Vous êtes sur la page 1sur 20

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Sebagaimana kita ketahui bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala kecil maupun besar, yang mempunyai tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, dimana tujuan jangka pendek adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal dan kontinuitas perusahaan dapat dipertahankan, sedangkan jangka panjangnya adalah untuk perluasan atau ekspansi, dan hal ini disebabkan oleh alasan alasan tertentu yang tidak semata mata untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik melainkan keinginan perusahaan untuk berprestasi yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan kondisi yang lebih baik serta agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan dapat tumbuh berkembang maka perusahaan juga harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan. Dan untuk mengetahui dengan tepat kondisi dan kinerja perusahaan maka diperlukan analisis yang tepat. Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah Laporan Keuangan. Setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan pada akhir pembukuan. Laporan keuangan yang disusun oleh setiap perusahaan di Indonesia harus mengacu pada, Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ) yang di susun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), disamping itu harus memenuhi pula aturan perpajakan dan aturan lainnya sesuai dengan prinsip akuntansi yamg berlaku umum agar dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.
1

Pada dasarnya Pimpinan Perusahaan atau manajer sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan maka manajer dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan dari waktu yang terdahulu maupun waktu yang sedang berjalan. Dengan menganalisis data keuangan tahun-tahun yang lalu maka dapat diketahui kelemahan dari perusahaan, serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik. Hasil analisis historis tersebut sangat penting artinya bagi perbaikan penyusunan rencana atau kebijakan yang akan di lakukan di waktu yang akan datang. Selain manajemen, kreditur dan investor juga berkepentingan atas laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan pemberian kredit dan penanaman modal. Kreditur jangka panjang berkepentingan untuk mengetahui besarnya aktiva yang akan digunakan sebagai jaminan dalam pemberian kredit. Kreditur jangka pendek berkepentingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban yang harus segera dipenuhi, dengan dana yang bersumber dari aktiva lancarnya. Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, diperlukan adanya ukuran atau standar tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio adalah gambaran suatu hubungan dari dua unsur (suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain) secara sistematis sehingga dapat diketahui deskripsi tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan, terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka standar. Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan hasil kecenderungan atau trend dan untuk mengetahui apakah keadaaan keuangan, hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan :

memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Oleh karena itu untuk kepentingan pilihan investasinya masyarkat perlu mengetahui perbedaan kinerja keuangan dari perusahaan perusahaan yang terkait. Berdasarkan uraian diatas tersebut, maka peneliti mengambil judul, yaitu : Penerapan Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Bantu Untuk Mengevalusai Kinerja Perusahaan Pada PT.AXX .

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang diajukan adalah: a. Metode apakah yang tepat dalam menilai kinerja perusahan pada PT.AXX?

1.3

Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dari salah satu faktor likuiditas, solvabilitas, dan profitability apa yang dapat di terapkan dalam pada PT.AXX.

1.4 1.4.1

Manfaat Penelitian Manfaat Praktis Memberi informasi kepada manajemen agar dapat mengetahui perbedaan dari suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu dan juga dapat menilai prospek dan risiko perusahaan.

1.4.2

Manfaat Teori Menambah saranan informasi perbendaharaan kepustakaan dan memperluas ilmu pengetahuan mahasiswa yang telah diterima di bangku kuliah dan dihaarpkan dapat membantu peneliti lain yang hendak menyusun Tugas Akhir ini dengan mengambil topik permasalahan yang sama.

1.4.3

Manfaat Kebijakan Dalam perekonomian sekarang ini laporan keuangan merupakan media yang pentng sebagai dasar perusahaan untuk dapat mentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut phak pihakyang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan.

