindahkan datadata yang tercatat dalam jurnal kedalam perkiraan-perkiraan yang bersangkutan dalam buku besar. Jadi jurnal sebagai titian atau jembatan dalam perpindahan/pencatatan bukti transaksi ke rekening-rekening yang sesuai dengan penggolongan/jenisnya dalam buku besar. Secara lengkap pengertian buku besar ialah kumpulan dari perkiraan yang saling berhubungan serta merupakan kesatuan yang lengkap pada suatu perusahaan disebut Buku Besar. Pada umumnya suatu perkiraan ( acount ) berbentuk T atau skontro sebelah menyebelah, ada yang berbentuk laporan ( report form ). Dalam praktek banyak menggunakan empat kolom dengan mencatumkan sekali saldo karena adanya perubahan. Bentuk rekening yang mempunyai dua lajur sebagai berikut : Debet ( judul perkiraan ) kredit 62

Debet Sisi kiri

Kredit Sisi kanan Cara Menggunakan Perkiraan

Pada dasarnya naik-turun atau penambahan dan pengurangan uang pada sisi debet dan kredit secara garis besarnya dapat digambarkan sebagai berikut : Harta (+) Bertambah dibuku sebelah Debet Kewajiban/Hutang (-) Berkurang dibuku sebelah Debet Modal (-) Berkurang dibuku sebelah Debet Penghasilan/Pendapatan (-) Berkurang dibuku sebelah Debet Beban/Biaya (+) Bertambah dibuku sebelah Debet Penggolongan perkiraan buku besar (-) Berkurang dibuku sebelah Kredit (+) Bertambah dibuku sebelah Kredit (+) Bertambah dibuku sebelah Kredit (+) Bertambah dibuku sebelah Kredit (-) Berkurang dibuku sebelah Kredit

63

Untuk mengetahui perubahan tiap transaksi perlu dibuat penggolongan atas transaksi yang dicatat dalam perkiraan. Perkiraan-perkiraan dalam buku besar dapat dikelompokkan / digolongkan menjadi dua kelompok, yakni : (1) Kelompok perkiraan Riil, terdiri dari golongan Harta, Utang dan Modal. Karena golongan-golongan tersebut merupakan pos-pos neraca, maka perkiraan tersebut disebut Perkiraan Neraca. (2) Kelompk perkiraan Nominal, terdiri dari dua golongan, yaitu : pendapatan/penghasilan ( termasuk perkiraan rugi/laba ) biaya/beban ( termasuk perkiraan rugi/laba ) Karena golongan pendapatan dan biaya merupakan pos-pos yang termasuk laporan rugi/laba, perkiraan Nominal merupakan perkiraan rugi/laba. Proses pelaksanaan pemindahan dari jurnal ke buku besar dilakukan sebagai berikut : (1) Tanggal serta jumlah yang tercatat di dalam jurnal dipindahkan / dicatat kembali pada perkiraaan yang bersangkutan pada kolom-kolom yang telah tersedia. Jumlah debet yang ada dalam jurnal ditempatkan pada debet perkiraan, demikian pula jumlah kredit yang ada dalam jurnal dipindahkan pada kredit perkiraan. (2) Pada kolom Ref. ( referensi/kode perusahaan ) dalam perkiraan yang bersangkutan dicatat nomor halaman jurnal darimana pemindahan itu dilakukan. (3) Dari kolom Ref jurnal dipindahkan/dicatat sebagai nomor perkiraan. Langkah-langkah pemindahan dari jurnal ke perkiraan itu secara nyata dapat dilihat seperti contoh dibawah : Jurnal Umum Halaman : 1 Tanggal 1999 Jan 2 Keterangan Perlengkapan kantor Kas ( pembelian kertas ) Ref. 14 11 Debet 90.000,00 90.000,00 . KAS Tanggal 1999 Keterangan Ref. Debet Tanggal 1999 Jan 2 Keterangan No. 11 Ref. 1 Kredit 90.000,00 . Perlengkapan Kantor Tanggal 1999 64 Keterangan Ref. Debet Tanggal Keterangan No : 14 Ref. Kredit Kredit .

