Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
4. Cabang-Cabang Filsafat
Metafisika studi tentanag sifat yang terdalam dari kenyataan / keberadaan. Persoalan-persoalan metafisis dibedakan menjadi tiga yaitu persoalan ontologism, persoalan kosmologis, dan persoalan antropologis. b. Epistemologi Berarti ilmu tentang pengetahuan, mempelajari asala muasal / sumber, struktur, metode, dan validitas pengetahuan, yang kesemuanya bisa dikembalikan untuk menjawab pertanyaan : Apa yang dapat saya ketahui?. c. Logika Berarti ilmu, kecakapan, alat untuk berpikir secara lurus. d. Etika (Filsafat Moral) Objek material etika adalah perbuatan atau perilaku manusia secara sadar dan bebas. e. Estetika (Filsafat Keindahan) Merupakan kajian filsafat tentang keindahan.
Menurut Peter Angelas, filsafat ilmu mempunyai empat bidang konsentrasi yang utama, yaitu : Telaah mengenai berbagai konsep, praanggapan, dan metode analisis, perluasan dan penyusunannya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih ajeg dan cermat Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu berikut stuktur perlambangannya. Telaah mengenai saling kaitan dia antara di antara berbagai ilmu Telaah mengenai akibat-akibat pengetahuan yang berkaitan penerahan manusia terhadap realitas, hubungan logika dll.
Ilmu pengetahuan alam mulai berdiri sejak abad ke-17. kemudianpada tahun 1853, Auguste Comte mengadaka penggolongan ilmu pengetahuan. Pada dasrnya, penggolongan ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Augute Comte, sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu pengetahuan yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Dengan mempelajari gejala-gejala yang paling sederhana dan umum secara tenang dan rasional, kita akan memperoleh landasan baru bagi ilmu-ilmu pengetahuan yang saling terkait untuk dapat berkembang lebih cepat. Dalam penggolongan ilmu pengetahuan tersebut, dimulai dari Matematika, Astronomi, Fisika, Ilmu Kimia, Biologi dan Sosiologi. Penggolongan tersebut didasarkan pada urutan tata jenjang, asas, keteraturan dan ukuran kesederhanaan. Dalam urutan itu, setiap ilmu yang terlebih dahulu adalah yang lebih tua sejarahnya, secara logis lebih sederhana dan lebih luas penerapannya daripada setiap ilmu yang dibelakangnya. Jika dilihat dari sejarah perkembangan ilmu pengetahuan alam, pada
mulanya orang tetap mempertahankan penggunaan nama atau istilah filsafat alam bagi ilmu pengetahuan alm. Hal ini dapat dilihat dari judul karya utama dari pelopor ahli kimia yaitu John Dalton : New Priciles of Chemical Philosophy. Filsafat dimulai oleh Thales sebagai filsafat jagat raya yang selanjutnya berkembang kearah kosmologi. Dalam abad-abad selanjutnya filsafat berkembang melalui dua jalur yaitu : filsafat alam dan filsafat moral. Filsafat alam mempelajari benda dan peristiwa alamiah, sedangkan filsafat moral mempelajari ewajiban manusia seperti etika, politik dan psikologi.setelah memasuki abad ke-20 filsafat dalam garis besar dibedakan menjadi dua ragam yaitu: filsafat kritis dan filsafat spekulatif. Filsafat kritis memusatkan perhatian pada analisis secara cermat terhadap makna berbagai pengertian yang diperbincangkan dalam filsafat misslnya substansi, eksistensi, moral, realitas, sebab, nilai, kebenaran, keindahan, dan kemestian.filsafat spekulatif sendiri merupakan nama lain dari metafisika.
2. Kebenaran
Berikut beberapa macam tentang kebenaran : Kebenaran Koherensi : Adanya kesesuaian atau keharmonisan antar suatu yang memiliki hierarki yang tinggi dari suatu unsure tersebut, baik berupa skema, ataupun nilai. Kebenaran Korespondensi :Terbuktinya sesuatu dengan adanya kejadian yang sejalan atau berlawanan arah antara fakta yang diharapkan, antara fakta dan keyakinan.
Kebenaran Performatif : Pemikiran manusia yang menyatukan segalanya dalam tampilan actual dan menyatukan apapun yang ada dibaliknya. Baik yang praktis, teoritik maupun yang filosifik. Sesuatu benar apabila dapat diaktualisasikan dalm tindakan. Kebenaran Pragmatik :Yang benar adalah yang konkrit, individual dan spesifik. Kebenaran Proporsi :Suatu kebenaran dapat diperoleh bila proporsinya benar, yakni bila sesuai dengan persyaratan formal suatu proporsi. Kebenaran Struktural Paradigmatik :Merupakn perkembangan dari kebenaran dari perkembangan korespondensi.
3. Konfirmasi
Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan dating, atau memberikan pemaknaan.
4. Logika Inferensi
Penarikan kesimpulan baru dianggap sahih apabila dilakukan menurut cara tertentu, yakni berdasarkan logika.
