Vous êtes sur la page 1sur 0

1

PEMIKIRAN POLITIK DAN KEBIJAKAN TUN HUSSEIN ONN


Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)





Oleh:

ALFIYAH BINTI MOHD RUSLAN
NIM: 109045200021

K O N S E N T R A S I S I Y A S A H S Y A R I Y Y A H
P R O G R A M S T U D I J I N A Y A H S I Y A S A H
F A K U L T A S S Y A R I A H D A N H U K U M
U N I V E R S I T A S I S L A M N E G E R I
S Y A R I F H I D A Y A T U L L A H
J A K A R T A
1432 H / 2011 M












LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperloleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Januari 2011 M
16 Safar 1432 H

Penulis,
Alfiyah Binti Mohd Ruslan



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadrat Allah Swt, Tuhan segenap alam
karena dengan limpahan rahmat, nikmat, hidayah dan mahabbah-Nya ke seluruh alam
sehingga penulis dapat menyelesaikan kewajiban penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam
buat Khatimul Anbiya, junjungan besar Nabi Muhammad Saw, ahli keluarga baginda, para
sahabat, tabi tabiin serta seluruh pengikut baginda yang menyeru pada yang maruf dan
mencegah pada yang mungkar demi mengharap keredhaan-Nya sampai akhir zaman, semoga
mendapat kejayaan dan ganjaran di akhirat sana.
Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulisan skripsi ini telah
dapat diselesaikan dengan baik walaupun masih banyak kekurangannya. Penulis menyadari
bahwa selesainya penulisan skripsi ini karena adanya pertolongan dan dukungan dari semua
pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Pihak pemimpin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta yang telah
mengizinkan penulis untuk menuntut ilmu di sini;
2. Kepada Negara Republik Indonesia yang telah memberi kebenaran dan izin kepada
penulis untuk tinggal, mencari serta memperoleh ilmu yang sangat bermanfaat dan
bernilai;
3. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta;


4. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. sebagai Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta;
5. Dr. Asmawi, M.Ag. dan Afwan Faizin, MA., sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan
Jinayah Siyasah, dan juga kepada Ibu Sri Hidayati yang banyak memberikan bantuan,
kemudahan administratif, bimbingan akademik sejak awal perkuliahan hingga
penyelesaian skripsi ini;
6. Dr. Phil. Asep Saepuddin Jahar, MA., sebagai dosen pembimbing yang senantiasa
memberikan petunjuk dan nasehat kepada penulis ke arah perfeksi penulisan,
meluangkan waktu dan banyak memberi masukan hingga selasai skripsi ini;
7. Dr. Asmawi, M.Ag. dan Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA., sebagai dosen
penguji seminar proposal dan juga banyak memberi bimbingan kepada penulis
sepanjang proses perbaikan proposal;
8. Khamami Zada, MA. dan Masyrofah, S Ag., M Si, sebagai dosen penguji penulis yang
telah banyak memberi komentar dan nasehat sepanjang proses sidang munaqashah
dijalankan;
9. Seluruh dosen Kolej Universiti Darul Quran Islamiyyah (KUDQI) dan Institut Pengajian
Al-Azhar (IPA) terutama Bapak Rektor Al-Fadhil Ustaz Mohd Zain bin Abd. Rahman,
Ustaz Muhayyat bin H. Husin, H. Wan Ahmadul Badawi bin Wan Ibrahim dan Ustazah
Hasanah Halin yang banyak memberikan sokongan dan dukungan moral sehingga
penulis dapat meneruskan pengajian di bumi Indonesia;


9. Segenap dosen-dosen Syariah dan Hukum yang telah memberi petunjuk dan memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada diri penulis dan teman-teman seperjuangan selama
menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta;
10. Para pemimpin dan staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta;
11. Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia atas pengawasan dan kebajikan yang mengambil
alih peran dalam menjaga seluruh mahasiswa Malaysia di bumi Indonesia;
12. Keluarga tersayang Ayahanda Mohd Ruslan Abdullah dan Ibunda Maryam Abdullah
yang sentiasa mendoakan kejayaan, merawat, mangasuh, mendidik serta memberikan
dukungan moral dalam setiap langkah penulis;
13. Saudara/ri Norwatie, Rahmat Rusdin, Frankie Joe, Ahmad Shauqi, Nabila, dan adikku
Khairul Amir serta Abang Jepin dan keponakanku Erra Jessica, Effa Sabrina, Dee
Dorothy, Shelly Melissa dan Pripilia Ester (Agnes) serta kerabat-kerabat dari pihak
ayahanda dan bondaku,
14. Insan tersayang, Mohamad Nasrullah bin Mohamad Zainudin dan keluarga yang banyak
memberi dukungan peribadi;
15. Haji Akhbar bin Ibrahim dan keluarga yang banyak membantu dari sudut keuangan dan
nasehat.
16. Ustaz Syed Muhammad al-Attas dan Ummi sekeluarga serta teman-teman semuanya.
Terima kasih atas penjagaan kalian selama tujuh tahun di Madrasah Al-Khairiah.


17. Teman seperjuangan Azidah Ahmad Zaki, Dayang Syafiqah Mustafar, Rozilawatie
Ismail, Rabiatul Adawiyyah Mamat, Noor Baayah Abu Bakar, NurFaizah Mohd Saad,
Siti Hajar Halim, Siti Balqis Halim, Sahara Ali, Shaidah Othman, Khadijah Abd. Munir,
Nur Najihah Ismail, AnNurul Hidayah Zudeena Kuek dan Syazwani Ahmad, Mohd
Sabri Mamat, Mohd Rizuan Mohamad, Muhammad Ramadhan Subky, Muaz Abd Aziz,
Muhammad Farid Azif, Muhamad Sukri Nayan, Muhamad Munir Ramlan, Mohd Zalani
Junoh, Ahad Ukasyah Hassan, Mohd Azahari Roslan, Hanzalah Zolkefli, Muhammad
Khalil Atan dan junior-junior penulis semuanya serta teman-teman yang sama-sama
mencari ilmu di Republik Indonesia, baik dari Indonesia maupun warga Internasional
Office.
18. Saudara Abd Karim Munthe dan Muhsin yang sudi meluangkan waktu untuk membantu
penulis menterjemahkan skripsi ini:
19. Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI), Malaysian Club UIN
Jakarta (MCUJ) dan Kelab UMNO Jakarta Indonesia;
20. Kerajaan Malaysia dan Pemerintah Republik Indonesia.
21. Semua pihak yang telah menghulur bantuan secara langsung maupun tidak langsung
sepanjang penyusunan skripsi ini, semoga segala bantuan dan niat baik diterima sebagai
amal shaleh di sisi Allah SWT. Amin.
Akhirnya penulis menginsafi bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu kritikan dan saran yang konstruktif sangat diperlukan untuk


perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat sebagai karya ilmiah khususnya bagi
penulis dan sekalian pembaca umumnya.
Jakarta, 14 April 2011 M
10 Jumadil Awal 1432 H


Penulis















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ .vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.........................................6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................6
D. Review Studi Terdahulu..............................................................7
E. Metode Penelitian........................................................................9
F. Sistematika Penulisan................................................................11
BAB II SOSIAL-POLITIK MALAYSIA SEBELUM DAN SETELAH
KEMERDEKAAN 1957
A. Nasionalisme Malaysia.............................................................12
B. Partai Politik dan Demokrasi Malaysia.....................................20
C. Kebijakan Luar Negeri Malaysia..............................................29
BAB III TUN HUSSEIN ONN (1976-1981)
A. Biografi Tun Hussein Onn.......................................................42
B. Asal Mula Keterlibatan Politik Tun Hussein Onn...................46
BAB IV PERAN DAN KONTRIBUSI TUN HUSSEIN ONN


A. Kebijakan Ekonomi: Rancangan Malaysia Ketiga..................56
B. Kebijakan Sosial dan Politik....................................................62
C. Kebijakan Luar Negeri Malaysia............................................ 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................75
B. Saran-Saran .............................................................................78
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................80
















BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya, terdapat tiga kumpulan etnis utama yang membentuk
masyarakat Malaysia yaitu Melayu, Cina dan India. Keberadaan tiga etnis ini serta
berbagai etnis lainnya telah mewujudkan masyarakat majemuk di negara tersebut.
Meskipun mereka tinggal di negara yang sama, namun ketiga etnis ini masih
melestarikan identitas dan menggunakan adat budaya masing-masing. Maka
dikarenakan setiap etnis masih setia terhadap adat budaya mereka, ia telah
menimbulkan kesulitan untuk membentuk satu budaya dan persatuan bangsa di
Malaysia.
1

Semangat nasionalisme Malaya berawal dari kehadiran kekuatan asing ke
Tanah Melayu. Tujuan utama kemunculan adalah hanya untuk menguasai kekayaan
hasil bumi. Tetapi tujuan mereka berubah arah dan timbul keinginan untuk menguasai
Tanah Melayu dari sudut politik, ekonomi dan sosial. Namun Inggris mulai
mempengaruhi seluruh urusan administrasi di setiap negeri di Tanah Melayu. Hal ini
terjadi karena rasa takut dan timbul persaingan antara negara-negara Barat untuk
menguasai sumber-sumber ekonomi yang menguntungkan di Asia Tenggara yang
kaya. Tindakan intervensi Inggris tersebut adalah karena ingin menjamin pasokan

1
Internasional Law Book Service, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk Peperiksaan
Am Pemerintah, Bab 4: Masyarakat Malaysia (Selangor Darul Ehsan: SS Graphic Printers (M) Sdn.
Bhd. [252774-K], Wisma ILBS, 2008, 2009), Cet. Semula, h. 267.


bahan baku yang dibutuhkan secara berkelanjutan dan ingin menjadi kekuasaan
mutlak dalam membuat keputusan, menentukan nasib masyarakat di Tanah Melayu
dan mendominasi sumber ekonominya. Hal ini akhirnya berhasil melahirkan
semangat nasionalisme yang kuat dan kental dalam jiwa setiap masyarakat di Tanah
Melayu hingga berhasil mencapai kemerdekaan.
2

Malaysia telah mencapai kemerdekaan dengan berbasis kerjasama dan
kesepahaman antara tiga etnis terbesar yang mendiami negara itu. Semua rakyatnya
mendapat kebebasan hidup melalui keamanan dan keharmonisan. Meskipun mereka
memiliki berbagai perbedaan dari sudut agama, budaya dan bahasa, namun mereka
tetap hidup rukun dan damai. Sikap kesepahaman dan toleransi merupakan komponen
penting untuk menetapkan dan mempertahankan persatuan negara. Keadilan adalah
fungsi utama untuk setiap negara yang bersifat majemuk. Dan jika keadilan
diabaikan, maka pergolakan akan terjadi dan stabilitas negara akan terpengaruh.
3

Setelah terjadi perusuhan kaum pada 13 Mei 1969, pemerintah Malaysia telah
melakukan berbagai upaya dan kebijakan untuk menyatukan rakyatnya yang
majemuk itu. Pada tahun 1970, masa pemerintahan Tun Abdul Razak, satu kebijakan
dikenal Dasar Ekonomi Baru (DEB), dilaksanakan bertujuan untuk mengatasi
masalah ketidakstabilan ekonomi dan sosial yang telah membangkitkan antagonisme
etnis dalam masyarakat Malaysia yang bersifat majemuk. Pada tahun 1971, Rukun

2
Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia (Selangor Darul Ehsan:
Pearson Malaysia Sdn. Bhd., 2009), Cet. Pertama, h. 51-53.
3
Internasional Law Book Service, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk Peperiksaan
Am Pemerintah, Cet. Semula, h. 291.


Negara (Pancasila) diperkenalkan. Ia merupakan inti dan landasan hidup bagi setiap
warga negara Malaysia. Kemudian pada tahun yang sama, pemerintah telah
menerapkan kebijakan yang lebih tegas terhadap penggunaan bahasa Melayu sebagai
alat mempertahankan persatuan bangsa dan menjadikan pendidikan sebagai satu
kebijakan yang sangat penting bagi setiap rakyatnya.
4

Di Malaysia, titik awal berdirinya partai-partai politik adalah dari unsur etnis
yang ada. Bagi orang Melayu mereka bersatu membentuk United Malays National
Organisation (UMNO) sebagai sebuah pertahanan terhadap ancaman orang Melayu
oleh Malayan Union pada 11 Mei 1946. Malaysian Indian Congress (MIC)
merupakan partai nasional kedua setelah UMNO yang mewakili etnis India di
Malaysia pada 8 Agustus 1946. Etnis Cina membentuk dan mendirikan Malaysian
Chinese Association (MCA) pada 27 Februari 1949 berawal dari reaksi mereka
terhadap perjanjian Malaya-Inggris
5
dan kemudian merubah peran yang bercorak
politik dan bergabung dengan partai UMNO.
Malaysia juga merupakan negara yang mengamalkan Sistem Demokrasi
Berparlemen dan fitur utamanya adalah pemilihan umum. Pemilihan umum ini
dilakukan untuk memungkinkan rakyat menggunakan dan memanfaatkan kesempatan
yang diberikan untuk memilih pemimpin yang dapat memerintah negara dengan adil
dan bertanggung jawab serta memenuhi kebutuhan dan aspirasi rakyatnya. Semua

4
Ibid., h. 291-292.
5
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk Peperiksaan
Am Pemerintah, Bab 2: Sistem Politik Negara Malaysia (Selangor Darul Ehsan: Golden Books Centre
SDN. BHD, [T-142284] Wisma ILBS, 2005), Cet. Keenam, h. 127.


negara di dunia pasti akan membuat perencanaan rapi agar dapat menikmati
kemajuan dan pembangunan sesuai dengan kondisi dan perubahan zaman dan waktu.
Setahun sebelum merdeka, Malaysia telah meluncurkan program untuk
membangunkan ekonomi negara dan ia berhasil dilaksanakan dengan cemerlang dan
memberikan efek positif pada negara. Rencana tersebut terus dikembangkan oleh
pemimpin berikutnya dan senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan ide dan
pemikiran pemimpinnya hingga sekarang.
6

Sejak tahun 1957, kebijakan luar negeri Malaysia telah melalui beberapa
tahap perkembangan dalam administrasi negara. Meskipun ada perbedaan pendekatan
dalam kebijakan luar, tetapi ia dipengaruhi oleh perubahan dari sudut lingkungan
sosial, ekonomi, politik dan keamanan. Setiap kebijakan yang dilakukan adalah untuk
kepentingan negara.
7

Saat ini, Malaysia telah memiliki enam Perdana Menteri yang memiliki
gagasan kebijakan masing-masing. Perdana Menteri ketiga Malaysia yaitu Tun
Hussein Onn, yang dikenal dengan Bapa Persatuan Malaysia dan ia memimpin
Malaysia selama lima tahun yaitu dari tahun 1976-1981 dalam kondisi yang sangat
kokoh kepada penggantinya, Tun Dr. Mahathir bin Mohamad.
Tun Hussein Onn lahir dari keluarga yang memiliki semangat nasionalisme
dan basic politik yang mendalam. Tun Hussein Onn mengundurkan diri bekerja
sebagai pegawai sipil untuk masuk ke dunia politik. Berawal menjadi Kepala Pemuda

6
Hasnah Hussin dan Mardiana Nordin, Pengajian Malaysia, (Selangor: Penerbit Oxford
Fajar Sdn Bhd., 2007), Cet. Pertama, h. 195.
7
Mahdi Shuid. dkk., Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 289.


Pertama UMNO yang dibantu oleh ayahnya dan pada tahun 1950, kemudian terpilih
menjadi Sekretaris Jenderal UMNO. Setelah berlaku konflik internal dalam UMNO
yaitu masalah penolakan hebat oleh orang-orang UMNO sendiri terhadap ayahnya,
Dato Onn Jaafar yang menyarankan supaya menerima kemasukan orang-orang
bukan Melayu dalam partai tersebut.
Selain itu, dua partai yang didirikan oleh ayahnya yaitu Independent of
Malayan Party (IMP) pada tahun 1951 dan Partai Negara pada tahun 1954 tidak
begitu mendapat dukungan penuh dari masyarakat Tanah Melayu ketika itu. Lagi
pula, keterlibatan Tun Hussein Onn tidak begitu aktif dalam poltik waktu itu lebih
mengokohkan lagi alasan ia meninggalkan dunia politik untuk seketika dan pergi ke
London untuk studi hukum di Lincoln's Inn, dalam bidang Barrister-at-Law pada
tahun 1958. Ia kembali sebagai sarjana hukum, bekerja dan mempraktekkannya di
Kuala Lumpur, kemudian kembali ke politik setelah dibujuk oleh Perdana Menteri
Tun Abdul Razak untuk bergabung dengan UMNO.
8

Sepanjang periode menjadi kepala negara Malaysia pada tahun 1976-1981, ia
banyak memberi pemikiran politiknya, terutama terkait dengan persatuan bangsa. Ia
banyak memberi ide untuk menyatukan rakyat Malaysia. Ia juga tidak membedakan
antara etnis-etnis di Malaysia, malah ia berusaha untuk membantu etnis yang mundur
dari etnis yang lain supaya tidak berlaku perbedaan sosioekonomi yang jauh antara
mereka. Dalam kebijakannya pula, ia berfokus kepada urusan ekonomi dan

8
Perdana Menteri Malaysia. Artikel diakses pada 12 Januari 2011 dari
http://www.kiat.net/malaysia/past-PM.html.


pendidikan negara. Ini karena ia percaya bahwa dengan kestabilan dari sudut
ekonomi dan adanya ilmu pengetahuan itu akan merubah kehidupan seseorang untuk
menjadi bangsa yang maju dan Berjaya.
Dengan latar belakang yang cukup kompleks di atas, penulis tertarik untuk
meneliti dan menganalisa lebih dalam melalui skripsi yang diberi judul
PEMIKIRAN POLITIK DAN KEBIJAKAN TUN HUSSEIN ONN
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan skripsi ini menjadi lebih praktis dan terfokus sehingga para
pembaca mendapatkan manfaat dari penelitian ini, maka penulis membuat batasan
hanya kepada pemikiran politik dan kebijakan Tun Hussein Onn sepanjang
keterlibatannya dalam dunia politik di Malaysia selama lima tahun yaitu dari tahun
1976 hingga 1981.
2. Perumusan Masalah
Supaya tidak menjadi kajian yang melebar, penulis merumuskan
permasalahan dengan rinci dalam bentuk persoalan berikut yaitu bagaimanakah
pemikiran politik dan kebijakan Tun Hussein Onn di Malaysia.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk
mengetahui pemikiran politik dan kebijakan Tun Hussein Onn di Malaysia.



Adapun manfaat dari penelitian penulisan ini adalah sebagai berikut:
1) Supaya penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan bagi orang lain, tentang
pemikiran politik dan kebijakan Tun Hussein Onn sebagai Bapa Persatuan
Malaysia oleh Pergerakan Pemuda UMNO pada tahun 1977.
2) Agar dapat dijadikan bahan masukan dan informasi bagi mahasiswa yang ingin
menambahkan pengetahuan tentang perjalanan politik di Malaysia.
3) Sebagai sumbangan pemikiran pada pembaca yang ingin menambah pengetahuan
tentang Tun Hussein Onn selama menjadi Perdana Menteri Malaysia ketiga pada
tahun 1976-1981.
D. Review Studi Terdahulu
Review studi yang dimaksudkan dalam penulisan ini adalah untuk meneliti
kajian yang membahas mengenai tema yang hampir sama, namun substansi yang
berbeda. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagian karya-karya
penelitian:
Skripsi yang ditulis oleh saudara Ahmad Baha bin Mohammad pada tahun
2009 yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul Analisis Pemikiran Politik Anwar Ibrahim
di Malaysia 1982-1998.
9
Skripsi ini membahaskan tentang pemikiran Anwar Ibrahim

9
Ahmad Baha bin Mohammad, Analisis Pemikiran Politik Anwar Ibrahim di Malaysia 1982-
1998 (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2009).


dalam kontek reformasi Islam di Malaysia dan peran Anwar Ibrahim dalam proses
demokratisasi di Malaysia.
Di samping itu, terdapat beberapa sumber-sumber yang penulis rasakan
relevan untuk dijadikan rujukan penulis, antaranya adalah:
Buku pertama, Malaysia Kita. Buku ini adalah hasil karya International Law
Book Services.
10
Buku ini secara lengkap membahaskan tentang Malaysia dan terbagi
kepada beberapa bab, yaitu sejarah, sistem pemerintahan, sistem administrasi,
masyarakat, ekonomi, sistem pendidikan, kebijakan pembangunan nasional dan
rancangan pembangunan negara, sistem pengurusan perlayanan umum, kebijakan luar
dan ke arah mewujudkan negara Malaysia yang cemerlang dan sukses.
Buku kedua, Dasar-dasar Ilmu Politik karya Miriam Budiardjo,
11
antara yang
dibahaskan dalam karya ini adalah tentang dasar-dasar ilmu politik yaitu tentang
bentuk negara, konsep kekuasaan, dan pembuatan keputusan. Dan dimasukkan juga
tentang Undang-undang Dasar, kelompok-kelompok politik, serta sistem
pemerintahan negara pada umumnya.
Buku ketiga, Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia
12
. Buku
ini adalah hasil karya Tun Mohd Salleh Abas. Buku ini membahaskan tentang sejarah
Undang-undang Dasar Malaysia, unsur-unsur tradisi dalam Undang-undang Dasar

10
International Law Book Services, Malaysia Kita (Selangor Darul Ehsan: Direct Art
Company, 2005).
11
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008),
Cet. Ketiga.
12
Mohd Salleh Abbas, Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia (Kuala
Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006), Cet. Ketiga.


