Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
14/5/2011
Pengertian Akidah
Aqidah ( ) secara lughah adalah ikatan yang kuat. Secara istilahy, aqidah diartikan sebagai tashdiq (pembenaran) terhadap sesuatu dan diyakini tanpa ada keraguan
secara efektif mahabbah, raja dan khauf Menjadi benteng yang kokoh untuk menolak berbagai godaan dunia, penyimpangan paham, bidah (ajaran baru) dan aliran sesat dari Islam
Suatu amal akan mardud jika tidak berdasarkan akidah yang benar (QS. 14:18, QS. 24:39, QS.5:27) Akidah yang batil akan menyebabkan semua amal perbuatan yang pernah diperbuat menjadi hangus. QS. 5:5, QS. 6:88, QS 3:21 Hubungan aqidah dan amal adalah bagaikan hubungan antara pohon dan buah. Oleh karenanya dalam banyak ayat Al Quran, amal perbuatan selalu dikaitkan dengan keimanan. (QS. 2:25, QS. 16:97, QS. 19: 96)
Jahalah (Kebodohan karena tidak ada kemauan untuk mempelajari sehingga tidak bisa mengenal mana yang benar dan mana yang salah menurut aqidah Islam. Taashshub (Fanatik kepada suatu tradisi warisan nenek moyang kita. Taqlid (mengikuti sesuatu pendapat secara buta) Ghuluw (berlebihan dalam mencintai mahluk) Ghaflah (lalai dalam merenungi Ayat Kauniyah dan Ayat Quraniyah). Usrah Fasidah (keluarga yang hampa dari ajaran Islam Biah Sayyiah (Godaan lingkungan)
1. Merasa diri besar) dan Silau dengan Pendapat Sendiri Bisa jadi ada sebuah lintasan pikiran atau ide dalam benak seseorang lalu karena merasa dirinya hebat maka ide mentah itu menjadi luar biasa menurutnya, lalu tanpa mengujinya dengan metode yang benar langsung dijadikannya sebagai aqidah yang menjadi keyakinannya. Kemudian pemikiran yang sesat ini ia sebarkan di kalangan awam yang lemah metode berpikirnya dengan ucapan yang dihiasi hujjah palsu atau menggunakan kekuatan pribadinya sehingga mereka menjadi para pengikutnya yang setia.
2. Kelemahan Akal dan Menerima begitu saja Pemikiran Sesat yang Dikatakan Di sebuah komunitas masyarakat biasanya muncul pemikiran yang menyimpang dari jalan yang lurus. Sering kali pemikiran sesat ini mendapat sambutan masyarakat disebabkan oleh keterbelakangan pola pikir mereka, kemudian dengan berlalunya zaman yang panjang pemikiran ini menjadi aqidah masyarakat tersebut yang diwarisi turun temurun dan tidak dapat didiskusikan lagi. Mungkin juga aqidah sesat ini tidak muncul dengan sendirinya, tapi direkayasa oleh pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari kesesatan mereka.