Vous êtes sur la page 1sur 22

AMELOBLASTOMA

DIFINISI
Ameloblastoma adalah tumor yang berasal dari jaringan organ enamel yang tidak menjalani deferensiasi membentuk enamel.

ETIOLOGI
Berasal dari epitel odontogenik, tumbuhnya sangat lambat, secara lokal invasif dan sebagian besar tumor tersebut bersifat jinak Basal sel dari epitelium permukaan tulang rahang Epitel kista terutama kista dentigerouse Epitel heterotropik dari bagian tubuh lain terutama kelenjar hipofisis

Tipe Ameloblastoma (menurut klinikoradiologis)


A. Tipe Multikistik -terjadi pada pasien 10-19 tahun. Biasanya asimptomatis dan pada pemeriksaan radiologis didapatkan lesi . Gambaran klinisnya pembengkakan atau ekspansi rahang yang tidak terasa sakit

B. Tipe Unikistik - terjadi pada pasien muda, umumnya ameloblastoma tipe ini akan membentuk kista dentigerous. Tipe ini umumnya menyerang bagian posterior mandibula diikuti dengan regio parasimfisis dan anterior maksila C. Tipe Periferal - biasanya terjadi di ginggiqa atau mukosa alveolar

Pemeriksaan Subyektif
Pasien akan merasakan gigi goyang, bengkak pada jaringan lunak rahang bawah , nyeri apabila dipasangi protesa

Pemeriksaan Obyektif
Pemeriksaan ekstraoral : - bengkak, asimetris fasial, Pemeriksaan intraoral : - Gigi goyang, perforasi tulang

Pemeriksaan Penunjang
1. Radiografi : Dental foto: periapikal dan oklusal foto, Panoramik, PA, lateral dan submento vertex. 2. CT Scan : penampilan pada tomografi pada dasarnya adalah gambaran seperti lapisan-lapisan tipis, kecuali pada batas luar dan hubungannya dengan strukturstruktur disekelilingnya tampak lebih jelas dan akurat .Gambaran CT dapat mendeteksi perforasi kortex luar dan perluasan ke jaringan lunak sekitarnya. Pada gambaran resonansi magnet (MRI), tampak resolusi lebih baik, tentang sifat dan tingkat invasi tersebut, sehingga menjadi sangat penting dalam penilaian evaluasi setelah operasi ameloblastoma

Perawatan
1. Enukleasi Enukleasi merupakan penyingkiran tumor dengan mengikisnya dari jaringan normal yang ada disekelilingnya. 2. Eksisi Blok Kebanyakan ameloblastoma seharusnya dieksisi daripada enukleasi. perlu dikorbankan mandibula yang cukup besar yang terlibat ameloblastoma dan bila tidak menimbulkan perforasi mukosa oral, maka suatu eksisi blok kemungkinan dengan cangkok tulang segera.

3.

4.

5.

Osteotomi Periperal Osteotomi peripheral merupakan suatu prosedur yang mengeksisi tumor yang komplit tetapi pada waktu yang sama suatu jarak tulang dipertahankan untuk memelihara kontuinuitas rahang sehingga kelainan bentuk, kecacatan dan kebutuhan untuk pembedahan kosmetik sekundser dan resorasi prostetik dapat dihindari. Reseksi Tumor Reseksi tumor sendiri dari reseksi total dan reseksi segmental termasuk bemimaksilektomi dan bemimandibulektomi.Apabila ameloblastoma ditemukan pada pemeriksaan, serta dapat dijumpai adanya perubahan kembali serta aktifitas lesi yang baru setelah operasi maka pada kasus tersebut harus direseksi. Kauterisasi Kauterisasi merupakan pengeringan atau elektrokoagulasi lesi, termasuk sejumlah jaringan normal disekelilingnya.Kauterisasi tidak umum digunakan sebagai bentuk terapi primer, namun meru[pakan terapi yang lebih efektif dibandind kuretase.

DD
Central giant cell Granuloma

Gambaran

IMPAKSI

Definisi
Gigi yang tidak dapat erupsi seluruhnya atau sebagian karena tertutup oleh tulang atau jaringan lunak atau keduanya.

Etiologi
Faktor Lokal : - gigi yang crowded atau tidak cukup tempat - gigi sulung yang mengalami retensi dan ankylosis Faktor Sistemik - hereditas - kelainan gen

Klasifikasi Impaksi
Klasifikasi gigi molar ketiga menurut Winter (1926). 1. Vertikal 2. Horizontal 3. Inverted 4. Unusual 5. Mesioangular 6. Distoangular 7. Buccoangular 8. Linguoangular

Klasifikasi gigi molar ketiga menurut Pell & Gregory (1933). - Berdasarkan ruang antara ramus dan sisi distal M2 : 3 klas 1. Klas I ruang cukup 2. Klas II ruang kurang 3. Klas III tdk ada ruang/M3 dalam ramus mandibula. - Berdasarkan relasi antara ramus mandibula dan molar kedua meliputi. 1. Posisi A bagian tertinggi dari gigi terletak lebih tinggi atau sejajar dengan garis oklusal gigi M2. 2. Posisi B bagian tertinggi dari gigi terletak diantara garis oklusal dan garis servikal gigi M2. 3. Posisi C bagian tertinggi dari gigi terletak dibawah servikal line gigi M2.

Pemeriksaan Subyektif
Cc : pusing, sakit pada rahang bagian belakang, demam, pasien juga mengeluhkan perikoronitis.

Pemeriksaan Obyektif
Pemeriksaan ekstraoral : Pemeriksaan intraoral : - gusi bengkak (bagian belakang)

Pemeriksaan penunjang
Rontgen: - bitewing/occlusal foto - intraoral

Perawatan
Odontektomi

Vous aimerez peut-être aussi