Malaysia, parlemen Malaysia, pemerintahan Malaysia, pemilihan umum Malaysia,
Undang-undang Dasar negeri, pemerintah negeri, hak asasi dan kondisi darurat di
Malaysia.
E. Metode Penelitian
1) Jenis Penelitian
Untuk pengumpulan data dan penelitian dalam skripsi ini, penulis
menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu kajian melalui
penelitian pustaka, karena sumber penelitian dan data lebih difokus pada studi
pustaka dan studi tokoh.
2) Obyek Penelitian
Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemikiran politik dan
kebijakan Tun Hussein Onn sepanjang keterlibatannya dalam dunia politik di
Malaysia.
3) Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang lebih faktual, teknik pengumpulan data
dilakukan dengan studi dokumenter dari bahan-bahan tertulis yakni dengan mencari
bahan-bahan yang terkait serta mempunyai relevansi dengan obyek penelitian yaitu
pemikiran politik dan kebijakan Tun Hussein Onn sepanjang keterlibatannya dalam
dunia politik di Malaysia




4) Sumber Data
Sumber-sumber data adalah yang meliputi sebagai berikut:
1) Data Primer: Yang termasuk ke dalam sumber data primer adalah data yang
langsung diperoleh dari sumber yang asli dan obyek penelitian, yaitu buku
Malaysia Kita.
2) Data Sekunder: Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperolehi dari
sumber kedua atau sumber pendukung dari data yang kita butuhkan.
13
Data ini
akan didapatkan dalam bentuk buku-buku, dokumen, dan literatur-literatur yang
berkaitan dengan objek penelitian.
3) Data Tertier: Data tertier merupakan data pelengkap yang terdiri dari kamus,
jurnal, artikel dan lain-lain.
5) Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, penulis menggunakan teknik analisis data
yang sudah terhimpun, kemudian digunakan teknik analisis data melalui pendekatan
historis dan politik. Yaitu analisis pemikiran politik dan kebijakan Tun Hussein Onn
dalam mencapai persatuan bangsa di Malaysia.
6) Teknik Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007 yang
diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

13
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Prenada Media, 2005), Cet. Pertama, h. 122.


F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan memperoleh gambaran yang menyeluruh,
penelitian skripsi ini ditulis berdasarkan sistematika berikut:
Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang mengandung latar belakang
penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
review studi terdahulu, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab kedua membahas sosial-politik era Tun Hussein Onn mencakup
nasionalisme Malaysia, partai politik dan demokrasi dan kebijakan luar negeri
Malaysia.
Bab ketiga mencakup biografi dan awal keterlibatan politik Tun Hussein Onn
bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang tokoh tersebut.
Bab keempat menguraikan tentang inti penelitian yaitu menganalisis
mengenai rancangan Malaysia ketiga, kebijakan sosial dan politik Tun Hussein Onn
dan kebijakan luar negeri di masa pemerintahannya.
Bab kelima merupakan penutup yang di dalamnya berisi kesimpulan dan
saran-saran.







BAB II
SOSIAL-POLITIK MALAYSIA SEBELUM DAN SETELAH
KEMERDEKAAN 1957
A. Nasionalisme Malaysia
1. Definisi Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu kesadaran kelompok manusia untuk membentuk
sebuah komunitas yang berkebudayaan sama, yang terikat oleh garis-garis batas
wilayah yang jelas, memiliki sejarah silam yang mirip, memiliki proyek masa depan
yang sama dan mengklaim hak pemerintahan sendiri.
Singkatnya, nasionalis berkeyakinan bahwa umat manusia terbagi dalam
bangsa-bangsa dan semua bangsa memiliki pemerintahan dan menentukan nasibnya
sendiri. Negara dan bangsa multinasional yang terdiri atas berbagai negara secara
inheren adalah salah. Oleh karena itu, negara bangsa adalah satu-satunya unit politik
yang sah sebagai penjaga identitas bangsa. Persatuan bangsa adalah tujuan utama dari
tindakan politik kaum nasionalis.
14

Menurut Walter Theimer dalam bukunya, Encyclopedia of World Politics,
nasionalisme berarti satu sentimen kesukuan yang didasarkan atas fitur bangsa
terutama bahasa dan kebudayaan dengan kecenderungan menekankan perbedaan

14
Ian Adams, Ideologi Politik Mutakhir, Konsep, Ragam, Kritik, dan Masa Depan,
(Yogyakarta: Qalam. 1993), Cet Pertama, h. 119.


antara satu bangsa dengan bangsa yang lain. Soekarno pula menjelaskan bahwa
nasionalisme adalah suatu cita-cita yang mengingini serba kebaikan bangsa.
15

Menurut Karl Marx, nasionalisme ada saat sesuatu bangsa dijajah. Maka
negara tersebut secara otomatis akan lahir dua golongan yang bertentangan yaitu satu
golongan yang menjajah (menindas) dan satu lagi golongan yang terjajah. Mereka
bertentangan karena golongan yang menjajah ingin mempertahankan jajahannya,
sedangkan yang terjajah ingin membebaskan diri dari jajahan tersebut.
16

Nasionalisme juga dapat diartikan sebagai ajaran atau paham untuk mencintai dan
menghargai bangsa dan negara sendiri, termasuk kebudayaan, hasil produksi dan
sebagainya.
17

Imam Hassan al-Banna berpendapat, jika paham ini bertepatan dengan Islam,
maka ia dibolehkan, tetapi jika ia bertentangan dengan Islam, maka Islam adalah
bebas darinya. Dan ia menegaskan bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk
menyayangi tanah air mereka serta mempertahankannya.
18
Menurutnya, apabila yang
dimaksud dengan nasionalisme adalah kerinduan atau keberpihakan terhadap tanah
air, keharusan berjuang membebaskan tanah air dari jajahan, ikatan kekeluargaan
antar masyarakat, dan pembebasan negeri-negeri lain maka nasionalisme dengan

15
Mahdi Shuid. dkk., Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia (Selangor Darul Ehsan:
Pearson Malaysia Sdn. Bhd., 2009), Cet. Pertama, h. 169.
16
Ibid., h. 169.
17
Zainul Bahri, Kamus Umum, Khususnya Bidang Hukum & Politik (Bandung: Penerbit
Angkasa, 1996), Cet. Pertama, h. 189.
18
Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, Fiqh Siyasah Menurut Imam Hassan Al-Banna,
(Kuala Lumpur: Pustaka Syuhada,2000), Cet. Pertama, h. 149-150


makna demikian dapat diterima dan bahkan dalam kondisi tertentu dianggap sebagai
kewajiban.
19

Dalam usaha untuk mengemukakan definisi nasionalisme yang lebih lengkap
dan unggul, R. Suntharalingam mendefinisikaan apa yang diberikan oleh Hans Kohn,
yaitu sebagai Suatu kondisi fikiran, yang menyerap masuk ke dalam jiwa sebagian
besar rakyat dan didakwa menyerap masuk ke kalangan semua anggotanya, dia
mengakui negara bangsa sebagai bentuk organisasi politik yang unggul, dan bangsa
sebagai sumber untuk segala kehidupan budaya yang membangun dan sumber
kesejahteraan ekonomi. Oleh itu, puncak kesetiaan manusia adalah berfokus kepada
bangsanya, karena kehidupannya sendiri adalah terpercaya berdasarkan kepada dan
berkemungkinan oleh kebajikan bangsanya.
20

2. Awal (Gerakan Kesadaran) Kebangkitan Semangat Nasionalisme (1906-1957)
Perlu diperhatikan bahwa semangat nasionalisme yang ada di Tanah Melayu
yang dikenal sebagai Malaysia saat itu adalah semangat nasionalisme yang berfokus
lebih kepada nasionalisme Melayu. Ini karena, sebelum Tanah Melayu dijajah, ia
adalah salah satu di antara kawasan yang terletak di Kepulauan Melayu. Setelah
Semenanjung Tanah Melayu yang kaya dengan biji timah telah dikuasai oleh kolonial
Inggris pada akhir abad ke-19. Inggris telah melaksanakan dasar pecah dan perintah

19
http://robbani.wordpress.com/2007/08/01/4, diakses pada tanggal 13 Februari 2011, jam
23:25 WIB.
20
Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan
Perkembangannya (Selangor Darul Ehsan: Karisma Publications Sdn. Bhd., 2009), Cet. Pertama, h. 5.


(devide and rule)
21
atas kepentingan mereka dan mengokohkan lagi posisi mereka di
tanah Melayu. Terdapat dua kondiasi yang memungkinkan dalam dasar tersebut
yaitu:
a. Inggris sengaja memisahkan etnis-etnis bagi mengelakkan dan menyekat sebarang
usaha penyatuan yang membawa resiko penentangan terhadap penjajahan.
b. Inggris perlu mengekalkan penduduk pribumi di kampung-kampung serta
mengekalkan aktivitas pertanian orang Melayu bagi memastikan bekalan
makanan penduduk Tanah Melayu tidak terjejas. Tindakan membawa masuk
pekerja asing adalah bagi mengelakkan penduduk pribumi meninggalkan aktivitas
pertanian.
Ekploitasi secara meluas terhadap sumber ekonomi setempat mengakibatkan
terjadinya kemasukan pekerja asing di Tanah Melayu. Impact atau kesan dari
eksploitasi itu menjadikan kemasukan imigran Cina dan India bertambah banyak.
Kemasukaan kedua etnis ini adalah untuk memudahkan dan mempercepatkan
penghasilan bijih timah dan getah. Hasilnya Inggris memperoleh keuntungan yang
banyak dan kekuasaannya semakin kuat di Tanah Melayu.
Dasar pengurusan itulah yang telah menggalakkan kemasukan orang Cina
untuk bekerja di lombong-lombong bijih timah
22
dan orang India bekerja di ladang-

21
Dasar devide and rule yang dilakukan oleh Inggris ini adalah untuk mempertahankan
kuasanya di Tanah Melayu. Cara yang dilaksanakannya adalah dengan memisahkan jarak antara etnis-
etnis di Tanah Melayu yang terdiri dari Melayu, Cina dan India. Ketiga etnis ini diberi tugas masing-
masing. Maka, berlakulah jurang pemisah yang amat jelas antara mereka dari sudut ekonomi dan gaya
hidup. Etnis yang maju tetap ke hadapan sedangkan yang mundur dan miskin tetap terbelakang.
22
Ini karena permintaan bijih timah yang semakin meningkat di England dan Eropa. Orang
Cina kebanyakannya tinggal di kawasan-kawasan kota.


ladang getah.
23
Sedangkan orang Melayu hanya fokus kepada aktivitas pertanian saja.
Orang Melayu tetap berada dalam kemiskinan sedangkan orang Cina dan India
menguasai bidang ekonomi dan perusahaan. Oleh itu, dasar pecah dan perintah
(devide and rule) yang dilakukan oleh penjajah Inggris tersebut sering dikaitkan
dengan terjadi jurang perbedaan ekonomi dan sosial di kalangan etnis di Malaysia.
24

Selain atas dasar ekonomi, munculnya semangat nasionalisme Melayu adalah
karena hilangnya hak kuasa dan posisi Raja-raja Melayu yang selama ini menjadi
simbol kepada hak keistimewaan orang Melayu di Tanah Melayu. Hal ini disebabkan
oleh lahirnya sebuah pemerintahan baru yang dinamakan Malayan Union.
25

Kebangkitan semangat nasionalisme di Tanah Melayu tidak banyak berbeda
dengan negara-negara lain di Asia. Apa yang membedakannya hanya dari sudut corak
gerakan nasional tersebut. Asal mula semangat nasionalisme di kalangan orang
Melayu telah ada sejak intervensi Inggris pada tahun 1874 di Tanah Melayu.
Penentangan itu dilakukan oleh pejuang-pejuang tanah air antaranya Dato Maharaja
Lela, Dato Bahaman, Haji Mat Hassan bin Munas (Tok Janggut), Haji Abdul
Rahman bin Haji Abdul Hamid, Mohamed Salleh dan lain-lain. Namun, semua usaha
mereka menemui kegagalan karena tidak mendapat dukungan penuh dari masyarakat

23
Bagi mempercepatkan hasil ladang-ladang getah. Orang India tinggal di estet-estet yang
telah disediakan oleh kolonial Inggris.
24
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk Peperiksaan
Am Pemerintah (Selangor Darul Ehsan: SS Graphic Printers (M) Sdn. Bhd. [252774-K], Wisma ILBS,
2008, 2009), Cet. Semula, h. 288-289.
25
Gagasan Malayan Union yang didirikan pada 1 April 1946 itu tidak mendapat dukungan
oleh orang Melayu. Oleh itu seorang tokoh terkenal, Dato Onn Jaafar telah menentang keras gagasan
tersebut karena ia merupakan satu kerugian besar bagi raja-raja Melayu dan rakyat Tanah Melayu
khususnya orang Melayu.


dan disebabkan tidak memiliki pelengkapan senjata yang modern dibanding pihak
Inggris.
26

Tetapi, usaha dan semangat nasionalisme tidak hilang begitu saja, malah ia
lebih kuat. Antara tahun 1900-1941, ada beberapa faktor yang berkontribusi kepada
kebangkitan nasionalisme orang Melayu. Faktor tersebut terbagi dua, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah peristiwa yang terjadi di Tanah
Melayu dan memberi pengaruh yang sangat besar dalam membangkitkan dan
menyemarakkan semangat nasionalisme orang Melayu. Antara faktor-faktornya
adalah:
a. Agama, faktor agama ini digerakkan oleh Kaum Muda. Ia memainkan peran yang
penting dalam menyatukan orang Melayu terutamanya pada peringkat awal
kebangkitan semangat nasionalisme di Tanah Melayu. Kesedaran politik melalui
agama disebarkan oleh pelajar-pelajar Melayu yang menuntut di Universiti Al-
Azhar, Mesir. Mereka dipengaruh oleh gerakan reformis Islam di Mesir yang
dipelopori oleh Syed Jamaluddin al-Afghani (1838-1897) dan Sheikh Muhammad
Abduh (1849-1905).
27

b. Kemunduran orang Melayu yang tertinggal jauh dalam bidang pendidikan,
ekonomi (yang dikuasai oleh orang Cina dan pedagang Eropa) dan sosial.
Pendirian Maktab Perguruan Sultan Idris (MPSI), di Tanjung Malim pada tahun

26
Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 169-170.
27
Di antara tokoh-tokohnya adalah Syed Sheikh al-Hadi, Sheikh Tahir Jalaluddin, Haji Abas
bin Mohd Taha, dan Syed Mohd Salim al-Kalali. Mereka menerbitkan majalah Al-Imam yang berarti
pemimpin dalam usaha untuk menyebarkan pahaman mereka dalam kalangan orang Melayu. Mahdi
Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 170-171.


1922 telah melahirkan golongan guru yang telah memainkan peran yang penting
dalam membangkitkan semangat nasionalisme orang Melayu di luar kota.
Kemudian, mereka mendirikan Persatuan Sastra Tanah Melayu (PSM) dan
menghasilkan beberapa karya-karya seperti cerpen, novel, majalah dan puisi yang
bertemakan semangat nasionalisme, masalah-masalah yang dihadapi orang
Melayu dan kemunduran orang Melayu.
c. Golongan intelektual yang kebanyakan mereka dilahirkan oleh sekolah Inggris
28
,
sekolah Melayu
29
dan sekolah agama.
30
Golongan ini bergiat aktif untuk
meyebarkan ide-ide, filsafat politik seperti demokrasi dan nasionalisme, serta
memainkan peran penting dalam memberi pengetahuan kepada masyarakat
Melayu.
d. Jurnalis, yaitu para jurnalis yang aktif sepanjang tahun 1930-an hingga 1940-an,
terdapat lebih kurang 80 buah koran dan majalah yang diterbitkan. Antaranya
adalah Majelis Warta Malaya, Al-Imam, Utusan Melayu dan Warta Negara.
Kesemua hasil-hasil ini berperan menyalurkan pendapat, memberi ilmu
pengetahuan, dan menyampaikan pesan, dan menyebarkan ide-ide nasionalisme
dan menyeru orang Melayu supaya bersatu.
31


28
Lulusan sekolah Inggris kebanyakannya terdiri dari golongan bangsawan yang bekerja
dalam pemerintahan. Mereka lebih berfokus dalam memperjuangkan kepentingan orang Melayu
dengan menyuarakan masalah-masalah sosial dan ekonomi. Antara tokohnya adalah DatoOnn Jaafar.
29
Kebanyakan mereka terdiri dari pelajar lulusan Maktab Perguruan Sultan Idris (MPSI) yang
memberi perhatian kepada soal politik dan perkembangan nasionalisme di luar negara terutama
Indonesia. Antara tokohnya adalah Ibrahim Yaakub.
30
Dipelopori oleh Kaum Muda yang mengajak kepada ajaran Islam yang sebenar untuk
membebaskan diri dan negara dari cengkaman penjajah.
31
Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 175.


Sedangkan faktor eksternal pula adalah peristiwa yang terjadi di luar Tanah
Melayu, tetapi memberi dampak yang sangat besar kepada perkembangan semangat
nasionalisme orang Melayu di Tanah Melayu.
32
Antaranya adalah:
a. Pengaruh nasionalisme Filipina yang berhasil mengusir koloni Sepanyol.
b. Perang Rusia-Jepang (1904-1905) memberi efek yang mendalam untuk
membangkitkan semangat melawan Inggris.
33

c. Pengaruh dari Gerakan Turki Muda yang berhasil mengambil kembali negara
Turki.
34

d. Pengaruh dari Serikat Islam Indonesia yang telah berhasil membangkitkan
semangat nasionalisme di Indonesia dan juga di Tanah Melayu.
35

e. Keberhasilan Revolusi 1911 di China.
36

Dalam membicarakan nasionalisme di Tanah Melayu, latar belakang
pengaruh adalah hal penting yang harus dilihat. Perkembangan politik luar seperti
China, Jepang, Turki, Filipina dan Indonesia banyak mempengaruhi politik tanah air.

32
Fauziah Shaffie dan Ruslan Zainuddin, Sejarah Malaysia (Shah Alam: Penerbit Fajar
Bakti, 2000), Cet. Pertama, h. 241.
33
Pada tahun 1904, terjadi perang antara Jepang dan Rusia. Rusia terpaksa menyerah kalah
pada tahun 1905 di tangan Jepang. Kemenangan Jepang ini telah memberi semangat dan kekuatan
kepada bangsa Asia termasuk orang Melayu untuk melawan kewibawaan dan kekuasaan kolonial
Barat.
34
Penguasaan Inggris ke atas Turki telah menimbulkan kemarahan rakyat Turki. Gerakan
Turki Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kamal Attartuk berhasil menjadikan Turki sebagai negara
modern dan kuat. Keberhasilannya itu telah memberikan ilham dan semangat kepada orang Melayu
untuk membebaskan Tanah Melayu dari kolonial Inggris.
35
Perjuangan orang Indonesia dijadikan inspirasi oleh orang Melayu untuk melawan Inggris
demi membebaskan negara dari cengkeraman Inggris. Internasional Law Book Service, Malaysia
Kita, Panduan dan Rujukan untuk Peperiksaan Am Pemerintah, (2008, 2009), Cet. Semula, h. 64.
36
Pada Oktober 1911, Dr. Sun Yat Sen telah melakukan revolusi untuk melawan Dinasti
Manchu dengan menyebarkan ide-ide tentang nasionalisme, demokrasi dan sosialisasi kepada orang
China. Tujuan utama Revolusi 1911 adalah untuk menangani kedaulatan dan martabat negara China
dan berhasil mencapai tujuan tersebut. Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah
Malaysia, h. 177.


T. Silcock dan Ungku Aziz dalam karya mereka yang berjudul Nasionalism In
Malaya, berkata bahwa nasionalisme di Tanah Melayu pada dasarnya adalah dari
pengaruh nasionalisme negara-negara luar. Dua aliran penting yang mempengaruhi
perkembangan nasionalisme awal di Tanah Melayu adalah aliran reaksi kebudayaan
Islam yang melawan Barat (1906-1926) dan aliran pergerakan nasionalisme
Indonesia (1926-1937).
37

B. Partai Politik dan Demokrasi Malaysia
1. Definisi Partai Politik dan Demokrasi
Partai politik adalah organisasi yang memiliki fungsi sebagai penyalut
antikulasi dan agregasi kepentingan publik yang paling mapan dalam sebuah sistem
politik modern. Ia juga adalah salah satu pilar dan institusi demokrasi yang penting
dalam membangun politik yang lebih berkualitas dan beradab. Selain itu, partai
politik adalah jembatan antara rakyat dan pemerintah.
38
Pada umumnya, partai
politik adalah sekelompok manusia terorganisir, yang anggotanya sedikit banyaknya
memiliki orientasi nilai-nilai serta cita-cita yang sama dan yang memiliki tujuan
untuk memperoleh kekuasaan politik serta mempertahankannya guna untuk
melaksanakan program yang telah ditetapkan.
39


37
Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan
Perkembangannya, h. 20-21.
38
Leo Agustino, Perihal Ilmu Politik, Sebuah Bahasan Memahami Ilmu Politik, (Yogyakarta:
Penerbit Graha Ilmu, 2007), Cet. Pertama, h. 100.
39
Meriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008), Cet. Ketiga, h. 422.