Buku Besar

Jan

90.000,00

Agar jelasnya mengenai posting dapat dilihat dalam contoh dibawah. Contoh. Drs. Prawito Ak. membuka Biro Jasa Akuntansi dengan menanamkan uang pribadi kedalam usahanya sebesar Rp. 6.000.000,00 sebagai modal, dengan nama Biro Jasa Akuntansi Prawito , usaha dimulai 1 April 2000. 2 April 2000, membayar sewa kantor untuk 1 tahun Rp. 1.200.000,00 5 April 2000, membeli peralatan kantor Rp. 1.500.000,00 dibayar tunai 6 April 2000, membeli perlengkapan kantor Rp. 150.000,00 9 April 2000, menyelesaikan masalah akuntansi untuk tiga langganan baru dengan menerima jasa sebesar Rp. 900.000,00 13 April 2000, memasang iklan / advertensi di RADAR Madiun Rp. 80.000,00 16 April 2000, menerima jasa Rp. 400.000,00 dari langganan yang urusan akuntansinya diselesaikan 18 April 2000, membayar biaya rupa-rupa Rp. 60.000,00 21 April 2000, membayar biaya transportasi Rp. 40.000,00 25 April 2000, membeli kontan perlengkapan kantor Rp. 30.000,00 28 April 2000, menerima jasa dari langganan Rp. 600.000,00 29 April 2000, membayar gaji pegawai Rp. 650.000,00 30 April 2000, membeli peralatan kantor dengan secara kredit Rp. 300.000,00 30 April 2000, telah menyelesaikan tugas, tetapi jasa belum diterima dan dianggap sebagai piutang Rp. 200.000,00 30 April 2000, diambil untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 150.000,00 Dari transaksi diatas setelah di jurnal dan di posting ke perkiraan-perkiraan dalam buku besar akan tampak sebagai berikut : Jurnal Umum Tanggal 2000 April 1 2 Kas Keterangan Ref 11 31 15 11 14 11 13 11 11 41 57 11 11 41 Debet 6.000.000,00 1.200.000,00 1.500.000,00 150.00,00 900.000,00 80.000,00 400.000,00 Kredit 6.000.000,00 1.200.000,00 1.500.000,00 150.000,00 900.000,00 80.000,00 400.000,00 65

Modal Prawito Sewa dibayar dimuka Kas 5 Peralatan Kantor Kas 6 Perlengkapan Kantor Kas 9 Kas Pendapatan jasa 13 Biaya Advertensi Kas 16 Kas Pendapatan Jasa

18 Biaya rupa-rupa Kas 21 Biaya Transportasi Kas 25 Perlengkapan Kantor Kas 28 Kas Pendapatan Jasa 29 Biaya gaji pegawai Kas 30 Peralatan Kantor Hutang usaha 30 Piutang Usaha Pendapatan Jasa 30 Prive Prawito Kas JUMLAH

59 11 51 11 14 11 11 41 53 11 18 22 13 41 31 11

60.000,00 40.000,00 30.000,00 600.000,00 650.000,00 300.000,00 200.000,00 150.000,00 12.260.000,00

60.000,00 40.000,00 30.000,00 600.000,00 650.000,00 300.000,00 200.000,00 150.000,00 12.260.000,00

Setelah seluruh transaksi dicatat pada jurnal, maka tahap selanjutnya dicatat pada masing-masing perkiraan. Buku besar setelah pemindahan dari jurnal akan terlihat sebagai berikut : Kas Tgl 2000 April 1 9 16 28 Ket Ref 1 1 1 Debet 6.000.000,00 900.000,00 400.000,00 600.000,00 Tgl 2000 April 2 5 6 13 18 21 25 29 30 Ket. No. 11 Ref Kredit 1 1 1 1 1 1 1 1 1.200.000,00 1.500.000,00 150.000,00 80.000,00 60.000,00 40.000,00 30.000,00 650.000,00 150.000,00

Piutang Usaha Tgl 2000 April 30 Ket Ref 1 Debet 200.000,00 66 Tgl Ket. No. 13 Ref Kredit

Perlengkapan Kantor No. 14 Tgl 2000 April 6 25 Ket Ref 1 1 Debet 150.000,00 30.000.00 Sewa dibayar dimuka Tgl 2000 April 2 Ket Ref 1 Debet 1.200.000,00 Peralatan Kantor Tgl 2000 April 5 30 Ket Ref 1 1 Debet 1.500.000,00 300.000,00 Hutang Usaha Tgl Ket Ref Debet Tgl 2000 April 30 Ket. No. 22 Ref Kredit 1 300.000,00 Tgl Ket. No. 18 Ref Kredit Tgl Ket. Ref No. 15 Kredit Tgl Ket. Ref Kredit

Modal Prawito Tgl Ket Ref Debet Tgl 2000 April 1 Ket. Ref 1 No. 31 Kredit 6.000.000,00

