Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 6 :
DEFINISI
Penyakit ini berupa kegagalan komplet pada perkembangan katup trikuspidalis (Paulette, 2007). Penyakit atresia trikuspidalis ini juga mempunyai definisi cacat jantung pada saat bayi lahir (kongenital) di mana salah satu katup antara dua ruang jantung yaitu katup trikuspidalis tidak terbentuk sempurna serta ventrikel kanan kurang berkembang sehingga biasanya pada penderita atresia trikuspidalis darah bukan mengalir dari atrium kanan ke ventrikal kanan melainkan dari atrium kanan ke atrium kiri melalui lubang di dinding antara atrium ( septum ) . Lubang ini bisa berupa kelainan jantung ( defek septum atrium ) atau berupa foramen ovale yang seharusnya untuk menutup segera setelah lahir.
Atresia rikuspid juga dapat dikaitkan dengan transposisi arteri besar, di mana aorta , arteri besar yang membawa darah ke tubuh , muncul dari ventrikel kanan kecil , dan arteri pulmonalis ( arteri paru-paru ) muncul dari ventrikel kiri yang besar. Trikuspid atresia adalah lesi tunggal ventrikel , karena jantung hanya memiliki satu fungsi ventrikel ( ventrikel kiri ) .
ETIOLOGI
Atresia trikuspidalis terjadi selama pertumbuhan janin ketika jantung bayi berkembang. Ada bermacam-macam penyebab terjadinya penyakit atresia tricuspidalis diantaranya yaitu karena adanya gen turunan dari silsilah keluarga namun penyebab pasti penyakit jantung bawaan tidak diketahui dalam banyak kasus.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
X ray Dada Tes Darah Elektrokardiogram ( EKG ) Echocardiogram ( "echo " atau USG ) Kateterisasi jantung
PENATALAKSANAAN
Saat ini tidak ada cara untuk mengganti katup trikuspidalis yang rusak (tidak terbentuk sempurna) . Pengobatan untuk atresia trikuspidalis menggunakan operasi untuk memperlancar aliran darah yang cukup melalui jantung dan ke paru-paru , sehingga tubuh bayi dapat menerima darah dalam jumlah yang tepat dan kaya oksigen
Adapun pembedahan yang dapat dilakukan misanya dengan pembedahan switch dimana aorta dan arteri plumonalis dipotong dan digeser pada posisi yang benar. Pembedahan tersebud dilakukan pada kondisi atresia trikuspidalis jika terdapat aorta yang merupakan arteri besar yang membawa darah ke tubuh muncul dari ventrikel kanan dan arteri pulmonalis ( arteri paru-paru ) muncul dari ventrikel kiri.
Selain itu terdapat pula pembedahan Frontan dimana pada pembedahan ini suatu saluran ditempatkan secara langsung antara atrium kanan dengan arteri plumonalis. Atrium kanan kemudian digunakan sebagai ruang pemompa. Setelah prosedur operasi dilakukan maka anak tersebut membutuhkan pemantauan kesehatan jantungnya, anak membutuhkan perawatan tindak lanjut dengan perawat atau orangtua yang mengetahui kondisi anak tersebut. Anak juga Anak post operasi disarankan untuk tidak melakukan aktifitas berat yang dapat mengganggu fungsi jantungnya.
No
1.
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Rasional
Intoleran
berhubungan
aktivitas Tujuan:
dengan Pasien mampu akan
1. Kaji
toleransi pasien terhadap aktivitas parameter menggunakan berikut:
1. Parameter
menunjukkan respons pasien fisiologis terhadap
ketidakseimbangan
peningkatan
aktivitas Kriteria Hasil: Pasien mampu
mengalami
peningkatan aktivitas, merasa lelah tidak
1. Kaji
kesiapan
untuk 2. Stabilitas
pada penting
fisiologis
istirahat untuk
kelemahan/kelelahan,TD
memajukkan
stabil/frekuensi
nadi,
tingkat
individual
aktivitas
perawatan diri.
2.
Ansietas
Tujuan: tidak
1.
Memberikan
rasa
kontrol pasien untuk menangani aspek (contoh perawatan, beberapa pengobatan aktivitas waktu
dan cenderung
tenang
1. Dorong ventilasi perasaan tentang penyakit-efeknya terhadap pola hidup dan status kesehatan akan datang.
2.
seseorang.
bernafas dengan tekanan darah serta lancar. Kriteria hasil: pasien mampu 2.Posisikan pasien frekuensi pernapasan.
malformasi
jantung
2.
Posisi
fowlers kerja
membuat
jantung tidak berat sehingga pasien bisa bernapas lebih baik (tidak merasa sesak)