Vous êtes sur la page 1sur 3

Komplikasi Benda asing dapat menimbulkan laserasi mukosa, perdarahan, perforasi lokal dengan abses leher atau mediastinitis.

Perforasi esofagus dapat menimbulkan selulitis lokal, fistel trakeoesofagus. Benda asing bulat atatu tumpul dapat juga menimbulkan perforasi, akibat sekunder dan inflamasi kronik dan erosi. Jaringan granulasi di sekitar benda asing timbul bila benda asing berada di esofagus dalam waktu yang lama. Gejala dan tanda perforasi esofagus servikal dan torakal oleh karena benda asing atau alat, antara lainemfisema subkutis atau mediastinum, krepitasi kulit di daerah leher atau dada, pembengkakan leher, kaku leher, demam dan menggiggil, gelisah, nadi, dan pernapasan cepat, nyeri yang menjalar ke punggung, retrosternal, dan epigastrium. Bila terjadi perforasike pleura dapat timbul pneumotoraks atatu pyotoraks. Pemeriksaan Radiologis Foto rontgen polos esophagus servkal dan torakal anteroposterior dan lateral, harus dibuat pada semua pasien yang diduga tertelan benda asing. Benda asing radioopak seperti uang logam, mudah diketahui lokasinya dan harus dilakukan foto ulang sesaat sebelum tindakan esofagoskopi untuk mengetahui kemungkinan benda asing sudah pindah ke bagian distal. Letak uang logam umumnya koronal, maka hasil foto rontgen servikal atau torakal pada posisi PA akan dijumpai bayangan radioopak berbentuk bundar, sedangkan pada pasien lateral berupa garis radioopak yang sejajar dengan kolumna vertebralis. Benda asing seperti tulang, kuning telur dan lain-lain cenderung berada pada posisi koronal dalam esophagus, sehingga lebih mudah dilihat pada posisi lateral. Benda asing radiolusen seperti plastic, alumunium dan lain-lain, dapat diketahui dengan tanda inflamasi periesofagus atau hiperinflamasi hipofaring dan esophagus bagian proksimal. Foto rontgen toraks dapat menunjukkan gambaran perforasi esophagus dengan emfisema servikal, emfisema mediastinal, pneumotoraks, pyotoraks, mediastinitis, serta aspirasi pneumonia. Foto rontgen leher posisi lateral dapat menunjukkan tanda perforasi, dengan trakea dan laring tergeser ke depan, gelembung udara di jaringan, adanya bayangan cairan atau abses bila perforasi telah berlangsung beberapa hari. Gambaran radiologic benda asing batu baterai menunjukkan pinggir bulat dengan gambaran densitas ganda, karena bentuk bilaminer. Foto polos sering tidak menunjukkan gambaran benda asing, seperti daging dan tulang ikan, sehingga memerlukan pemeriksaan esophagus dengan kontras (esofagogram). Esofagogram pada benda asing radiolusen akan memperlihatkan filling defect persistent

Pemeriksaan esophagus dengan kontras sebaiknya tidak dilakukan pada benda asing radioopak karena densitas benda asing biasanya sama dengan zat kontras, sehingga akan menyulitkan penilaian ada tidaknya benda asing. Resiko lain adalah terjadi aspirasi bahan kontras. Bahan kontras barium lebih baik daripada zat kontras yang larut di air (water soluble contrast), seperti gastrografin, karena sifatnya kurang toksis terhadap saluran nafas bila terjadi aspirasi kontras, sedangkan gastrografin bersifat mengiritasi paru. Gastrografin harus dihindari terutama pada anak-anak. Xeroradiografi dapat menunjukkan gambaran penyangatan (enhancement) pada daerah pinggir benda asing. CT scan esophagus dapat menunjukkan gambaran inflamasi jaringan lunak da abses. MRI (Magnetic resonance Imaging) dapat menunjukkan gambaran semua keadaan patologik esophagus.

Penatalaksanaan Benda asing di esophagus dikeluarkan dengan tindakan esofagoskopi dengan menggunakan cunam yang sesuai dengan benda asing tersebut. Bila benda asing telah berhasil dikeluarkan harus dilakukan esofagoskopi ulang untuk menilai adanya kelainan-kelainan esophagus yang telah ada sebelumnya. Benda asing tajam yang tidak berhasil dikeluarkan dengan esofagoskopi harus segera dikeluarkan dengan pembedahan yaitu servikotomi, torakotomi atau seofagotomi, tergantung lokasi benda asing tersebut. Bila dicurigai adanya perforasi yang kecil segera dipasang pipa nasogaster agar pasien tidak menelan, baik makanan maupun ludah dan diberikan antibiotika berspektrum luas selama 7-10 hari untuk mencegah timbulnya sepsis. Benda asing tajam yang telah masuk ke dalam lambung dapat menyebabkan perfortasi di pylorus. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dengan sebaik-baiknya, untuk mendapatkan tanda perforasi sedini mungkin dengan melakukan pemeriksaan radiologic untuk mengetahui posisi dan perubahan letak benda asing. Bila letak benda asing menetap selama 2 kali 24 jam maka benda asing tersebut harus dikeluarkan secara pembedahan (laparotomi). Benda asing uang logam di esophagus bukan keadaan gawat darurat, namun uang tersebut harus dikeluarkan sesegera mungkin dengan persiapan tindakan esofagoskopi yang optimal untuk mencegah komplikasi. Benda asing baterai bundar (disk/button battery) di esophagus merupakan benda yang harus segera dikeluarkan karena resiko perforasi esophagus yang terjadi dengan cepat dalam waktu 4jam setelah tertelan akibat nekrosis esophagus. Daftar pustaka

1. Efiaty A.S.; Nurbaiti I, Jenny B. Ratna D.R.; Mariana Y.; eds.-, Buku Ajar IlmuKesehatan THT-KL: Benda Asing di Esofagus, edisi ke-6, 2007, FKUI, halaman 299-302. 2. Stool SE, and Mooning SC. Foreign Bodies of the pharynx. Dalam: Pediatric Otolaryngology.Vol II WB Saunders Co. 1990:p. 1009-19 3. Yunizal MH, Mardisyaf. A Clinical study of foreign bodies aspiration in the airway and food passage over 6 years (1986-1991). The 5th Asean Otorhinolaryngologycal Head and Neck Congress. Jakarta 1992 4. Crysdale WS, Sende KS, Yao J. esophageal foreign bodies in children: 15 year review of 484 cases. Ann Rhinol Laryngol 1991:p.100-320 5. Stool SE, Manning SC. Foreign bodies of the pharynx and esophagus. In: Bluestone CJ, Stool SE, Kenna MA eds. Pediatric Otolaryngology Vol 2 Philadelphia, PA. WB Saunders 1996:p.1169-80

Vous aimerez peut-être aussi