Secara etimologis, demokrasi dari kata Yunani, yang asal katanya, demos
yang berarti rakyat sedangkan cratos berarti berkuasa (kekuasaan). Maka, arti yang
lebih relevan adalah kekuasaan ada di tangan rakyat secara penuh. Secara
terminologis, menurut Koentjoro Poerbopranoto, demokrasi adalah suatu sistem di
mana rakyat diikutsertakan dalam pemerintahan negara.
40

Sedangkan demokrasi menurut beberapa pemikir politik Barat seperti Austin
Ranney (1990:112-118) yang melihat bahwa demokrasi harus diperhatikan prihal-
prihal penting seperti kedaulatan publik (pemberian kekuasaan tertinggi kepada
rakyat, termasuk dalam pembuatan keputusan politik), persamaan politik (persamaan
hak untuk setiap warga negara untuk terlibat dalam politik), konsultasi publik (adanya
mekanisme artikulasi dan agregasi tuntutan-tuntutan serta kebutuhan-kebutuhan
publik), dan kekuasaan mayoritas.
41

Samuel P. Hungtington (1990) mengatakan bahwa skala kecil demokrasi
dapat didefinasikan sebagai pemilihan umum yang terbuka, bebas, dan adil, adanya
pembagian kekuasaan yang jelas, terjaganya stabilitas dan adanya tingkat partisipasi
yang luas dan otonom.
42
Ringkasnya, dapat dipahami bahwa demokrasi adalah sistem
politik yang melembagakan kontrol terhadap pemerintah untuk memberi pertanggung

40
Ibid., h. 50.
41
Leo Agustino, Perihal Ilmu Politik, Sebuah Bahasan Memahami Ilmu Politik, h. 141.
42
Ibid., h. 141-142.


jawaban kepada rakyat, melalui badan perwakilan yang telah diatur dalam
konstitusi.
43

2. Partai Politik dan Perjuangan Kemerdekaan
Sebelum Malaysia mencapai kemerdekaannya pada tangal 31 Agustus 1957,
ada beberapa partai politik yang berusaha berjuang membebaskan tanah air dari terus
menjadi korban empat kolonial yaitu Portugis (1511-1641), Belanda (1641-1824),
Inggris (1824-1957) dan Jepang (1941-1945). Antara partai politik yang ada di Tanah
Melayu khususnya setelah Perang Dunia 1 telah mencoba memperjuangkan
kemerdekaan adalah:
a. Independent of Malayan Party (IMP) yang didirikan oleh Dato 'Onn Jaafar pada
16 September 1951 setelah usahanya untuk membuat UMNO sebuah partai yang
terdiri dari beberapa kaum ditentang oleh orang Melayu. Bagaimanapun, IMP
gagal untuk mendapatkan keanggotaan dari kaum bukan Melayu. Ini jelas
menggambarkan bahwa partai politik di Tanah Melayu itu adalah rasis.
b. Partai-partai berhaluan sosialis yang mencoba mendapatkan kemerdekaan
menggunakan tindakan yang agak radikal. Antara partai tersebut adalah Partai
Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM)
44
yang didirikan pada 17 Oktober 1945,

43
Amirullah, Negara Utama Al-Farabi dan Ide Demokrasi (Jakarta: Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 32.
44
Partai Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM), juga didirikan pada 17 Oktober 1945 di Ipoh,
Negeri Perak. Partai ini merupakan partai politik Melayu pertama didirikan setelah pendudukan Jepang
di Tanah Melayu. Tujuan utama pembentukan PKMM adalah untuk menuntut
kemerdekaan penuh bagi Tanah Melayu dan menentang segala bentuk penjajahan Inggris. PKMM juga
berusaha mengatasi masalah orang Melayu di segi pelajaran, sosial dan ekonomi serta kebebasan
mencetak dan bersuara. Pada 30 November 1945, PKMM telah mengeluarkan delapan resolusi yang
dianggap oleh pemerintah sebagai diinspirasikan oleh rencana 'Sembilan Hal' Partai Komunis Malaya.


Angkatan Pemuda Insaf (API)
45
yang didirikan pada 17 Februari 1946 dan Ikatan
Pemuda Tanah Air Melayu (PETA)
46
yang didirikan pada bulan September 1947.
Kebanyakan partai ini mendapatkan inspirasi kemerdekaan dari perjuangan
nasionalis-nasionalis negara tetangga khususnya Indonesia.
c. Partai politik yang berlandaskan perjuangan ke arah agama yaitu agama Islam.
Partai tersebut adalah Hizbul Muslimin (HM) yang dipimpin oleh Ustaz Abu
Bakar al-Baqir
47
dan memiliki tujuan utama untuk mendirikan sebuah pemerintah
Islam di Tanah Melayu. Sementara itu, Partai Islam Se-Malaysia (PAS) yang
dipimpin oleh Tuan Haji Ahmad Fuad Hassan
48
didirikan pada 24 November
1951. Tujuan PAS adalah menjadi agama Islam sebagai agama resmi, bahasa
Melayu sebagai bahasa resmi dan mengetatkan peraturan kewarganegaraan.
d. Ada juaga partai yang lahir hasil dari gabungan antara beberapa partai yang lain
dikenal sebagai Partai Perikatan. Ia adalah satu usaha awal untuk menggabungkan

PKMM pada mulanya tidak condong ke komunisme. Tetapi bila Mokhtaruddin Lasso diangkat sebagai
presidennya yang pertama pada bulan Oktober 1946, partai ini dipengaruhi oleh komunis.
45
Angkatan Pemuda Insaf (API) adalah sebuah partai politik yang didirikan pada 17 Februari
1946 di Ipoh, Perak oleh Ahmad Boestamam, Abdurrahman Rahim dan Bakar Thareek. API adalah
sebuah badan politik kiri dan sosialis Melayu yang awalnya merupakan sayap pemuda Partai
Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM). Partai ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan
Gabungan Pemuda Demokratik Sedunia dan Organisasi Lembaga Pemuda Bangsa Asia di Indonesia
yang banyak mempengaruhi API di setiap sudut perjuangannya.
46
Ikatan Pemuda Tanah Air Melayu (singkatan: PETA) didirikan pada bulan September 1947
oleh Wahi Anwar. PETA ini berhaluan Sosialis Melayu. Namun, ia telah diharamkan oleh pemerintah
pada tahun 1948.
47
Abu Bakar al-Baqir adalah pengasas Maahad II Ihya As-Syarif, Gunung Semanggol, Perak.
Di situlah berawalnya karir politik ia dalam menggerakkan pahaman Kaum Muda, pendirian MATA,
PEPERMAS dan kemudian menjadi pendiri gerakan politik Islam pertama yaitu HM, Ishak Saat,
Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran (Shah Alam: Penerbit Karisma Publication Sdn. Bhd., 2007),
Cet. Pertama, h. 257-258.
48
Haji Ahmad Fuad Hassan adalah seorang ulama yang disegani. Latar belakang agama dan
pendidikan Islam yang ia miliki serta pernah memimpin Biro Ugama UMNO adalah faktor utama
mengapa ia diberi kepercayaan untuk memimpin PAS yang didirikan pada tahun 1951, Ibid., h. 258-
259.


partai-partai yang terdiri dari beberapa kaum dalam satu pakatan dimulai ketika
UMNO
49
dan MCA
50
membentuk aliansi bersama untuk menghadapi pemilu
Mejlis Perbandaran Kuala Lumpur pada tahun 1957. Dalam pemilihan tersebut,
aliansi telah memenangkan 9 kursi dari 12 kursi yang dipertandingkan.
Selanjutnya, aliansi tersebut memenangkan juga pemilihan Johor Bahru, Muar
dan Melaka. Perolehan aliansi ini mencerminkan bahwa usaha-usaha bersama
antara kaum dapat menghasilkan perolehan untuk kepentingan bersama.
Berlandaskan perolehan ini, Tunku Abdur Rahman dan Tan Cheng Lock telah
membentuk Partai Perikatan di tingkat nasional di tahun 1952. Pada tahun 1955,
MIC
51
pula turut berpartisipasi dalam Partai Perikatan. Dengan ini jelas bahwa
rakyat yang beberapa kaum telah memberikan mandat kepada partai itu untuk
memperjuangkan kemerdekaan Tanah Melayu.
52

Kesimpulannya, walaupun partai-partai tersebut memiliki ideologi yang
berbeda, tetapi mereka sanggup mengenepikan persoalan ideologi untuk sementara
waktu. Mereka bekerjasama, bersatu dan berusaha dalam berbagai bentuk pendekatan

49
UMNO adalah satu partai yang didirikan pada tanggal 11 Mei 1946 oleh Dato Onn Jaafar
dan ia dikhususkan hanya untuk etnis Melayu saja. Tujuan pendiriannya adalah melawan Malayan
Union dan menyatukan orang Melayu, Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah
Malaysia, h. 236.
50
MIC ini didirikan pada 8 Agustus 1946 oleh John Thiny demi menjaga kepentingan etnis
India. Hasnah Hussin dan Mardina Nordin, Pengajian Malaysia (Selangor: Penerbit Oxford Fajar Sdn
Bhd., 2007), Cet. Pertama, h. 71.
51
MCA didirikan pada 27 Februari 1949 oleh Tan Cheng Lock bertujuan untuk melindungi
kepentingan etnis Cina di Tanah Melayu. Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, (2005),
Cet. Keenam, h. 149.
52
Tommy GunTalib (RAD/DP/07-3-0077), Studi Am Malaysia (LAN123) Tokoh-tokoh yang
Membawa Malaysia Ke arah Kemerdekaan dan Partai yang Diwujudkan.


untuk berdepan dengan kolonial Inggris dan berebut kembali tanah air dari terus
berada dalam cengkaman penjajah.
3. Demokrasi di Malaysia
Sebelum mencapai kemerdekaan, Tanah Melayu diperintah secara terpisah
oleh Inggris, yaitu Negeri-negeri Selat (NNS)
53
, Negeri-negeri Melayu Bersekutu
(NNMB)
54
, dan Negeri-negeri Melayu Tidak Bersekutu (NNMTB)
55
. Ketiga bentuk
menajemen itu diketuai oleh seorang Komisioner Tinggi Inggris. Timbul desakan dari
penduduk lokal agar Inggris memberi kesempatan kepada mereka untuk bergabung
dalam Majelis Perundangan Persekutuan (MPP). Akhirnya pada 1 Februari 1951,
Sistem Anggota
56
diperkenalkan dan diikuti dengan identifikasi Pemilihan Umum
Bandaran Pulau Pinang pada tahun 1951 dan Kuala Lumpur pada tahun 1952.
Pada saat itu, partai yang menang akan meletakkan wakil untuk bergabung
dengan MPP yang menyerupai kabinet. Ini menunjukkan dasar awal sistem
pemerintahan demokrasi berbentuk Barat dalam menajemen Tanah Melayu sehingga

53
NNS adalah gabungan tiga negeri yaitu Singapura, Melaka dan Pulau Pinang. Inggris telah
melakukan pergabungan tiga negeri itu pada tahun 1826, bertujuan untuk menyeragamkan administrasi
dan menghematkan biaya. Ia dikawal oleh Gabenur Jeneral yang berpusat di India. Mahdi Shuid, dkk,
Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 64.
54
NNMB lahir hasil dari Perjanjian Persekutuan pada tahun 1895 gabungan dari empat negeri
yaitu Perak, Selangor, Pahang dan Negeri Sembilan. Ia diketuai oleh Residen Jeneral. Faktor
pendiriannya adalah terjadinya masalah keuangan di Pahang akibat penentangan pemimpin tempatan,
kelemahan Sistem Residen yang tidak tersusun, dan mengurangkan perbelanjaan administrasi tanpa
memerlukan biaya yang besar. Hasnah Hussin dan Mardiana Nordin, Pengajian Malaysia, (Selangor:
Penerbit Oxford Fajar Sdn Bhd., 2007), Cet. Pertama, h. 41.
55
NNMTB merupakan gabung empat negeri yaitu Perlis, Kedah, Kelantan dan Johor. Ia
dibentuk pada tahun 1909 ketuka Inggris dan Siam menandatangani Perjanjian Bangkok. Setiap negeri
diketuai oleh Penasehat Inggris. Ibid., h. 43.
56
Sistem Anggota adalah satu kabinet kecil yang terletak di bawah kuasa Komisioner Tinggi
Inggris sebelum Tanah Melayu mencapai kemerdekaan.


negara mencapai kemerdekaan pada tahun 1957.
57
Pemilihan Umum 1952 adalah satu
pengalaman pertama untuk rakyat Malaysia berasa bebas memilih pemimpin mereka
walaupun pada waktu itu Tanah Melayu belum merdeka. Namun, Malaysia masih
mengamalkan pemerintahan bercorak demokrasi sejak kemerdekaan hingga saat ini.
Konsep demokrasi yang dilakukan di Malaysia sama dengan apa yang dianut oleh
negara lain, yaitu pemerintahan yang menggunakan suara rakyat dalam menentukan
pemimpin negara atau tampuk pemerintahan. Pemilihan Umum di Malaysia
dilakukan lima tahun sekali.
58

Di Malaysia, corak pemerintahan yang dipraktekkan adalah berbentuk
demokrasi berparlemen melalui ketentuan Perlembagaan Persekutuan Malaysia
(Konstitusi Federasi). Pemerintah yang dipilih oleh rakyat harus menjaga dan
menghargai profesi yang diberikan dengan baik. Prinsip utama sistem demokrasi
berparlemen di Malaysia adalah sistem parlemen yang terdiri dari Yang Di-Pertuan
Agung (YDPA), Dewan Negara
59
dan Dewan Rakyat
60
, pemerintahan secara
perwakilan, pengakuan kebebasan minoritas (menjamin hak-hak golongan minoritas),
persamaan, corak pemerintahan (berbentuk pengasingan kuasa, yaitu badan legislatif,

57
Hasnah Hussin dan Mardiana Nordin, Pengajian Malaysia, h. 164.
58
Ibid., h. 165.
59
Dewan Negara adalah komponen kedua dalam Parlemen Malaysia. Ia merupakan Majelis
Tertinggi atau Senat. Fungsi utamanya ialah membahas rancangan undang-undang dengan lebih rinci.
Ia juga mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan kepentingan umum. Berdasarkan Perlembagaan
Persekutuan Malaysia, Pasal 45, Dewan Negara ini haruslah terdiri dari 70 orang anggota. Mereka
dipilih oleh YDPA. Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, h. 155.
60
Dewan Rakyat ini adalah komponen ketiga dalam Parlemen Malaysia. Ia merupakan satu
majelis khusus untuk rakyat menyuarakan aspirasi dan kehendak serta mendapat pembelaan menerusi
wakil-wakil mereka. Semua anggota Dewan Rakyat ini dipilih berdasarkan sistem pemilihan umum
dan setiap mereka mewakili setiap kawasan yaitu kawasan pemilihan umum Dewan Rakyat atau
kawasan Parlemen. Fungsinya adalah meluluskan Undang-undang, menentukan belanjawab negara
dan mengawasi perjalanan pemerintahan. Ibid., h. 156.


badan menajemen, dan badan peradilan), kebebasan dasar (perorangan untuk
kebebasan berbicara, berkumpul, berserikat, bergerak dan sebagainya) dan pemilihan
umum (satu cara untuk memilih wakil ke Dewan Rakyat dan Dewan Undangan
Negeri (DUN) berdasarkan undian).
61

Sistem demokrasi berparlemen di Malaysia memiliki beberapa kebaikan yaitu
dari sudut keamanan, pembangunan ekonomi, persatuan bangsa dan pembangunan
politik. Sistem ini telah memberi stabilitas dan kemantapan politik yang
memungkinkan pemerintah merencanakan, membentuk dan seterusnya melaksanakan
strategi pembangunan negara. Dengan cara itu, maka setiap rakyat dapat menikmati
kemakmuran dan kesejahteraan dalam kehidupan masing-masing.
62

Pemilihan Umum adalah satu cara yang digunakan untuk memilih pemimpin
yang memiliki kelayakan, mempunyai sosok yang sesuai dan dapat membela nasib
rakyatnya serta berkemampuan baik dalam urusan dalam dan luar negara. Fungsi
pemilihan umum ini adalah untuk membentuk sebuah pemerintahan yang demokratis,
mempertahankan pucuk pimpinan, pemilihan calon untuk mengisi jabatan tinggi
pemerintahan, memperkuat stabilitas dan legitimasi dalam satu organisasi serta
komunitas politik.
63

Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) atau Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah
sebuah komisi bebas yang bertugas saat terjadinya suatu pemilihan pemimpin dan

61
Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia (Selangor Darul Ehsan:
Pearson Malaysia Sdn. Bhd., 2009), Cet. Pertama, h. 262-263.
62
Hasnah Hussin dan Mardiana Nordin, Pengajian Malaysia, h. 197.
63
Ibid., h. 196-197.


anggota-anggotanya dipilih oleh YDPA. Berdasarkan Pasal 114, Perlembagaan
Persekutuan Malaysia, SPR ini didirikan pada 4 September 1957 Pada awal
berdirinya, ia hanya beranggotakan seorang ketua dan dua orang anggota. Namun,
setelah Sabah dan Sarawak bergabung dengan Malaysia pada 16 Setember 1963,
maka bilangan anggota SPR ditambah sesuai dengan kebutuhandan kepentingan
negara.
64

Tujuan atau prinsip dasar SPR ini adalah untuk melestarikan dan
mempertahankan sistem demokrasi berparlemen di Malaysia melalui pemilihan
umum yang adil, efisien dan transparan. Antara fungsinya pula adalah mempelajari
dan membuat pembagian bagian-bagian pemilihan umum, menjalankan urusan
pendaftaran pemilih dan memeriksa daftar pemilih, menjalankan pemilihan umum,
mendaftarkan calon-calon yang bertanding dan memastikan mereka memenuhi
kriteria serta kualifikasi yang disyaratkan.
65

Untuk proses pemilihan umum di Malaysia, sejak tahun 1957, Malaysia
mempertahankan sistem politik berbagai partai di mana partai politik yang
memperoleh mayoritas kursi di Parlemen (Dewan Rakyat) atau Dewan Undangan
Negeri, boleh mendirikan pemerintahan federal atau negeri. Sistem yang digunakan
di Malaysia adalah berbasis First-Past-The-Post-System. Calon yang memperoleh
mayoritas akan diumumkan sebagai pemenang.
66


64
Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 264.
65
Hasnah Hussin dan Mardiana Nordin, Pengajian Malaysia, h. 197.
66
Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 264.


