Vous êtes sur la page 1sur 14

Mikromiretik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel kecil.

Pengertian ini sangat penting untuk diketahui oleh mahasiswa farmasi khususnya dalam membahas obat sediaan padat seperti kapsul, tablet, granul, sirup kering. Dalam bidang farmasi, zat-zat yang digunakan sebagai bahan obat kebanyakan berukuran kecil dan jarang yang berada dalam keadaan optimum. Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam bidang farmasi sebab merupakan penentu bagi sifat-sifat, baik sifat fisika, kimia dan farmakologik dari bahan obat tersebut. I.2 Maksud dan Tujuan 1. Maksud Percobaan Mengetahui dan memahami cara menentukan ukuran partikel dengan menggunakan metode pengayakan. 2. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah : Memahami cara-cara dalam penentuan ukuran partikel dengan menggunakan metode pengayakan. Menentukan ukuran partikel asam benzoat dengan menggunakan metode pengayakan (shieving).

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

3. Prinsip Percobaan Pengukuran pertikel dari serbuk berdasarkan atas penimbangan residu yang tertinggal pada tiap ayakan yaitu dengan melewatkan serbuk pada ayakan dari nomor mesh rendah ke nomor mesh tinggi yang digerakkan oleh mesin penggetar dengan waktu dan kecepatan tertentu.

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

Pentingnya mempelajari mikromiretik, yaitu : (Parrot,1971) 1. Menghitung luas pernukaa 2. Sifat kimia dan fisika dalam formulai obat 3. Secara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan secara per oral, suntikan dan topikal. 4. Pembuatan obat bentuk emulsi, suspensi, duspensi. 5. Stabilitas obat (tergatung dari ukuran partikel). Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel adalah menggunakan metode pengayak standar. Pengayak terbuka dari kawat dengan ukuran lubang tertentu. Istilah ini (mesh) digunakan untuk menyatakan jumlah lubang tiap inchi linear ( Parrot,1971).

II.2 Uraian Bahan 1. Asam Benzoat ( Ditjen POM, 1979 ; 49 ) Nama resmi Nama lain RM / BM Pemerian : ACIDUM BENZOICUM : Asam Benzoat : C7H6O2 / 122,12 : Hablur halus dan ringan; tidak berwarna; tidak berbau Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian etanol (95%) P, dalam 8

bagian kloroform P, dan dalam 3 bagian eter P

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

Penyimpanan Kegunaan

: Dalam wadah tertutup baik : Sebagai sampel

II.3 Prosedur Kerja (Anonim,2013) Mengukur diameter partikel menurut metode pengayakan 1. Susun beberapa ayakan dengan nomor tertentu berurutan dari atas ke bawah makin besar nomor ayakan yang bersangkutan. 2. Masukkan 100 gr asam benzoat ke dalam ayakan paling atas pada bobot tertentu yang ditimbang seksama. 3. Diayak serbuk yang bersangkutan selama 3 menit pada getaran tertentu pada alat shaker. 4. Ditimbang serbuk yang terdapat pada masing-masing ayakan. 5. Buat kurva distribusi % bobot diatas/dibawah ayakan..

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

BAB III PROSEDUR KERJA


III.1 Alat Dan Bahan 1. Alat Yang Dipakai Adapun alat yang digunakan dalam praktikum mikromeritik yaitu: ayakan dengan nomor mesh 35, 40, 60, 120, 170, dan 230, cawan porselin, kuas, sendok tanduk, timbangan, vibrator.

2. Bahan Yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Aluminium foil, Asam benzoat 100 gr, kertas perkamen dan kertas timbang.

III.2 Langkah Percobaan Mengukur diameter partikel menurut metode pengayakan 1. Disusun beberapa ayakan dengan nomor tertentu berurutan dari atas ke bawah makin besar nomor ayakan yang bersangkutan. 2. Dimasukkan asam benzoat ke dalam ayakan paling atas pada

bobot tertentu yang ditimbang seksama. 3. Diayak serbuk yang bersangkutan selama 10 menit pada getaran 60 rpm pada alat shaker. 4. Ditimbang serbuk yang terdapat pada masing-masing ayakan. 5. Dibuat kurva distribusi bobot diatas / dibawah ayakan.

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan Dan Perhitungan

A. Tabel Pengamatan No. Ayakan Sisa = 0,98 gr Ukuran pori rata-rata* Berat tertinggal tertinggal tertinggal ukuran pori mm mm mm mm mm

Tanda * diperoleh dari literature yaitu Parrot,1971 B. Perhitungan Ukuran pori masing-masing ayakan 1. Ukuran pori no. Ayakan 35 = 2. Ukuran pori no. Ayakan 40 = 3. Ukuran pori no. Ayakan 60 = 4. Ukuran pori no. Ayakan 120 = 5. Ukuran pori no. Ayakan 170 = 6. Ukuran pori no. Ayakan 230 = 0,50 mm 0,42 mm 0,250 mm 0,125 mm 0,088 mm 0,063 mm

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

Ukuran pori rata-rata - Ukuran pori rata-rata =

= = - Ukuran pori rata-rata = = = - Ukuran pori rata-rata =

= = - Ukuran pori rata-rata = = = - Ukuran pori rata-rata =

= =

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

Berat tertinggal rata-rata - Berat tertinggal rata-rata =

= = Berat tertinggal rata-rata = = = - Berat tertinggal rata-rata = = = - Berat tertinggal rata-rata =