Prive Prawito Tgl 2000 April 30 Ket Ref 1 Debet 150.000,00 67 Tgl Ket. Ref No. 32 Kredit

Pendapatan Jasa Tgl Ket Ref Debet Tgl 2000 April 9 16 28 30 Ket. Ref 1 1 1 No. 41 Kredit 900.000,00 400.000,00 600.000,00 200.000,00 No. 51 Ref Kredit

Biaya Gaji Pegawai Tgl 2000 April 29 Ket Ref 1 Debet 650.000,00 Biaya Transportasi Tgl 2000 April 21 Ket Ref 1 Debet 40.000,00 Biaya Rupa-rupa No. 59 Tgl 2000 April 18 Ket Ref 1 Debet 60.000,00 Tgl Ket. Ref Kredit Tgl Ket. No. 53 Ref Kredit Tgl Ket.

E.

Neraca Saldo

Setelah dilakukan pemindahan catatan angka-angka dari jurnal kebuku besar, selanjutnya diperlukan penyusunan neraca saldo atau disebut juga Trial balance. Langkah-langkah penyusunan neraca saldo dilakukan sebagai berikut : menjumlahkan sebelah debet dan kredit setiap perkiraan buku besar. membandingkan jumlah debet dan kredit setiap perkiraan apabila jumlah debet lebih besar dari kredit : jumlah diletakkan di debet neraca saldo dan sebaliknya , masingmasing perkiraan untuk disusun dalam bentuk neraca saldo. Memindahkan saldo debet atau saldo kredit perkiraan buku besar ke dalam neraca saldo.

68

Dari perkiraan-perkiraan dalam contoh diatas yaitu Biro Jasa Akuntansi milik Prawito akan disusun Neraca-saldo akan tampak sebagai berikut Biro Jasa Akuntasi Prawito Neraca Saldo Per 30 April 2000 Nama Rekening Debet Kas Piutang usaha Perlengkapan Kantor Sewa dibayar dimuka Peralatan Kantor Hutang Usaha Modal Prawito Pengambilan prive Prawito Pendapatan Jasa Biaya gaji karyawan Biaya transportasi Biaya advertensi Biaya rupa-rupa 4.040.000,00 200.000,00 180.000,00 1.200.000,00 1.800.000,00

No. Perk

Kredit -

11 13 14 15 18 22 31 32 41 51 53 57 59

300.000,00 6.000.000,00 150.000,00 2.100.000,00 650.000,00 40.000,00 80.000,00 60.000,00 8.400.000,00 8.400.000,00

Biasanya bila jumlah debet dan kredit sama/setimbang dapat dikatakan, benar apabila angka-angka diatas dicatat sesuai perkiraan-perkiraan masing-masing. Dalam kesetimbangan diatas dapat saja neraca saldo salah, apa bila dalam mencatat dalam sebelah debet atau sebelah kredit dengan perkiraan salah. Contohnya. pendebetan untuk perkiraan Perlengkapan didebet pada perkiraan peralatan Bila neraca saldo tidak setimbang, antara jumlah debet dan jumlah kreditnya, kemungkinan besar kesalahan terdapat pada : kesalahan menulis angka pada saat memindahkan dari jurnal ke buku besar/ledger. kesalahan menjumlah sebelah debet atau kredit neraca saldo. kesalahan memindahkan/menulis yang mestinya didebet tetapi dibuku sebelah kredit. Bila terjadi kesalahan dalam neraca-saldo ( neraca saldo tidak setimbang) kita harus dengan segera meneliti kembali pencatatan yang sudah kita lakukan, baik dalam jurnal maupun dalam memindahkan ke buku besar. Kita memeriksa kembali keseluruhan proses akuntansi antara lain: memeriksa kembali kebenaran jumlah debet dan jumlah kredit buku besar dan menghitung saldonya. (mana kala kita mempergunakan buku besar dengan dua kolom) memeriksa kembali kebenaran jumlah debet dan jumlah kredit di neraca saldo. mencocokkan angka-angka yang ada di jurnal dengan yang ada di buku besar memeriksa kembali keseimbangan jurnal.