Pada tingkat awal, partai politik di Tanah Melayu kebanyakkannya bercorak
etnis dan ideologi seperti PKMM, PAS, UMNO, MCA dan lain-lain. Namun, ide
Dato Onn dibawah IMP yang bercorak terbuka kepada semua bangsa menjadi
landasan kepada perkembangan politik di Tanah Melayu. Walaupun ia gagal pada
permulaan tetapi Partai Perikatan yang menggunakan konsep ini telah berhasil dalam
pemilihan umum pada 1955. Ini menunjukkan masyarakat dalam hal kemerdekaan
sanggup melupakan kepentingan masing-masing untuk mengusir Inggris dari Tanah
Melayu.
67
Melalui pemilihan umum itu, pemimpin Melayu secara langsung
diperlihatkan mengenai sistem demokrasi berparlemen. Akhirnya, Tanah Melayu
memperolehi kemerdekaan melalui persatuan bangsa antara tiga etnis utamanya pada
31 Agustus 1957, sedangkan Malayan Union merupakan perintis bagi penyatuan
ketiga kaum ini iaitu Melayu, India, dan Cina.
Setelah peristiwa berdarah pada 13 Mei 1969, hubungan etnis di Malaysia
lebih erat dengan terdirinya Dasar Ekonomi Baru (DEB). Rakyat yang berbilang
bangsa dan budaya hidup dengan aman dan harmonis. Pada pemilihan umum ke-12,
partai-partai politik bercorak etnis sudah tidak releven lagi karena mereka lebih
cenderung kepada perjuangan rakyat, tidak lagi tertumpu kepada sesuatu etnis
tertentu. Perkembangan ini jelas menunjukkan bahwa hubungan antara etnis semakin

67
Fadilah Zaini dan Kassim Thukiman, Hubungan Etnis di Malaysia (Johor Bahru: Universiti
Teknologi Malaysia, 2008), h. 201.


baik karena masyarakat yang berbilang bangsa lebih cenderung kepada kesejahteraan
hidup dibanding kepentingan etnis mereka.
68

Kesimpulannya, Negara Malaysia yang ada saat ini adalah hasil dari semangat
nasionlisme rakyatnya yang mahu mendirikan negara yang bebas dari campur tangan
penjajah. Kemenangan Partai Perikatan pada Pemilihan Umum 1955 telah membuka
jalan ke arah mewujudkan pemerintahan sendiri. Usaha rundingan kemerdekaan
dilakukan oleh Tunku Abdul Rahman bersama beberapa pemimpin lain ke London
pada bulan Januari 1956 telah dijanjikan kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.
Berawal dari nama Persekutuan Tanah Melayu yang hanya terdiri dari negeri-negeri
di Semenanjung Tanah Melayu, kemudian pada 16 September 1963, Malaysia
berhasil diwujudkan dengan gabungan Sabah, Sarawak dan Singapura. Namun pada
1965, Singapura memundurkan diri dari Malaysia.
C. Kebijakan Luar Negeri Malaysia
Kebijakan luar negeri berarti kebijakan pemerintah terhadap negara-negara
lain. Negara juga bisa diibaratkan sebagai seorang manusia. Maka, negara harus
menjaga keamanannya. Kita semua ingin menjalankan tugas rutin harian tanpa
diganggu atau diancam oleh pihak-pihak tertentu. Begitu juga negara harus
mempertahankan kedaulatannya serta menjamin keamanannya dari serangan musuh.
Hal ini lebih dipilih untuk suatu negara yang kecil seperti Malaysia. Kadangkala

68
Ibid., h. 202.


negara-negara kecil ini terpaksa mencari perlindungan dari kekuatan besar, atau
bekerjasama dengan negara lain untuk mempertahankan kepentingan bersama.
69

Persyaratan dasar negara yang berikutnya adalah mencari sumber pendapatan.
Berdasarkan hal ini, negara harus menjamin kepentingan ekonomi perdagangan yang
menjadi sumber pendapatannya. Negara-negara yang tergantung pada perdagangan
tentu akan memelihara hubungan yang baik dengan negara-negara lain untuk
memasarkan produknya atau untuk mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan. Maka,
jika kita ingin memahami kebijakan luar negeri, kita harus mengetahui kebutuhan
dasar negara itu dari segi keamanan ekonomi dan politik. Selain itu, kita harus juga
mengetahui tentang latar belakang sejarah dan kebudayaan masyarakat tersebut.
70

1. Definisi Kebijakan Luar Negeri
Kebijakan luar negeri dapat didefinisikan sebagai tujuan, rancangan dan
tindakan yang dilakukan oleh negara dalam usaha untuk berhubung dengan negara
yang lain dalam pengertian yang terbatas. Kebijakan luar negeri hanya mementingkan
aspek tindakan yang diambil oleh sebuah negara untuk mempengaruhi kondisi-
kondisi yang berada di luar wewenangnya.
71

Menurut Lew Hee Men, kebijakan luar negeri berarti "berbaik-baik dengan
semua negara demi keamanan dan kesejahteraan dunia". Menurutnya juga,

69
Siti Katijah binti Aris, Kerja Kursus Berasaskan Ilmu (KKBI) Sains Politik-Dasar-Dasar
Luar Malaysia, Jabatan Kajian Sosial Institut Perguruan Sultan Mizan, Terengganu, h. 20.
70
Syed Ahmad Albal, Jumat, Evolusi Dasar Luar Malaysia, 24 Desember 2010, 12:47
WIB, Bernama News. Artikel diakses pada 12 April 2011 dari
http://syedhamidalbar.net/index.php?option=com_content&view=article&id=86:evolusi-dasar luar-
malaysia-&catid=34:latest&Itemid=57.hmtl.
71
Siti Katijah binti Aris. Dasar Luar Negara Malaysia. Artikel diakses pada 24 Maret
2011, http://www.scribd.com/doc/19008044/Dasar-Luar-Negara-Malaysia.html.


kebijakan luar negeri terbagi kepada dua bentuk, yaitu hubungan bilateral (hubungan
langsung dengan negara-negara tertentu, dan hubungan multilateral (hubungan dalam
bentuk kelompok dan organisasi). Sedangkan Azizi Ahmad pula memberikan definisi
kebijakan luar negeri sebagai kebijakan menjalani hubungan internasional dengan
negara lain. Kebijakan luar negeri adalah tindakan yang diambil oleh pembuat
kebijakan sesuatu pemerintah membentuk dan menyelesaikan sesuatu masalah. Ia
merupakan strategi atau tindakan menghapus, mengurangi, mempertahankan dan
saling bekerjasama antara negara.
Untuk menjaga kepentingan, keamanan dan kesejahteraan sebuah negara,
hubungan di antara negara dengan negara yang lain adalah harus dan penting. Hal ini
demikian karena kebanyakan negara tergantung satu sama lain dalam berbagai aspek
seperti politik, ekonomi, teknologi dan keamanan. Negara maju harus mengadakan
hubungan dengan negara berkembang khususnya dalam bidang perdagangan.
72

2. Latar Belakang Sejarah Hubungan Luar Negeri Malaysia
Kebijakan luar negeri yang ada saat ini merupakan kesinambungan kepada
kebijakan dalam negara Malaysia. Malaysia telah menjalinkan hubungan diplomatik
sejak zaman pra-kemerdekaan di era Kesultanan Melayu Melaka dengan beberapa
negara seperti India, Siam, China, Persia, Arab, Jepang dan negara lain di sekitar
Kepulauan Melayu. Setelah merdeka, Malaysia masih meneruskan tradisi tersebut.
73


72
Azizi Ahmad, Dasar Malaysia. Artikel diakses pada 2 April 2011 dari
http://www.geocities.com/mt961013/unitem/dasarmalaysia.html.
73
Hasnah Hussin dan Mardina Nordin, Pengajian Malaysia, h. 329.


Di Malaysia, kebijakan luar negeri dikelola oleh Kementerian Luar Negeri
yang dikenal sebagai Wisma Putra sempena nama Perdana Menteri Malaysia yang
pertama, Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj. Ia juga adalah Menteri Luar Tanah
Melayu yang pertama. Berdasarkan prinsipnya, Malaysia menjalin hubungan baik
dengan semua negara tanpa melihat ideologi politik negara tersebut.
74

Setiap tindakan yang diambil adalah memperhatikan kepentingan yang
menganjurkan perdamaian, kebebasan serta semangat kerjasama antara negara.
Tujuan kebijakan luar negeri ini adalah untuk melindungi kepentingan nasional di
arena internasional dan di pentas dunia. Menurut pernyataan mantan Menteri Luar
Negeri, Dato Seri Syed Ahmad Albar, antara tujuan paling utama
75
adalah:
a. Menjaga, mempertahankan dan memajukan kepentingan-kepentingan Malaysia di
tingkat global.
b. Menjaga, mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan dan keamanan Malaysia
dalam kebijakan tidak intervensi dalam urusan dan masalah internal negara lain.
c. Menangani perkembangan dan tantangan politik, ekonomi, keamanan dan sosial di
pentas dunia.
d. Memupuk hubungan baik dan dapat mengeratkan kerjasama dengan negara-negara
lain.
e. Pendirian dan kepentingan negara-negara berkembang dapat dipertahankan di
tingkat internasional.

74
Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 289.
75
Siti Katijah binti Aris, Kerja Kursus Berasaskan Ilmu (KKBI) Sains Politik-Dasar-Dasar
Luar Malaysia, h. 22.


f. Mempertahankan dan menjunjung tinggi hak, kepentingan dan aspirasi Malaysia
dalam semua bidang.
76

Maka, dapat dirumuskan bahwa tujuan kebijakan luar negeri yang paling
utama adalah sama, yaitu ke arah menjaga kedamaian, keharmonisan dan
mempertahankan kepentingan Malaysia di arena internasional berikutnya berusaha
memakmurkan negara tetangga. Selain dari tujuan utama di atas, kebijakan luar
negeri Malaysia juga memiliki prinsip utama, di antaranya adalah menyelesaikan
masalah melalui perundingan. Malaysia menerapkan prinsip pendekatan berbaik-baik
dengan negara lain di samping bersedia membuka hubungan diplomatik dengan suatu
negara yang kooperarif dengannya. Malaysia juga memilih menyelesaikan masalah
antara negara lain dalam cara perundingan dan menolak sekeras-kerasnya pendebatan
apalagi secara kekerasan dan paksaan.
77

Malaysia juga menerapkan prinsip hidup bersama secara aman dan harmonis.
Malaysia selalu memperjuangkan hak untuk setiap negara agar menyelesaikan
masalah internal tanpa intervensi dari pihak luar. Selain itu, Malaysia yakin bahwa
setiap rakyat di semua negara tahu apa yang terbaik untuk negara mereka dan lebih
memahami apa yang dibutuhkan. Oleh itu, Malaysia mendukung secara tidak
langsung perjuangan Organisasi Pembebasan Palestin, Pemerintah Campuran
Demokratik Kampuchea dan pejuang-pejuang Mujahidin Afghanistan.
78


76
Hasnah Hussin dan Mardina Nordin, Pengajian Malaysia, h. 332.
77
Siti Katijah binti Aris, Kerja Kursus Berasaskan Ilmu (KKBI) Sains Politik-Dasar-Dasar
Luar Malaysia, h. 22.
78
Ibid., h. 23.


3. Faktor-faktor Pertimbangan dalam Perbentukkan Kebijakan Luar Negeri
Tanggung jawab mengatur hukum luar negeri di negara manapun terletak di
tangan otoritas prerogatif (kekuasaan yang sah) yang paling tinggi di negara tersebut.
Kekuasaan ini biasanya dipegang oleh eksekutif di negara yang pimpinannya
dipimpin oleh Perdana Menteri atau Presiden. Di negara mana sekalipun, perubahan
kebijakan luar negeri harus mempertimbangkan beberapa faktor penting demi
kepentingan dan keamanan negara.
79
Kebijakan luar negeri Malaysia dibentuk dengan
mengambil berbagai faktor yang berkait erat satu dengan yang lain yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Antara faktor-faktor yang berperan penting adalah:
a. Kepentingan nasional, yaitu keamanan dan kesejahteraan ekonomi dari sudut
perdagangan internasional. Dari sudut keamanan negara, Malaysia sebisa
mungkin menghindari jenis ancaman maupun serangan dari negara luar terutama
negara yang memiliki kekuasaan veto.
80

b. Sistem politik negara. Sebagai sebuah negara yang mengamalkan sistem demokrasi
berparlemen, Malaysia mementingkan demokrasi, kebebasan dan kemakmuran
rakyat. Oleh itu, ia memberi penekanan kepada prinsip kebebasan manusia dan
keamanan serta melawan semua bentuk jajahan dan penindasan di kalangan
masyarakat internasional.
81



79
Mohammed Azhari Karim, Malaysian Foreign Policy: Issues and Perspectives (Kuala
Lumpur: Institut Tadbiran Awam Negara, Malaysia, 1990), Cet Kedua, h. 78.
80
Siti Katijah binti Aris, Kerja Kursus Berasaskan Ilmu (KKBI) Sains Politik-Dasar-Dasar
Luar Malaysia, h. 23.
81
Mahdi Shuid. dkk., Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 289.



c. Struktur Demografis. Malaysia dikenal dengan masyarakat yang berbagai etnis.
Karena itu, Malaysia amat mementingkan persatuan bangsa dan prinsip
menghormati hak asasi manusia dengan perjuangan melawan Dasar Apartheid.
d. Persekitaran Geostrategis. Malaysia adalah satu negara yang terletak di area yang
paling strategis dunia karena ia menjadi laluan utama yang terdapat di Asia
Tenggara. Maka, Malaysia harus menggunakan dasar berbaik-baik dengan negara
luar untuk memastikan wilayah ini bebas, aman dan terhindar dari tekanan
pengaruh luar seperti komunis.
82

e. Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebagai negara anggota, Malaysia
sangat berpegang teguh dengan konsep PBB, yaitu keberadaan sistem
internasional di mana semua masyarakat di dunia ini dapat hidup dengan aman
dan harmonis serta terhindar dari penindasan. Dalam hal ini, Malaysia telah
berperan aktif dan memberikan kontribusi yang berarti terhadap PBB dalam
partisipasi penuh semangat dalam badan PBB seperti UNESCO dan UNCTAD.
Misalnya, Malaysia telah mengirim tentara juru damai ke Kongo, Afrika (Zaire)
pada tahun 1960 untuk mengakhiri perang saudara di sana.
83

f. Prinsip Hidup Bersama. Malaysia juga menekankan prinsip hidup bersama dalam
kebijakan luar negeri yang dilaksanakannya. Dalam hal ini, Malaysia telah
membuat beberapa perubahan dengan mengambil pendekatan yang lebih berani
dan telah berusaha mendekati negara Dunia Ketiga seperti Afrika, Timur Tengah

82
Hasnah Hussin dan Mardina Nordin, Pengajian Malaysia, h. 330.
83
Lew Hee Men, Sejarah Dunia (Selangor, Penerbit Fajar Bakti, 2005), Cet. Pertama, h. 527.


dan negara-negara kecil di Selatan Pasifik. Misalnya, Dr. Mahathir Mohamad
sangat tegas dalam menyuarakan pandangannya tentang isu-isu seperti Dasar
Apartheid
84
yang dilaksanakan oleh pemerintah Afrika Selatan dan penderitaan
yang dihadapi oleh penduduk Palestina akibat kekejaman Israel. Malaysia percaya
bahwa setiap masyarakat di dunia ini bebas menjalani kehidupan aman dan
memiliki hak yang sama.
85

4. Kebijakan Luar Negeri sejak Merdeka hingga Sekarang
Kebijakan luar negeri Malaysia yang dibentuk sejak merdeka telah melalui
beberapa tahap serta pemimpin-pemimpin yang berbeda. Di era pemerintahan Tunku
Abdul Rahman (1957-1970), kebijakannya lebih bercorak pro-Barat dan anti
Komunis. Ini karena, Malaysia adalah negara yang baru merdeka dan waktu itu
ancaman komunis masih kuat. Selain itu, ia juga mengadakan jaringan regional dan
berbaik-baik dengan negara tetangga. Hal ini dapat dilihat dalam beberapa perjanjian
yang ditandatangani seperti Organisasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASA) tahun
1961 yang melibatkan Thailand dan Filipina, MAPHILINDO pada tahun 1961 yang
melibatkan Filipina dan Indonesia serta ASEAN pada 8 Agustus 1967 bersama-sama
dengan Thailand, Indonesia, Filipina dan Singapura.
86

Pada masa pemerintahan Tun Abdul Razak (1971-1975), kebijakan luar
negeri lebih menitikberatkan pembangunan dan integrasi sosial dengan mengadakan

84
Ibid., h. 521.
85
Kebijakan Aparteid adalah kebijakan pemerintah Afrika Selatan yang diperintah oleh orang
kulit putih yang membedakan status penduduk negara tersebut berdasarkan warna kulit. Orang kulit
putih diberikan banyak keistimewaan sementara orang kulit hitam dianggap rendah dan tidak diberikan
hak politik dan kemasyarakatan yang sama status. (Sumber: Lew Hee Men, et. al, 2005: 521).
86
Mahdi Shuid. dkk, Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia, h. 290-294.


banyak hubungan diplomatik dengan semua negara tanpa mengambil dasar ideologi
politik. Antara kebijakan luar negeri yang dilakukannya adalah Zona Aman, Bebas
dan netral (ZOPFAN). Hubungan diplomatik dengan China dimulai saat Tun Abdul
Razak membuat kunjungan resmi ke negara China pada tahun 1974. Pada era Tun
Hussein Onn (1976-1981), ia lebih menekankan kepada kerjasama pertahanan dan
keamanan negara malah era pemerintahannya juga masih bersikap pro-Barat.
87

Pada era Tun Mahathir Mohamad (1981-2003), kebijakan luar negeri
Malaysia di bawah pimpinannya lebih berorientasi ke berbagai aspek seperti
kedamaian dan keharmonisan negara, aspek-aspek ekonomi dan aspirasi negara-
negara berkembang. Selain itu, soal keamanan dan keadilan masyarakat internasional
juga menjadi agenda penting negara,
88
seperti isu negara Dunia Ketiga
89
, tantangan
terhadap Dasar Apartheid dan isu Antartika.
90

Pada masa Tun Abdullah Ahmad Badawi (2003-2009), sebagai Perdana
Menteri Malaysia yang kelima, Datuk Seri Abdullah dianggap beruntung mewarisi
administrasi negara dari pemimpin sebelumnya yang begitu tegas dalam
menyuarakan apapun isu yang bersangkutan hubungan internasional. Namun, itu

87
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk Peperiksaan
Am Pemerintah, (2005), Cet. Keenam, h. 488-489.
88
Hasnah Hussin dan Mardina Nordin, Pengajian Malaysia, h. 329.
89
Dr. Mahathir juga dengan lantang telah mengungkapkan pandangannya tentang isu-isu
Negara Dunia Ketiga seperti penindasan terhadap penduduk kulit hitam di Afrika Selatan, penderitaan
yang dialami oleh penduduk Palestina, kebijakan perdagangan yang memihak kepada negara maju,
reformasi sistem administrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang selama ini berada di bawah dominasi
kekuatan besar dunia, isu-isu berhubungan penyalahgunaan narkoba dan termasuk isu pada kontrol
atas perdagangan mata uang.
90
Isu Antartika sebenarnya timbul setelah antusiasme beberapa negara mengeksplotasi benua
berais di Kutub Selatan untuk kepentingan ekonomi dan politik negara-negara tersebut tanpa
memikirkan efek jangka panjang atas sistem ekologi dunia. Bahkan ia juga mendesak agar Benua
Antartika dipusakai semua umat manusia berbasis prinsip milik bersama.


tidak berarti ia hanya melanjutkan kebijakan luar negeri yang sudah ada dan tidak
memiliki misi dalam memperbaiki hubungan tersebut. Abdullah telah melanjutkan
kesinambungan kebijakan luar negeri pada era pemimpin sebelumnya di samping
memperhalus dan memperkuat kebijakan luar yang sudah ada.
91

Kebijakan luar negeri era Perdana Menteri Malaysia keenam, yaitu Mohd
Najib Tun Abdul Razak mengacu pada kerjasama dan hubungan diplomatik dengan
beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Palestina.
5. Keterkaitan Malaysia di Arena Internasional
Malaysia juga berkomitmen untuk melaksanakan kebijakan luar negeri dalam
bidang ekonomi, politik dan isu lingkungan. Dari sudut ekonominya, Malaysia telah
menerapkan kebijakan ekonomi terbuka dan tergantung pada perdagangan. Usaha ke
arah berbagai pasar yang dilaksanakan melalui inisiatif perdagangan bilateral,
regional dan multilateral, fasilitasi promosi dan perdagangan serta investasi secara
agresif telah membawa kepada kemunculan pasar ekspor baru untuk Malaysia.
Belanda, India, Pakistan dan beberapa negara Asia Barat, termasuk Uni Emirat Arab,
Turki, Arab Saudi dan Iran, adalah pasar yang sangat penting kepada Malaysia.
92

Selain itu, Malaysia berpartisipasi aktif dalam beberapa forum dan organisasi,
antaranya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN
93
, ASEAN + 3 (China,

91
Faridah Jaafar, Perdana Menteri dan Dasar Luar Malaysia 1957-2005, Kuala Lumpur,
Penerbit Universiti Malaya, h. 89.
92
Ibid., h. 91.
93
Pendirian ASEAN diusul oleh Tunku Abdul Rahman dan telah dipersetujui oleh negara-
negara seperti Singapura, Thailand, Indonesia dan Filipina. Negara-negara yang menganggotai
ASEAN ialah Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, Indonesia, Myanmar, Kemboja, Vietnam,
Filipina dan Laos. Bagi Malaysia, ASEAN merupakan satu keutamaan dalam menentukan arah tuju


Jepang dan Korea Selatan), Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Rapat Asia-
Eropa (ASEM), Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Bank Pembangunan
Asia (ADB), Bank Pembangunan Islam (IDB), Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO)
94
, Komanwel
95
, Gerakan Non-Negara Netral, UNESCO, Badan Tenaga Atom
Internasional, Perjanjian Am Mengenai Tarif dan Perdagangan, Asosiasi Negara-
negara Asia Tenggara, Bank Pembangunan Asia, Perjanjian Pertahanan Lima Negara,
KTT Asia Tenggara (EAS) dan Organisasi Konferensi Islam (OKI).
96

Keterlibatan Malaysia dalam arena politik internasional sangat jelas terutama
dalam penyertaannya dalam PBB pada tahun 1957, yaitu setelah Malaysia
memperoleh kemerdekaan. Pada waktu itu, Tun Dr. Ismail diangkat sebagai Kepala
Perwakilan Malaysia pertama ke PBB. Partisipasi Malaysia dalam PBB adalah
karena, sebagai sebuah negara merdeka dan mengamalkan dasar demokrasi, Malaysia
berhak menentukan arah masa depannya sendiri berdasarkan prinsip-prinsip
keamanan universal. Justru, adalah jelas bahwa kebijakan luar negeri Malaysia adalah

kebijakan luar negara. Malaysia mementingkan pengokohan ASEAN karena sekiranya kestabilan
ASEAN terjejas, ini akan memberi kesan negatif terhadap Malaysia, terutama dari sudut politik dan
ekonomi. Hasnah Hussin dan Mardina Nordin, Pengajian Malaysia, h. 332-333.
94
Dasar Luar Negara: Definisi, Laporan Ekonomi 2007/2008. Artikel diakses pada 2 April
2011dari http://www.scribd.com/doc/25889560/Dasar-Luar-Negara-Definisi.html.
95
Pendirian Komanwel dianggotai oleh negara-negara yang pernah menjadi jajahan Inggris,
termasuk Malaysia. Tujuan utama pendiriannya adalah untuk mewujudkan persahabatan, dan
persatuan, pembangunan ekonomi, pendidikan, pertahanan, pertanian dan perundangan yang baik
antara semua negara yang pernah menjadi jajahan Inggris. Hasnah Hussin dan Mardina Nordin,
Pengajian Malaysia, h. 334-335.
96
Organisasi Konferensi Islam atau Organisation of Islamic Conference (OIC) merupakan
sebuah organisasi antara pemerintah yang kini dianggotai oleh 57 buah negara Islam yaitu Asia Timur
Tengah dan Afrika dan jumlah penduduknya merupakan seperlima dari penduduk dunia. Ia bertindak
sebagai forum khusus untuk negara-negara Islam dalam mewujudkan persatuan ummah khususnya
terkait dengan konflik Israel-Palestina. Ia didirikan
pada tahun 1971 atas cadangan Malaysia dan kantornya terdapat di Jeddah, Arab Saudi. Ibid., h. 334-
335.


menekan pemeliharaan kedaulatannya dan juga negara-negara lain. Malaysia lantang
bersuara melawan Dasar Apartheid di Afrika Selatan dan menyarankan agar Benua
Antartika menjadi warisan dunia yang diletakkan di bawah kepemilikan atau
kekuasaan semua negara di dunia. Ini semua disuarakan dalam PBB.
97

Dalam isu lingkungan internasional, Malaysia telah melanjutkan penekanan
terhadap kerjasama regional dan internasional untuk menangani isu lingkungan
regional dan global. Diskusi dan perkembangan di berbagai fora lingkungan akan
dipantau rapi untuk memastikan kepentingan Malaysia tidak terpengaruh. Fokus
diberikan terhadap penelitian dan langkah yang harus untuk membantu tindakan
Malaysia memenuhi komitmennya dalam perjanjian lingkungan multilateral.
98

Kesimpulannya, kepentingan kewujudan perdamaian dan keharmonisan
adalah penting dan ini terpancar dalam kebijakan luar negeri Malaysia adalah
kesinambungan kepada kebijakan dalam negeri bertujuan untuk menjaga dan
mempertahankan keamanan, keharmonisan, kesejahteraan ekonomi, kepentingan
negara dan lingkungan. Keragaman faktor geografis, sejarah, sosial dan politik
memicu pembentukan dan hala tuju hubungan internasional Malaysia dengan negara-
negara lain. Selain faktor-faktor tersebut, faktor globalisasi di ambang perkembangan
era komunikasi dan teknologi informasi juga berperan semakin penting.
99


97
Dasar Luar Negara: Keterlibatan Malaysia dalam Politik Internasional. Artikel diakses pada
2 April 2011dari http://www.scribd.com/doc/25889560/Dasar-Luar-Negara-Definisi.html.
98
Dasar Luar Negara: Isu Lingkungan. Artikel diakses pada 2 April 2011 dari
http://www.scribd.com/doc/25889560/Dasar-Luar-Negara-Definisi.html.
99
Dasar Luar Negara. Artikel diakses pada 2 April 2011 dari
http://www.scribd.com/doc/25889560/Dasar-Luar-Negara-Definisi.html.