= = - Berat tertinggal rata-rata = = =

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

% tertinggal - % tertinggal = = = - % tertinggal = = = - % tertinggal = = = - % tertinggal = = = - % tertinggal = = =


MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

% tertinggal x ukuran pori - % tertinggal x ukuran pori = = = - % tertinggal x ukuran pori = = = - % tertinggal x ukuran pori = = = - % tertinggal x ukuran pori = = = - % tertinggal x ukuran pori = = =

DAV (diameter rata-rata) dav = = =

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

C. Kurva Distribusi Asam Benzoat 100 gram

Keterangan : x y y = = ukuran partikel % tertinggal

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

IV.2 PEMBAHASAN Mikromeritik adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang

mempelajari khusus tentang ukuran suatu partikel, yang dimana ukuran partikel ini cukup kecil. Pengertian ini sangat penting untuk diketahui oleh mahasiswa farmasi khususnya dalam membahas obat sediaan padat seperti kapsul,tablet, granul, sirup kering. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter rata-rata, ukuran luas permukaan rata-rata, volume rata-rata, volume rata-rata an sebagainya. Pada umumnya pengertian ukuran partikel disini adalah ukuran diameter rata-rata. Dalam melakukan pengukuran partikel dapat dinyatakan dengan beberapa metode, antara lain : metode mikroskopik, metode pengayakan, metode sedimentasi, metode elutriasi, dan metode sentrifugasi. Ukuran partikel bahan obat padat memiliki peranan penting dalam farmasi, sebab ukuran partikel mempunyai pengaruh yang besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek terapinya. Pengetahuan dan pengontrolan ukuran dan jarak ukuran partikel sangat penting untuk diketahui. Ukuran partikel, yang berarti juga luas permukaan spesifik partikel, dapat dihubungkan dengan sifat-sifat fisika, kimia dan

farmakologik suatu obat. Dalam pembuatan tablet dan kapsul misalnya, pengontrolan ukuran partikel penting dilakukan untuk mendapatkan sifat alir yang tepat dari granulat dan serbuk. Formulasi yang berhasil dari suspensi, emulsi dan tablet, baik dipandang dari segi stabilitas fisika maupun dari segi respon biologisnya juga tergantung dari ukuran partikel

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

dan bahan obatnya. Secara klinik, ukuran partikel mempengaruhi pelepasan obat dari sediaannya yang diberikan baik secara oral, parenteral, rektal dan topikal. Pada percobaan kali ini, ayakan digunakan untuk mengukur ukuran partikel. Ayakan disusun dari atas ke bawah berdasarkan no.mesh terkecil ke no.mesh terbesar. Dalam percobaan ini digunakan ayakan dengan no.mesh 35, 40, 60, 120, 170, dan 230. No.mesh 35 memiliki diameter ayakan sebesar 0,50 mm, no.mesh 40 memiliki diameter sebesar 0,42 mm, no.mesh 60 memiliki diameter sebesar 0,250 mm, no.mesh 120 memiliki diameter sebesar 0,125 mm, no.mesh 170 memiliki diameter sebesar 0,088 mm dan no.mesh 230 memiliki diameter sebesar 0,062 mm. Ayakan disusun dimulai dari no.mesh 35 pada urutan di atas, lanjut pada no.mesh 40, 60, 120, 170, dan no.mesh 230 pada urutan paling bawah, metode ayakan ini mampu mengayak bahan sampai sehalus 0,18 mm. Pengayak digetarkan oleh mesin penggerak / penggetar yang diatur pada kecepatan 60 rpm untuk menghindari agar partikel besar tidak dapat melewati ayakan akibat terlalu tingginya intensitas pengayakan, begitupun sebaliknya. Ayakan dijalankan selama kurang lebih 10 menit. Dari hasil percobaan diperoleh ukuran pori rata-rata no.ayakan adalah , ukuran pori rata-rata no.ayakan adalah adalah , , dan ukuran . JAFIS ADHA RIDHA M

, ukuran pori rata-rata no.ayakan ukuran pori rata-rata no.ayakan pori rata-rata no.ayakan MIRA ARIANA 15020120391 adalah

adalah

Setelah itu, ditimbang berat asam benzoat yang tertinggal pada ayakan tersebut. Pada no.ayakan adalah , berat rata-rata yang tertinggal . Pada no.ayakan ,

dan % yang tertinggal

berat rata-rata yang tertinggal adalah . Pada no.ayakan dan % yang tertinggal rata-rata yang tertinggal adalah Pada no.ayakan % yang tertinggal

dan % yang tertinggal

, berat rata-rata yang tertinggal adalah . Pada no.ayakan dan % yang tertinggal , berat . dan

, berat rata-rata yang tertinggal adalah .

Kemudian, % tertinggal dikali dengan ukuran pori rata-rata. Pada no.ayakan hasilnya , pada no.ayakan hasilnya hasilnya

, pada no.ayakan hasilnya

, pada no.ayakan hasilnya

, dan pada no.ayakan

Setelah itu % tertinggal dikalikan dengan ukuran pori rata-rata yaitu . Lalu kita menentukan diameter rata-rata dari asam benzoat 100 gr, yaitu .

Hasil yang diperoleh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Kesalahan penimbangan hasil ayakan. Ayakan yang tidak bersih sehingga mempengaruhi hasil.

MIRA ARIANA 15020120391

JAFIS ADHA RIDHA M

Vous aimerez peut-être aussi