1.5

Metode Pengamatan 1. Teknik Pengumpulan Data Dalam penulisan Tugas akhir ini penulis menggunakan metode metode berikut untuk mengumpulkan data : a. Metode Observasi, yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang ditelit.

b. Metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan meihat foto - foto dan catatan catatan atau dokumen dokumen yang dianggap penting. 2. Teknik Analisa Data Adapun untuk penganalisaan data, penulis menggunakan analisa data sebagai berikut : a. Analisa Kualitatif Yaitu teknik analisa data dengan menggunakan logika, pendapat dari fakta atau bukti bukti lain yang kemudian diberikan penjelasan dalam bentuk uraian kalimat. b. Analisa Kuantitatif Yaitu teknik analisa data dengan memasukkan angka angka kedalam suatu rumus, dimana yang penulis maksd adalah teknik analisa rasio yang terdiri dari : ( Mamduh M. Hanafi : 1995 ) 1. Rasio Likuditas Rasio yang dimana mengukur kemampuan likuditas jangka pendek perusahaan dengan menggunakan aktiva lancar. Ada 2 macam rasio likuiditas yaitu : a.) Current Rasio : Aktiva Lancar

Hutang Lancar

b.) Quick Rasio

Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar

2. Rasio Solvabilitas Rasio yang mengukur kemampuan memenuhi kewajiban kewajiban jangka panjangnya. Dan rasio ini memiliki 3 macam yaitu : a.) Total Hutang terhadap Total Aset : Total Hutang Total Aktiva b.) Time Intersest Earned : Laba Sebelum Pajak & Bunga ( EBIT) Bunga c.) Fixed charge Coverage : EBIT + Biaya Sewa Bunga + Sewa 3. Rasio Profitabilitas Rasio yang menukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan ( profitabilitas ) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Dan ada beberapa macam rasio dalam profitabilitas, antara lain :

a.) Profit Margin

Laba Bersih Penjualan

b.) Return on Asset

Laba Bersih

Total Aktiva c.) Return on Equity : Laba Bersih Modal Saham 4. Rasio Aktivitas Rasio yang mengukur sejauh mana tingkat efektifitas penggunaan aset dengan melihat aktivitas aset. Dimana rasio ini memiiki beberapa aktivitas, yaitu :

a.) Rata rata umur piutang

Piutang Penjualan / 365

b.) Perputaran Piutang

HPP Persediaan

c.) Perputaran Aktivitas Tetap

Penjualan Total aktifa tetap

d.) Perputaran Total Aktiva

Penjualan Total Aktiva

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 2.1.1 1.

Tinjuan Teori Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan yang dapat dipergunakan oleh pihak pihak yang berkepentingan sebagai alat bantu untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan, baik dari intern maupun ekstern. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( 2004:07.2) definisi laporan keuangan adalah, laporan keuangan yang didalamnya terdapat proses pelaporan keuangan. Dimana laporan keuangan yang lengkap meliputi : neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan ( yang dapt disajikan dalam bentuk laporan arus kas atau laporan arus dana ), dan catatan atas laporan keuangan yang merupakan materi penjelasan dan bagian integral dari laporan keuangan tersebut.

2.

Tujuan Pelaporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( 2004:12,13,14.4), yaitu : a.) Tujuan Pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. b.) Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Misalnya informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang diatur perusahaan seperti penentuan metode depresiasi dan penilaian persediaan.
8

c.) Memberikan informasi keuangan mengenai perubahan dalam harta dan hutang suatu perusahaan, misalnya informasi mengenai sumber pengguanaan dana.

3.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Dikatakan kualitatf karena sampai saat ini tidak ada model matematis atau kuantitatif yang bisa dipakai untuk membentuk informasi yang bermanfaat. Karakteristik karakteritik tersebut akan membedaka informasi yang lebih bermanfaat dengan informasi yang kurang bermanfaat. Karakteristik karakteristik ini harus

dipertimbangkan ketika perusahaan memilih beberapa alternatif metode akuntansi. ( Mamduh M. Hanafi,MBA). Dan terdapat beberapa macam karakteristik kualitatif pokok, yaitu ; dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. a.) Bisa Dipahami Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat dipahami oleh pemakai, serta mengacu kepada pemakai laporan keuangan umum ( broad classes of decision makers ), tidak mengacu kepada sekelomok orang tertentu.

b.) Relevan Suatu informasi dapat dikatakan relevan apabila dapat membuat perbedaan

keputusan yang diambil, dan mempengaruhi ekonomi pemakai. Sehingga dapat berguna untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan. c.) Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal ( reliable ). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang tak akurat, kesalahan material, dan dapat diandalkan. Keandalan informasi dipengaruhi oleh : substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat, dan kelengkapan. d.) Dapat Dibandingkan pemakian harus dapat membandingkan laporan keuanga perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Selain itu, pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antarperusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

4.