Kewujudan perdamaian dan keharmonisan dapat diteliti sejak zaman pucuk
pimpinan politik negara pertama yaitu Tunku Abdul Rahman, Perdana Menteri
Malaysia yang pertama, telah mengamalkan kebijakan anti-Komunis dan sikap pro-
Barat dengan mengadakan hubungan yang erat dengan negara-negara Komanwel. Ia
juga telah merintis usaha ke dasar netral dan keamanan bersama. Dasar Luar Negeri
yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 1956 hingga sekarang ini masih berterusan
meskipun ia senantiasa menghadapi perubahan demi kebaikan di arena internasional.
















BAB III
TUN HUSSEIN ONN (1976-1981)
A. Biografi Tun Hussein Onn
1. Karir Pendidikan
Tun Hussein Onn dilahirkan pada 12 Februari 1922 di Johor Bahru, Johor. Ia
merupakan putra sulung dari delapan saudara, tiga laki-laki dan lima perempuan dari
pasangan Dato Onn bin Jaafar dan Datin Halimah binti Hussein. Sejak kecil hingga
dewasa, ia memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Sifat penyayang orang
tuanya tertanam dalam dirinya hingga berhasil melahirkan perasaan persaudaraan
yang erat antara saudara-saudaranya yang lain.
100

Tun Hussein Onn dikenal sebagai seorang anak yang bertanggung jawab, baik
terhadap keluarga, teman-teman maupun negara. Ia juga dikenal seorang yang teliti
dan tegas di kalangan teman, sahabat dan rekan seperjuangannya. Tun Hussein Onn
dididik dengan disiplin diri untuk menjadi insan Melayu pekerti mulia. Ia keturunan
Melayu Turki dan Melayu Bugis dan keluarganya termasuk dalam kalangan Melayu
elit. Ayahnya pernah menjabat jabatan sebagai Menteri Besar Johor dan merupakan
pejuang bangsa Melayu serta pendiri UMNO.
101

Tun Hussein Onn memulai pendidikan Sekolah Dasarnya (SD) di Johor Bahru
dan kemudian melanjutkan studi ke English College, juga di Johor Bahru sampai

100
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan (Kuala Lumpur:
Revolusi Rekaria, November 2009), Cet. Kedua, h. 30.
101
Ibid., h. 31.


selesai dengan lulus Senior Cambridge pada tahun 1940. Setelah selesai Sekolah
Menengah Atas (SMA), ia memutuskan menjadi seorang tentara dengan memasuki
Angkatan Tentara Johor (Johore Military Forces). Pada tahun 1941, ia memasuki
Maktab Tentara Sandburst di Dehradun, India hingga selesai dan menerima gelar
sebagai seorang pegawai muda tentara pada tahun 1942. Kemudian, ia dikirim untuk
bergabung dengan Regimen Hyderabad yang ke-19, India hingga terjadinya Perang
Dunia II. Tun Hussein Onn adalah seorang pegawai tentara yang terdidik dengan
disiplin yang tinggi dan selalu mematuhi arahan pihak atasan dalam apa saja perintah
yang diberikan kepadanya.
102

Dengan kiprah itu, Tun Hussein Onn dikirim ke Timur Tengah bergabung
dengan tim tentara sekutu dalam peperangan di Mesir, Syria, Palestina, Iran dan Irak
hingga selesai Perang Dunia II dan Jepang berhasil dikalahkan pada tahun 1945. Ia
kemudian dikirim kembali ke India untuk bekerja di Cabang Intelijen di Markas
Tentara (The Intelligence Branch of Military H.Q.) New Delhi. Sekali lagi ia diuji
akan kemampuan dan kebijaksanaannya dalam hal ihwal ilmu intelijen yang dianggap
penting dalam sebuah organisasi tentara.
103

Disebabkan prestasi dan pengalaman yang ada, Tun Hussein Onn diangkat
menjadi pegawai pelatih rekrut memimpin Pusat Pengambilan Orang-orang Baru dan
Latihan Polisi Malaya (Malaya Police Recruiting and Training Centre) di Rawalpindi

102
Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa (Ampang, Selangor: Pekan Ilmu Publications Sdn.
Bhd., 2010), Cet. Pertama, h. 248.
103
Ibrahim Mahmud, Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu (Kuala Lumpur, Pustaka Antara,
1981), Cet. Pertama, h. 1010.


(yaitu Pakistan) dengan pangkat kapten. Hakikatnya, pengalaman yang diperolehnya
saat bekerja sebagai tentara di beberapa negara dan komandan polisi serta Pegawai
Daerah telah mematangkan personalitas dan pemikirannya sebagai seorang
pemimpin.
104

2. Sifat dan Keperibadian
Tun Hussein Onn dianggap tokoh yang shy and retiring, tidak gemar
dengan sambutan yang meriah terhadapnya. Ia seorang yang berhemah tinggi dan
memiliki integritas terpuji, dan berpegang teguh terhadap prinsip. Oleh karena
keteguhannya itu, maka ia dapat mengatasi setiap krisis di partai dan atau
pemerintahan. Ia selalu bersedia dan ingin melihat bangsa dan negara menjadi negara
yang bersatupadu, rukun dan damai.
105

Tun Hussein Onn dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan berpegang teguh
kepada apa yang dipercayainya benar. Ia begitu berhati-hati dalam membuat suatu
keputusan yang akan diambil dan tidak ingin terburu-buru dalam suatu tindakan
kecuali setelah mempertimbangkan terlebih dahulu. Begitu juga dengan kehidupan
seharian, ia adalah seorang yang berdisplin, tepat waktu, ikhlas dan jujur dalam suatu
tindakan yang ingin diambilnya.
106

Mungkin karena latar belakangnya sebagai pegawai tentara mempengaruhi
sifat-sifat tersebut. Suatu keputusan yang ingin diambil mesti berdasarkan kepada

104
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 29-36. Dan baca
Talib Samat, h. 248.
105
Ibid., h. 20.
106
Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa, h. 251.


fakta yang jelas dan tepat. Sifat-sifat itu menjadikan ia sebagai seorang negarawan
yang disegani dan dihormati oleh semua masyarakat.
107

Menurut catatan reporter Zainuddin Maidin, Kekuatan ia (Tun Hussein Onn)
tidak bergantung pada tergambar di wajahnya. Bahkan dalam rapat Parlemen, Dr.
Tan Chee Khoon sendiri pernah menyebutkan tentang innocent face Tun Hussein
Onn yang menjadikan ia sulit untuk tidak mempercayai apa yang dikatakannya.
108

Itu menunjukkan bahwa setiap perkataan yang dikeluarkan atau diucapkannya amat
dipercayai oleh teman-teman dan masyarakat Tanah Melayu.
Pada tahun 1948, Tun Hussein Onn berumah tangga dengan Toh Puan
Suhaila, anak perempuan Tan Sri Mohamed Noah bin Omar yang merupakan salah
satu pendiri UMNO dan juga Yang Di-Pertua Dewan Parlemen pertama. Dari hasil
perkawinan, mereka dikarunia enam orang anak, dua laki-laki dan empat
perempuan.
109
Ia dianggap sebagai seorang suami dan ayah yang penyayang dan setia
terhadap istri dan anak-anaknya.
Setiap pemimpin pasti akan menghadapi berbagai cabaran dan tantangan. Di
era Tun Hussein Onn juga tidak terkecuali dalam berhadapan dengan masalah dan
konflik yang ditujukan kepadanya. Namun, ia tetap berjaya menghadapi semua
masalah dan konflik tersebut dengan sabar, dan tidak mudah menyerah kalah. Ia lebih
gemar bersifat toleransi dan mementingkan keamanan dan pertahanan dari melakukan
sesuatu yang akan mempengaruh persatuan bangsa, ekonomi dan maruah negara.

107
Ibid., h. 252.
108
Ibid., h. 252.
109
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 43-44.


Menurut Tun Hussein Onn, semua persoalan tersebut adalah cobaan dan cabaran
untuk beliau dalam memimpin Negara dan bangsa yang majemuk.
110


B. Awal Keterlibatan Politik Tun Hussein Onn
1. Pengaruh Dato Onn Jaafar
Darah yang mengalir dalam tubuh Tun Hussein Onn adalah darah pejuang
yang tidak kenal arti bosan dan lelah berkontribusi untuk kepentingan bangsa, agama
dan negara. Filsafatnya sangat mudah dipahami. Seperti yang pernah diungkapkan
Tun Hussein Onn sendiri, Segala azam dan cita-citanya (Dato Onn Jaafar) adalah
azam dan cita-cita saya. Politik ayah saya mempengaruhi politik saya. Dalam politik,
keluarga tidak dapat dipisahkan.
111

Setelah pensiun dari khidmat ketentaraan dengan pangkat kapten, dan
mendapat prestasi yang cukup cemerlang, Tun Hussein Onn kemudian bergabung
bersama ayahnya dalam dunia politik yaitu dengan mendirikan Pergerakan Melayu
Johor Semenanjung.
112
Pengaruh politik yang kuat muncul dalam diri Tun Hussein
Onn ketika Inggris melakukan usaha-usaha untuk mengatur satu konstitusi baru bagi
Tanah Melayu melalui program yang disebut sebagai Malayan Union. Program
Malayan Union yang didirikan pada tahun 1946 bertujuan untuk mewujudkan satu

110
S. Hashim Ahmad, Jejak Keramat (Ampang, Selangor:Penerbit Juz Art, Agustus 1999),
Cet. Kedua, h. 63.
111
Ibid., h. 8 dan 30.
112
S. Hashim Ahmad, Jejak Keramat, h. 60.


sistem politik dan pemerintahan yang bersifat Kesatuan serta bernaung kepada
koloni Inggris.
113

Ide tentang Malayan Union ini muncul sebelum Jepang mengambil Tanah
Melayu pada tahun 1941-1945. Ide ini kemudian diteruskan setelah Jepang menyerah.
Sikap Inggris yang ingin menjadikan Tanah Melayu sebagai Malayan Union
membangkitkan lagi minat politik dalam jiwa Tun Hussein Onn. Ia turut berjuang
bersama ayahnya, Dato Onn Jaafar, pemimpin dan orang-orang Melayu menentang
Malayan Union.
114

Maka, dapat dikatakan bahwa keterlibatan Tun Hussein Onn dalam dunia
politik dipengaruhi oleh ayahnya dan mereka sama-sama aktif dalam kebangkitan
orang-orang Melayu menentang gagasan Malayan Union. Berbagai saran telah
diusulkan untuk menentang Malayan Union. Pada tahun yang sama, Kongres Melayu
SeMalaya didirikan hasil dari satu konferensi yang diadakan di Kuala Lumpur.
Konferensi tersebut dihadiri oleh 14 buah Pendirian Melayu dan satu persetujuan
telah dicapai untuk menggabungkan pendirian-pendirian tersebut, yaitu Kongres
Melayu SeMalaya dan dipimpin oleh Dato Onn Jaafar. Namun, pendirian ini
menemukan kegagalan dan tidak memberi efek kepada pihak Inggris.
115


113
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah. (Selangor Darul Ehsan, Golden Books Centre SDN. BHD, [T-142284]
Wisma ILBS, 2005), Cet. Keenam, h. 70.
114
Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa, h. 249.
115
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah (Selangor Darul Ehsan: SS Graphic Printers (M) Sdn. Bhd. [252774-K],
Wisma ILBS, 2008,2009), Cet. Semula, h. 104.


Pada tanggal 11 Mei 1946, UMNO lahir sebagai sebuah partai politik yang
unggul di Tanah Melayu dipimpin oleh Dato Onn Jaafar. UMNO berhasil
menghapuskan Malayan Union dan membawa keluar Semenanjung Tanah Melayu
dari menjadi koloni Inggris.
116
Selain keterlibatannya dalam dunia politik, Tun
Hussein Onn turut bergabung dalam Layanan Manajemen Melayu (Malay
Administrative Sercice) dan dilantik menjadi Asisten Pegawai Daerah. Ia pernah
menjabat di beberapa tempat yaitu di Segamat, Kuala Selangor, Johor Bahru dan
Klang, Selangor. Ia sering dikenal sebagai Kapten Hussein di kalangan anggota
tentara. Demi keinginannya untuk berjuang di samping ayahnya, Tun Hussein Onn
telah melepaskan jabatannya sebagai Pegawai Daerah dan bergabung dalam UMNO
dengan tujuan untuk bersama-sama berjuang, bekerja dan berbakti kepada bangsa dan
negara.
117

Setelah setahun UMNO didirikan, Tun Hussein Onn dipilih sebagai Sekretaris
Jeneral UMNO sepenuh masa, yaitu satu departemen ketiga tertinggi dalam partai
setelah presiden dan wakil presiden. Ia dipilih menjadi pemimpin Departeman
Pemuda (Pergerakan Pemuda UMNO) yang pertama pada tahun 1947.
118

Pada 21 Januari 1948, Perjanjian Persekutuan Tanah Melayu telah
ditandatangani oleh Komisioner Tinggi Inggris dan sembilan orang Raja-Raja
Melayu. Perjanjian ini dinamakan Perjanjian Persekutuan 1948. Berdasarkan

116
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah, (2005), Cet. Keenam, h. 72.
117
Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa, h. 249.
118
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 37.


perjanjian tersebut, satu konstitusi baru telah dibentuk yaitu Perlembagaan
Persekutuan Tanah Melayu. Malayan Union telah berhasil dihapus dan secara resmi
diganti dengan Persekutuan Tanah Melayu pada 1 Februari pada tahun yang sama.
119

Di saat awal terjadinya kondisi darurat di Tanah Melayu (1948-1960), Tun
Hussein Onn kembali bergabung dengan Angkatan Tentara Johor (Johore Military
Forces). Pada tahun 1950, ia pernah dipilih menjadi Anggota Majelis Rapat Federal
(Federal Councilor), Anggota Majelis Rapat Undangan Negeri dan Anggota Majelis
Rapat Pemerintahan (State Legislative and Exsekutive Councils) Negeri Johor.
120

Dalam dunia politik yang diikutinya, proses pasang surut terjadi ketika
ayahnya, Dato Onn Jaafar mengusulkan satu saran untuk memberi peluang kepada
orang bukan Melayu untuk menjadi anggota UMNO. Saran tersebut menimbulkan
tantangan orang-orang UMNO karena partai tersebut hanya dikhususkan untuk orang
Melayu saja dan hal ini menyebabkan Dato Onn Jaafar meninggalkan UMNO pada
tahun 1951.
121

Tun Hussein Onn mengikuti langkah ayahnya keluar dari UMNO dan
mendirikan Independent of Malaya Party (IMP) pada tahun 1951 tetapi
keterlibatannya tidak begitu aktif. Partai tersebut beranggotakan berbagai etnis di
Tanah Melayu dan kemudian diganti dengan Partai Negara (1954) karena kurang
mendapat dukungan rakyat. Namun, partai tersebut juga tidak mendapat dukungan

119
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah,2008, 2009, Cet. Semula, h. 106.
120
Ibid., h. 249-250.
121
Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa, h. 250. Dan reflensi Ahmad Boestamam, Dato Onn
yang Saya Kenali (Kuala Lumpur: Penerbitan Adabi Sdn. Bhd., 1979), Cet. Pertama, h. 40.


penuh dari rakyat dan akhirnya dibubarkan. Ia kemudiannya meninggalkan arena
politik dan beralih ke dunia pendidikan di bidang hukum di Lincoln's Inn, England
dan selesai pada tahun 1958.
122

2. Pengaruh Tun Abdul Razak bin Hussein
Sekembalinya ke tanah air, Tun Hussein Onn bertugas sebagai advokat di
sebuah kantor pengacara di Kuala Lumpur. Namanya semakin dikenal setelah ia
kembali ke pangkuan UMNO sebelum pemilihan umum 1969. Walaupun Tun
Hussein Onn dianggap sebagai yang bersifat keras hati, namun, bujukan dan ajakan
Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Kedua agar ia kembali ke pangkuan UMNO dan
terus berjuang bersama rekan-rekan lain untuk bangsa, negara dan agama diterima
dengan hati terbuka dan seadanya.
Maka, bermulanya era baru Tun Hussein Onn dalam merapatkan lagi kesatuan
pemimpin-pemimpin Melayu untuk terus melangkah ke hadapan memajukan negara
dan rakyat di samping menyinar dan meningkatkan lagi syiar Islam yang unggul.
Setahun kemudian, pada tahun 1969, Tun Hussein Onn dipilih sebagai Anggota
Jabatankuasa Kerja UMNO. Apabila pemilihan umum dalam tahun yang sama, ia
dipilih oleh partai untuk bertanding dalam pemilihan umum bagi kawasan parlemen
Johor Bahru Timur atas nama Barisan Nasional (BN) dan menang.
123

3. Perjalanan Karir Politik

122
Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa, h. 250.
123
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret seorang Negarawan, h. 39-40.