69

Jadi dapat dikatakan neraca saldo dibuat sebagai alat yang berfungsi sebagai penguji untuk menguji keseimbangan antara jumlah debet dan jumlah kredit dalam buku besar pada akhir periode tertentu. Disamping itu neraca saldo sebagai dasar dalam menyusun laporan keuangan. F. Memperbaiki Kesalahan

Kesalahan-kesalahan yang ditemukan sering kali terdapat pada saat menjurnal dan memposting dari jurnal ke buku besar. Memperbaiki kesalahan tidak dibenarkan dengan cara menggosok dengan karet, menutup dengan tipex, atau menutup dengan kertas sebab dalam hal ini akan mengundang kecurigaan. Untuk memperbaiki kesalahan dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut : (1) Apa bila kesalahan itu terdapat pada jurnal dan belum diposting ke buku besar, memperbaikinya dengan cara mencoret jumlah atau perkiraan yang salah dengan tinta berwarna kemudian menuliskan yang seharusnya ( yang benar). Ada cara yang lain yaitu mencoret yang salah disertai memaraf dan menulis yang sebenarnya. (2) Apabila kesalahan terdapat dalam jurnal, dan kesalahan itu sudah di posting ke dalam buku besar, maka cara memperbaiki kesalahan itu harus diperbaiki dengan jurnal koreksi. Cara membuat jurnal koreksi harus dilakukan hal-hal sebagal berikut : ketahui terlebih dahulu jurnal yang salah. menghapuskan jurnal yang salah dengan cara membalik jurnal yang salah itu membuat jurnal yang sebenarnya. Jadi pada waktu melakukan pembetulan kita menjurnal dua kali yaitu jurnal pembalikan dan jurnal yang sebenarnya. Contoh : Pembelian perlengkapan kantor sebesar Rp. 250.000,00 dengan tunai dibukukan seolaholah pembelian tunai peralatan kantor. Kesalahan diketahui setelah jurnal diposting/dipindahkan keperkiraan dalam buku besar. Cara pembetulannya sebagai berikut: a. Kita mengetahui dulu waktu salah menjurnal yaitu : Peralatan kantor Rp. 250.000,00 Kas

Rp. 250.000,00

b. Selanjutnya kita menghapuskan kesalahan tersebut dengan jalan menjurnal kebalikannya yaitu : Kas Rp. 250.000,00 Peralatan Kantor Rp. 250.000,00 c. Selanjutnya kita menjurnal yang benar yaitu : Perlengkapan kantor Rp. 250.000,00 Kas

Rp. 250.000,00

70

Jadi yang kita lakukan yaitu membalik jurnal yang salah dan menjurnal yang benar. Bilamana jurnal perbaikan itu telah kita posting kepada buku besar akan tampak sebagai berikut: Kas b. menghapus 250.000,00 a. Salah c. yang seharusnya Peralatan Kantor a. salah 250.000,00 b. menghapus 250.000,00 250.000,00 250.000,00

Perlengkapan Kantor c. seharusnya 250.000,00 250.000,00

G.

Penyesuaian

Macam-macam jurnal penyesuaian Untuk membuat jurnal penyesuaian lebih dahulu meneliti setiap perkiraan yang ada di neraca saldo apakah saldo telah mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Ada dua macam keadaan dimana jurnal penyesuaian dibuat antara lain: (1) suatu transaksi telah terjadi, tetapi informasi ini belum dicatat dalam perkiraan. Contohnya beban telah terjadi, tetapi belum saatnya dibayar, seperti beban bunga. (2) menyangkut keadaan dimana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu perkiraan, tetapi saldo perkiraan yang bersangkutan perlu dikoreksi, agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Misalnya perlengkapan yang telah dibeli dan dicatat dalam perkiraan Aktiva. Pada akhir periode sebagian dari perlengkapan telah dipakai dalam kegiatan operasinya. Dalam keadaan demikian suatu ayat jurnal penyesuaian akan membuat saldo perkiraan aktiva tadi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tujuan dari proses penyesuaian pada umumnya dilakukan agar : (1) Setiap perkiraan Riil, yaitu yang termasuk kelompok Harta, utang pada akhir periode dapat menunjukkan jumlah yang sebenarnya. (2) Setiap perkiraan nominal, yaitu yang termasuk kelompok penghasilan dan biaya dapat menunjukkan hasil-hasil dan biaya-biaya yang sebenarnya dapat diakui masuk dalam suatu periode. Dalam kenyataan saldo-saldo di dalam neraca saldo perlu disesuaikan untuk hal-hal sebagai berikut : (1) Yang diakibatkan karena adanya transaksi keuangan yang dilakukan lebih dahulu, sedangkan prestasinya kemudian. Kelompok ini sering disebut sebagai Transitoris, yang terdiri dari biaya yang dibayar dimuka ( prepaidexpense ) dan hasil yang diterima dimuka ( deferedincome ) 71