Pemakai Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( 2004:09,2 ) pemakaian laporan keuangan meliputi pihak pihak intern perusahaan ( manajer / pimpianan ) maupun pihak ekstern ( pemilik perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, karyawan ), yang dimansebagai dasar pembuatan pertimbangan- pertimbangan dan pengambilan keputusan yang sesuai dengan kepentingan pihak pihak pemakai laporan keuangan tersebut, beberapa kebutuhan ini meliputi : a.) Laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan berfungsi sebagai : Laporan pertanggungjawaban kepada para pemilik perusahaan/pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan kepada pimpinan perusahaan untuk mengelola perusahaan.

10

Dasar atau bahan pertimbangan untuk menetapkan rencana kegiatan usaha di masa mendatang.

b.) Investor Seorang investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. c.) Kreditur yang berkepentingan untuk mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan, terutama perusahaan yang mengajukan permohonan kredit, yaitu untuk memutuskan pemberian kredit dan menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan. d.) Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berbeda di bawah kekuasaan berkepentingan dengan alokasi sumber daya dank arena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasr untuk menyusun statistik pendaptan nasional dan statistik lainnya. e.) Karyawan Karyawan berkepentingan terhadap laporan keuangan. Dan terkadang mereka sering tertarik pada informasi mengenai stabilitas dn profitabilitas. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
11

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, kesempatam kerja.

5. Keterbatasn Laporan Keuangan Adapun sisi lain untuk memahami manfaat laporan keuangan seperti adanya keterbatasan laporan keuangan, agar dalam membacanya tidak enimbulkan salah tafsir. 1. Laporan keuangan bersifat historis, yangtidak lain merupakan laporan atas kejadian kejadian yang telah lewat,laporan tidak dapat dianggap sebagai satu satunya sumjbet informai dalam proses pengambilan keputusan. 2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap tiap pemakai. 3. Laporan keuangan melalui proses penyusunan tidak dapat lepas dari taksiran dan berberapa pertimbangan. 4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian yang tidak menguntungkan, maka lazimnya dipilh alternatif yang nantinya dapt menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.

5. Laporan keuangan itu lebih menekankan bagaimana keadaan sebenarnya, dan peristiwa peristiwa itu dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegang pada formalitas.

12

6. Laporan keuangan disusun menggunakan istilah istilah teknis, yang dimana para pemakaianya diasumsikan memahami teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

2.1.2 1.

Analisis Laporan Keuangan Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses perhitungan rasio agar dapat mengevaluasi keadaan keuangan pada masa lalu, masa sekarang dan memproyeksikan hasil yang akan datang. ( Drs. S. Munawir 1998:5) Menurut Hanafi dan Abdul Halim ( 2007:69 ), laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input ( informasi ) yang diberikan adalah mengenai pengambilan keputusan. Adapun laporan informasi yang diberikan adalah mengeani profitabilitas, risiko dan timing aliran kas. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Oleh kareana itu perlu dilakukan suatu analisis terhadap laporan keuangan.

2.

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Metode dan teknik analisa ( alat alat analisa ) digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan perubahan dari masing masing pos tersebut. Agar dari laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat diperoleh informasi yang lebih dalam maka laporan keuangan harus dianalisis terlebih dahulu.

13

Dan ada dua metode yang dapat digunakan oleh setiap penganalisis laporan keuangan, yaitu: ( Drs.S.Munawir,1998:36). a.) Analisis Horizontal, yaitu analisa dengan menggunakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangnnya. Dan metode horizontal ini disebut juga metode analisis dinamis. b.) Aanalisis Vertikal, yaitu apabila lporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu priode atau satu saat saja, adalah dengan memperbandingkan antar pos yang atau dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertical ini disebut juga sebagai metode analisa statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya. Teknik analisis yang bisa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut : a.) Analisa perbandingan laporan keuangan, yaitu metode dan teknik analisa dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan : Data absolut atau jmlah jumlah dalam rupiah Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah Kenaikan atau penurunan dalam prosentase Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio Prosentase dari total

14

b.) Trend atau kecenderungan posisi dan kemajuan keuangan perusahan yang dinyatakan dalam prosentase c.) Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, yaitu suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing masing aktiva terhadap total aktiva, stuktur permodalannya, dan komposisi beban beban ( perogkosan ) dibandingkan dengan jumlah penjualan. d) Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, yaitu suatu analisa untuk mengetahui sumber sumber serta penggunaan modal kerja selama periode akuntansi tertentu. e.) Analisa sumber dan penggunaaan kas ( cash flow statement analysis ), yaitu suatu analisa untuk mengetahui sebab sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. f.) Analisa rasio, yaitu suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi ( gabungan ) dari kedua laporan tersebut.