Tun Hussein Onn mula bergabung dalam kabinet Malaysia berawal pada 23
September 1970 saat ia ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan oleh Perdana Menteri
Tun Abdul Razak menggantikan Abdul Rahman Yaakub. Dalam UMNO, ia
kemudian dipilih menjadi salah seorang dari tiga orang Wakil Presiden UMNO pada
tahun 1972. Sedangkan yang lain adalah Tan Sri Sardon Jubir dan Ghafar Baba. Pada
8 Agustus 1973, ia dipilih menjadi Wakil Presiden oleh Majelis Tertinggi UMNO.
124

Pada 13 Agustus 1973, dengan pangkat Datuk, Tun Hussein Onn dipilih
oleh Tun Abdul Razak menjadi Wakil Perdana Menteri dan memegang portfolio
Menteri Perdagangan dan Perindustrian setelah kematian Tun Dr. Ismail akibat sakit
jantung. Tun Hussein Onn dipilih menjadi pemimpin negara setelah kematian Tun
Abdul Razak pada 14 Januari 1976 akibat leukimia dan ia mengangkat sumpah
sebagai Perdana Menteri Malaysia yang ketiga di Istana Negara, yaitu pada 15
Januari 1976.
125

Pada 1978, Tun Hussein Onn menang tanpa bertanding bagi jabatan Presiden
UMNO. Takdir telah menentukan bahwa ia dilahirkan untuk mewariskan perjuangan
ayahnya. Ketika menjadi Perdana Menteri, ia melanjutkan agenda pembangunan yang
telah digariskan oleh Tun Abdul Razak khususnya dalam menggerakkan Dasar
Ekonomi Baru.
126
Ada yang mengatakan bahwa era Tun Hussein Onn memimpin
UMNO adalah era kesinambungan kepemimpinan. Tidak banyak masalah politik

124
Ibid., h. 251.
125
Ariff Alias, Pemimpin Kita: Tun Hussein Onn. Artikel diakses pada 26 Januari 2011dari
.http://djlovehistory.blogspot.com/2008/05/pemimpin-kita-4-tun-Tun Hussein-onn.html.
126
Maruwiah Ahmat, Sejarah Islam dan Malaysiana: Tun Hussein Onn. Artikel diakses
pada 7 April 2011 dari http://maruwiah.wordpress.com/2010/06/17/tun-hussein-onn/.html.


yang dihadapinya dan ini sebagai bukti bahwa ia adalah seorang Presiden UMNO dan
Perdana Menteri yang berhasil mengelola partai dan negara dengan baik.
127

Pada tahun 14 April 1977, Tun Hussein Onn telah membuat perubahan
kabinet dengan menambah bilangan Wakil Menteri dari 17 kepada 23 orang
Sekretaris Parlemen baru. Calon-calon yang menjadi pilihannya mempunyai
komposisi matang dari partai-partai komponen yang diyakini dapat membantunya
dalam usaha mempersiapkan kedudukan pemerintah yang dipilih oleh rakyat untuk
membangunkan negara. Selain itu, ia juga ingin menjadikan Malaysia sebuah negara
yang pesat pembangunannya dengan limpahan ekonomi yang dapat memakmurkan
rakyat di samping kestabilan politik dan keamanan berada di tahap yang lebih baik.
128

Tujuan perubahan dilakukan adalah sebagai persiapan menghadapi perubahan
masa depan dan kehendak zaman yang semakin menantang. Dengan perlantikan dan
perubahan yang dilakukan Tun Hussein Onn itu juga diharap agar dapat menyuntik
semangat dan ide baru dalam mewujudkan sebuah pengurusan pemerintah yang
cakap dan memenuhi kehendak zaman di samping mempersiapkan generasi dalam
mengurus negara pada masa depan. Ia mempunyai fokus yang jelas dalam
menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin negara dalam usaha membangunkan
negara tanpa mengabaikan dan menindas pihak-pihak atau golongan. Bagi Tun

127
S. Hashim Ahmad, Jejak Keramat, h. 56.
128
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 99-100.


Hussein Onn, kesejahteraan dan keamanan semua rakyat Malaysia menjadi tanggung
jawabnya.
129

Sambutan Presiden ketika Persidangan Agung UMNO 1977, Tun Hussein
Onn pernah memberi peringatan kepada para perwakilan dan seluruh anggota
khususnya supaya tidak menyalahgunakan kuasa. Tegasnya, Kuasa yang diberi
kepada UMNO oleh rakyat janganlah disalah gunakan karena jika ianya berlaku,
maka bisa menghancurkan partai itu sendiri. Kuasa yang diberi bukanlah berarti
untuk menindas orang lain dan bukanlah untuk mengaut kekayaan bagi diri kita
sendiri. Kuasa mesti digunakan untuk kebaikan semua pihak pada setiap masa.
Kuasa juga mestilah digunakan untuk kebaikan rakyat pada setiap masa. Anggota-
anggota UMNO mestilah senantiasa berwaspada dan menentukan kuasa dalam
partai tidak disalah gunakan. Hal yang sama juga mesti diambil perhatian oleh
semua pemimpin partai yang bergabung dalam Barisan Nasional yang sudahpun
mendapat kepercayaan dari rakyat.
130

Pada 15 Mei 1981, Tun Hussein Onn menyatakan hasratnya untuk tidak
mempertahankan jabatan Presiden UMNO sekaligus mengundurkan diri dari
kepimpinan negara. Ia berundur sebagai Perdana Menteri Malaysia pada bulan Juli
1981 atas alasan kesehatan dan diganti oleh Dato' Seri Dr. Mahathir Mohamad.
Setelah pensiun, ia tetap peka dan memberi beberapa komentar terhadap
perkembangan politik di tanah air. Selain itu, Tun Hussein Onn juga pernah bertugas

129
Ibid., h. 100-101.
130
Ibid., h. 102-103.


sebagai Ketua Petroleum Nasional (PETRONAS)
131
, Ketua Lembaga Studi Strategis
dan Internasional (ISIS)
132
dan berbagai pendirian lain.
133

Sepanjang bekerja dalam pemerintahan Malaysia, Tun Hussein Onn juga
pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Koordinasi Perusahaan
Umum yang ketiga menggantikan Tun Abdul Razak. Ia selalu dihormati di mana saja
karena ia telah melaksanakan tugas sebagai menteri, Wakil Perdana Menteri dan
Perdana Menteri Ketiga dengan dedikasi dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan
negara.
134

Tun Hussein Onn akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang melayari
Malaysia meniti arus pembangunan dengan konsisten tanpa banyak kontroversi.
Kebijakan-kebijakan dan program-program yang dilaksanakannya tidak pernah lepas
dari sasaran Dasar Ekonomi Baru. Keamanan negara yang kokoh telah menarik
investor luar negeri menjadikan Malaysia sebuah negara yang stabil dari sudut politik

131
Petronas didirikan pada tanggal 17 Agustus 1974 sebagai perusahaan minyak nasional
Malaysia, dengan seluruh kepemilikan dan pengendalian sumber daya minyak bumi di negara itu.
132
Lembaga Studi Strategis dan Internasional (ISIS), didirikan pada tanggal 8 April 1983.
Sebagai organisasi otonom dan non-profit, ISIS bergerak dalam bidang penelitian kebijakan objektif
dan independen. Hal ini juga mendorong dialog dan debat antara sektor publik, sektor swasta dan
akademisi. ISIS telah berada di garis depan dari beberapa inisiatif pembangunan bangsa paling
signifikan dalam sejarah Malaysia, seperti kontribusi terhadap konsep Visi 2020 dan sebagai konsultan
untuk inisiatif Ekonomi Berbasis Pengetahuan Master Plan. Lembaga juga telah memainkan peran
dalam mendorong integrasi regional lebih dekat dan kerjasama internasional melalui forum seperti
Roundtable Asia-Pasifik, Asia Timur Kongres dan Jaringan Think Timur Asia-Tank (NEAT).
133
Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa, h. 252.
134
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 41-42.


dan ekonomi dan ini adalah salah satu kontribusinya yang terbesar bagi negara
Malaysia.
135

Dalam sejarah Malaysia, Tun Hussein Onn dikenal sebagai Bapa Persatuan
Malaysia oleh Pergerakan Pemuda UMNO pada tahun 1977 kerana berhasil
memupuk semangat persatuan bangsa dalam masyarakat Malaysia. Ia juga diklaim
sebagai 'Penyambung Warisan Yang Terbilang'
136
karena ia telah mewarisi
kepemimpinan UMNO yang pernah dipegang oleh ayahnya (1946-1951) dan
mewarisi program pembangunan yang dibangun oleh sahabatnya dan melaksanakan
program tersebut dengan penuh setia dan amanah.
137

Justru, Tun Hussein Onn juga mewariskan pemerintahan kepada penggantinya
dalam kondisi yang stabil dan UMNO dalam keadaan yang begitu kokoh. Ia
meninggal pada 29 Mei 1990 pada usia 68 tahun di San Francisco, Amerika Serikat
akibat sakit jantung. Almarhum dikebumikan di Makam Pahlawan, Mesjid Negara.
138





135
Almarhum Tun Hussein bin Dato' Onn (Tun Hussein Onn) Perdana Menteri Ketiga (1976-
1981) Penyambung Warisan Yang Terbilang. Artikel diakses pada 24 Maret 2011 dari
http://www.angelfire.com/dragon2/ertimerdeka/onn2.html.
136
Ini karena pada masa pemerintahannya, Tun Hussein Onn kebanyakannya meneruskan
kebijakan dan usul yang dilakukan oleh pemimpin terdahulu dan ia telah berhasil dalam usahanya
tersebut.
137
Ariff Alias, Pemimpin Kita: Tun Hussein Onn. Artikel diakses pada 26 Januari 2011dari
http://djlovehistory.blogspot.com/2008/05/pemimpin-kita-4-tun-Tun Hussein-onn.html.
138
Noor Arbaiyah, 13 Mei 2008, Pemimpin Malaysia. Artikel diakses pada 26 Januari 2011
dari http://djlovehistory.blogspot.com/2008/05/pemimpin-kita-4-tun-Tun Hussein-onn.html. Dan baca
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 184.


BAB IV
PERAN DAN KONTRIBUSI TUN HUSSEIN ONN
A. Kebijakan Ekonomi: Rancangan Malaysia Ketiga
Setelah Malaysia mencapai kemerdekaan, perancangan pembangunan yang
lebih sistematika dan tersusun diperlukan. Penyusunan ini diperlukan untuk
memastikan pelaksanaan kebijakan tersebut lebih efektif dan mudah mendapatkan
pendanaan atau pemimpin-pinjaman tertentu. Kebijakan pembangunan yang lebih
sistematika ini dapat digambarkan dengan lahirnya program pembentukan tertentu
baik tingkat jangka pendek (lima tahun)
139
maupun jangka panjang. Kebijakan
pembangunan jangka panjang hanya ada setelah pembentukan Malaysia. Rancangan
jangka pendek dan jangka panjang ini saling berhubungan.
140

Rancangan Malaysia Ketiga (RMK-3) 1976-1980, di masa pimpinan Tun
Hussein Onn, satu Rangka Rancangan Jangka Panjang Pertama (1971-1990) telah
diperkenalkan. Ia merupakan peringkat kedua dalam pelaksanaan Dasar Ekonomi
Baru (DEB). Rancangan ini disediakan berasaskan kepada kemajuan penting
ekonomi dan sosial pada tahun-tahun sebelumnya, khususnya semasa Rancangan

139
Rancangan Pembangunan Lima Tahun yang dimaksudkan adalah seperti Rancangan
Malaya Pertama (1956-1960), Rancangan Malaya Kedua (1961-1965), Rancangan Malaysia Pertama
(RMK-1) 1966-1970, Rancangan Malaysia Kedua (RMK-2) 1971-1975, Rancangan Malaysia Ketiga
(RMK-3) 1976-1980, Rancangan Malaysia Keempat (RMK-4) 1981-1985, Rancangan Malaysia
Kelima (RMK-5) 1986-1990, Rancangan Malaysia Keenam (RMK-6) 1991-1995, Rancangan
Malaysia Ketujuh (RMK-7) 1996
-2000, Rancangan Malaysia Kedelapan (RMK-8) 2001-2005, Rancangan Malaysia Kesembilan
(RMK-9) 2006-2010, dan Rancangan Malaysia Kesepuluh (RMK-10) 2011-2015.
140
Hasnah Hussin dan Mardina Nordin, Pengajian Malaysia (Selangor: Penerbit Oxford Fajar
Sdn Bhd., 2007), Cet. Pertama, h. 268.


Malaysia Kedua (RMK-2), dan seterusnya berdasarkan kepada pengalaman yang
telah diperoleh dalam proses pembangunan ekonomi dan sosial.
141

1. Strategi dan Program Pelaksanaan RMK-3
Banyak program baru telah dilaksanakan dan perancangan pembangunan
wilayah juga diperkenalkan. Analisis yang lebih sempurna dibuat terhadap
pembagian peruntukan kepada negeri-negeri yang ada di Malaysia di samping isu-isu
keamanan dan alam sekitar juga diberi perhatian yang sewajarnya. Jumlah yang
disediakan di bawah RMK-3 ialah RM 18,600 juta dan 88% darinya disediakan untuk
pembangunan sosioekonomi sedangkan sisa sebanyak 12 % disediakan kepada
perbelanjaan pertahanan dan keamanan negara. Usaha-usaha membangunkan sektor
pertanian dan perindustrian diteruskan demi untuk meningkatkan penghasilan,
produktifitas dan peluang-peluang pekerjaan.
142

Strategi sektor perindustrian dalam RMK-3 masih terfokus kepada tujuan
DEB dengan menggalakkan kecakapan, menyediakan pekerjaan, memajukan
perusahaan kecil dan menambah penyertaan orang-orang Melayu dan Bumiputra lain
dalam bidang perkilangan. Perkembangan perusahaan yang berintensif buruh,
berasaskan sumber alam termasuk pertanian dan berorientasikan eksport. Begitu juga
dengan penempatan perusahaan di negeri-negeri kurang maju, ia masih ditekankan
(Malaysia,1976).

141
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah, (Selangor: SS Graphic Printers (M) Sdn. Bhd., 2008, 2009), Cet.
Semula, h. 85.
142
Ibid., h. 386.


Strategi yang dilaksanakan meliputi beberapa tujuan memandangkan
perbedaan dalam figur ekonomi golongan miskin di kota. Strategi pertama, yaitu
menggalakkan kemajuan pembuatan dan pembinaan, dorongan-dorongan khas untuk
industri dan teknik pengeluaran yang menggunakan lebih banyak tenaga buruh akan
dititikberatkan dan diperluas lagi.
143

Melalui strategi kedua, industri-industri kecil dibantu dengan menambahkan
fasilitas-fasilitas kredit dan perkhidmatan lanjutan di samping mengadakan pertalian
yang lebih kokoh di antara pengeluar-pengeluar kecil yang menggunakan banyak
tenaga buruh dengan sektor modern melalui kontrak-kontrak kecil. Strategi ketiga,
pemerintah terus berusaha untuk menggalakkan lebih banyak pertumbuhan pusat-
pusat kota di seluruh negara bagi mengurangkan kesesakan di kota-kota besar.
144

Strategi keempat, memperbanyak fasilitas-fasilitas perumahan dan
pengangkutan awam di kawasan miskin di kota-kota besar. Strategi pembangunan
sosioekonomi RMK-3 untuk menambahkan peranan sektor-sektor pertanian dan
perindustrian supaya dapat membuka peluang-peluang yang semakin bertambah
supaya lebih banyak rakyat dari berbagai etnis masuk di bidang-bidang tersebut.
Untuk mendapatkan faedah optimal, dari perkembangan perindustrian, kebijakan-
kebijakan untuk menggalakkan investor telah dikaji semula dari semasa ke semasa.
Ini untuk menjamin supaya kebijakan-kebijakan itu membantu perkembangan guna

143
Rancangan Malaysia Ketiga. Artikel diakses pada 25 Januari 2011 dari
http://pmr.penerangan.gov.my/index.php?option=com_content&view=article&id=1360%3Arancangan
-malaysia-ketiga&catid=284%3Arancangan-malaysia&Itemid=20.html.
144
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah, (2008, 2009), Cet. Semula, h. 387.


tenaga dan penggunaan sumber-sumber asli yang masih banyak. Dan tujuan
seterusnya ialah untuk menggalakkan pengeluaran yang cekap dalam bidang
perindustrian supaya biaya dan kesan-kesan perindustrian terhadap masyarakat adalah
terjaga.
145

Usaha-usaha untuk memperbaiki taraf hidup golongan miskin di kawasan-
kawasan kota dan luar kota dilaksanakan serentak dengan usaha mengembangkan
tenaga dan penghasilan. Kedua-dua langkah ini merupakan strategi pemerintah untuk
membasmi kemiskinan. Perhatian khusus turut diberikan kepada usaha bagi
memenuhi kebutuhan-kebutuhan untuk perumahan dan keperluan lain yang penting
bagi golongan yang mempunyai penghasilan yang rendah baik di kawasan kota
maupun luar kota. Semasa pelancaran RMK-3, DEB masih dalam perlaksanaan.
146

Justru itu, RMK-3 bisa dikatakan sebagai peringkat kedua dalam perlaksanaan
DEB. Dalam rancangan ini, beberapa program turut dirancang dan dilaksanakan.
Perancangan pembangunan wilayah telah diperkenalkan di mana rancangan ini
dipercayai dapat merapatkan jurang perbedaan ekonomi menerusi rancangan
pembangunan kota baru. Sebanyak 28 kota dibina di bawah rancangan lembaga-
lembaga tersebut menjelang tahun 1980. Rancangan ini digiatkan melalui lembaga-
lembaga tertentu yaitu:

145
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah (Selangor Darul Ehsan: Golden Books Centre SDN. BHD, [T-142284]
Wisma ILBS, 2005), Cet. Keenam, h. 387.
146
Hasnah Hussin dan Mardiana Nordin, Pengajian Malaysia, h. 271.


a. Lembaga Kemajuan Johor Tenggara (KEJORA)
147
,
b. Lembaga Kemajuan Pahang Tenggara (DARA)
148
,
c. Lembaga Kemajuan Terengganu Tengah (KETENGAH)
149
dan
d. Lembaga Kemajuan Kelantan Selatan (KESEDAR).
150

Lembaga-lembaga berkanun seperti MARA, Lembaga Kemajuan Tanah
Persekutuan (FELDA)
151
, Lembaga Kemajuan Perindustrian Federal (FIDA)
152
,

147
KEJORA adalah salah satu lembaga badan hukum di bawah Kementerian Kemajuan Luar
Bandar Dan Wilayah (KKLW) yang berfungsi sebagai agen Pengembangan Wilayah untuk area
Tenggara Negeri Johor. Ia didirikan pada 1 Juni 1972. Tujuan pendiriannya adalah mengurangi
ketidakseimbangan ekonomi, menciptakan peluang-peluang pekerjaan dan mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Antara perannya adalah memaju dan mendorong ekonomi dan
sosial, pembangunan tempat tinggal, pembangunan pertanian, pengembangan perusahaan,
pembangunan perdagangan, mengontrol dan mengkoordinasikan pelaksanaan aktivitas ekonomi dan
sosial.
148
DARA dibentuk berdasarkan pasal 68, Undang-undang Lembaga Kemajuan Pahang
Tenggara 1972 untuk memimpin strategi pembangunan secara terpadu dalam pendekatan pembukaan
hutan belantara berdasarkan Rencana Induk yang telah digubalkan oleh Pemerintah. Penekanan
diberikan kepada usaha-usaha untuk mengeksploitasi sumber, Penyedian jaringan komunikasi dan
pembangunan pusat-pusat pertumbuhan dan kota-kota baru yang lengkap dan modern. Provinsi DARA
terletak dalam empat Daerah yaitu Rompin, Kota, Bera dan Maran dengan luas 1,002,197 hektar.
149
Sebagai pemimpin pembangunan di dalam wilayahnya, ketengah telah berperan aktif
dalam melaksanakan tanggung jawab pengembangan yang berkelanjutan di lima kota baru dan pusat
pertumbuhan lainnya. Program Pengembangan Kota dan Pusat Pertumbuhan yang dilaksanakan oleh
ketengah berfokus pada tiga sektor utama yaitu penyediaan infrastruktur, fasilitas sosial dan
perumahan.
150
Ia adalah sebuah Lembaga Kemajuan Wilayah yang didirikan pada 2 Maret
1978 di bawah Undang-undang Lembaga Kemajuan Kelantan Selatan 1978 (pasal
203). Peluncuran pembukaan pendiriannya disempurnakan oleh Tun Hussein Onn,
Perdana Menteri Malaysia Ketiga pada 5 Maret 1978 bertempat di Kampung Batu
Gajah, Tanah Merah, Kelantan. Pendirian KESEDAR bertujuan mengimbangi
komposisi penduduk di antara Barat Selatan dengan Barat Utara, membasmi
kemiskinan dan menyusun kembali masyarakat.
151
FELDA adalah pengelola perkebunan terbesar di dunia, dengna 811-140 hektare tumbuhan
kelapa sawit, terutama di Semenanjung Malaysia. Tetapi ia tidak begitu meluas di Sabah dan Sarawak.
FELDA juga mengelola perkebunan dan pengalahan minyak kelapa sawit di Indonesia. Ia
memfokuskan perhatian pada pembukaan ladang-ladang kecil yang dapat menghasilkan tumbuhan
produktif dan cepat panen. Skema FELDA pada umumnya hanya terbuka untuk sukun Melayu.
152
FIDA adalah sebuah badan pemerintah Malaysia yang didirikan untuk memberi nasehat
kepada pemerintah federal dan negara bagian berhubung dengan kebijakan pembangunan perusahaan,
memberikan nasehat kepada perusahaan daik dalam maupun luar negeri tentang sektor industri di


Pembangunan Kota (UDA)
153
dan Kemajuan Pekebun-pekebun Kecil Perusahaan
Getah (RISDA)
154
meneruskan usaha-usaha pembangunan. Di samping itu,
pemerintah juga turut memberi penekanan kepada isu-isu alam sekitar dan keamanan
negara.
155

2. Pencapaian RMK-3
Dari segi pencapaian, RMK-3 (1976-1980) menghasilkan jumlah investoran
kasar untuk pembangunan yang bernilai sebanyak RM 48,449 juta. Bagi 10 tahun
pertama pelaksanaan DEB (1971-1980), ekonomi Malaysia telah berkembang sampai
pada 7.8 % setahun. Jqumlah ini adalah rendah sedikit dari tujuan 8 % setahun yang
telah ditetapkan. Di antara faktor utama menyebabkan harga pertumbuhan rendah ini
ialah harga pertumbuhan yang lembab dalam sektor pertanian (yaitu pada kadar 4.3
% setahun).
156

Sektor-sektor lain pula kebanyakannya telah mencatatkan harga pertumbuhan
lebih dari 8 % setahun. Kemajuan yang dicapai oleh sektor perindustrian dalam
RMK-3 adalah sangat menggalakkan. Kontribusinya kepada Keluaran Dalam Negara

Malaysia, mengurus perizinan usaha dan pengecualian tariff bea masuk bahan impor dan
mengkoordinasikan pembangunan industri.
153
UDA adalah sebuah badan pemerintah di Malaysia. Badan ini berperan meluncurkan dan
mengawasi proyek-proyek pembangunan perkotaan dengan yang berkaitan bisnis, industri, dan
perumahan. Badan ini juga bertugas mengembangkan infrastruktur kawasan perkotaan.
154
RISDA, adalah sebuah Badan Hukum Federal Malaysia di bawah Kementerian Kemajuan
Luar Bandar dan Wilayah. Badan ini didirikan pada 1 Januari 1973. Antara fungsi-fungsinya adalah
melaksanakan perbaruan pertanian berbantuan riset, bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain yang
bertanggung jawab dalam riset, pengembangan, kredit pertanian, pengolahan dan pemasaran getah
untuk mempercepatkan proses memodernisasi sector perkebunan rakyat.
155
S. Hashim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan (Kuala Lumpur:
Revolusi Rekaria, November 2009), Cet. Kedua, h. 135.
156
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah, (2005), Cet. Keenam, h. 389.