1. Dimensi Ontologis
Ontologis merupakan bagian dari metafisika umum. Ontologis merupakan suatu pengkajian mengenai teori yang ada. a. Metafisika : merupakan cabang filsafat yang mempersoalkan tentang hakikat yang tersimpul dibelakang dunia fenomenal. Metafisika melampaui pengalaman denagn objek yang non-empiris. Tafsiran dalam Metafisika: Animisme :Dalam dunia ini terdapat wujud-wujud gaib yang bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa dubandingkan alam yang nyata. Materialisme :Apa yang ada di dunia ini yang dapat kita pelajari. Mekanistik :Melihat gejala alam, temasuk manusia yang merupaka gejala mkimi-fisika semata. Vitalistik :Hidup adalah sesuatu yang unik dan berbeda secara subtansi dengan proses di atas. Monistik :Proses berfikir sebagai aktivitas elektro-kimia dari otak
Dualistic :Membedakan antara zat dan kesadaran yang bagi mereka berbeda secara generic, secara subtansif. b. Asumsi dalam ilmu : menganggap objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, umpamanya dalam bentuk, struktur dan sifat. Menganggap bahwa suatu benda tidak mengalamai perubahan dalam jangka waktu tertentu. Pilihan diantara Determinase (Pengetahuan adalah bersifat empiris yang dicerminkan oleh zat dan gerak yang bersifat universal), Pilihan bebas (Manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan pilihannya, tidak terkait pada hukumalam yang tidak memberikan alternative), dan probalistik (Menekankan pada keseimbangan antara kedua aliran di atas) c. Penggolongan ilmu Plato : dialektika, fisika, etika Aristoteles : logika, politik, metafisika, etika Ampere : rethorika, estetika Wildelband : kosmologi, noologi H.A Dardini ; IPA, IPS, humaniora d. Pola hubungan ilmu Multidisipliner :Ditandai oleh kegiatan studi yang tertuju pada sebuah sentral dari sudut perspektif disiplin ilmu yang terpisah tanpa adanya kesatuan konsep. Interdisipliner :Ditandai oleh interaksi dua atau lebih interdisipliner ilmu berbeda dengan bentuk komunikasi konsep atau ide. Lintadisipliner :Ditandai oleh orientasi horizontal karena melumatnya batas-batas disiplin ilmu yang sudah mapan. e. Tugas tugas ilmu pengetahuan Eksplanatif : menerangkan gejala-gejala alam Prediktif : meramalakan kejadian-kejadian di masa depan Control : mengendalikan peristiwa yang akan datang. f. Batas pengkajian ilmu Tidak semua permasalahan kehidupan manusia dapat dijawab tuntas oleh ilmu. Nilai kebenaran ilmu bersifat positif dalam arti berlakunya sampai saat ini dan juga bersifat relative atau nisbi dalam arti tidak mutlak kebenarannya. Batas dan relativitas ilmu pengetahuan bermuara pada filsafat.
2. Dimensi Epistimologis
Epistimologi berarti ilmu atau teori tentang pengetahuan, yakni ilmu yang membahas tentang masalah-masalah pengetahuan. Konsep dasar ilmu pengetahuan Fungsi panca indera bagi perkembangan ilmu pengetahuan Fungsi akal bagi perkembangan ilmu pengetahuan Peranan budi dalam menemukan hakikat kenyataan
Hukum sebab akibat : seseorang mendapat pengetahuan tentang suatu masalah denagn jalan menyusun pikiran untuk mengetahui sebab kejadiannya dan akibatnya. Sumber pengetahuan : pengalaman (aliran empirisme), akal atau rasio (aliran rasionalisme), budi sebagai sumber pengetahuan sejati (aliran kritisme). Batas batas pengetahuan : yang dapat dipercaya adalah hanya apa yang sekarang, pada saat ini, yang diberikan kepada kita dalam pengalaman (aliran skeptisisme), adanya kebenaran objektif, terlepas dari subjek-subjek yang diketahuinya (aliran objektivisme), kesadaran akan tujuan pada barang sesuatu, benda yang dituju (aliran fenomenologisme) Objek pengetahuan : objek rasa, objek bukan rasa, dan objek luar rasa. Metode ilmu pengetahuan : metode induksi dan metode deduksi.
3. Dimensi Aksiologis
Aksiologi adalah studi tentang nilai atau kualitas. Satu wilayah penting penelitian untuk aksiologi ini adalah aksiologi formal dan kekakuan matematis. V. PENGEMBANGAN DAN PNERAPAN TEORI
4. Implikasi dan implementasi Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Keilmuan dan Kependidikan
Implikasi merupakan hubungan atau keterlibatan, sedangkan impementasi adalah penerapan. Teknologi kini telah merambah pada dunia yang lain yakni pendidikan. Missal, kolaborasi antara dunia pendidikan dan teknologi yakni i-learning. Dengan adanya hal tersebut menunjukka bahwa dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan telah mengalmi metamorfosis. Perubahan-perubahan tersebut tak lain juga didasari oleh pemikiran filsafat. Dengan hal ini diharapkan segala jenis bentuk pendidikan yang positif dapat dirasakan oleh setiap manusia dimanapun berada.