2.1. 3 Analisa Rasio 1. Pengertian Analisa Rasio Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan ( berarti ). Misalnya antara Hutang dan Modal, antara Kas dan Total Asset, antara Harga Pokok Produksi dengan total Prnjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat

15

lazim digunakan para analisa keuangan. Serta rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. ( Sofyan S, 1998 : 297 ) Analisa rasio seperti halnya alat alat analisa lain adalah future oriented , oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor faktor di masa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka ratio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan penganalisa dalam menginterprstasiakan data yang bersangkutan ( Drs. S.Munawir, 1998 : 64 ) 2. Keunggulan Analisis Rasio Analisa rasio ini memiliki keunggulan dibandingan teknik analisa lainnya. Keunggulan tersebut adalah : a.) Rasio merupakan angka angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. b.) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. c.) Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain d.) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi metode pengambilan keputusan dan prediksi. e.) Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series .

16

f.) Lebuh mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

2.1.4

Jenis jenis Rasio Banyak penulis yang menyodorkan jenis rasio yang dikenal untuk memahami perusahaan. Umumnya rasio yang dikenal dan populer adalah : Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profibilitas. Namun sebenarnya banyak lagi rasio yang dapat dihitung dari laporan keuangan, yang tentunya tergantung pada jenis rasio atau metode yang akan diteliti. Disamping Courties Dupont juga memiliki kerangka analisa yang lain. Dupont menganggap yang penting adalah ROI dan dari sini ia kembangkan rasio yang dapat menghubungkan laporan neraca dan laporan laba/rugi. Selanjutnya akan kita bahas jenis jenis rasio yang sering digunakan dalam bisnis. Adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah : 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos pos aktiva lancar dan hutang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini adalah sebagai berikut : Hutang Lancar Rasio Lancar = Aktiva Lancar

17

Aktiva Lancar - Persediaan Quick Rasio = Hutang Lancar

2.

Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Ada beberapa rasio solvabilitas yaitu : 1) Debt Ratio Total Utang Debt Ratio = Total Aktiva

2) The Debt to Equity Ratio Jumlah Utang The Debt to Equity Ratio = 3) Debt to Total Capitalization Ratio Utang Jangka Panjang Debt to Total Capitalization Ratio = 4) Times Interest Earned Ratio Laba Sebelum Bunga & Pajak (EBIT) Times Interest Earned Ratio = 3. Rasio Profitabilitas / Rentabilitas Rasio Profitabilitas / Rentabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur Beban Bunga Utang Jangka Panjang + Modal Sendiri Modal Sendiri

18

dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Ada pulamacam macam dari rasio ini yaitu : 1) Net Profit Margin Laba Bersih Sesudah Pajak Net Profit Margin = 2) Gross Profit Margin Laba Kotor Gross Profit Margin = Penjualan Penjualan

3) Return on Investment Laba Bersih Sesudah Pajak Return on Investment (ROI) = 4) Return on Equity Laba Bersih Sesudah Pajak Return on Equity (ROE) = 5) Earning Per Share Laba Bersih Sesudah Pajak Earning Per Share (EPS) = 4. Rasio Aktivitas Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat aktivitas asset. Rasio aktivitas ada 4 yaitu : Jumlah Lembar Saham Biasa yang beredar Modal Sendiri Total Aktiva

19

1) Total Assets Turnover Penjualan Total Assets Turnover = 2) Fixed Assets Turnover Penjualan Fixed Assets Turnover = 3) Receiveable Turnover Penjualan Receiveable Turnover = 4) Average Collection Period Piutang Rata-Rata x 360 Average Collection Period = Penjualan Piutang Rata-Rata Aktiva Tetap Total Aktiva

20

Vous aimerez peut-être aussi