Kasar (KDNK)
157
meningkat lagi, yaitu kepada 20.5 % pada tahun 1980.
Kontribusinya kepada guna tenaga dan penghasilan eksport masing-masing adalah
24.5 % dan 25.2 %, (Malaysia 1981). Dalam sektor pertanian pula, walaupun
kontribusi terhadap KDNK masih lebih besar dari sektor perindustrian, tetapi merosot
kepada 22.8 % pada tahun yang sama. Malaysia akan menempuh masa lima tahun
hadapan dengan penuh keyakinan.
Di bawah rancangan RMK-3, pekerjaan di kalangan orang-orang Melayu
dalam sektor-sektor ekonomi yang dinamis dan modern telah bertambah baik,
walaupun bilangannya masih kurang, terutamanya di peringkat pengurusan dan
eksekutif. Secara keseluruhan, program-program RMK-3 juga membantu dalam
perkembangan ekonomi negara walaupun rendah dari tujuan.
RMK-3 telah dirancang berdasarkan kepada kekuatan ekonomi negara dan
tantangan yang dihadapi negara termasuk masalah keamanan negara serta kemajuan
penting ekonomi dan sosial (hasil dari usaha-usaha pembangunan yang lepas dan juga
kekurangan yang dialami dalam proses pembangunan). Rancangan ini merupakan
satu usaha pemerintah yang lebih tegas dan bersungguh-sungguh untuk membasmi
kemiskinan serta menyusun semula masyarakat bagi sepanjang tempoh tahun-tahun
1976-1980.
158



157
S. Hasyim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h.149.
158
Rancangan Malaysia Ketiga. Artikel diakses pada 25 Januari 2011 dari
http://pmr.penerangan.gov.my/index.php?option=com_content&view=article&id=1360%3Arancangan
-malaysia-ketiga&catid=284%3Arancangan-malaysia&Itemid=20.html.


B. Kebijakan Sosial dan Politik
Sebagai pemimpin yang tegas, Tun Hussein Onn tidak akan membiarkan
setiap usaha dan muslihat jahat yang akan mengganggu stabilitas negara dan rakyat
yang hidup aman serta sejahtera dalam negara Malaysia. Sepanjang kepemimpinan ia
sebagai Perdana Menteri, ia senantiasa memberi penekanan kepada rakyat tanpa
mengira kedudukan dan pangkat agar mematuhi undang-undang negara. Barang siapa
yang enggan mematuhi perintah tersebut, maka ia akan menerima akibat dan sanksi
dari tindakan mereka itu. Tindakan tegas dan berani ia dianggap sebagai seorang
pemimpin yang mempunyai integritas yang tinggi.
159

Dalam menguruskan negara, Tun Hussein Onn memberi keyakinan dan
kepercayaan penuh kepada mereka yang dipilih untuk memimpin setiap kementerian
dan jabatan. Semua itu adalah untuk menentukan agar pengurusan tersebut dapat
berjalan dengan lancar dan teratur. Namun, ia sentiasa mengawasi dan memastikan
setiap urusan yang diberikannya kepada mereka tidak menyimpang. Jika hal itu
berlaku, maka ia akan mengambil tindakan tegas.
160

Tun Hussein Onn telah meneruskan kesinambungan usaha yang telah
dilakukan oleh temannya, Tun Abdul Razak dalam rancangan DEB. Program
pembangunan di bawah DEB telah disusun dan dijalankan melalui dua strategi yaitu
pertama, mengurangi dan seterusnya membasmi kemiskinan dengan memperbanyak
peluang pekerjaan kepada semua rakyat tanpa mengira etnis. Sedangkan yang kedua,

159
S. Hasyim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 14-15.
160
Ibid, h. 15-16.


mengorganisasikan kembali masyarakat untuk mengurangi dan seterusnya
menghapus identitas etnis menurut fungsi ekonomi. Tujuan utama kebijakan ini
diperkenalkan adalah untuk mewujudkan solidaritas negara dengan mengurangi
perbedaan ekonomi, sosial, kebudayaan, penempatan dan sebagainya.
161

Sebab utama yang menimbulkan perasaan tidak puas hati di kalangan rakyat
adalah dalam faktor kemiskinan. Ini bukan saja berlaku di luar kota tetapi juga di
kota. Kondisi ini dapat mengganggu stabilitas negara dan persatuan bangsa karena
masalah kemiskinan adalah berdasarkan etnis dengan kadar kemiskinan paling tinggi
di kalangan orang Melayu yang berfokus pada aktivitas pertanian tradisional. Usaha
telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah sosial ekonomi dan proyek
pembangunan telah dirancang agar:
a. Menciptakan peluang pekerjaan untuk semua golongan rakyat yang menganggur.
b. Menambahkan daya produksi dan penghasilan.
c. Memberi peluang perpindahan orang yang bekerja di sektor yang rendah daya
produksinya ke sektor yang lebih lumayan.
d. Mengurangi perbedaan penghasilan antara etnis antara kawasan kota dan luar kota
dan antara wilayah.
e. Modernisasi kehidupan di luar kota.
f. Mewujudkan kelompok perusahaan dan perdagangan etnis.
g. Mengadakan kondisi pekerjaan yang mencerminkan komposisi etnis di Malaysia.

161
Dasar Ekonomi Baru. Artikel diakses pada 25 Januari 2011 dari
http://pmr.penerangan.gov.my/index.php?option=com_content&view=article&id=237%3Adasar-
ekonomi-baru-&catid=88%3Adasar-dasar-negara&Itemid=20.html.


h. Memperbaiki taraf dan kualitas hidup rakyat dalam pendidikan, pelatihan,
kesehatan, fasilitas-fasilitas infra-struktur dan lain-lain.
Untuk mengorganisasikan kembali masyarakat untuk mengurangi dan
seterusnya menghapus identitas etnis menurut fungsi ekonomi. Sudah menjadi hasrat
pemerintah agar menjelang tahun 1990 kepemilikan saham atau ekonomi Malaysia
akan melambangkan komposisi kepentingan etnis di negara ini, di mana partisipasi
Bumiputra sebesar 30 %, 40 % bukan Bumiputra dan 30 % terdiri dari investor luar
negeri. Dalam mencapai tujuan penyusunan kembali DEB,
162
strategi berikut telah
disusun dengan:
a. Meningkatkan daya produksi dan taraf kehidupan etnis miskin melalui proses
modernisasi kawasan luar kota.
b. Mengurangi kondisi yang tidak seimbang dalam struktur guna tenaga yang ada
sekarang ini dengan cara yang progresif dan melalui pertumbuhan ekonomi
seluruhnya agar pada tahun 1990 posisi buruh mencerminkan jumlah etnis.
c. Menambah dengan lebih cepat lagi bagian rakyat Malaysia dalam kepemilikan
modal dalam stok perusahaan dan pertumbuhan ekonomi.
d. Membentuk sebuah masyarakat perdagangan dan industri di kalangan orang
Melayu dan etnis agar dapat membentuk dan memiliki 30 % ekonomi dalam
tahun 1990 dan mendirikan beberapa lembaga seperti MARA, Bank
Pembangunan, Bank Bumiputra, dan Amanah Saham Nasional (ASN).

162
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah, (2005), Cet. Keenam, h. 392.


e. Memajukan negeri dan kawasan yang dianggap mundur dalam pengembangan
wilayah baru seperti DARA, KESEDAR, KEJORA dan sebagainya.
Sebelum DEB dilaksanakan, wujud jarak perbedaan ekonomi di antara etnis
Melayu dan Bumiputra lain dengan etnis lain. Perbedaan ekonomi yang dimaksudkan
adalah dari sudut pemilikan dan pengurusan perniagaan dalam sektor pertanian,
perladangan, pengangkutan, perbankan dan perusahaan. Hal itu dapat dibuktikan
berdasarkan kepada keseluruhan modal saham serikat berhad di Semenanjung
Malaysia yang menunjukkan orang Melayu hanya memiliki 1.5 %, berbanding 23.7
% yang dimiliki oleh bukan Melayu, sedangkan 62.1 % dikuasai oleh orang asing.
163

Demi untuk mencapai tujuan yang pertama, berbagai usaha didirikan seperti
FELDA dan RISDA bagi membantu golongan pekebun kecil. Pelaksanaan proyek
Lembaga Padi dan Beras Negara (LPN) bagi petani supaya boleh menghasilkan padi
yang baik dan beras yang berkualitas serta menambah hasil mereka. Bagi golongan
nelayan pula, Lembaga Kemajuan Ikan Malaysia (LKIM) didirikan untuk
meningkatkan penghasilan mereka. Tun Hussein Onn juga menggalakkan para
nelayan, pekebun kecil dan petani agar melibatkan diri dalam perusahaan dan
perindustrian. Ia bertekad untuk meneruskan usaha meningkatkan saham bagi
membantu orang Melayu dari sudut ekonomi mereka. Di bawah pemerintahannya, ia
telah memperkenalkan Skema Amanah Saham Nasional (ASN) yang merupakan satu

163
S. Hasyim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 134.


dana amanah etnis untuk membantu peningkatan ekuiti bumiputra dalam ekonomi
negara.
164

Pada awal pendirian ASN ini, ia telah berhasil menarik banyak investor dari
1.4 juta investor yang melabur sejumlah RM 985.1 juta dan jumlah ini semakin
bertambah pada akhir tahun 2004 yaitu kepada 5,784,547 investor dengan jumlah RM
38.7 ribu juta. ASN yang diperkenalkan oleh Tun Hussein Onn ini sungguh telah
memberi banyak manfaat dan faedah bagi orang Melayu dan Bumiputra lainnya.
165

Pada tahun 1977, berkat kesungguhan dan pengemblengan bersepadu, Tun Hussein
Onn bersama rekan-rekannya, akhirnya berhasil menyiapkan pembinaan Pelabuhan
Johor dan meresmikan operasinya pada tahun itu. Pelabuhan Kuantan juga siap dan
beroperasi pada tahun 1978, setahun setelah Pelabuhan Johor. Kedua pelabuhan
tersebut telah mengeksport produk keluaran negara dengan lebih mudah dan
menghematkan biaya pengangkutan.
166

Tidak dapat dinafikan bahwa pada era pemerintahan Tun Hussein Onn, adalah
berawalnya perubahan jenis barangan yang dieksport oleh Malaysia ke pasaran dunia
yang memberi pengaruh besar terhadap struktur ekonomi. Ia juga mengeksport
barang-barang dari Sabah dan Sarawak dan menyebarkannya ke pasaran dunia. Pada
waktu yang sama, ia meluluskan proyek untuk membesarkan dan memodernkan lagi

164
Ibid., h. 136.
165
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah, (2008, 2009), Cet. Semula, h. 133-135.
166
S. Hasyim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 152.


Pelabuhan Tuaran, Sabah serta membina Pelabuhan Bintulu, Sarawak yang mula
beroperasi pada bulan Desember 1982.
Dalam mencapai tujuan kedua DEB, yaitu menyusun semula masyarakat agar
jarak perbedaan yang wujud antara etnis di Malaysia, Tun Hussein Onn telah
mengadakan satu langkah melalui pendidikan. Ia percaya bahwa langkah yang paling
berkesan adalah dengan adanya pendidikan untuk membantu orang Melayu dan
Bumiputra lain memperbaiki taraf hidup mereka. Dengan itu, Malaysia yang
dipimpinnya telah banyak membina sekolah Sekolah (SMP) yang memberi lebih
penekanan terhadap mata kuliah sains dan teknologi. Maka dengan itu, ia
menggantikan Maktab Teknik di Kuala Lumpur menjadi Maktab Teknologi. Fasilitas
asrama juga disediakan bagi memudahkan masyarakat desa menuntut ilmu di kota.
167

Dalam menghasilkan generasi muda yang berpendidikan, Tun Hussein Onn
terus berusaha ke arah melahirkan tenaga kemahiran dan berpengetahuan tinggi
dalam jurusan pertanian. Pada tahun 1974, ketika Tun Hussein Onn menjadi Menteri
Pendidikan, ia telah membina Universitas Pertanian dan menawarkan kursus dalam
jurusan sains pertanian, veterina, perhutanan, perikanan dan perlombongan.
168

Tun Hussein Onn juga membina banyak Maktab Rendah Sains MARA
(MRSM) di samping menambah pengambilan mata kuliahnya agar dapat dinikmati
oleh orang Melayu dan Bumiputra lain. Dengan cara demikian, maka mereka boleh
menggunakan fasilitas tersebut sebagai persiapan untuk menghadapi dunia yang lebih

167
Ibid., h. 133.
168
Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa, Ampang, Selangor, Pekan Ilmu Publications Sdn.
Bhd., 2010, Cet. Pertama, h. 240. Dan baca S. Hasyim Ahmad, h. 26.


maju, mencabar dan penuh dengan persaingan. Hasil dari usaha-usaha ini dapat
dilihat dengan banyaknya bilangan orang Melayu dan Bumiputra lain yang
meneruskan pengajian mereka di peringkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Kebanyakan mahasiswa dan mahasiswi yang selesai pengajian menceburkan diri
dalam sektor umum dan swasta serta menjadi penggerak utama usaha kepada sektor
perusahaan dan profesional.
169


Rukun Negara
170
adalah satu pendekatan dalam mengokohkan dan
pemantapan persatuan nasional oleh Tun Hussein Onn dalam pimpinannya sejalan
dengan tujuan utama Rukun Negara itu sendiri. Ia amat menitikberatkan persatuan
bangsa karena ia berpendapat kemajuan yang dicapai tidak akan membawa arti
seandainya rakyat tidak bersatu dan keamanan negara tidak terjamin. Rukun Negara
mengandung lima prinsip utama yaitu kepercayaan kepada Tuhan, kesetiaan kepada
raja dan negara, keluhuran perlembagaan, kedaulatan undang-undang dan kesopanan
dan kesusilaan. Dari sudut objektifnya, terdapat lima point penting yaitu:
a. Mencapai persatuan yang erat di kalangan masyarakat.
b. Memelihara cara hidup demokratik.
c. Membentuk masyarakat yang adil supaya kemakmuran dinikmati bersama.

169
S. Hasyim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 142.
170
Rukun Negara adalah ideologi kebangsaan Malaysia. Ia telah dibentuk pada 31 Agustus
1970 yaitu setahun selepas berlakunya tragedi 13 Mei 1969 yang menghancurkan persatuan dan
ketenteraman negara. Ia menjadi teras dan landasan hidup untuk seluruh rakyat Malaysia.


d. Membentuk masyarakat yang bersifat liberal, terutama terhadap kebudayaan
masing-masing.
e. Membina masyarakat yang progresif dengna sains dan teknologi.
171

Semua rakyat Malaysia perlu menghayati prinsip-prinsip Rukun Negara
karena dengan penghayatan tersebut, maka persatuan bangsa akan mudah dicapai.
Peristiwa 13 Mei 1969 yaitu satu peristiwa perusuhan etnis yang terjadi di Malaysia
karena tidak ada persefahaman antara etnis, menjadi bukti betapa pentingnya
persatuan bangsa dalam satu negara itu. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
semangat persatuan itu harus diajarkan kepada generasi muda dalam pendidikan
mereka. Justru, Tun Hussein Onn memperluaskan peran Bahasa Malaysia sebagai alat
untuk menyatupadukan generasi muda di seluruh Malaysia tanpa terkecuali dari
Taman Kanak-kanak (TK) hingga ke tingkat tinggi (unversitas).
172

Tun Hussein Onn berpendapat bahwa, Kita (rakyat Malaysia) tidak akan
mencapai tahap ekonomi yang lebih sekiranya politik kita tidak stabil dan kokoh,
maka seharusnya persatuan bangsa akan terjejas dan seterusnya akan menggugat
keamanan dalam negeri. Ia juga berpendapat, Kebanyakan kejayaan yang telah
dicapai itu akan melalaikan kita dan karena itulah kita akan mudah merasa bangga,
sukar menerima nasehat dan mudah melakukan kesilapan.
173


171
Hasnah Hussin dan Mardiana Nordin, Pengajian Malaysia, h. 244.
172
Rukun Negara: Pembinaan Bangsa dan Negara Malaysia yang Berdaulat. Artikel diakses
pada 7 April 2011 dari http://zanas.wordpress.com/pembinaan-bangsa-dan-negara-malaysia-yang-
berdaulat/rukun-negara/html.
173
S. Hasyim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 21.


Antara kebijakan lain yang dilakukan Tun Huseein Onn adalah Dasar
Perkapalan Negara. Sebagai seorang pemimpin yang berwibawa dan berkarisma, ia
mempunyai wawasan yang jelas mengenai urusan perkapalan di negara Malaysia
sejak 1977. Kapal asing, terutama yang didaftarkan di Singapura dan Panama, bebas
mengangkut barang dari negara Malaysia termasuk dari satu perlabuhan ke satu
perlabuhan domestik.
174

Menyadari hakikat itu, Tun Hussein Onn berpendapat bahwa tiba masanya
kepentingan sektor perkapalan negara ini mesti dilindungi. Ia menyatakan bahwa
Malaysia akan menjadi negara maritim agar tidak terlalu bergantung kepada kapal
asing. Pada bulan Maret 1977, ia telah mengamandemen Ordinan Perkapalan
Saudagar 1952 yang mewajibkan semua kapal yang menjalankan perniagaan
perkapalan di Malaysia berdaftar dengan Malaysia. Hal ini karena berlakunya
kenaikan kadar tambang pengangkutan yang dibuat oleh serikat perkapalan pada
1970-an. Tujuan amandemen terhadap ordinan itu adalah untuk memperbolehkan
Malaysia mengawal aktivitas serikat perkapalan asing di Malaysia di samping
menggalakkan pertumbuhan aktivitas perkapalan sendiri. Dengan berlakunya pindaan
tersebut, satu Lembaga Perlesenan Perkapalan Dalam Negeri telah didirikan bagi
melaksanakan Kebijakan Perkapalan Dalam Negari pada awal tahun 1980 secara
bertingkat.
175


174
Ibid., h. 153.
175
S. Hasyim Ahmad, Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan, h. 153-155.


Selain dari ASN, terdapat beberapa departeman-departeman lain yang
dilaksanakan Tun Hussein Onn yaitu Lembaga Urusan Tabung Haji, Amanah Saham
MARA, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Perbadanan Nasional Berhad
(PERNAS), Perlembagaan Perbangunan Ekonomi Negeri (PKEN), UDA dan
Kumpulan Keuangan Malaysia Berhad (KKMB). Kesemua departeman tersebut
merupakan satu pencapaian dan kejayaan yang amat unggul dan besar yang telah
dilakukan Tun Hssein Onn pada tahun 1980.
176

Sebagai seorang perwira, Tun Hussein Onn fasih tentang urusan keamanan.
Di bawah pemerintahannya, angkatan bersenjata Malaysia telah diperbesar dan
dimodernkan apalagi kawasan Asia Tenggara ketika itu gempar akibat jatuhnya
Vietnam Selatan ke tangan komunis dan termashyurnya ambisi 'Teori Domino'
komunis. Saat pemerintahannya usaha membenteras teroris komunis di hutan dan di
kota-kota selama periode darurat, telah diperhebatkan malah golongan yang
bersimpati dengan aliran komunis dipulihkan melalui gerakan-gerakan pengitipan
(intelligen) yang berhasil.
177

Tun Hussein Onn akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang mengunjungi
Malaysia meniti arus pembangunan dengan konsisten tanpa banyak kontroversi.
Kebijakan-kebijakan dan program-program yang diketegahkannya tidak pernah lari
dari sasaran DEB. Meskipun pada waktu itu ekonomi negara terpengaruh oleh resesi

176
Talib Samat, Kenali Tokoh Berjasa (Ampang, Selangor: Pekan Ilmu Publications Sdn.
Bhd., 2010), Cet. Pertama, h. 254.
177
Ibid., 255.