(2) Yang diakibatkan karena adanya transaksi yang Prestasinya diberikan atau dinikmati lebih dahulu, sedangkan keuangannya dibayar kemudian. Kelompok ini disebut sebagai Antisipasi ( accruals), yang terdiri dari hasil yang masih harus diterima ( accrued income ) dan biaya yang masih harus dibayar ( accrued expense ) Penyusutan Semua aktiva tetap, kecuali tanah, akan menyusut. Manfaat yang diperoleh akan menurun bersamaan dengan berlalunya waktu dan penggunaannya dalam kegiatan usaha. Penurunan manfaat ini perlu diperhitungkan dalam penetapan laba atau rugi perusahaan. Pengakuan beban karena penyusutan aktiva dapat dilakukan melalui jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian untuk penyusutan merupakan pemindahan dari perkiraan aktiva ke perkiraan beban. Jumlah yang dipindahkan hanyalah didasarkan atas perkiraan/ taksiran saja. Bukan didasarkan atas kenyataan yang dapat diperiksa kebenarannya. Oleh karena itu untuk menyajikan baik harga perolehan maupun akumulasi penyusutan dalam neraca , pengurangan atas aktiva ini dicatat sebagai kredit pada perkiraan tersendiri, yaitu Akumulasi Penyusutan. H. Neraca Lajur ( work sheet )

Neraca lajur merupakan daftar yang disusun dengan sistematis yang berfungsi sebagai alat bantu dalam menyajikan laporan keuangan. Dalam penyelenggaraannya ada beberapa bentuk ( kolom yang digunakan) antara lain : enam kolom ( tiga kolom berganda) delapan kolom ( empat kolom berganda) sepuluh kolom ( lima kolom berganda ) dua belas kolom ( enam kolom berganda) Tetapi pada umumnya Yang biasa digunakan ialah sepuluh kolom ( lima kolom berganda), yaitu : sepasang kolom pertama ( Neraca saldo) sepasang kolom kedua ( ayat penyesuaian ) sepasang kolom ke tiga ( neraca saldo penyesuaian ) sepadang kolom ke empat ( daftar rugi dan laba) sepasang kolom ke lima ( Neraca/neraca akhir) Langkah-langkah penyusunan neraca lajur (1) Bukti transaksi dianalisa terlebih dahulu sebelum dijurnal (2) Jumlah-jumlah dalam jurnal di posting ke dalam perkiraan-perkiraan yang sesuai dengan jenis/golongannya masing-masing di dalam buku besar. (3) Perkiraan-perkiraan buku besar disusun ( pada akhir periode, misal satu bulan) dalam neraca saldo dengan memindahkan saldo tiap-tiap perkiraan sesuai dengan saldo dan sebelah yang sama. (4) Membuat saldo penyesuaian dengan lebih dahulu meneliti, apakah saldo-saldo pada perkiraan-perkiraan dalam neraca saldo telah mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat akan membuat saldo perkiraan aktiva sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

72

(5) Dengan merangkum/memadukan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian akan menghasilkan neraca saldo penyesuaian . (6) Dari neraca saldo penyesuaian, saldo-saldo akan dipindahkan sebagai berikut : untuk golongan perkiraan Nominal ( pendapatan dan biaya) dipindahkan ke kolom Rugi dan laba, perkiraan beban ke sebelah kiri/debet atau Rugi, dan pendapatan ke sebelah kanan atau laba. untuk golongan perkiraan Riil ( neraca) dipindahkan kekolom Naraca sesuai dengan sebelah masing-masing. Apabila data-data yang dimiliki oleh BIRO JASA AKUNTNASI milik Prawito pada contoh, pada akhir periode ( akhir April 2000 ) terdapat data-data seperti dibawah ini, Data-data yang didapat pada akhir April sebagai berikut : 1. Perlengkapan kantor yang dibeli selama periode menunjukkan sisa sebesar Rp. 100.000,00 2. Pendapatan jasa untuk bulan April 2000, diterima bulan Mei 2000 sebanyak Rp. 200.000,3. Peralatan kantor disusutkan 10% dari harga belinya/perolehan. 4. Sewa dibayar dimuka, dibayar 2 April 2000 untuk 12 bulan. Maka ayat jurnal penyesuaian akan terlihat pada neraca lajur sebagai berikut :

73

Vous aimerez peut-être aussi