ekonomi dunia, Tun Hussein Onn berhasil mengontrol kondisi dan membantu
Malaysia berkembang secara ekonomi dan sosial.
178

C. Kebijakan Luar Negeri Malaysia
Kebijakan luar negeri Malaysia berdasarkan beberapa prinsip utama yang
senantiasa konsisten. Namun demikian, pendekatannya tidak beku dan terus berubah
dari waktu ke waktu serta perubahan pucuk pimpinan pemerintah. Malahan, ia akan
terus berubah berdasarkan kebutuhan dan kepentingan negara. Salah satu aspek yang
penting dalam mengformulasi kebijakan luar negeri adalah peran Perdana Menteri itu
sendiri dan pengaruh dari menteri dan kantor Departemen Luar Negeri. Selain itu,
karakter dan wibawa Perdana Menteri juga akan mencorakkan nama dan foto negara.
Kekuatan sesuatu dasar banyak mengandalkan kebutuhan strategis negara dan
lingkungan terakhir ditingkat kawasan dan internasional.
179

Sebagai Perdana Menteri Ketiga, Tun Hussein Onn telah membentuk satu
kebijakan luar negeri yang mempunyai tujuan berkecuali (netral) dan berpendirian
sama jarak. Kebijakan itu termasuk kerjasama dengan semua negara tanpa melihat
ideologi atau sistem sosial negara tersebut. Kebijakan yang dilakukan oleh Malaysia

178
Arti Merdeka. Artikel diakses pada 26 Januari 2011 dari
http://www.angelfire.com/dragon2/ertimerdeka/onn2.html.
179
Syed Hamid Albar, Evolusi Dasar Luar Malaysia. Friday, 24 December 2010, Bernama
News. Artikel diakses pada 12 April 2011 dari
http://syedhamidalbar.net/index.php?option=com_content&view=article&id=86:evolusi-dasar-luar-
malaysia-&catid=34:latest&Itemid=57.html.


berasaskan persahabatan dan saling menghormati, tidak campur tangan dan
mengekalkan prinsip hubungan serantau.
180

Berdasarkan kebijakan tersebut, Malaysia mengadakan hubungan erat dengan
semua negara di Asia Tenggara dan mengadakan ikatan persahabatan dengan
negara-negara Indochina, terutamanya Republik Demokratik Vietnam. Hubungan
diplomatik Malaysia-Vietnam adalah sebagai satu kontribusi terhadap perkembangan
dan keteguhan kerjasama serantau. Malaysia bukan saja melakukan konsep Zon of
Peace, Freedom And Neutrality (ZOPFAN) yaitu sebuah zona yang aman, bebas dan
berkecuali di masa pimpinan Tun Abdul Razak, tetapi juga mempertahankan
Deklarasi Berkecuali (1971) Persatuan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
181

Pada tahun 1975, Malaysia telah memperbaharui hubungan resmi dengan
Vietnam Selatan. Namun, pada tahun 1976, Malaysia mengadakan hubungan dengan
negara baru yaitu Republik Sosialis Vietnam (gabungan Vietnam Selatan dan
Vietnam Utara). Pembentukan hubungan diplomatik Malaysia-Vietnam merupakan
sebagian dari tujuan jangka panjang kebijakan luar negeri Malaysia dalam
mengekalkan konsep zon berkecuali.
Ringkasnya, Malaysia lebih bersemangat untuk mengadakan hubungan
diplomatik dengan Hanoi (Vietnam) dari China
182
. Secara detilnya, kebijakan luar

180
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah, (2005), Cet. Keenam, h. 501.
181
Ibid., h. 502.
182
Faktor keengganan Perdana Menteri China untuk menghambat perjuangan Partai Komunis
Malaya (PKM). Sebaliknya, China berterusan memberi dukungan kepada partai tersebut dalam
menyebarkan ideologi mereka. Malaysia senantiasa waspada terhadap hubungan mesra dengan China


negeri di masa pimpinan Tun Hussein Onn lebih fokus kepada keamanan negara dan
kerjasama pertahanan. Malaysia terus berusaha untuk mengeratkan kerjasama
serantau khususnya di kalangan negara-negara ASEAN.
183


















karena Malaysia tidak mahu diseret ke dalam masalah politik internasional China yaitu sengketa
China-Vietnam dan permasalahan China-Rusia.
183
Internasional Law Book Services, Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Pemerintah, (2008, 2009), Cet. Semula, h. 489-490.


BAB V
PENUTUP
Pada bab terakhir ini, penulis memberikan beberapa kesimpulan dari apa yang
telah penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya, kemudian penulis juga
menyampaikan saran-saran kepada pihak-pihak yang terkait.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan bab-bab terdahulu untuk mengakhiri pembahasan tentang Tun
Hussein Onn, yang telah melaksanakan beberapa pemikiran politik dan kebijakannya
dalam skripsi ini, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Politik
Selama menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia sepanjang periode 1976-
1981, ia secara tegas dan jelas akan menghukum sesiapa yang berani mengganggu
gugat kestabilan negara, undang-undang serta menimbulkan konflik antara etnis di
Malaysia. Tun Hussein Onn amat mementingkan dan menitikberatkan soal persatuan
negara karena baginya ia adalah jaminan keutuhan dan keamanan negara.
Persatuan Negara merupakan teras perjuangan Tun Hussein Onn. Ia terus
berusaha menyatukan setiap etnis karena percaya dengan adanya persatuan tersebut,
negara akan mudah mencapai kemajuan dan pembangunan dari sudut politik,
ekonomi, dan sosial. Selain itu, negara akan lebih stabil dan kokoh serta tidak akan
mudah diganggu oleh musuh-musuh dalam maupun luar negara yang senantiasa
mencari ruang untuk memusnahkan persatuan bangsa.


Dalam urusan internasional, Tun Hussein Onn mengambil jalan berbaik-baik
dengan semua negara tanpa mengira ideologi dan sistem sosial negara-negara
tersebut. Malaysia yang berada di bawah pemerintahannya mempraktekkan cara
berkecuali (netral), berbasic persahabatan, saling menghormati, tidak campur tangan
dalam masalah internal negara lain dan mengekalkan prinsip hubungan serantau. Di
era Tun Hussein Onn, ia telah mengadakan hubungan diplomatik dengan Republik
Sosialis Vietnam dan mengekalkan persahabatan dengan Negara ASEAN.
2. Ekonomi
Dari sudut ekonomi negara, Tun Hussein Onn telah menyambung usaha
Perdana Menteri Kedua, Tun Abdul Razak dalam satu kebijakan yang dikenal Dasar
Ekonomi Baru (DEB) yang dilaksanakan dalam RMK-2. Dalam RMK-3, DEB berada
dalam tingkat kedua pelaksanaannya. DEB mempunyai dua poin utama yaitu
membasmi kemiskinan rakyat dan mengorganisasi semula etnis di Malaysia
khususnya dalam hal ekonomi yang begitu jelas membedakan jarak antara mereka.
Pada era Tun Hussein Onn itulah pelaksanaan DEB berjaya dilakukan sepenuhnya.
Kejayaannya DEB banyak memberi faedah kepada rakyat. Ia lebih jelas setelah
munculnya satu skema dikenal Skema Amanah Saham Nasional (ASN) yang
dibentuk oleh Tun Hussein Onn.
ASN merupakan satu dana amanah bumiputea yang membantu peningkatan
ekuitas bumiputra dalam ekonomi negara. Skema ini memiliki fitur yang unik dan
telah membawa keuntungan yang baik dan stabil dalam bentuk dividen dan bonus


kepada para investor sejak pendiriannya. Dengan adanya usaha-usaha yang dilakukan
Tun Hussein Onn tersebut maka jurang ekonomi antara etnis dapat diatasi dan sikap
tidak puas antara etnis dapat dihapuskan.
Dalam soal import dan eksport produk negara, Tun Hussein Onn telah
melaksanakan satu dasar dikenal Dasar Perkapalan Negara. Ia juga menambah jumlah
kapal yang dimiliki oleh Serikat Perkapalan Internasional Malaysia (MISC) yang
didirikan pada tahun 1968 itu. Ia mempunyai cita-cita menjadikan Malaysia sebagai
negara maritim pada Maret 1977. Dengan itu, ia telah mengamandemen Undang-
undang Perkapalan Saudagar 1952 dengan mewajibkan setiap kapal yang masuk ke
Malaysia berdaftar terlebih dahulu. Dasar perkapalan yang dilaksanakan oleh Tun
Hussein ini banyak mendatangkan faedah pada Negara.
3. Sosial
Dalam kebijakan sosial, Tun Hussein Onn telah menekankan pada soal
pendidikan negara. Dalam filsafatnya, ia mengatakan bahwa pendidikan adalah kunci
bagi kemajuan dan kejayaan seseorang. Ini dapat dibuktikan dengan komitmen penuh
yang diberikannya terhadap usaha Dasar Pendidikan Nasional dengan tujuan
menyatukan bangsa Malaysia. Praktek bahasa Malaysia sebagai bahasa resmi negara
amat didukung oleh beliau dari tingkat rendah hingga ke tingkat tinggi. Selain itu,
Tun Hussein Onn juga memberi fokus kepada mata kuliah sains, matematika dan
teknologi. Sistem pendidikan dan beberapa pendirian atau maktab yang dilakukannya


masih tetap dipertahankan hingga saat ini seperti Maktab Rendah Sains MARA dan
Maktab Teknologi.
B. Saran-saran
Setiap pemimpin dan rakyat dalam suatu negara harus memperhatikan punca
atau akibat kenapa terjadinya ketidakseimbangan dalam masyarakat untuk
mengelakkan terjadinya hal-hal yang bisa menjatuhkan maruah dan imej negara. Di
bawah ini penulis mempunyai beberapa saran dan pendapat bertujuan untuk
membantu pihak-pihak yang berkaitan terutamanya pemimpin dan masyarakat yang
mempunyai bangsa yang berbagai etnis. Antara saran dan pendapat yang
dimaksudkan sebagaimana berikut:
1) Mengekalkan Persatuan antara Bangsa Malaysia
Untuk mengelakkan sejarah peristiwa 13 Mei 1969 tentang perusuhan kaum
di Malaysia, persatuan bangsa amat penting untuk suatu negara. Pemerintah harus
fokus kepada persatuan bangsa karena ia merupakan perkara yang paling utama untuk
mengekalkan keharmonisan dan kedamaian rakyat di Malaysia. Malaysia yang aman
dan harmonis dapat menjamin kebahagiaan dan keamanan rakyatnya.
Kedamaian dan kesejahteraan di kalangan masyarakat Malaysia dapat
mengelakkan dari berlakunya pertelingkahan dan perselisihan paham antara satu
sama lain. Masyarakat juga harus berusaha menanam rasa hormat dan memberi ruang
kepada bangsa lain untuk mengamalkan budaya dan agama masing-masing agar


mereka sadar bahwa sikap bertolak ansur penting bagi mengekalkan keharmonisan
negara.
2) Perkongsian Kuasa Politik di Malaysia
Pemimpin tiga bangsa utama yaitu Melayu, Cina dan India harus menyadari
bahwa sifat tolak ansur dalam politik dan perkongsian kuasa amat perlu dijaga dan
dilaksanakan dengan adil untuk mengelakkan berlakunya perebutan kuasa dan
perpecahan. Jabatan penting dalam pemerintahan, kursi dalam pemilihan umum dan
calon-calon yang bertanding tidak boleh hanya dikuasai oleh satu bangsa saja.
3) Menghilangkan Jurang Ekonomi antara Etnis
Kadar kemiskinan yang paling tinggi masih dipegang oleh kaum pribumi. Jika
ini dibiarkan, akan timbul masalah lain antaranya kecemburuan sosial antara pribumi
dengan bangsa-bangsa lain, merasa diri tertindas, gejala sosial, peningkatan kadar
jinayah dan sebagainya. Untuk mengatasi kondisi ini, pembagian dalam sektor
ekonomi mestilah dilakukan dengan cara yang adil dan sesuai dengan keperluan
bangsa yang terdapat di Malaysia. Bangsa yang lemah dan miskin harus dibantu
dengan berbagai cara untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka.
4) Meningkatkan Taraf Pendidikan Pribumi
Jurang pendidikan dan jurang ekonomi saling berkait antara satu dengan lain.
Jika pendidikan mereka lebih baik maka peluang untuk menambah pendapatan dan
meningkatkan ekonomi keluarga adalah lebih besar. Tahap pemikirannya juga akan
berubah menjadi lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Abas, Mohd Salleh. Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia. Kuala
Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. 2006.

Abdullah, Abdul Rahman. Pemikiran Islam di Malaysia, Sejarah dan Aliran. Jakarta:
Gema Insani Press, 1997.

--------------. Gerakan Anti Penjajah di Malaysia 1511-1950: Pengaruh Agama dan
Tarekat. Kuala Lumpur: Publication Kintan Sdn. Bhd., 1994.

--------------. Pemikiran di Malaysia: Sejarah dan Aliran. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka, 1998.

Abu Faris, Muhammad Abdul Qadir. Fiqh Siyasah Menurut Imam Hassan Al-Banna.
Kuala Lumpur: Pustaka Syuhada, 2000.

Adam, Ramlah. Dr. Burhanuddin al-Helmy: Kajian Mengenai Kegiatannya dalam
PKMM 1946-1948, Titian. Kuala Lumpur: Akademik Pengajian Melayu,
Universitas Malaya, 1993.

Adams, Ian. Ideologi Politik Mutakhir, Konsep, Ragam, Kritik, dan Masa Depan.
Yogyakarta: Qalam. 1993.

Agustino, Leo. Perihal Ilmu Politik, Sebuah Bahasan Memahami Ilmu Politik.
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2007.

Ahmad Sanusi, Abdullah. Kerajaan dan Pemerintahan Malaysia. Kuala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka, 1980.

Ahmad, S. Hashim. Tun Hussein Onn: Potret Seorang Negarawan. Kuala Lumpur:
Penerbit Revolusi Rekaria Sdn. Bhd., 2009.

--------------. Jejak Keramat. Ampang, Selangor: Darul Ehsan, Penebit Juz Art,
Agustus 1999.

Amirullah. Negara Utama Al-Farabi dan Ide Demokrasi. Jakarta: Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2009.



Aris, Siti Katijah. Kerja Kursus Berasaskan Ilmu (KKBI) Sains Politik-Dasar-Dasar
Luar Malaysia, Jabatan Kajian Sosial Institut Perguruan Sultan Mizan,
Terengganu.

Bahri, Zainul. Kamus Umum, Khususnya Bidang Hukum & Politik. Bandung:
Penerbit Angkasa, 1996.

Boestamam, Ahmad. Dato Onn yang Saya Kenali. Kuala Lumpur: Penerbit Adabi
Snd. Bhd., Pustaka Umum Negeri Selangor, 1979.

Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2008.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media,
2005.

GunTalib, Tommy. (RAD/DP/07-3-0077), Pengajian Am Malaysia (LAN123) Tokoh-
tokoh yang Membawa Malaysia Ke arah Kemerdekaan dan Parti yang
Diwujudkan. Selangor: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006.

Haji Abdullah, Firdaus. Radikal Malay Politics: Its Origin and Early Development.
Petaling Jaya, Selangor: Pelanduk Publication, 1985.

Hussin, Hasnah, dan Nordin, Mardiana. Pengajian Malaysia. Shah Alam, Selangor:
Penerbit Oxfodr Fajar Sdn. Bhd, 2007.

Ibnu Syarif, Mujar, dan Zada, Khamami. Fiqh Siyasah, Doktrin dan Pemikiran
Politik Islam. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2008.

International Law Book Services. Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk
Peperiksaan Am Kerajaan. Selangor Darul Ehsan: Direct Art Company, 2005.

--------------. Malaysia Kita, Panduan dan Rujukan untuk Peperiksaan Am Kerajaan.
Selangor Darul Ehsan: SS Graphic Printers (M) Sdn. Bhd. 2008, 2009.



Jaafar, Faridah. Perdana Menteri dan Dasar Luar Malaysia 1957-2005. Kuala
Lumpur: Penerbit Universiti Malaya, 2007.

Karim, Mohammed Azhari. Malaysian Foreign Policy: Issues and Perspectives.
Kuala Lumpur: Institut Tadbiran Awam Negara, Malaysia, 1990.
Mahmud, Ibrahim. Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu. Kuala Lumpur: Pustaka
Antara, 1981.

Men, Lew Hee. Sejarah Dunia. Selangor: Penerbit Fajar Bakti, 2005.

Mohammad, Ahmad Baha. Analisis Pemikiran Politik Anwar Ibrahim di Malaysia
1982-1998. Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Rahman, A.. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2007.

Saadon, Roslan. Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Pertumbuhan dan
Perkembangan. Shah Alam, Selangor: Penerbit Karisma Punlications Shd.
Bhd., 2009.

Saat, Ishak. Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran. Shah Alam, Selangor: Penerbit
Karisma Publications Shd. Bhd., 2007.

Samat, Talib. Kenali Tokoh Berjasa. Ampang, Selangor: Penerbit Pekan Ilmu
Publications, 2010.
Shaffie, Fauziah & Ruslan Zainuddin. Sejarah Malaysia. Shah Alam, Selangor:
Penerbit Fajar Bakti, 2000.
Shuid, Mahdi. dkk.. Longman Teks Pra-U STPM Sejarah Malaysia. Selangor Darul
Ehsan: Penerbit Pearson Malaysia Sdn. Bhd., 2009.

Supriyadi, Dedi. Perbandingan Fiqh Siyasah, Konsep, Aliran dan Tokoh-tokoh
Politik Islam. Bandung: Penerbit Pustaka Setia, 2007.
Zaini, Fadilah dan Kassim Thukiman. Hubungan Etnis di Malaysia. Johor Bharu:
Universiti Teknologi Malaysia, 2008.



Website:
Ahmad, Azizi. Dasar Malaysia. Artikel diakses pada 2 April 2011 dari
http://www.geocities.com/mt961013/unitem/dasarmalaysia.html.

Alias, Ariff. Pemimpin Kita: Tun Hussein Onn. Artikel diakses pada 26 Januari
2011 dari http://djlovehistory.blogspot.com/2008/05/pemimpin-kita-4-tun-
hussein-onn.html.
Albar, Syed Hamid. Evolusi Dasar Luar Malaysia. Bernama News, Jumat, 24
December 2010 12:47 WIB, diakses pada 12 April 2011 dari
http://syedhamidalbar.net/index.php?option=com_content&view=article&id=
86:evolusi-dasar-luar-malaysia-&catid=34:latest&Itemid=57.html.

AlmarhumTun Hussein bin Dato' Onn (Tun Hussein Onn) Perdana Menteri Ketiga
(1976-1981) Penyambung Warisan Yang Terbilang. Artikel diakses pada 24
Maret 2011 dari http://www.angelfire.com/dragon2/ertimerdeka/onn2.html.

Aris, Siti Katijah. Dasar Luar Negara Malaysia. Artikel diakses pada 24 Maret
2011 dari http://www.scribd.com/doc/19008044/Dasar-Luar-Negara-
Malaysia.html.

Dasar Luar Negara: Definisi. Laporan Ekonomi. Artikel diakses pada 2 April 2011
dari http://www.scribd.com/doc/25889560/Dasar-Luar-Negara-Definisi.html.

Arti Merdeka. Artikel diakses pada 26 Januari 2011 dari
http://www.angelfire.com/dragon2/ertimerdeka/onn2.html.

Artikel diakses pada 13 Februari 2011 dari
http://robbani.wordpress.com/2007/08/01/4, html.

Kementerian Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah Malaysia. Artikel diakses pada
12 April 2011, dari
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Kemajuan_Luar_Bandar_dan_Wil
ayah_Malaysia.html.

Maruwiah, Ahmat. Sejarah Islam dan Malaysiana. Artikel diakses pada 7 April
2011 dari http://maruwiah.wordpress.com/2010/06/17/tun-hussein-onn/.html.



Nasionalisme Malaysia sehingga Merdeka. Artikel diakses pada 1 Maret 2011 dari
http://ilovesejarah5.blogspot.com/2008/01/bab-2-nasionalisme-malaysia
sehingga-merdeka.html.

Noor Arbaiyah, 13 Mei 2008, Pemimpin Malaysia. Artikel diakses pada 26 Januari
2011 dari http://djlovehistory.blogspot.com/2008/05/pemimpin-kita-4-tun-
Tun Hussein-onn.html

Partai Islam SeMalaysia. Utusan Melayu. 25 November 1951.

Partai Islam SeMalaysia. Artikel diakses pada 2 Mei 2011 dari
http://ms.wikipedia.org/wiki/Parti_Islam_Se-Malaysia.html.

Partai Kebangsaan Melayu Malaya. Artikel diakses pada 2 Mei 2011 dari
http://ms.wikipedia.org/wiki/Parti_Kebangsaan_Melayu_Malaya.html.
Perdana Menteri Malaysia. Artikel diakses pada 12 Januari 2011 dari
http://www.kiat.net/malaysia/past-PM.html.
Sejarah Pembentukan Partai Islam SeMalaysia. Warta Negara. 26 November 1951.

Tun Hussein Onn (1976-1981): Father of Unity. Artikel diakses pada 12 Januari 2011
dari
http://www.malaysianbar.org.my/echoes_of_the_past/tun_hussein_onn_1976_
81_father_of_unity.html.

Vous aimerez peut-être aussi